You 20: Book (2)

Suara bel menggema di seluruh penjuru sekolah. Tanda yang ditunggu-tunggu para siswa ketika jam pelajaran terakhir.

"Yeeeey!" Chaeyoung berteriak senang.

Lupa, ia masih berada di kelas, lengkap bersama guru dan teman-teman sekelasnya.

"Heh! Siapa itu yang senang jam pelajaranku berakhir?! Ngaku! Wae!"

Pak Guru Gongyoo melotot. Ia menunjuk seluruh siswa di kelasnya, tapi ketegangan itu tak lama, sedetik kemudian ia berjalan kearah pintu. Dia juga mau pulang ternyata, tapi sambil marah. Chaeyoung sudah terdiam di tempatnya, pura-pura tidak tahu.

"Pak, kalem Pak, kalem."

Lisa yang kebetulan sedang pindah duduk di depan mencoba menenangkan. Setelahnya Gongyoo melangkah keluar kelas.

Chaeyoung buru-buru pergi, ingin cepat-cepat pulang. Membuat Jennie dan Lisa bingung sekaligus heran.

"Eh, tunggu!"

Lisa menahan tangan Chaeyoung yang melewatinya begitu saja.

"Iya?"

Chaeyoung menoleh dengan muka tanpa dosa.

"Kau mau kemana?"

Lisa penasaran.

"Ke toko buku bersama Jisoo. Kenapa?"

Jawab Chaeyoung tanpa ragu.

Kali ini Jennie menoleh, ia terkejut.

"Aku duluan."

Jennie melangkah pergi keluar kelas sambil membawa ransel yang dikait di bahu kanannya.

"Chaeyoung, kenapa sama Jisoo? Lebih baik kau pulang bersamaku."

Bujuk Lisa.

"Ayolah Lisa, kita pulang bersama hampir setiap hari."

Chaeyoung menekankan kata hampir.

"Kemarin kita pulang sendiri-sendiri."

Bantah Lisa.

"Besok kan bisa? Ya? Ya? Ya? Lisa yeppeun? Jebal!"

Chaeyoung berusaha membujuk Lisa.

"Aniya! Pulang bersamaku. Jigeum!"

Lisa ngotot sambil melotot.

"Iya. Kajja. Pulang bersama..."

Lisa melepaskan pegangan tangannya di tangan Chaeyoung. Akhirnya Chaeyoung tersenyum manis. Ia menggandeng tangan Lisa hingga ke luar kelas, lalu...

"...tapi besok. Not jigeum!"

"Yaaaaa!!! Chaeyoung jangan lari kau!!"

Chaeyoung melarikan diri dari Lisa. Hobinya kalau sudah kepepet.

Di depan kelas Jisoo, Irene yang baru sampai hendak menjemputnya keluar kelas. Tapi ia menghentikan langkahnya ketika melihat Jisoo sedang tidak sendirian.

"...tapi tidak sekarang. Kau kan tau."

"Lalu kenapa kau tidak bilang? Kau itu harus ijin padaku dulu! Mengerti?"

"Tapi aku juga punya kebebasan kan!"

"Iya tapi kau perlu IJIN PADAKU DULU, Kim Jisoo!" bentak Jennie.

Jisoo menghela napasnya, keras.
Ia lelah berdebat.

Jennie mencegah Jisoo pergi bersama Chaeyoung hari ini dengan alasan Appa-nya akan marah jika Jisoo pulang terlambat, sebelum Irene tiba.

"Aku kan tidak sampai malam." Omel Jisoo sebelum ia bergegas untuk keluar kelas. Ia bersiap membatalkan janjinya.

"Kalau begitu aku ikut!"

Jennie menahan tangannya.

"Untuk apa?"

Jisoo sebal karena tadi sudah dilarang.

"Untuk memastikan kau tidak pulang terlambat!"

"Yasudah. Ayo."

Jisoo mendahului Jennie keluar kelas.

"Ah, hai. Jadi pergi sekarang?

Irene sedikit kikuk karena ia mendengar potongan percakapan antara Jisoo dan Jennie.

"Kita tinggal menunggu Chaeyoung."

Jisoo melihat sekelilingnya. Ia belum melihat Chaeyoung.

"Mwo?! Chaeyoung ikut?"

Irene sedikit terkejut.

"Apa?! Irene juga ikut?!"

Disusul Jennie yang baru keluar kelas dan mendengar jawaban Jisoo yang terakhir.

"Heeeiii! Tunggu!"

Tak lama kemudian Chaeyoung muncul dibuntuti Lisa. Itu suara Lisa.

"Maaf kami terlambat. Lisa ikut."

Chaeyoung ngos-ngosan. Ia susah lari dari Lisa yang larinya sama-sama cepat dengannya.

