[14]

"Nggak ada."

Duo Kwon udah greget parah cari sesuatu yang disembunyiin di balik sandaran ranjang. Nyatanya nggak ada apa-apa disitu, dicari ke tempat lain juga nihil.

Lisa tengok arlojinya dan wajah merahnya ganti jadi panik. "Udah lima belas menit, Jisoo pasti udah nggak bisa tahan Kak Vic lagi buat kesini."

Yups, mereka minta tolong Jisoo buat pancing fokus Victoria dan suster-suster lain, sementara mereka nyelinap diam-diam ke kamar Krystal yang kosong.

"Ya udah ayo keluar, ke ruang CCTV." Seulgi bangkit dari duduk ke arah pintu.

"Ngapain lagi?"

"Cek siapa yang udah ambil barang itu."

Celingukan dulu ke kanan kiri sebelum keluar, takut ketangkap Victoria. Lalu, setelah aman mereka lari kayak dikejar setan ke lantai dimana ruang CCTV berada.

Penampilan mereka masih sama kayak kemarin malam. Masker, topi, jaket, plus kacamata hitam, ganteng deh pokoknya nggak cantik lagi.

Suasana yang lebih rame bikin gerakan keduanya sedikit terhambat. Ditambah di ruang CCTV ada penjaganya.

"Ck, kok nggak kebelet lagi sih abang penjaganya," gerutu Lisa pelan. Kemudian maju ikutin langkah Seulgi setelah sekitar lumayan lengang.

Seulgi ragu sejenak. Noleh ke arah Lisa pake pandangan was-was.

"Apa lo?" Lisa yang mulai ngerasa nggak enak mundur satu langkah.

Seulgi condongin badannya buat bisikin sesuatu. "Lo bisa teknik ini nggak?"

Lisa nyaris teriak waktu Seulgi tiba-tiba balik badannya kasar, lantas lehernya dicekik pake teknik kesayangan Yuri; rear naked choke.

(Ilustrasi, abaikan muka)

"L-lepasin sat!"

Seulgi langsung lepasin dan tanya lagi pake wajah tanpa dosa, bangsat sekali bukan?

"Lo bisa teknik ini?"

"Nggak usah dipraktekin juga anjing! Gue bisa!" bisik Lisa kesel.

Seulgi cengar-cengir aja. "Ya udah, lo nanti cekik penjaganya gitu ya. Gue tutup pintu."

"Ye!"

Masih pake perasaan dongkol, Lisa main masuk gitu aja tanpa beban. Disusul Seulgi yang langsung kunci pintu. Nggak ada hitungan menit dan penjaga CCTV itu udah pingsan ditangan Lisa, malang sekali wahai abang tukang jaga.

"Lo aja yang utak-atik, gue mau kabarin Kak Jisoo," perintah Lisa yang langsung diangguki Seulgi. Jadilah mereka sibuk masing-masing.

Eh, si bungsu Kwon ini malah keasikan sendiri chat sama Jisoo.

Kak Jisoo

Kak, udah tinggalin aja Kak Vic

Lama bener lo

Hehe, maaf

Oh iya, lo ada info baru?

Ada

Menurut gue nih ya, surat yang ditulis Kak Krys biar kita balikan itu palsu deh

Hah?

Palsu gimana


Palsu, bukan Kak Krys yang tulis

Gue kemarin diem-diem ambil buku catatan di kamar Kak Irene sama surat itu

Nah, di bagian belakang buku catatannya ada tulisan yang nunjukin Kak Krys lagi di posisi terdesak

Bisa aja kan dia nulisnya waktu masih baik-baik aja

Nggak deh Li, soalnya ini tulisannya lebih amburadul dari tulisan-tulisan sebelumnya

Dan lagi, nulisnya pake pulpen biru yang juga gue temuin di kardus barang-barangnya

Kayaknya gue tau deh Kak, siapa yang ngelakuin ini semua

Siapa?

"Lis, ayo cabut."

Teguran Seulgi harus putus percakapan Lisa sama Jisoo. Tapi, buat sekarang waktu itu prioritas. Takutnya ada yang pergokin mereka berdua atau si penjaga ini udah sadar---Lisa males mau cekik lagi.

"Apa yang lo temuin Kak?"

