our answer and Dare part 1
Yo dengan ini Q&A + Dare resmi ditutup.
Sebelum kita menjawab dan melaksanakan dare kalian.
Author mau minta maaf dulu atas editan author yang masih noob ini.
Ok sekian pembukaannya mari kita langsung ke dorm imajinasi milik author.
"SELAMAT DATANG DI DORM AUTHOR."
"Et ni dorm apa istana gede banget," kata Yamato sambil melihat-lihat sekitar.
"Jadi segede ini ya imajinasi dan halu mu," kata Gaku sambil berjalan-jalan di sekitar dorm.
"Waahh asik," kata Riku sambil mulai berlarian.
"Nanase-san/Riku," kata Iori dan Tenn bersamaan sambil mengejar sosok yang sedang asik berlari tersebut.
"Jadi kapan kita mulai Q&A dare nya, aku mau tidur lagi."
"Bang Yuki emang bukan orang yang suka bangun pagi ya, kalo gitu kita nulai aja sekarang."
Nya pun mencari idol-idol yang sedang berkeliaran di dorm fantasi milikinya.
Akhirnya mereka semua pun berkumpul di ruang tamu dengan posisi duduk melingkar dengan urutan.
Nya-Ryu-Sogo-Tamaki-Iori-Riku-Tenn-Gaku-Yuki-Momo-Mitsuki-Nagi- Yamato-Torao-Minami-Toma-Haruka dan kembali lagi ke awal.
"Ok mari kita baca pertanyaannya dan dare nya sekarang."
Nya mengambil sebuah kertas dari tasnya.
"Dari FiviAJ23, Tenn coba kamu jadi baik.. kalau enggak Riku aku culik! Cape aku liat kmu gelut mulu."
Semua melihat ke arah Tenn dan menutupi telinga mereka.
"APAAN KAU MAU CULIK RIKU SINI MAJU KALAU BERANI KUCINCANG KAU JADI DUA!"
Aura membunuh sudah keluar dari dalam tubuh Tenn. Dengan sigap Gaku memberinya sebuah donat.
"Ni makan jangan bunuh itu dare, canda aja kok dia," kata Gaku menenangkan.
Syukurlah Tenn berhasil di jinakkan Gaku.
"Baik itu jawaban Tenn, mari kita lanjutkan, tapi tenang Tenn pasti gk bakal coba-coba ajak gelut," kata Nya.
"Masih dari orang yang sama, kaka Nya coret wajahnya Gaku dan Yamato dong."
Nya melihat ke arah mereka berdua.
"Źooļ tahan mereka!"
Para anggota źooļ menahan Gaku dan Yamato, Nya langsung maju ke depan dengan dua warna spidol.
"Duh kalo di mata agak gimana gitu di bawah mata aja deh."
"Et lu mau ngapain!" Teriak Gaku di wajah Nya.
"Tolong jangan coret wajah onii-chan."
"Coret aja Nya aku dukung," kata Mitsuki dari belakang.
"Mitsu kau jahat sama teman sendiri."
"Bodo amat ossan."
Yak langsung saja Nya mencoret wajah mereka.
"Tenang bisa dihapus kok, tunggu biar ku panggil oc ku untuk mengambil handuk dan air panas," kata Nya kepada Gaku dan Yamato yang menatap miris wajah mereka.
Teman-teman mereka semua hanya menertawakan wajah mereka."
"Hahahaha betul banget tuh bucin jomblo," kata Tenn kesenangan.
"Hahaha tukang mabok cocok sekali," tawa Mitsuki.
"Nista 1 nista 2 dong," kata Torao sambil menahan perutnya.
Sementara mereka tertawa datang sesosok wanita yang membawakan handuk dan semangkuk air panas.
"Makasih banyak Angel-sama maaf menggangu pekerjaanmu."
Sosok itu kemudian mengusap kepala Nya pelan dan menghilang dari pandangan mereka.
"Wehh siapa tuh tadi?" Tanya Torao.