"Mwo??!"

Sahut Irene dan Jennie bersamaan.

"Mwo...mwo.. wae?!"

Lisa berkacak pinggang melihat respon Irene dan Jennie.

Siang itu, gagal sudah rencana Irene dan Chaeyoung untuk berdua saja bersama Jisoo. Yang seharusnya berdua, jadi bertiga, dan sekarang? Berlima...

Kadang rencana memang tidak sesuai dengan kenyataan.

***

"Hei lepas! Aku mau yang ini!"

"Tidak! Ini aku ambil duluan! Kau yang lepas!"

Lisa dan Chaeyoung sedang berebut sebuah buku novel.

"Heh! Di rak sana masih banyak! Dasar kids jaman jigeum!"

Bentak Irene, menghentikan kedua temannya yang membuat malu itu.

"Michin."

Jennie mendengus sambil tertawa kecil. Ia sedang memilah buku di rak, tapi sudut matanya memperhatikan Jisoo yang berdiri disampingnya.

Di tangan Jisoo sudah ada dua buku novel. Tapi ia berpindah ke rak sebelah yang isinya buku bahasa Inggris dan mengamatinya.

Ia memegang sebuah buku.

"Kalau yang ini aku sudah ada. Kau mau pinjam?"

Bisik Jennie yang tiba-tiba muncul di sampingnya.

"Benar?" Jisoo yang baru sadar dari terkejutnya, menoleh.

"Iya. Ah, lebih baik kau baca yang ini. Penjelasannya bagus."

Jennie merekomendasi.

"Sebenarnya aku butuh kamus."

"Kalau begitu yang ini saja."

Jennie sudah bisa menggantikan peran mamang-mamang toko buku yang membantu pembeli nya mencari buku, bahkan lebih baik.

"Geser donk. Permisi."

Chaeyoung masuk, memberi jarak diantara Jennie dan Jisoo. Melihat buku di tengah-tengah mereka.

Sedangkan Lisa dan Irene hanya menatapi ketiga temannya itu.

Irene mengambil sebuah buku yang sudah terbuka plastiknya, ia berdiri sambil membaca buku itu tapi matanya tidak berhenti memperhatikan Jisoo.

Lisa mendekat, berbincang-bincang disebelah Chaeyoung, mengajak Jisoo bicara. Irene tidak dapat mendengarnya darisini.

"Ehem!"

Sampai suara Jennie yang muncul di sampingnya membuatnya berhenti menatap ketiga orang di depannya.

Irene menoleh.

"Buku apa?"

Tanya Jennie.

"Me before you."

Jawab Irene, untung tadi dia sempat membaca sampulnya.

"Oh. Kau punya ilmu membaca buku terbalik? Belajar dimana?"

Jennie menatap Irene dengan tatapan mengejek, membuat Irene salah tingkah. Ia membalikkan bukunya.

"Ehem! Tadi aku hanya memeriksa bagian bawah bukunya, jadi kubalik."

Alasan yang bagus Irene, untuk orang yang ketahuan salah membaca buku tebal padahal sedang melihat yang lain.

"Oh, kukira kau sedang membaca."

Jawab Jennie, dingin.

"Memang, kan." Balas Irene.

"Coba, tadi terakhir apa yang kau baca?" Tanya Jennie.

Ia sudah menahan tawanya.

Dan Irene gugup seperti sedang ujian lisan. Pertanyaan Jennie cukup mematikan untuk Irene yang daritadi memang tidak sedang membaca buku itu, dan benar dia sedang mengamati ketiga orang di depannya.

"Ah, waeyo?! Kau itu seperti Pak guru Gong Yoo saat menyuruh siswanya yang sedang tidak memperhatikan dia mengajar, tau!"

Bantah Irene. Padahal dia tidak tahu apa-apa.

"Ayolah, mengaku saja. Kau itu sedang memperhatikan tiga orang di depanmu, kan?"

Tebak Jennie, tepat sasaran.

"Mati aku, matiiiii." Batin Irene meringis.

"Sudah? Irene! Buku apa yang kau baca?"

Irene sedang bingung harus menjawab apa sampai Jisoo datang menyelamatkannya, melangkah mendekat kearah mereka.

"Ah... Me before you."

Jawabnya, lemas.

"Kok lemas? Kau kenapa? Sakit?"

Tanya Jisoo. Raut wajahnya berubah sedikit cemas.

"Iya, habis tadi sudah tegang gara-gara Jennie."

Ingin Irene menjawab seperti ini kalau ia bisa jujur pada Jisoo, tapi jawaban itu hanya bisa ia teriakkan di dalam kepalanya.

Jennie pergi, kembali ke hadapan Lisa dan Chaeyoung.

"Kau bisa baca buku? Beli komik saja sana!"