"Nanti di mobil gue kasih tau. Kita pergi dulu." Seulgi udah jalan ke arah pintu duluan, celingukan lagi, baru melesat kabur.

•••

Nyatanya Seulgi nggak bilang apa-apa selama di mobil. Mana Jisoo dilupain gitu aja suruh pulang sendiri. Lisa juga nggak bilang soal informasi dari Jisoo tadi.

Sampe mereka tiba di depan rumah keluarga Choi.

Si bungsu yang biasanya banyak tanya tanpa mau mikir kali ini cuma diem. Ikutin langkah Seulgi yang sedikit gugup.

"Duh, bisa-bisanya gue sungkan sama Joy," gerutu Seulgi urung tekan bel.

Lisa sendiri sebenernya juga sama. Hubungannya sama Rose sejak di warteg itu lumayan merenggang. Sikap Rose yang cuma diem setelahnya buat Lisa ngerasa bersalah besar. Tapi mau gimana lagi.

"Gue aja deh." Akhirnya Lisa juga pencet bel wakilin Seulgi yang habis cekik dia malah jadi lenjeh, cih.

"Roseee! Woy, bukain pager!" Habis pencet bel terus teriak, malu-maluin, tapi karena urat malu mereka putus ya jadinya nggak malu.

Reaksi Rose sungguh nggak diduga. Cewek itu malah ceria bukain pagar. Langsung nyosor ke pelukan Lisa kayak nggak ketemu lama.

"Gue kangen banget sama lo!"

Semuanya jadi canggung waktu si mawar ini sadar ada Seulgi juga, dia cuma malah ngerespon pakek 'hehe' andalannya.

"Joy ada?" tanya Seulgi setelah selesai basa-basinya.

"Ada. Ayo masuk."

Duo Kwon dibuat kaget sama gundukan besar bergundul di hadapan tv. Ralat, ternyata itu Papi Kyungho yang lagi jongkok fokus main PS.

"Siang Om," sapa Lisa yang dibalas senyum sama bapak ganteng itu.

"Eh, anaknya Yul."

Rose giring dua temennya itu ke lantai dua dimana Joy lagi sibuk teliti penemuannya. Muka si jangkung itu berubah nggak suka waktu lihat siapa yang dateng.

"Ngapain kalian---"

"Gue punya bukti," ucap Lisa cepet, duluin Seulgi yang baru mau buka  mulut. "Lo juga punya kan, sesuatu yang diambil dari balik sandaran ranjang Kak Krystal."

Wajah Joy berubah melunak perlahan. Nggak sangkal fakta kalo dia juga perlu informasi tambahan.

"Sini duduk. Rose, buatin minum cepet!"

Meski mukanya males, tapi Rose tetep patuh. Tinggalin tiga manusia itu dalam pembicaraan serius.

"Pertama, gue mau tanya apa isi dari sesuatu yang disembunyiin Kak Krys," tegas Seulgi.

Nggak pake basa-basi, Joy sodorin amplop di atas meja ke arah duo Kwon.

"Hp Kak Krystal, ada rekaman suara yang dia ambil diem-diem di situ, juga memori CCTV yang sengaja dia curi untuk bukti kalau Kak Victoria terlibat sekuanya."

Mereka berdua nggak kaget lagi soal Victoria yang pasti ikut campur. Tapi soal rekaman itu...

"Terus, apa bukti yang lo dapet Lis?"

"Dari buku catatan dan surat wasiat itu. Kak Krystal tulis permintaan tolong dan untuk surat wasiatnya gue pastiin palsu."

Joy jentikin jarinya. "Nah, Rose bilang juga begitu."

Suasana hening sejenak. Seulgi yang ternyata masih loading soal penjelasan tadi sibuk mikir keras.

Buku catatan, rekaman CCTV, rekaman suara, dan...

surat wasiat palsu?

"Orang yang paling pengen kita balikan, pelakunya?" seru Seulgi setelah berhasil connect.

Joy nyengir. "Akhirnya ada yang paham."

Kemaleman nggak nih updatenya, ada yang masih bangun? 👀

Sebentar lagi cerita ini tamat, disini kalian udah ngerti kan?

Dan ini, ku kasih spoiler sesuatu huehehe🌚


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top