"Kok dia ada sayap dan ekor?" Tanya Tamaki.
"Dia salah satu oc ku, jangan berpikir yang tidak-tidak padanya," kata Nya sambil memandangi Torao.
"Dah ah kita lanjut saja," kata Minami.
Nya kemudian melihat-lihat kertasnya lagi.
"Seharusnya sih kita lanjutkan lagi dari orang yang sama namun ini ada permintaan selama ToD."
Nya mengeluarkan senyum mencurigakan.
"Untuk Tenn dari Ichaanihara, manjain Riku dan Gaku bersamaan gunakan teknik paling keren dan lembuuut~"
"Maaf maaf kenapa harus Gaku?" Tanya Tenn tapi kayak bukan pertanyaan.
"Lakukan saja kau idol kan, masa gk mau menyenangi hati fans," ucap Haruka.
Nya memberikan mangkuk dan handuk kearah Tenn.
"Tuh bang mumpu dia lagi banyak coret-coretan di mukanya, lap in aja."
Tenn menerima nya dengan malas. Dia kemudian menghadap ke arah Gaku dan memangku kepala Riku di pahanya sambil mengelus pelan rambutnya.
"Kok Nanase-san digituin," protes Iori.
"Kan katanya tadi bersamaan," jawab Tenn.
Gaku dah pasrah yang penting coretan di wajahnya ilang.
Kalo Yamato sih wajahnya dah bersih akibat bantuan Mitsuki dan Nagi yang menyirami wajahnya dengan selang air.
Gaku menutup kedua matanya. Tenn menculupkan handuk di air panas kemudian memerasnya. Lalu Tenn mulai mengusap wajah Gaku pelan sambil masih mengelus-elus Riku.
Dia usap pipi Gaku dengan perlahan. Matanya sibuk menatapi wajah Gaku.
Idol-idol lain yang berada di ruangan itu hanya menatap mereka berdua. Sementara Nya lagi asik makan popcorn.
Sesudah Tenn berhasil menghilangkan tulisannya dia kemudian menuju pipi sebelahnya untuk menghilangkan gambar hatinya.
Karena gambar tersebut lumayan dekat mata, Gaku sempat mudur dan membuka kedua matanya.
"A-ah ma-maaf," kata Tenn salah tingkah.
"Tidak apa-apa usap saja dengan pelan," kata Gaku sambil memajukan badanya lagi.
Gaku menatap Tenn dengan tajam. Tenn menjadi lebih salah tingkah dari yang tadi.
"Cepatan, jangan buat aku menunggu," kata Gaku sambil menutup kedua matanya lagi.
Tenn melepaskan sebelah tangannya dari rambut Riku dan memegang wajah Gaku. Dia mengusapnya sepelan mungkin.
Iori yang tersadar Riku sudah dilepaskan segera menariknya untuk duduk di sampingnya lagi.
"Lantainya kotor lebih baik kau tidak tiduran," jelas Iori kepada Riku yang menampilkan wajah bertanya-tanya.
Riku hanya beroh ria lalu menatap kakaknya yang masih sibuk dengan wajah Gaku.
Karena gambar hati tersebut bewarna merah cukup sulit untuk Tenn menghapus bekasnya.
Tenn memajukan wajahnya mendekat Gaku.
Nya langsung menjatuhkan popcornnya dan berteriak dalam hati.
Tenn berhasil menghilangkan gambar hatinya. Dia kemudian menuju ke arah dagu.
Tenn mengusap tulisan itu dengan pelan. Dia memajukan kepalanya lagi dan
Cup.
Secara tidak sengaja Gaku mencium kening Tenn.
Merasa bahwa bibirnya mengenai sesuatu Gaku langsung membuka kedua matanya.
"T-Tenn?"
Tenn tidak menjawab Gaku dan menyembunyikan wajahnya yang sudah semerah tomat.
"Berasa jadi obat nyamuk gw," kata Torao yang diangguki mereka semua.
Nya maju perlahan-lahan ke arah mereka.
