2. jomblonya Kanao

"Gimana kabar Sakura?" Tanya Aoi disela sela materi pelajaran Rengoku. Makomo yang mendengar dari meja seberang hanya menggeleng lalu lanjut mencatat materi di papan tulis.

"Kanao Tsuyuri? Lanjutin bapak nyatet."

Kedua gadis yang menjadi sahabat Kanao pun saling menoleh. Menanyakan Kanao lewat isyarat yang hanya mereka berdua pahami

"Tadi kanao kesiangan, makanya belum dateng " Makomo berbisik. Aoi pun hanya mengangguk lalu mengangkat tangan.
"Sensei, Kanao tadi disuruh sensei lain." Ucap Aoi tanpa rasa bersalah. Sungguh kanao terselamatkan karena kedua sahabatnya ini.

Rengoku manggut-manggut lalu mulai menjelaskan lagi. Hingga pintu dibuka oleh seorang pemuda.

"Maaf sensei, tadi Kanao saya pinjam buat beres beres ruang Osis " ucap pemuda itu sambil membungkuk diikuti Kanao dibelakangnya dengan napas tersengal.

"Ya, baiklah. Terimakasih, Yugi Amane."


"Baik Sensei, saya ijin ke ruang Osis lagi " ucap Amane yang langsung meninggalkan ruang kelas 10A itu. Menuju tempat asalnya sebagai ketua OSIS. Sambil melambai ke arah seorang gadis berambut panjang di dalam kelas. Ya, pacarnya Yashiro Nene.

Nene hanya tersenyum melihat sesosok Yugi Amane yang hati dan pikirannya sudah menjadi milik Nene sepenuhnya. Amane disukai banyak orang, tapi entah kenapa dirinya terpikat pada sesosok gadis berkaki daikon yang selalu bersamanya.

Kanao yang berdiri di pintu pun langsung masuk ke dalam kelas dan membuka buku pelajaran yang dia bawa.

"Pssst, lu gimana caranya bisa ketemu ama Yugi san? Emang lu bisa ngebedain dia ama kembarannya?" Aoi berbisik diikuti Makomo yang memiringkan kepalanya meminta penjelasan.

"Ntar gw ceritain. Mana buku catatan lu ? Gw ketinggalan mapel nih." Ucap kanao yang langsung membuka lembar halaman kosong di buku Sejarah nya.

"Yaudah, dikantin ntar jelasin."

Kanao mengangguk sambil mencatat materi tertinggal selama dia terlambat sambil sesekali melirik Rengoku yang masih sibuk menjelaskan.

~o0o~

"Gimana caranya lu bisa lolos dari hukuman Giyuu sensei kakak ipar lu itu?" Tanya Makomo sambil menyantap Bekal omelette yang dia masak tadi pagi.

"Njir! lu bawa omelette gabilang. Gw mau!" Aoi yang sibuk dengan ponselnya angkat bicara mendengar omelette buatan Makomo yang memang sangat enak. Sabito pun tergila-gila.

"Huft, jadi gw tuh sempet mau dihukum njir."

"Lah? Terus gimana tuh?"

"Yaa, karena gw biasanya ga telat.. kali ini gw dibiarin. Bukan karena adek iparnya njing. Karena dapet toleransi doang." Kanao melanjutkan makannya. Karena tak sempat memasak, gadis itu hanya membeli pop mii yang sudah pasti tersedia di kantin sekolah.

"Terus ketemu ama Yugi san ketua OSIS tu gimana?"

"Gw nyaris dihukum guru lain gara gara telat."

"Uhuk!"

Aoi tersedak. "Tadi selamat sekarang engga anjirlah emang."

Yap. Untung saja keberuntungan ada dipihak gadis berpita kupu-kupu itu. Karena Amane lah yang ada di ruang osis dan bukan Tsukasa.

"Untungnya Yugi san si kakak, dia lagi piket. Dan gw minta bantuan dia buat nemuin gw ke pak Rengoku dengan alasan bantuin dia bersih bersih ruang Osis. Eh dianya mau, katanya mau sekalian liat Nene san. Yaudah gas!"

Pletak!

Makomo menjitak kepala kanao." Sejak kapan Kanao bisa bohongin guru?"

"Sejak temenan ama kalian njir."

"Iya juga sih, kek pas kita kelupaan bawa buku tugas malah nyari kerjaan ke guru biar ga masuk kelas. Hahah!" Makomo dan Kanao hanya terkekeh. Lagian yang paling biadab disini itu Aoi, sisanya hanya ngikutin jalan cerita yang dibikin ama Aoi.

"Ahiya gw lupa." Ucap Kanao sambil memasukkan plastik sampah makanannya ke dalam tong sampah.

"Apaan?" Jawab Aoi dan Makomo serempak. Yang pada akhirnya saling toleh dan tertawa.

"Pulang sekolah kan kalian nginep rumah gw, sebelum itu temenin gw check up yak. Mau sama kak Nobu gabisa, bahkan dia ga masuk kerja buat ngurusin liburannya bareng kak Giyuu." Kanao yang langsung duduk di kursi panjang depan mereka pun menghela nafas. Rasanya dirinya capek dengan check up tiap bulannya

"Skuy lah otewe! Tapi nasi Padang jangan lupa" celetuk Makomo yang juga membereskan sisa makanan dan jajanan nya di atas meja.

"Bjir, nasi Padang gapernah lupa." Kanao memijat dahinya. Pasalnya mereka selalu meminta nasi Padang sebagai bayaran mereka. Bukan, bukan bayaran. Hanya sekedar gurauan agar kanao lupa akan sakit dan ingatannya yang belum sepenuhnya kembali.

"Sekalian jenguk Sakura yok satu rumah sakit kan?" Cetus Makomo yang berdiri membersihkan roknya. Kanao hanya manggut-manggut lalu ikut berdiri. "Iya, ntar kita kesana. Cari buah tangan dulu pastinya."

Ketiganya pergi meninggalkan kantin yang masih ramai karena masih jam makan siang. Menuju ke balkon sekolah tempat mereka biasa duduk duduk ngeghibah.

"Gimana soal status pacaran kalian?"

Tanya kanao yang sudah duduk santai di balkon sekolah. Melirik Makomo dan Aoi yang masih berdiri, pasalnya hanya Kanao sendiri yang tidak berniat pacaran. Jadi gadis itu hanya mendengarkan cerita soal masa pacaran kedua sahabatnya.

"Gw lupa cerita, sabito mau nyium gw kemarin."

"Anjer sabito udah langsung ngap aja. Pacaran aja baru 5 bulan," sambut Aoi yang ikut duduk." Terus lu mau?"

"Ya engga lah njer, rugi. Pipi gw masih Ori" Makomo bergidik ngeri mengingat Sabito yang main nyosor di taman dekat rumahnya saat mereka kencan. Alhasil, sabito kena tamparan maut Makomo.

"Lu sama si babyck gimana?"

"Babyck matamu Mako. Cuma suka gambar babi aja lu katain babyck." Ucap Aoi sewot. Ya, memang Aoi yang paling tidak terima kalau gebetan yang sekarang sudah menjadi pacarnya itu dikatain babyck.

"Lu mau dicium ama inosuke juga?" Tanya Kanao yang sudah puas tertawa karena wajah sewot Aoi.

"Oh, soal itu. Kalo Inosuke mah mau langsung praktek main berdua aja." Aoi menjawab dengan wajah santainya. Sedangkan kedua sahabatnya sudah geleng-geleng tak percaya.

"Makin parah." Jawab keduanya.

Vote ya kiww! :3

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: AzTruyen.Top