Jennie mengganggu Lisa.

"Bisa donk. Cuma beli buku apa susahnya."

Sanggah Lisa.

"Ah, dibeli tapi tidak dibaca." Ledek Chaeyoung.

"Hmm... Aku ini kan orangnya berani berbuat berani tidak bertanggung jawab."

"Bodoh!"

Jennie tertawa, ia mengacak rambut Lisa kuat-kuat.

"Yaaaaak! Berantakan!"

Lisa memukuli Jennie yang masih tertawa.

Tanpa disadari Jisoo yang melihat adegan itu memasang wajah datar.

Dan Irene mengamatinya.

"Sepertinya tebakanku benar."

Irene membatin sambil tersenyum miris. Ada yang teriris di dalam dadanya.

"Sudah?"

Chaeyoung dan Lisa berjalan mendekati Jisoo.

"Hm? Sudah. Kau mau pulang?"

Tanya Jisoo.

"Boleh. Mau pulang bersamaku?"

Tanya Chaeyoung.

Belum sempat Jisoo menjawab, Lisa sudah merengek.

"Ayo Chaeyoung, pulang! Kau sudah janji pulang bersamaku!"

Jisoo tersenyum.

"Aku pulang sendiri saja."

Jawabnya.

Mereka berlima menuju kasir. Lisa masih mengajak Jisoo ngobrol sampai tiba saat membayar. Jennie, Chaeyoung, dan Irene mendahului mereka.

"Ini, digabung saja."

"Hei, tidak perlu." Jisoo menolak Lisa.

"Jangan sungkan, kita teman, kan?" Lisa tersenyum pada Jisoo.

Duh, manis.

"Iya, tapi tidak usah repot-rep-"

"Shuuut. Diem."

Lisa meletakkan telunjuknya di bibir Jisoo.

"Nurut sama aku ya."

Pintanya, pelan, dengan suara lembut dan senyum yang belum pudar. Membuat Jisoo mematung dan tidak dapat berkata-kata lagi.

"Huwaaaa... Mau juga."

"Dasar kasir baperan."

Cibir Irene yang mendengar obrolan dua orang kasir itu setelah mereka berlalu.

"Irene, kau pulang kearah mana?"

Tanya Jisoo.

"Sana."

Irene menunjuk arah kanan.

Jennie diam saja.

Chaeyoung sudah ditarik-tarik Lisa. Mereka berdebat tapi masih berdiri tidak jauh dari situ.

"Jisoo, kau pulang sendiri?"

Tanya Lisa.

"Iy-"

Belum selesai Lisa menjawab, Jennie memotong kalimatnya.

"Dia bersamaku. Kuantar."

"Oh." Chaeyoung badmood.

"Mwo?? Bersamamu?"

Raut wajah Lisa berubah, tidak ikhlas.

"Iya. Duluan ya. Sudah sore."

Jennie melambaikan tangan pada kedua temannya itu dan menarik tangan Jisoo. Bergegas pulang.

Jisoo menurut saja pada adiknya itu.

***

Sebenarnya Jennie sangat menikmati hari ini. Dia sudah lama sekali tidak berkumpul bersama teman-teman sekolahnya seperti tadi selain di sekolah. Moodnya sangat baik malam ini.

Di ruang tengah, ia melihat Jisoo, duduk di meja bundar yang beralas karpet di ruang tamu. Jisoo membaca bukunya dengan serius.

"Sedang apa dia? Rapat KMB, eoh?" Pikir Jennie.

Jennie berjalan mendekat.

"Hei." Sapanya.

"Hmm?" Jisoo menoleh.

"Sedang apa?" Tanya Jennie.

"Belajar." Jawab Jisoo. Ia melirik bukunya.

"Hmm..." Jennie ikut duduk disana, memperhatikan.

"Bahasa inggris?" Jennie menoleh pada Jisoo di sampingnya.

"Iya." Jawab Jisoo, singkat.

"Kau sepertinya sedang bingung?"

Tebak Jennie.

Jisoo mengangguk.

"Coba, yang ini bacanya apa?"

Jennie menunjuk kalimat percakapan di buku Jisoo.

"May I taste you?" Tanya Jisoo, sambil menatap Jennie.

"Test, Jisoo. Jangan Taste. Kau ingin merasakanku."

Jennie menahan tawanya.

"Hah?!" Jisoo terkejut. Wajahnya mengeluarkan semburat merah. Ia menutup mulutnya dengan mata terbelalak.

Dan Jennie tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah Jisoo, menggemaskan dimatanya.

"Okey, kita lanjut ya. Coba baca yang ini."

Jennie mencoba berhenti tertawa.

Dan malam itu berlanjut dengan Jennie yang belajar bersama Jisoo.

***




































Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top