You 35: She and Her Girls

Aku pergi menjauh dari gedung sekolah, berjalan terus, aku ingin bolos saja hari ini. Tapi kakiku melangkah kearah kolam renang disebelah gedung olahraga.

Disini pasti sepi dan tidak ada orang. Aku membuka sepatuku, meletakkannya di pinggir dan memasukkan kakiku kedalam kolam, duduk dipinggirnya.

Sebenarnya apa aku salah? Memangnya tidak boleh ya menyukai seseorang? Apa aku tidak pantas bahagia?

Dulu aku memang menyukai Jennie, sebelum dia berubah karena Krystal. Lalu, sikap Chaeyoung membuatku beralih menyukainya. Dan sekarang, memangnya kenapa kalau aku menyukai Jisoo?

Aku ingin kembali ke tahun-tahun sebelum ini. Tahun-tahun dimana aku bebas dengan perasaanku sendiri tanpa harus memikirkan perasaan orang lain.

Ingin sekali rasanya tidak memikirkan perasaan orang lain, tapi tidak mudah untuk mengabaikan perasaan orang-orang yang kusayang. Maka jadilah aku menyukai Jisoo diam-diam.

"Tolong jauhi Jennie. Aku menyukainya."

Ujar Krystal sore itu di rumahku.

"Maksudmu?"

Aku masih berusaha menyembunyikan perasaanku. Apa terlalu kelihatan jika aku menyukai Jennie?

"Ayolah, Lisa. Aku tahu kau diam-diam suka memperhatikan Jennie."

"Memangnya salah memperhatikan teman?"

Krystal terdiam sesaat mendengar sanggahanku. Syukurlah.

"Aku juga temannya, tapi aku menyukainya, Lisa. Kau tahu itu."

Kata-kata Krytal membuatku terdiam. Aku mengetahui dia menyukai Jennie, jadi aku harus mengalah, begitu? Lalu dia? Dia tahu aku juga menyukai Jennie dan dia menyuruhku mundur?

Egois sekali anak ini.

"Tenang saja, aku tidak menyukai Jennie kok."

Balasku sambil tersenyum sore itu. Dan jawabanku berhasil mengembalikan mood Krystal. Untung Krystal temanku. Jadi aku masih bisa mengalah.

Tapi aku sulit untuk tidak dekat dengan Jennie. Disatu sisi aku panas melihat Krystal dekat dengannya. Tapi tidak terpikir olehku untuk menyatakan perasaanku langsung pada Jennie. Aku takut menghancurkan segalanya.

Dan Krystal semakin menjadi-jadi menunjukkan cintanya pada Jennie. Walau aku benci melihatnya tapi disatu sisi aku masih bahagia ada diantara mereka, karena Jennie masih memperhatikanku. Aku merasa dia sangat sayang padaku.

"Jauh-jauh sana, nanti Krystal marah."

Godaku, saat Jennie memilih duduk disampingku.

"Ah, biar saja. Aku ingin di dekatmu, memangnya kenapa?"

Jennie tersenyum jahil.

"Yaaak! Kalian kenapa meninggalkanku!"

"Hahaha!"

Kami tertawa melihat Krystal marah-marah.

Aku rindu saat-saat kita bertiga bisa tertawa dan bercanda tanpa kekurangan cinta seperti itu.

Sampai Jennie marah padanya entah karena apa.

Sejak itu kami tidak dekat lagi dengan Krystal, sampai kami berdua bertemu Chaeyoung di kelas baru.

"Uljima. Kau jelek kalau menangis."

Siang itu Chaeyoung datang, menemukanku yang sedang menangis sendirian di kelas setelah Krystal datang memarahiku.

"Dasar pengkhianat! Jennie pasti membenciku gara-gara kau! Kukira kau baik, Lisa. Ternyata kau busuk! Menusuk temanmu sendiri dari belakang!"

Menuduhku seperti itu. Kau kira pengorbananku selama ini apa? Kalau mau merebut Jennie sudah kurebut dari dulu!

Tapi aku hanya diam.

Kata-kata yang menyakitkan itu seperti pedang yang membekaskan luka seumur hidup, kan? Makanya aku tidak mau melukaimu dengan kata-kataku.

Membuat orang sakit hati itu mudah, mengobatinya yang susah.

Dan kau tahu, Chaeyoung? Seharusnya kau tidak datang siang itu, karena kau membuat lukaku hilang tak berbekas.

"Kau pernah suka seseorang?"

Tanya Chaeyoung suatu hari.