"Tenn masih ada loh~" bisik Nya ke telinga Tenn.
"I-iya aku tau."
Tenn kemudian agak berdiri dan kembali menyentuh pipi Gaku.
Kali ini mata Gaku terbuka lebar. Sebelum dia sempat membuka mulutnya Tenn sudah mundur ke dekat Ryu.
"Da-dah kan."
"Iya Tenn sudah bisa-bisa fujoku yang sudah dikubur bangkit lagi," kata Nya sambil berdiri dan menduduki posisi duduk Tenn.
Jadi Nya dan Tenn tukaran tempat.
"Ok kembali lagi ke Fivia-san, untuk Iori lebih milih Mitsuki atau Riku kalau milih Riku Mitsuki buat dia kalo milih Mitsuki Riku buat para bucinnya."
"Pertanyaan macem apa itu tentu saja ku pilih nii-san maksudku dia kan kakakku," kata Iori tanpa ragu-ragu.
"Ya ampun terharu aku Iori," kata Mitsuki penuh haru.
"Baik kalo begitu Riku buat para bucinnya... eh Iori kan juga bucin Riku berarti..."
Di sana terdapat Iori yang tersenyum penuh kemenangan dan Tenn yang sudah kembali ke akal sehatnya.
"Ichi memang pinter sekali."
"Two in one," kata Nagi.
"Dah dah lanjut kasian Tenn berusaha gk menimbulkan kegelutan."
Nya memberi kertasnya ke Gaku.
"Bacakan bang, aku mau minum dulu."
"Ok masih dari orang yang sama, Ryuu tampol Tenn dan Gaku sekerasnya kalo mau balas Gaku tampol Yamato dan Tenn tampol Toma. Yamato dan Toma gk boleh balas ke siapapun."
Ryuu menatap Tenn yang ada di sebelahnya. Tenn balik menatap Ryuu. Gaku pun sekarang menatap Ryuu. Yamato dan Toma protes kearah Nya yang lagi minum.
"Tenn."
"Ryuu."
PLAK.
Tenn terjatuh begitu Ryuu menampar pipinya.
Ryu kemudian menatap ke arah Gaku dan menyamperinya.
"Gaku."
"R-ryuu."
PLAK.
Gaku terjatuh. Dia dan Tenn tidak bisa bangkit lagi, yang membuat Yamato dan Toma loncat kegirangan.
Nya mengambil kembali kertasnya dan mulai membacakannya.
"Masih dari orang yang sama, Mitsuki dan Minami tidak perlu beres-beres."
"Eh."
"Intinya kalian gk perlu bersih-bersih biar yang lain aja, ok lanjut-"
"Sogo gimana?" Tanya Mitsuki.
"Kasian dia beres-beres sendiri," tambah Minami.
"Sogo juga gk usah deh kasian juga rasanya."
Nya tidak membiarkan Sogo berbicara dia langsung aja melanjutkan kalimatnya yang tadi.
Karena kalo dibiarkan pasti Sogo nolak.
"Kakak suka banget gk nistakan mereka?"
Nya memasang wajah berpikir.
"Kadang senang kadang enggak, soalnya gimana pun juga aku menyayangi mereka," jelas Nya.
"Menyayangi tapi wajah datar begitu," kata Yuki.
"Hehe aku juga sayang Nya dan fans-fans ku sekalian, oh dan tentu saja kohai-kohai ku yang manis dan YUKI," kata Momo gembira.
"Hehe makasih Momo, ok lanjut untuk TRIGGER kalian tau gk gender manager kalian?"
"Anesagi-san itu katanya cewe," jawab Ryu.
"Dia aslinya cowo," jawab Gaku yang sudah bangkit lagi.
"Bahasa yang benarnya trans," jawab Tenn yang sudah bangkit juga.
"Ok berarti dia sekarang cewe, lanjut masih dari orang yang sama, źooļ pengen ganti leader gk?"
Toma menatap membernya dengan penasaran.
