WHELVE ⁞¦•CHAPTER O1
݊ ֪ Whelve ֪ ݊
•
『 (n.) to bury something deep; to hide 』
•
.
.
.
terlalu banyak omong kosong, pikir seekor rubah berekor 9 yang hanya berdengus kesal saat iblis kakek dan laki-laki bersurai biru membicarakan tentang bla bla bla... dan bersekolah bla bla bla... dan jika menolak akan menjadi makan bla bla bla...
dan tanpa disadari oleh rubah yg sedang sibuk mendumel, laki-laki bersurai biru yang selalu di tempeli oleh rubah berekor 9 itu telah pergi. dan tiba-tiba aura hitam di belakang hewan berekor sembilan yang membuatnya menjadi waspada.
"loh? kitsune?"
rubah kecil itu hanya berdongak keatas menatap arah suara sebelum di angkat oleh iblis tua itu, "kau berbeda dari rubah biasanya, atau kau emang rubah iblis liar?" iblis a.k.a sullivan bertanya sambil mengelus kepala hewan yg berada di pangkuannya.
"entahlah..?~" rubah itu hanya merespon dengan dengkuran yg mirip dengkuran kucing.
"kita lanjutkan nanti saja, lebih baik kita menyusul iruma-kun"
Sullivan menurunkan [m.name] dari pangkuannya dan berjalan keluar mengejar iruma dengan semangat, [m.name] yang baru saja kehilangan alat garuknya—ngga bercanda.— mulai kebingungan sambil melihat sekitaran ruangan yang luas namun tidak ada seseorang-ralat iblis di ruangan tersebut.
'terlalu luas namun dingin... aku ingin Kembali ke kuil ku' [m.name] berucap dalam hati dan teremerung beberapa saat dan mencoba mengikuti jejak aura yang di tinggalkan iruma, namun terhentikan karna seorang iblis bersurai merah dengan kuping dan ekor kucing muncul di hadapannya.
"penyusup" katanya dengan nada datar sambil menatap [m.name] dengan intens, membuat [m.name] sedikit merinding. "aku datang dengan damai—... namun tidak benar-benar damai" ucap [m.name] yang cukup sinis di nada terakhir.
"sullivan-sama tidak mengatakan akan membawa seekor rubah iblis kesini."
iblis itu jelas mengabaikan omongan dari [m.name], membuat [m.name] sedikit kesal dan berpikir. '"rubah iblis'? oh ya.. ekorku ada Sembilan, itu cukup masuk akal.'. [m.name] mulai berbalik,
"terserah kau saja, oh dan kau tidak perlu repot-repot mengusirku lagipula aku memang ingin pergi." ucap [m.name] dengan nada kesal sambil berlari dengan kaki kecilnya mengikuti aura tertinggal dari iruma yang sebelumnya tertinggal.
[m.name] terengah-engah saat memasuki Kawasan sekolah BABIRUS, tidak ada yang menyadari [m.name] karna salah satu keahlian spritual [m.name] yang bisa menghilangkan aura hingga menghilangkan dirinya.
Mendengar suara ledakan yang tak jauh bersamaan dengan aura iruma yang semakin kuat, tanpa ragu [m.name] melanjutkan larinya menyusul kearah suara ledakan. Bersembunyi di semak-semak [m.name] melihat siluet iruma dengan seseorang dengan surai merah muda yang sibuk mengomel tentang upacara pidatonya yang tergantikan oleh iruma.
Merasa akan ada pertarungan yang seru [m.name] mencari spot tempat yang cocok untuk menonton, pertarungan dari iruma yang menghindari serangan dari surai merah muda yang Bernama Asmodeus alice, sorakan dan komentar dari iblis yang ikut menonton membuat [m.name] menikmati sekaligus mengamati serangan yang di buat oleh Asmodeus.