"Sebenarnya dulu aku pernah suka Jennie. Tapi diam-diam saja ya, awas kalau sampai kau bocorkan, Chaeyoung. Aku akan memenggal kepalamu!"

"Kenapa tidak bilang pada Jennie?"

"Itu karena aku sudah menyukaimu, bodoh."

Jawabku dalam hati.

Aku diam saja. Tidak menjawab pertanyaannya, sampai ia mengalihkan pembicaraan ke hal lain.

Selama beberapa waktu, aku mengumpulkan keberanianku untuk menyatakan perasaanku pada Chaeyoung, tapi Jisoo datang dan merubah segalanya.

Dia merebut perhatian Chaeyoung dan Jennie sekaligus. Sebenarnya aku tidak begitu menyukai Jisoo diawal kedatangannya. Tapi lambat laun  aku menyukai sikap lembutnya. Aku bisa merasakan sikap tulus Jisoo. Tidak tahu sejak kapan, aku jadi sering memperhatikan Jisoo diam-diam.

Dan aku jadi tidak suka setiap Chaeyoung dan Jennie mendekati Jisoo. Aku tidak sebaik mereka dalam urusan mendekati Jisoo, untuk bicara dengannya pun aku gugup. Bagaimana mau mendekatinya? Menatapnya saja aku malu karena ia membuat jantungku berdebar-debar. Percayalah, aku harus setengah mati mengumpulkan keberanianku agar bisa dekat dengannya.

"Lisa..."

Sebuah suara memanggilku.

Jennie?

"Sedang apa?" Dia tersenyum.

Aku mengalihkan pandanganku ke kolam, tidak mau menjawabnya.

"Kalau mau kabur ajak-ajak dong, jangan sendiri-sendiri. Apalagi kalau mau bolos. Kau harus belajar dari rajanya. Hehe."

Biasanya aku akan menjitaknya jika ia berniat bolos tapi kali ini tidak.

Jennie membuka sepatunya, ikut mencelupkan kakinya ke kolam, sepertiku.

"Sudah tenang?"

"Hmm?" Aku menoleh pada Jennie.

"Kau memikirkan Chaeyoung dan Jisoo, kan?"

Tebak Jennie.

Aku harus menjawab apa Jen, disaat pertanyaanmu benar?

"Tenang ya, tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja. Chaeyoung tidak akan marah padamu. Maaf aku harus mengatakan ini tapi, dia juga menyukaimu, Lisa."

Aku menoleh pada Jennie, terkejut dengan hal ini.

"Tidak mungkin. Dia tidak pernah mengatakan apapun padaku."

"Boleh kumulai ceritanya?"

Aku mengangguk.

"Dulu, disaat kita baru beberapa lama mengenalnya, dia berencana untuk mengutarakan perasaannya padamu."

Aku masih menyimak Jennie.

"Tapi aku tidak tahu kenapa dia tidak jadi mengatakannya padamu."

Sebenarnya sedih mendengar hal ini. Kenapa Chaeyoung tidak mengatakan apapun?

"Maaf... Dulu aku juga menyukaimu."

Aku terbelalak.

"Mwo?"

"Aku dan Chaeyoung sama-sama tahu bahwa aku menyukaimu. Tapi itu dulu. Sewaktu kita masih bersama Krystal."

"Jadi... Jadi Chaeyoung...?"

"Chaeyoung juga menyukaimu, sebenarnya. Tapi aku tidak tahu kenapa dia tidak mengutarakannya saja."

"Terserah kalian saja."

Aku berdiri, mengambil sepatuku, membawanya pergi. Jengah dengan semua ini.

"Lisa! Maaf! Tapi kami masih menyayangimu!"

"Aku tahu. Terima kasih. Kalian teman-teman terbaikku. Kita berteman saja selamanya!"

Iya, berteman saja tanpa ada hubungan apapun! Biar saja kubawa mati perasaan ini! Dasar kalian semua mengesalkan!

"Jangan bolos jauh-jauh ya!"

Teriak Jennie.

"Terserah!"

***

Pengen bikin judul Gotcha IV-V dan seterusnya sampe ending takut digampar readers wkwk Sampai di arc ini, konflik perasaan Lisa dan masa lalu mereka dengan Krystal clear.

Jadi, kalian di tim mana? 😁 Suka Jennie yang dingin kayak es batu tapi peduli? Atau Chaeyoung yang manis dan baik? Atau Irene yang dewasa? Atau Lisa yang diem-diem jatuh cinta?

Atau Krystal yang membabi buta? Wkwkwk

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top