Prolog

Gelap. Hanya kegelapan yang terlihat oleh anak kecil berambut coklat itu. Dia menagis tanpa suara dalam kegelapan. Bertanya-tanya mengapa dia di lahirkan jika hanya kegelapan yang dia lihat. Anak kecil bersurat coklat itu terus menagis dalam diam hingga tiba-tiba muncul cahaya meyilaukan di sampingnya.

Cahaya keemesan yang terang itu terdapat seorang anak berambut biru muda tergeletak tak sadarkan diri. Melihat kehadiran seseorang di sampingnya membuat anak berambut coklat itu bertanya-tanya sekaligus senang.

"Siapa dia? Dari mana dia masuk?" Bertanya dalam hatinya

"Hei! Bangunlah!" Ucap anak berambut coklat sambil mengguncang anak berambut biru itu

"Siapa?" Anak berambut biru itu bigung melihat sekelilinginya

"Akhirnya kamu bangun" Terseyum bahagia sahut si bocah rambut coklat

Bocah rambut biru muda itu hanya bigung melihat keadaan sekitar sampai matanya tertuju pada si bocah berambut coklat
"Mata emas yang sangat cantik" ungkapnya dalam hati melihat bocah itu.

"Kamu siapa? Dari mana? Kenapa bisa masuk ke sini?" Tanya bocah berambut coklat dengan sangat senang.

"Aku tidak tahu! Aku tidak ingat!"

"Ehm...Apa kamu akan tinggal di sini dengan ku?"

"Aku tidak tahu!" Sahut bocah biru

"Nama? Siapa namamu?" Ucap si bocah coklat antusias

"Aguero? Hanya itu yang aku ingat! Namamu?" Ucap si bocah biru penasaran

"Tidak! Aku tidak memiliki nama" Ungkap si bocah coklat itu murung

"Bagaimana jika Baam yang artinya malam! Rambutmu yang hitam seperti malam dan mata keemasan seperti bulan dalam kegelapan sangat cantik!" Ucap Aguero dengan gembira!

"Baam? Aku meyukai nama ini! Terima kasih Aguero" Seyum bahagia terpancar dari si bocah coklat

"Apa sekarang kita berteman?" Ungkap Baam dengan wajah khawatir

"Tentu saja! Kita berteman" Sahut si bocah biru

Baam sangat bahagia karena memiliki teman, dia jadi tidak kesepian lagi. Tapi di lain sisi Baam takut bahwa Aguero akan pergi meninggalkanya.

Aguero menceritakan banyak hal tentang dunia luar kecuali tentang ditinya yang dia lupakan. Dia mengingat semuanya kecuali mengenai dirinya.

Mereka berdua terkurung di goa tanpa cahaya! Hanya keberadaan satu sama lain yang menjadi peyemangat mereka sampai satu cahaya lagi muncul sejak kemunculan Aguero 3 hari yang lalu.

Seorang pemuda tinggi datang dengan balutan pakaian yang mewah menghampiri kedua bocah itu. Pemuda itu berkata ingin membawa Aguero pulang kemudian membuat bocah biru itu pingsan. Baam hanya bisa marah mencegah dia membawa Aguero tapi tidak bisa. Pemuda itu merapalkan matra yang membuat Baam tertidur, akan tetapi sebelum dia membuat Baam tertidur dia hanya berkata "Ini masih terlalu cepat kamu bangun dan bertemu dia! Tidurlah lagi sampai menera membuka pintu untuk mu!" Gumam pemuda itu. Pemuda itu kembali membaca mantra kedua untuk menghilangkan ingatan pertemuan kedua bocah ini, kemudian pergi.

____________________
Halo gaes ini Fanfiction pertama aku tentang Tower Of God semoga suka....
Jangan lupa

Comment
Vote

See you again...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top