"Kalo leadernya diganti Minami aku setuju," jawab Torao.
"Aku setuju dengan Torao, mending Toma jadi member saja," jawab Haruka.
"Aku boleh-boleh aja asal Inumaru-san masih bagian dari źooļ," jawab Minami.
"Hiks kalian," kata Toma terharu.
"Ha-habis kalo kau keluar nanti gk ada yang bisa ku jahili," kata Haruka sambil memalingkan wajahnya.
"Aku penasaran apakah nanti jawaban kalian tetap sama," kata Nya yang membuat mereka curiga.
"Ok lanjut masih dari orang yang sama, dare ini ku simpan buat akhir aja, hm pertanyaan untuk Mitsu."
Mitsuki menatap kearah Nya.
"Mitsuki mau olahraga bareng gk? Aku juga mau jadi tinggi nih."
"Pertama-tama kenapa tadi kau panggil aku Mitsu?"
"Aku suka panggilan Yama untuk dirimu dan Tama."
"Yaudah dan untuk menjawab yang tadi, emang olahraga apaan biar tinggi woy aku sudah minum susu merk Yuki-san tapi masih gk tinggi-tinggi," kata Mitsuki agak emosi.
"Bang Yuki emang jual apa aja sih?" Tanya Nya gk memperdulikan Mitsuki yang mengacap rambutnya frustasi.
"Apa aja aku mah," jawab Yuki sambil mengibaskan rambutnya.
"Mantab bang, dan Mitsu itu bukan jawaban tapi pertanyaan."
"Yaudah kalo emang bisa bikin aku tinggi aku mau deh olah raga bareng kamu."
"Mending gk usah deh Mitsu kau dah cocok dengan tinggi segini," kata Yamato.
"SO TRUE, Mitsuki lebih imut begini."
"Diam kalian!"
"Um tapi olah raga sama orang asing juga berbahaya mending nii-san gk usah pergi," kata Iori.
"Makanya kita kenalan nanti biar gk asing lagi," kata Mitsuki.
"Eh tapi kan Mikki sibuk dengan pekerjaan idol," sela Tamaki.
"Eh iya juga ya, kalo gitu kapan-kapan aja deh Fivia-chan kita olah raga bersama."
Iorio berdoa dalam hati agar hari itu tidak akan muncul.
"Ok, berikutnya kenapa kakak suka źooļ."
Semuanya pun menatap Nya yang lagi asik duduk di atas meja.
"Jujur ya awalnya aku sangat gk peduli dengan źooļ, aku kayak mereka siapa aku hanya peduli sama TRIGGER."
Źooļ, IDOLISH7, dan Re:vale membeku mendengar jawaban Nya.
"Jadi Nya-san gk peduli sama kita?" Tanya Sogo.
"Hah kata siapa.. oh waktu itu aku dah suka IDOLISH7 sama Re:vale kok tapi belum sebucin sekarang, aku bilang gitu tadi soalnya lagi nyari-nyari lagu TRIGGER."
"TERUS KITA GK DIANGGAP GITU?" Marah Haruka.
"KAN KU BILANG AWALNYA, jadi karena ku lihat ada mv mereka di channel Banri aku coba dengarin lagu mereka, yang terlintas di kepalaku enak nih lagunya mungkin ichi bakal suka sama mereka."
"Aku?" Tanya Iori.
"Temanku maksudnya, yah intinya aku coba mendengarkan lagu-lagu kalian.."
Lalu aku coba mencari info mengenai źooļ. Ku baca spoiler-spoiler yang ku dapatkan mengenai mereka. Melihat źooļ seperti itu membuatku ingin mendukung mereka.
Aku ingin semua orang mengetahui betapa hebatnya źooļ. Aku ingin melihat źooļ yang semakin berkembang setiap hari. Aku ingin nama źooļ dikenal oleh semua orang.
"Oy kok bengong?" Tanya Haruka.
"Yah intinya aku menyukai kalian karena musik kalian."
