Kekaisaran dan 2 Putri

Hiro sudah sampai di Kekaisaran tapi tujuan kali ini bukanya di Ibu kota Kekaisaran, tapi sebuah kota besar lain yang bernama 'Alexis'.

Kota yang di kenal sebagai kota Sihir. Karena, di kota ini terdapat Monumen Sihir yang merupakan tanda perdamaian saat Kekaisaran dalam keadaan terpecah belah.

"Ehhh, kita tidak menuju Ibu Kota?"

Elis bertanya kepada Hiro yang melihat pemandangan di kota Alexis itu.

"Menurut surat undangan itu kita di larang ke Ibu kota, dan di suruh ke kota ini."

"Aneh sekali."

"Tidak, ini normal dengan keadaan Kekaisaran saat ini."

"Keadaan Kekaisaran?"

"Kau akan tahu saat bertemu orang yang mengundang kita."

Setelah berkata seperti itu, Hiro mengeluarkan kepalanya ke kursi bagi pengendali kuda.

"Wyst, kau tahu tempatnya?"

"Sejujurnya, saya tidak terlalu tahu."

Hiro lalu memutuskan untuk duduk di Kursi kusir di samping Wyst, yang sedang mengendalikan kuda.

"Kalau begitu aku akan memberikan arahanya, kau hanya tinggal mengendalikan."

"Baiklah."

Hiro lalu memerintahkan Wyst untuk berbelok ke salah satu gang. Sementara, di dalam Elis sedang berbicara dengan kakaknya, Seria.

"Onee-chan kau tahu masalah Kekaisaran ini?"

"Ini adalah masalah internal di kekaisaran, mengingat sang Kaisar sudah tua dan sakit-sakitan, maka kau tahu bukan?"

"Perebutan kekuasaan."

"Yap, dan di perparah dengan Kaisar yang sama sekali tidak memiliki calon Kaisar"

"Hahhh, itu karena dia tidak memiliki anak."

"Yeah, dan pada akhirnya harus di serahkan ke kerabatnya yang memiliki 1 anak masing-masing perempuan."

"Ini akan sulit."

"Yeah."

Keduanya membayangkan apa yang terjadi dengan kekaisaran, dan kemungkinan terburuk ini akan menjadi langkah awal bagi kehancuran bagi kekaisaran.

"Di sisi lain apa Onee-chan tahu kita akan kemana?"

"Hahhh, yang jelas ke salah satu tempat milik Pewaris tahta kekaisaran."

Saat itulah tanda tanya muncul di kepala Elis yang sedang sangat penasaran kemana tempat yang akan mereka tuju.

"Perhatian kepada nona-nona yang sedang asik bergosip, Kereta kuda akan segera sampai ke tempat tujuan."

Hiro berkata dengan nada seperti seorang pemandu wisata, yang membuat Elis serta Seria tertawa, dan Elis mengunakan kesempatan ini untuk bertanya.

"Jadi, dimana tempat yang akan kita tuju?"

"Villa milik Yuliana Van Opheria, seorang Mantan Diva Academy."

Saat itupula kepala Elis keluar, dan menatap Hiro dengan tatapan membunuh.

"Ups!"

"Nee, bisa kau jelaskan secara terperinci, dan jangan bilang kalau dia salah satu dari 'mereka'?"

Hiro hanya bisa menelan ludahnya dan memasang wajah ketakutan yang membuat Wyst tersenyum kecut.

"Tenang dulu, Elis."

"Hemmm, jelaskan sayang. Hoooo, atau jangan-jangan kau berniat selingkuh dari...."

Belum sempat Elis melanjutkan kata-katanya Hiro mencium bibir Elis, mengingat itu cara tercepat untuk 'menjinakan' Elis.

Dan dugaan Hiro benar, wajah Elis menjadi memerah, serta cemberut ke arah Hiro.

"Hahhh, Yuliana hanya temanku ingat itu baik-baik, dan juga sepertinya kita sudah sampai."

Hiro lalu masuk ke dalam bersamaan dengan itu, Hiro mengengam erat tangan Elis, dia tahu kalau Elis sebenarnya masih memiliki perasaan yang buruk soal tadi.

Pintu kereta itu di buka oleh Seri, dan sebelum turun, Hiro mencium pipi Elis sebentar sambil berbisik 'Jangan pernah lepas tanganku'.

Elis hanya bisa menganguk dan keduanya turun, sambil bergandengan tangan.

Saat itulah pandangan mata Hiro bertemu seorang perempuan dengan rambut Hitam yang sangat cantik dan dia memiliki mata hitam legam yang sangat indah.

"Elis."

"Yulia."

Elis langsung, di peluk perempuan itu dan Hiro hanya bisa tersenyum melihatnya.

Perempuan itu adalah salah satu Calon Kaisar, Yuliana Van Opheria yang lebih di kenal dengan 'Princess of Maiden'.

"Lama tak jumpa juga Hiro-kun."

"Yeah, memang agak lama, Kaicho."

"Dan aku tidak menyangka kau jadi Raja di Elvandria."

"Hahhhh, jadi berita itu sudah menyebar kah?"

"Yeah, kau tau itu menjadi trending topik di seluruh benua tentang, Raja yang menyatukan 3 kerajaan, atau Raja yang membuat senjata yang menghancurkan sebuah gunung."

"Hahhhh, mereka terlalu melebihkannya."

"Sebelum itu apa hubunganmu dengan Elis?"

"Jadi hanya berita itu yang belum tersebar?"