20 menit berlalu dengan keadaan iruma yang sehat walafiat sebaliknya dengan Asmodeus yang mulai kehabisan stamina, beberapa komentar dari iblis yang heran karna iruma tidak melancarkan serangan kepada Asmodeus membuat Asmodeus sendiri merasa di kasihani oleh iruma membuat pertarungan semakin panas.
"AKU AKAN MEMBELAHMU MENJADI DELAPAN BAGIAN!" teriak dan serangan ulti yang di luncurkan Asmodeus membuat [m.name] sedikit khawatir akan iruma yang tidak bisa menahannya, melompat dari semak-semak yang bersamaan dengan jalur Asmodeus akan menyerang iruma.
Berada di punggung Asmodeus dengan kecepatan tinggi membuat [m.name] terpaksa mencakar punggung Asmodeus agar dapat menjaga keseimbangan, mengangkat satu tangan depan yang tidak mencakar dan mengarahkan tepat ke Tengku Asmodeus dengan memukulnya cukup membuat titik akupuntur yang berada di tungku sedikit keram yang membuat Asmodeus kehilangan kekuatan yang berada di tubuhnya.
Namun tidak membuat kecepatan mengurang bahkan akan menubruk seorang iblis perempuan, iruma dengan sigap memengang pinggang Asmodeus berniat menghentikan namun berakhir akan terjatuh, namun tidak terjatuh dengan biasa mengingat iruma mengucapkan mantra terlarang yang membuatnya tidak bisa terjatuh selama satu hari penuh, terjatuh dengan gaya german suplex dengan seekor [m.name] yang berdiam tepat di kaki Asmodeus yang terangkat tinggi.
⁞¦"Whelve"¦⁞
Sebuah poster koran yang mengambarkan kejadian sebelumnya tertampang jelas, Sullivan dengan senang mengungkapkan cucunya dan untuk iruma sendiri kalang kabut dengan perasaan yang tidak enak, sedangkan [m.name] sibuk menjilati bulunya tak jauh dari sana.
"oh, itulah cucuku! Iruma-kun, masa depan cerah menantimu." seru Sullivan dengan tubuh chibinya terkagum di depan poster, "apa yang harus kulakukan semuanya berlangsung lepas kendali, aku harus minta maaf padanya.." iruma mulai bertanya kepada diri sendiri.
"tunggu dia datang kepadamu baru kau ungkapkan rasa maafmu, saranku begitu" balas [m.name] yang selesai menata bulunya melompat ke pangkuan Sullivan yang dengan senang hati memangku dan mengelus bulunya, memandang malas ke arah iruma yang menatapnya penuh tanya.
"tanyakan saja, lagi pula—" potong [m.name] berbalik menghadap Sullivan yang tersenyum kecil, "—aku masih memiliki hutang kan?" Sullivan hanya ber"hmm" sambil mengangguk.
"siapa namamu? Dan bagaimana kitsune sepertimu bisa kesini? Terimakasih untu—" [m.name] memblokir pertanyaan iruma dengan pawnya yang di simpan di bibir iruma, [m.name] sedikit menggeram "aku membiarkan mu bertanya namun tidak langsung semua yang berada di pikiranmu, pintar." Mengangkat Kembali tanganya dan [m.name] mulai menghela nafas.
"hahh~ apa kau tidak merasa kehilangan sebelumnya?." Iruma sedikit termenung sebelum mengangguk, "sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku dulu, boku wa [m.name]-desu perasaan kehilangan mu itu wajar saat kita berpisah karna kau sudah terbiasa di tempeli olehku,"
"eh?" menghela nafas untu kedua alinya [m.name] mulai menjelaskan Kembali, "aku ini bukan rubah iblis melainkan arwah rubah agung yang ada di wilayah tempatmu sebelumnya, berterima kasihlah kepadaku karna sudah memblokir yokai yang tergiur oleh auramu. Dan aku cukup kesal aku malah ikut terseret ke dunia bawah gara-garamu. dan juga JANGAN-BICARA-APAPUN-TENTANG-INI, anggap saja kau tidak tahu apa apa." [m.name] berbisik dan melompat dari pangkuan Sullivan untuk mengigit tepat di atas kepala iruma.