"Jujur aku agak kecewa dengan jawabannya," kata Toma.
"Berarti kau masih stan TRIGGER dan bisa membenci kami begitu melihat kami di anime," kata Torao.
"Aku berterima kasih Nya-san menyukai lagu kami, namun apakah akan bertahan lama?" Tanya Minami.
"Menyebalkan kukira kau lebih suka kami daripada TRIGGER," kata Haruka.
"Aku suka kalian semua, namun TRIGGER agak spesial karena mereka yang pertama kali ku ketahui."
Dan juga berkat mereka aku mengetahui kalian semua.
"Lagipula aku sangat yakin 100% aku akan menyukai kalian lebih banyak lagi saat ku lihat kalian di anime."
Anggota źooļ tersenyum mendengar penjelasan Nya.
"Sudahlah kita lanjutkan saja, kusimpan dare tadi buat terakhir."
Semua menganggukan kepala mereka.
"Karena tadi salah satunya udah, kita lanjutkan lagi dare dari Ichaanihara," jelas Nya.
"Pertama Ryu tabok Tenn dan Gaku kalau mereka gelut."
"Sepertinya itu tak akan terjadi hari ini," kata Ryu bahagia.
"Kalo gitu biar seru tabok aja," provokasi Nya.
"Jangan ah itu aja masih ada bekasnya."
"Eh iya ya bakal gawat nih untuk dare nya Gaku... Tenn Gaku ke kolam penyembuhan sekarang juga!"
"Eh emang ada," kata Gaku Tenn kompak.
"Lurus lalu belok kiri."
Tenn dan Gaku pun pergi mengikuti arahan Nya. Nya kemudian melihat kertasnya lagi.
"Kalo begitu untuk Sogo kusingkat aja ya, pergi ke dapur dan masak masakanmu untuk semua orang disini!"
Para idol terkejut dan ketakutan.
"Baiklah kalo begitu ku pergi ke dapur dulu," kata Sogo dan beranjak pergi.
"Eh tunggu emang Sogo tau dimana dapurnya?" Tanya Mitsuki.
"Tau kok kemarin dia nemanin aku belanja buat dare ini."
"Berapa banyak tabasco sause yang dia beli?" Tanya Nagi.
"Aku bilang padanya untuk beli seperti yang biasa kau beli, jadi intinya sebanyak yang Sogo mau."
"Oy Nya kau gk takut diabetes apa!" Seru Yamato.
"Bang aku paling gk tahan sama pedas, tapi ini dare jadi harus dilakukan."
"Sambil menunggu mereka mari melaksanakan dare lainya."
"Apa gpp melakukan sebuah dare tanpa mereka?" Tanya Iori.
"Ini dare untuk kamu, beri Riku nafas buatan."
"Eeehhh!" Teriak Ioriku bersamaan.
"Buruan keburu Tenn balik lagi."
Iori mendekat kearah Riku. Dia kemudian menidurkan Riku perlahan di lantai. Riku yang gugup menutup kedua matanya.
Bibir mereka semakin mendekat. Sebelum hendak memberinya nafas buatan Iori mengumankan nama Riku terlebih dahulu.
"Nanase-san."
Cup.
PLAK.
Begitu bibir mereka sudah bersentuhan Tenn langsung menabok Iori hingga terbang. Untung saja ada Re:vale yang sigap menangkapnya.
"BERANI-BERANINYA KAU!"
Tenn melompat hendak menyerang Iori. Namun kali ini Ryu dengan sigap menaboknya.
Tenn pun terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
"Bagus Ryuu," puji Nya.
"Baru juga bekasnya ilang dah ada baru aja," sahut Gaku.
"Iya nih, tapi sebelum bawa ke kolam lagi.. OY TENN BANGUN ADA YANG NYULIK RIKU!"
"HAH SIAPA YANG BERANI NYENTUH RIKU?!"
"Gk Tenn gk ada yang nyulik, ku bilang begitu biar kau bangun buat darenya Rikkun," jelas Nya.
