Say Yes [Akashi x BadGirl!Reader x Mayuzumi]
#47
Hai guys, aku kembali, dozu :') tapi kembali karena mau ngegaje//nak// Di sini Akashi masih era bokushi, ya.
Masih inget kode di sini kan, dozu? Kalau udah lupa, silahkan buka chapter yang lalu-lalu, okay?
Warning: gaje parah, bener-bener parah/? kata lottiselaku beta reader '-'
happy reading~<3
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Akashi Seijuurou. Bocah kaya yang katanya ganteng seantero Rakuzan. Punya banyak fangirl meski kepribadiannya sangatlah buruk. Masih kelas satu tapi belagunya naujubileh. Hebat, sih, bisa jadi kapten tim. Tapi kasian, kan, sama yang udah kelas tiga? Padahal ini tahun terakhir mereka, tapi gak ada satu pun dari mereka yang mendapatkan jabatan kapten tim basket. Malahan semua pada kabur, melainkan satu orang: Mayuzumi Chihiro.
Sebagai satu-satunya anggota kelas tiga yang bertahan, dia lumayan tangguh juga. Mungkin dia terlaku cuek sampai bisa mengabaikan Akashit itu. Kecuekannya itu luar biasa! Dia hampir gak peduli sama semuanya, termasuk Akashi juga deh sepertinya, hihihi ....
Aku? Aku hanya siswi kelas satu biasa di Rakuzan. Peringkatku biasa aja, gak terlalu tinggi, gak terlalu rendah. Datar dan mulus. Tetapi, banyak orang beranggapan aku ini siswi nakal, sering bulak balik ke ruang Bimbingan Konseling gegara banyak kasus. Jomblo yang katanya doyan nyari masalah. Tapi tentu aku tidak begitu!
Lalu, apa hubunganku dengan kedua orang itu? Begini ceritanya.
Aku sangat membenci Akashi sebab keinginannya selalu terwujud. Semua orang mematuhinya kecuali aku. Anak manja sepertinya butuh diperlakukan keras sesekali! Dan beginilah caraku menunjukkannya; dengan tidak patuh pada setiap titahnya. Inilah yang menyebabkan aku banyak kasus sehingga bolak-balik ke ruang BK.
Kalau Mayuzumi, dia adalah orang yang selalu menarik garis batas antara aku dan Akashi. Kalau kami hendak berkelahi, dia selalu menengah. Kalau kami aku hendak melabrak Akashi, dia menarikku menjauhi si kepala merah itu. Pokoknya Mayuzumi adalah dinding pembatas antara aku dan Akashi.
»» Say Yes — Mayuzumi Chihiro ««
»» Start! ««
"Lupain deh, kau hanya membuang-buang energi dan tenaga dengan mengajaknya berkelahi," adalah kalimat yang selalu dia katakan padaku, seperti sore hari ini di tangga barat lantai dua, misalnya.
"Anak itu harus dikasih pelajaran sesekali, senpai jangan ngehalangin, deh! Emang gak capek, apa?"
"Yah, memangnya kau sendiri gak capek?" balas Mayuzumi memperkuat cengkramannya pada lenganku. Aku semakin kesulitan kabur tentunya meski sudah menggeliat untuk melepaskan diri.
"Capek sih, capek. Tapi kalau belum kena aku belom puas! Lepasin, senpai!"
"Gak. Kalau aku lepasin, nyusruk kamu ngenguling dari tangga. Ntar luka, aku yang dimasukin ke BK. Gak, makasih. Ogah, [y/n]."
"Ampun, deh. Aku gak bakalan kabur, kok. Janji. Lepasin aku, plis?"
Sudah memelas bak gadis imut, imbas yang kuterima malah berkebalikan dari dugaanku. Mayuzumi menarikku agar mengikutinya ke atap. "Senpaiiii ...!" keluhku memelas namun tiada hasil.
Setelah sampai di atap, senior berekspresi datar itu melepaskanku. Jalan menuju ke bawah ia blokade sehingga tidak dapat kulewati dengan mudah.
"Sebelum menantang Akashi, kau harus lihat penampilanmu dulu. Rambut berantakan, kemeja gak rapih. Rok pendek. Jas dikumel-kumel entah udah dicyci apa belom tuh, dipake di pinggang. Kaos kaki pendek sebelah. Sepatu udah kayak cokor bebek. Ngaca dulu, sana!" Omelnya.
Mayuzumi cerewetnya padaku doang, apa yak? Ke Akashi kek, sesekali. Kayak dendam sekali, gitu, sama aku. Tapi yang nyebelin tuh, mukanya flat mulu! Aku gak tau emosi dia seperti apa.
"Biarin aja. Apa hubungannya coba, sama nantangin Akashi?" bantahku dan Mayuzumi mendengus.
"Keliatan banget begonya, tau gak?"
Jleb! Nusuk banget ke hati. Aku sudah biasa sama mulut kasarnya tapi kali ini ... langsung ngejleb. Emang aku seburuk itu, ya?
"B-bodo amat, senpai."
Mayuzumi kembali mendengus. "Can't you take the hint? I'm trying to protect you. So, be a good girl and stay away from him," ucapnya dengan bahasa yang tidak kumengerti. Seketika aku menyernyit, bahasa apa itu? Inggris? Rusia?
"Ngomong apa dah, senpai. Bahasa Jepang, plis," balasku.
Mayuzumi tersenyum tipis melihat reaksiku. "Makanya jangan keseringan tidur di kelas. Jadinya gak ngerti, kan?"
Cih ... dia meledekku.
"Cukup katakan yes, [y/n]," tambahnya.