Hiro hanya mendesah berat saat tahu hal ini, dan dengan santai berkata.

"Dia istriku kau tahu, dan juga bukanya pernikahan kami berlangsung saat penobatanku sebagiai Raja?"

Hal itu membuat Yulia terkejut dan melebarkan matanya, Elis hanya bisa tersenyum kecil membenarkan.

"Itu juga tidak terlalu penting, dan Elis apa kau agak tidak enak badan?"

"Tidak juga."

"Jaga kesehatanmu kau ini sedang hamil."

Hiro berkata pada Elis dan tanganya makin erat mengengam tangan Elis. Yeah, dia dalamOverprotectiv mode.

"Hamil?"

"Ohhh, aku lupa bilang kalau Elis hamil anak pertama kami."

Yuliana semakin terkejut dengan hal ini. Sementara, Elis menatap Hiro dengan tajam.

Sementara, Hiro hanya tidak terlalu peduli dengan hal itu, saat sudah sadar dari lamunannya Yuliana mempersilakan mereka untuk masuk.

'Dia sudah bukan Hiro yang aku kenal.'

Hal itulah yang Yuliana fikirkan terutama Yuliana bahkan bisa merasakan kewibawaan yang benar-benar kuat dari Hiro.

'Dan mereka berdua tampak cocok.'

Yuliana tidak bisa menyangkal hal ini, dan ikut masuk ke dalam rumahnya.

"Yulia, dimana Kamar milik Kami?"

Elis langsung, mencubit Hiro karena kelakuannya yang kurang ajar dengan tuan rumah itu.

"Tenang saja Elis, ini sudah biasa bagi Hiro-kun."

'Setidaknya sifatnya yang satu ini tidak berubah."

Yulia tertawa kecil memikirkan hal ini, dan kemudian menyuruh pelayan mengantarkan Hiro dan Elis ke kamar yang mereka.

Hari itu juga sifat buruk Hiro terbongkar, tapi bagi Elis yang melihat sifat milik Hiro itu juga tidak terlalu peduli, atau bahkan Elis malah menyukainya.

Dan entah, mengapa saat di depan Yulia tadi Hiro dengan sengaja menunjukan sifatnya tadi.

"Kau memang kurang ajar dan, tidak peka."

Hiro membalasnya dengan suara tertawa lepas, dan tidur di kasur yang ada di kamar itu.

"Yeah, kau tahu aku adalah orang pertama yang memangil Yulia, dengan namanya saat pertama kali bertemu."

"Ehhhh, bagaimana bisa?"

"Ceritanya panjang, yang jelas saat pertama kali bertemu denganya aku sama sekali tidak tahu kalu dia Putri, dan aku baru tahu 2 bulan kemudian. Tunggu apa maksudmu dengan kata-kata tidak peka itu?"

"Yulia menyukaimu, baka."

"Eh!"

"Kenapa cuma 'Eh!'?"

"Tidak, tidak hanya saja semua perempuan yang dekat denganku memiliki hal yang sama seperti Yulia."

"Huft, kau benar-benar."

Saat itu Hiro tersenyum dan memeluk Elis sambil mencium bibirnya lembut.

"Tapi, aku tidak peduli dengan hal itu. Alasanya, aku hanya tidak cocok dengan mereka."

"Alasan macam apa itu?"

"Entahlah, itu seperti aku hanya tidak memiliki peresaan yang spesial dengan mereka, hanya itu."

"Dan juga mengenai panggilan Yulia?"

"Ahhh, dia memangilku 'Hiro' juga baru hari ini kau tahu."

"Jadi begitu."

"Kau sudah mendengar inti masalah ini dari Onee-chan bukan?"

"Emmm."

"Ini akan menjadi masalah yang berat, disisi lain aku juga tidak memiliki hak serta kekuatanku disini."

"Eit, kau lupa soal kekuatan."

"Yeah, karena itulah berikanlah aku kekuatanmu Elis."

"Dengan senang hati, yang mulia."

Keduanya saling tersenyum satu sama lain sementara itu, di tempat lain di lain lebih tepatnya di Ibu kota Kekaisaran.

Di sana ada Seorang perempuan dengan Rambut hitam legam menatap pemandangan kota dari Balkon tempat tinggalnya, dia adalah Calon Ratu ke 2, Alicia Van Opheria.

"Alicia-sama."

"Yeah, aku sudah tau itu."

"Apakah kita telat?"

"Tidak, Halbert surat itu datang di hari yang sama."

"Tapi kenapa, orang itu memilih ke tempat Yuliana-sama?"

"Mereka sudah dekat sejak di Acadamy ini wajar, tapi menurutku isi Surat itu juga berbeda."

"Berbeda?"

"Yeah."

Yang di katakan Alicia adalah sebuah kebenaran karena, surat yang dikirim Alicia adalah undangan pesta. Sementara, yang di kirim Yulia adalah permintaan tolong.

"Yuliana, pasti akan menulis semua hal yang terjadi di Kekaisaran, dan aku rasa kotsuhiro pasti akan menangapinya dengan serius."

"Mengingat hal ini juga berpengaruh dengan hubungan Elvandria dan Kekaisaran."

"Tepat sekali."

Alicia tersenyum kecil karena, sudah menduga hal ini.

'Ini akan menarik.'

--------------(Author note)-------------------

  😓 telat update kehabisan Kuota buat download anime 😂, sampai jumpa di Chapter selanjutnya 😅

Bye 🐤🐤🐤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top