"Aku darenya apa Nya-san?" Tanya Riku gembira.
"Tabok Tenn gk boleh minta maaf."
Ku bisa melihat ada beberapa manusia yang senyum kegirangan.
"Ingat ya Riku sekencangnya, kalo kau minta maaf harus ngulang lagi."
"Ma- Tenn-nii."
Plak.
Tenn menerima sebuah tamparan lagi. Dia lalu tiduran di lantai meratapi nasib.
"Kenapa pada suka liat aku tersiksa?"
"Maa maa Tenn masih ada dare lain lagi," kata Nya begitu melihat Sogo memasuki ruangan.
"Ini makanannya minna-san," senyum Sogo.
"Nya kau benci aku ya?"
"Gk Tenn cuman emang nasibmu lagi sial aja di chapter ini, mari kita mati bersama."
"Oh ya dan Tenn, suapin Gaku dan Riku gih, darenya Icha-san masih berlanjut."
Tenn pun mendekat ke arah Gaku dan Riku.
"Aaaa~"
Gaku dan Riku menerima suapan Tenn, yang lain pun memakan makanan di depan mereka. Bedanya mereka memakai sendok makan sementara Nya sedok teh.
"Aaaaaaaaaaaa pedaaaassss," teriak Nya.
Para idol terkejut mendengar teriakannya.
"Jangan-jangan Nya-san gk kuat makanan pedas, itu kan baru satu sedok teh," kata Sogo.
"Padahal aku memasak mereka semua hanya dengan satu botol Tabasco," kata Sogo lagi.
Para idol disana memasang wajah pantas saja karena gk sepedas yang mereka kira.
"Buset Nya dah habis satu botol minum aja," nyahut Yamato.
"Hiks ha-harus hiks lanjut."
"Ya ampun dia dah nangis aja," kata Haruka.
"Hah ini emang hah pedas banget tapi kan hah Nya baru hah satu sedok teh hah padahal kita dah hah 5 sendok makan," kata Nagi sambil ngos-ngosan.
"Hwee gk kuat," teriak Nya sambil lari menuju arah kolam.
"Darenya cuman makan kan gk dihabisin, kasian juga liat Nya nangis gitu," kata Momo iba.
"Iya," sahut mereka semua.
Setelah beberapa jam penyiksaan perut. Mereka berkumpul lagi untuk melanjutkan darenya.
"Baik sekarang dare untuk Haruka, masih dari Icha-san," kata Nya yang sudah tenang.
"Firasatku buruk," kata Haruka.
"Peluk Tenn dengan ikhlas dan lembut lalu bilang aku sangat menyukaimu Kujo Tenn. Kau favorit ku, nanti malam makan bersama yuk."
"MENDING GW MAKAN SISA MAKANANMU TADI DARIPADA LAKUKAN HAL ITU," protes Haruka.
"Harus dilakukan loh~ katanya Icha-san."
"Gk gk gk pokoknya enggak."
"Ayolah Haru-kyun."
"Kalo gitu akan ku lakukan kalau Gaku jadian dengan manager IDOLISH7," kata Haruka.
"KOK BAWA-BAWA GW," protes Gaku.
"Ok kalau gitu dare untuk Gaku dan Yamato dulu," senyum Nya.
Haruka yang melihat senyum Nya menjadi agak khawatir.
"Tembak Tsumugi."
Gaku dan Yamato terkejut begitu juga idol lainnya.
Ting tong.
Terdengar bunyi bell. Nya menyuruh Gaku dan Yamato untuk membukakan pintunya.
Terlihatlah Tsumugi dengan sekotak coklat.
"Pagi Gaku-san Yamato-san, aku membawa pesanan coklat untuk Nya."
"Sebelum itu Tsumugi," jeda Gaku.
"Kita harus memberi tahumu sesuatu," lanjut Yamato.
Yang lain lagi asik melihat dari belakang.
"Tsumugi aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu."
"Eehh!"
"Begitu juga dengan diriku."