Cih .... "Aku paham kalau kata itu artinya apa," balasku.
"Kalau ini, kamu ngerti, gak?" Mayuzumi masih belum puas mengejekkah?
Si senpai rambut kelabu itu berjalan menghampiriku. Begonya aku gak menghindar atau apa, diem aja kayak patung di sana padahal jarak kami udah kayak amplop dan perangko. Mayuzumi tiba-tiba mendekapku dalam pelukan hangatnya seraya berbisik pelan di telingaku: "I love you, so would you be my girl?"
Ya, aku gak bego-bego amat, kali! Aku paham maksud kalimatnya barusan. Seriusan, nih? Mayuzumi Chihiro ... menyukaiku!? Eeehhh?! Wajahku seketika memanas rasanya semburat merah muda sudah muncul di pipiku. Aku mendidih parah.
Sesaat setelahnya, Mayuzumi melepaskan pelukannya, namun ia masih mencengkram kedua bahuku. Dengan wajah tanpa dosa ia mengulas senyum.
"Would you say yes, [y/n]?"
Hayoloh jawab buruan :v //lice//
»» Say Yes — Mayuzumi Chihiro ««
»» End ««
○●○
»» Say Yes — Akashi Seijuurou ««
»» Start! ««
"Akashiii ...!" Sore hari itu, aku menggebrak pintu ruang kelas si pemain basket cebol aka Akashi Seijuurou.
Semua siswa yang berada di kelas itu—kecuali Akashi—langsung bergegas meninggalkan ruangan ketika menlihat penampakanku di mulut pintu. Mereka kabur lewat pintu kelas yang satunya.
"Semua orang ketakutan dengan tampang mengerikanmu, bukan? [Your name]?" kata Akashi. Dia duduk di mejanya dengan sangat tenang.
Aku melirik sejuntai rambut yang menutupi keningku. Langsung saja ku tepis asal ke atas, yang penting gak turun-turun. Rambut awut-awutan, sudah tidak kupedulikan. Langkahku mantap menghampiri si pemilik mata heterokrom.
"Kau mengadu lagi kan, ke BK?" Tanyaku blak-blakan. Amarahku sudha tidak tertahankan.
"Apa maksudmu?"
"Jangan berlaga bego. Beberapa saat yang lalu aku dipanggil ke ruang BK dan dapat ini!" kujulurkan selembar kertas di hadapan wajahnya. "Ini surat peringatan skorsing! Dan lihat di bagian bawah. AKU HARUS DIAWASI OLEHMU SELAMA SEBULAN?! GILA APA?!"
Akashi nampak tenang-tenang saja mendengar kabar ini. Anehnya ia tertawa seolah akulah yang bodoh di sini. "Mungkin dewan konseling beranggapan bahwa hanya aku yang dapat mendidikmu dengan benar."
"Ya, sebab kau tukang ngadu—hei!" Tiba-tiba saja tubuhku terjengkal, aku jatuh terduduk menghantam kursi di belakangku. Akashi pelakunya, ia menahanku agar tidak dapat bangun.
"Kau tidak memiliki hak untuk menolak keputuaan ini. Kau mau hukumanmu dibatalkan atau tidak?" Omel Akashi dan aku diam.
"Jika diperintahkan, kau hanya boleh menjawab dengan—"
"—kata iya, kan? Cih ... ogah—"
"—jika tidak, aku bisa langsung menskorsmu [full name]," Akashi dan aku saling menyela perkataan satu sama lain. Kali ini dia berhasil membuatku diam. "Ini perintah. Katakan iya jika diperintahkan sesuatu."
Aku mendengus kesal seraya melipat kedua tanganku di depan dada—kesal. "Terserah."
"Aku mencoba membantumu jadi kau harus patuh."
"Iya."
"Sepulang sekolah, temui aku di kelas sambil membawa buku [subjek yang nilaimu lemah]."
"Les privat apa? Um ... iya."
"Benahi cara berpakaianmu mulai besok."
"Iya."
"Sepatu wajib berhak minimal dua senti."
"Iya."
"Ketatkan dasimu mulai besok."
"Iya."
"Masukan kemejamu ke dalam rok."
"Iya."
"Pakai blazer sengan benar."
"Iya."
"Kaos kaki naikan."
"Iya."
"Sisir rapih dan ikat rambut yang rapih."
"Iya."
"Dan mulai sekarang kau jadi kekasihku."
"Iy—eh?" Pandanganku kembali menyorot Akashi. Lelaki berambut merah itu menyeringai menatapku balik. Apaan nih? Seriusan?
"Kenapa? Mana jawabanmu?"
"U-um ...,"
Jawab sendiri //lagi lice//
»» Say Yes — Akashi Seijuurou ««
»» End ««
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Udah hampir setahun ya aku mengabaikan ff ini tehee karena emang niatku berhenti dari fanfict. Tapi pada akhirnya kangen juga //nangis bombay// maybe sebagian orang gak bakalan inget aku tapiiiii ... It's okay~
Kalau kamu masih mau liat tulisan aku, bolehlah mampir ke bukuku yang lain. Aku cukup aktif di orifict terutama buku Beast Darlin (parodi bukuku yang satu lagi: Yandere Darlin) dan di sana kamu bakal liat seberapa berubahnya aku :')
btw aku dan temen-temen admin Sirius Ink Party mau bagi-bagi novel dan pulsa total 210.000 di lomba cerpen & fanart peringatan hari jadi grup kami. Buat more info cek buku alice challenge atau siriusink.tumblr.com
Thats all for today, see you!
Love,
Alice
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top