Chapter 8
"Hah?"
"(Name)-chan mau kan? Iya kan? Iya kan?" Tomochika merayumu dengan puppy eyes. Alih-alih kasihan kau malah jijik.
"Ya sudah, sekarang kita ke kamar siapa?" tanyamu mengalihkan pembicaraan. Tomochika menyeretmu menuju kamar penuh dengan aura mengerikan. "I-ini kamar siapa?"
"Kamar Da Badass Clebh, alias Masa, Ren, dan Shionnn~" Tomochika mengucapkan hal itu sambil tebar glitter.
Bagaikan penyusup, teman sekamarmu yang fujoshi ini membuka pintu dengan jepitan khusus. Ia menyeringai saat pintunya terbuka, lalu mengode dirimu agar masuk bersamanya. Kau mengangguk, lalu masuk ruangan itu dengan perasaan takut-takut.
"BASJBDSJBSNAHASSHH--" terdengar suara Tomochika yang seperti orang kumur-kumur. Nampaknya, ia mendapat fan service luar biasa. Di ranjang terdapat Masato dan Ren yang tertidur secara berpelukan, terlebih Masato tampak diselimuti oleh Ren.
Tomochika mengambil kamera, lalu memfoto kebersamaan mereka berdua itu.
Kau merasa ada sesuatu yang janggal.
"Tunggu, Chika-chan," kau berucap. "Shion-san mana?"
"Cari lemari di sekitar ruangan, palingan dia ngekos di situ," jelas Tomochika enteng sambil masih memotret kedua manusia yang tertidur itu. Kau mengangguk yakin, lalu mencari lemari besar. Bahagia sekali ketika berusaha membuka lemari itu--
--tapi ternyata ada gemboknya.
"(Name)-san, kau ngapain?" kau menoleh tanpa malu ketika berusaha membuka lemari dengan gembok itu. "Amakusa lemarinya ini, bukan lemari besi itu,"
"O-oh e-eh i-iya," kau berucap gugup. "Aku sedang menemani Tomochika--ya! Aku sedang mencari objek yaoi!"
Sungguh ucapanmu kelewat jujur.
"Hm ... sejak dulu Amakusa bertanya-tanya ..." Shion memojokanmu di dinding. Kau malah menatapnya dengan bengong. "... yaoi itu apa?"
"HAH!?" Kau kaget, melupakan fakta bahwa Shion memojokanmu. "Yaoi itu--"
"STRAIGHT! STRAIGHTTTT!"
Kau melepaskan diri dari kabedon (?) Shion akibat jeritan Tomochika yang menjadi. "SHION STRAIGHT! TIDAK KUSANGKA!"
"Huahhh--ada apa--?" tiba-tiba Masato bangun dari tempat tidur. "Shibuya? (Name)-san?"
Kau dan Tomochika saling berpandangan dengan takut-takut.
"Apa yang kalian lakukan dengan kamera itu?" Suara kalem Masato menyapa kalian.
"Mereka sedang mengumpulkan objek yaoi," jawab Shion sambil menggambar bintang di wajah Ren.
"Y-YAOI?!" Mata Masato membulat, lelaki itu menatap kalian tak percaya.
Karena suara Masato barusan, Ren terbangun. "Huh? Ada apa ini?"
"Siap-siap lari," bisik Tomochika ke arahmu.
Tanpa dosa, Tomochika menyibakkan tirai, memperlihatkan keindahan matahari pada Masato.
"GYAAAAA--KULITKUUU!"
--dan kalian kabur dari asrama itu dengan mudah, fufufu.
"Kita mau ke mana lagi?" tanyamu.
"KARIK!!!! KAU ADA DI MANA???" Terdengar suara Nagi menggema.
"Nagi masih mencari Karik ya? Kasian ..."
Kau menatap Tomochika. "Kita bantu Nagi saja," usulmu.
Tomochika menggeleng kencang. "Karik cewek, jadi gak menarik. Dia nanti yuri, bukannya yaoi."
"Oh iya, aku mau bertanya sesuatu kepadamu." Kau teringat akan perkataan Nagi sebelum pemuda itu mencari karik.
"Hm?" Tomochika menunggu pertanyaanmu.
"Ini soal Ketua."
"Sudah, kalau soal ketua nanti saja, kita berburu dulu sekarang, mari ke kamar selanjutnya." Tomochika menarikmu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top