Tsumugi tambah terkejut lagi. Sebelum Gaku menembak Tsumugi Yamato segera bertindak.
"Aku akan senang jika kau ingin menjadi pacarku, namun ku tahu hatimu milik orang lain."
Para penonton bingung dengan perkataan Yamato.
"Karena itu kuharap kebahagiaanmu saja," kata Yamato lalu berjalan pergi.
Tersisalah Gaku dan Tsumugi.
"Tsumugi, aku tau aku egois. Namun biarkan diriku menjadi milikmu selamanya."
Para penonton semakin heboh.
"Aku mungkin tidak bisa memberimu seluruh waktuku, aku juga tidak bisa berjanji untuk tidak menyakitimu karena pekerjaanku sebagai idol."
"Gaku-san."
"Yang ku tahu hanya bahwa aku sangat mencintaimu, Tsumugi jadilah pacarku lalu nanti jadilah istriku."
"Gila Gakkun melamar manager," teriak Tamaki gk sengaja.
Tsumugi yang melihatnya meneteskan air mata.
"Hiks."
"Tsumugi?!"
"Padahal aku benar-benar mencintai Gaku-san, hiks tapi ini ternyata hanya dare," tangis Tsumugi.
Hati Gaku berdetak cepat. Dia kemudian menghapus air mata Tsumugi.
"Perasaanku padamu bukan main-main."
Gaku merangkul pinggang Tsumugi dan
Cup.
Mereka berciuman.
"Tsumugi aku mencintaimu, aku akan berjuang untuk bisa membahagiakan dirimu. Jadi kumohon-"
"Aku juga cinta Gaku-san, namun kita belum bisa bersama. Mungkin beberapa kali kencan tidak masalah."
"Apa maksudmu?"
"Karena aku takut menjadi serakah, aku takut menginginkan Gaku-san untuk diriku saja."
"Tsumugi."
"Namun aku juga takut jika aku menolak Gaku-san, Gaku-san akan berpindah hati ke orang lain."
"Kalo gitu gimana kalau ku buktikan."
Gaku kembali merangkul pinggang Tsumugi.
"Kalau cintaku hanya milikmu."
Nya berteriak histeris di dalam hati. Akhirnya shipnya jadi juga.
"Gaku-san."
"Panggil aku Gaku."
Cup.
Lagi-lagi mereka berciuman. Namun kali ini terasa perasaan yang begitu mendalam untuk satu sama lain.
"Gaku apa kau yakin memilihku?" Tanya Tsumugi.
"Aku tidak pernah seyakin ini."
GakuTsumu pun menjadi canon di fanfic ini.
Setelah meminta maaf kepada Tsumugi. Tsumugi pun pulang dengan cincin di jari manisnya.
"Makasih Yappi sudah membantuku, kau memang sahabat baikku."
"Jangan panggil aku begitu dan juga aku gk melakukannya untukmu."
"Owh Yamato, you really are beautifull mengorbankan cintamu untuk kebahagiaannya."
"Stop jangan katakan hal yang memalukan."
"Huh akhirnya cintamu terbales juga," kata Tenn ke Gaku.
"Selamat ya Gaku, lalu Haruka mereka dah jadian tuh. Laksanakan daremu!"
Haruka dengan berat hati coba mengikhlaskan dirinya.
Dia kemudian memeluk Tenn.
"Aku sangat menyukaimu Kujo Tenn. Kau favoritku, nanti malam makan bersama yuk."
Sesudah mengatakan itu Haruka langsung melepaskan pelukannya dari Tenn.
"Ara ara wajahmu merah Haru-kyun."
"Berisik lanjut dare berikutnya aja."
"Tentu setelah ku mendengar jawaban Tenn."
"Gk mau."
"Cih siapa juga yang mau makan denganmu."
"Maa maa Tenn Haru-kyun, kita jeda dulu aja sejenak," kata Nya menenangkan.
"Kalo gitu sampai bertemu lagi habis iklan berikut ini," kata Momo.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top