"!!!— aku tidak bermaksud menyeretmu, bahkan aku tidak tahu kau ada!"
"aku sedang tidak menerima complain, biarkan aku melampiaskan emosiku dulu!"
*brakk
Seketika [m.name] dan iruma mengalihkan perhartianya kearah suara batingan pintu yang di hasilkan Asmodeus, Asmodeus berjalan mendekat kearah iruma yang seketika membuat iruma gelisah, tanpa di duga Asmodeus berlutut di depan iruma dengan serius.
"pada pertandingan sebelumnya... aku di unggulkan tapi tetap kalah, aku menerita kekalahanku dengan rendah hati!. Terlebih kau membawaku ke uks, aku benar-benar mengapresiasinya!"
'heh~ pathenic.' Pikir [m.name] yang di atas kepala iruma sambil menikmati drama kecil-kecilan ini.
"menurut hukum iblis, yang kalah milik yang menang! Jadi...! aku menyerahkan diriku padamu, iruma-sama. Bersama kita akan menguasai sekolah ini! Terlebih dengan cara anda melumpuhkan diriku dengan titik Tengku ku tanpa kusadari!" [m.name] menyeringai mendengar pengakuan Asmodeus yang di penuhi senyum lebar.
"mari kita buat semua murid baru berlutut dan tuntuk pada perintah kita!." Final Asmodeus, iruma sedikit kebingungan dengan "melumpuhkan titik Tengku" yang membuat sedikit iruma menggeleng, "a-aku tidak menyerang tengkumu."
"loh? Lalu?" pertanyaan terakhir membuat [m.name] terekeh yang membuat kedua lelaki itu mengalih perhartiannya kepada [m.name] yang mulai turun dari kepala iruma dan menghadap tepat di depan Asmodeus yang kebingungan.
"cium kaki ku maka aku akan menerimamu sepenuh hati ku!" dengan nada arogan, [m.name] menunjuk Asmodeus dengan kaki depannya(ralat tangan), Asmodeus yang mengerti bagaimana cerita yang sebenarnya(ngga sebenernya cuman ngada-nada) segera mencium dengan lembut(hehe) kaki depan [m.name].
"dengan senang hati kitsune-sam—ukh!" [m.name] memukul kepala Asmodeus, 'jangan panggil aku kitsune! Itu sudah tidak jaman lagi!!'
"namaku [m.name] jangan panggil aku kitsune! Jika aku mendengar lagi, aku akan mengigitmu!"
"HA'I!! [M.NAME]-SAMA, maaf!!" [m.name] mengangguk dan melompat ke atas kepala Asmodeus dengan dagu di naikan bahkan mengibaskan Sembilan ekornya dengan percaya diri, [m.name] menepuk-nepuk pelan kepala Asmodeus, "setialah maka akan ada hadiah."
Mata Asmodeus mulai membinar semangat, "baik!," mengalihkan perhartiannya kearah iruma dan bertanya dengan bersemangat bersamaan suara Sullivan yang tampaknya selesai membuat sesuatu di laptopnya.
"iruma-sama!, [m.name]-sama! Siapa target pertama kita!?" [m.name] mengangguk dan ikut menatap iruma.
"iruma-kun! Aku akan mengupload foto ini ke halaman utama website sekolah." Sullivan berada disamping Asmodeus dan [m.name] ikut bersemangat.
"tidak, berhenti. Tolong, hentikan! Jangan lakukan." [m.name] tersenyum kecil, namun dengan sekejap senyumannya hilang dan hanya menunjukan wajah tenangnya, namun tersentak oleh Asmodeus yang tiba tiba bertanya.
"[m.name]-sama!, bagaimana jika kau saja yang memilih!?"
"tentu, akan ku pilih yang berada di halaman sekolah!!"
●
○
•
•
-End for chapter O1-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top