Chapter 11
LISA POV
apa yang terjadi,kenapa diriku selemah ini, apa yang harus aku lakukan,aku sudah mencintainya,kenapa rasanya sakit sekali.
Aku berdiri dekat cendela,aku menolak ajakan sahabatku sendiri, tak nyaman memang mengganggu jennie apa lagi bersama tunangannya itu.
Aku dibelikan apartemen oleh yoongi,ah jennie benar-benar beruntung mendapatkan pria sepertinya dan mereka sangat serasi, aku iri, kapan aku seperti mereka.
Aku kembali duduk di pinggiran ranjang dan tiba-tiba suara ponsel berbunyi, aku segera mengambilnya, tertera nama taehyung disana.
Apa yang harus kukatakan nantinya,aku gugup luar biasa,aku tak ingin sebenarnya mengangkatnya tetapi aku beranikan diri untuk mengangkatnya.
"lisss,, lisaa kau dimana?? "
"tae?? "
"cepat katakan kau dimana, aku sudah tau semuanya"
Terdengar suara khawatir disebrang sana.
Demi apapun aku tak ingin mengatakannya dan aku langsung mematikan panggilan itu dan melepas batrai ponselku.
Aku menangis menumpahkan segala amarah yang ada didiriku.
Kenapa harus sesakit ini,hidupnya penuh kepaitan,disaat yang lain tengah asik dengan dunia kenapa aku harus yang paling tersakiti.
Aku berbaring, aku tak kuat untuk memikirkan segalanya dan aku mulai terlelap tidur agar bisa menetralkan diriku sendiri, mungkin melupakannya akan membuat diriku bahagia??
AUTHOR POV
"Jungkook aku ingin makan samyang"
"sayang kau ini masih hamil,jangan makan yang pedas oke" jungkook meraba perut eunha tetapi eunha langsung menjauh membuat jungkook mengerutkan dahi.
"kau ini, aku geli jika kau raba terus"
"maafkan aku sayang, kau ingin apa"
Eunha masih fokus dengan acara tv didepannya mengabaikan jungkook.
Rasanya berbeda dirumah ini sekarang, seperti sunyi tak ada apapun dan tak banyak obrolan.
"jung aku ingin makan"
"kau baru makan tadi"
"jadi kau membiarkan anakmu kelaparan? "eunha mengerucutkan bibirnya dan mengedipkan matanya imut kepada jungkook.
"tentu saja tidak, biar aku pesankan"
Jungkook berdiri dan mulai menelfon sebuah nomer dan mengatakan beberapa makanan dari situ.
Sedangkan eunha masih fokus dengan acara tvnya sesekali melirik jungkook yang sedang menghadap keluar cendela meskipun telfon sudah dimatikan.
"apa kau merindukannya? "
Jungkook kaget mendengar perkataan eunha dan membalik tubuhnya bersandar pada tembok.
"tentu saja,,,,, tidakk"
Jungkook mendekat dan mencium bibir eunha dan sesekali melumatinya.
"TIDAKK! "
Lisa terbangun dari tidurnya,ia melihat sekeliling dan ia sadari sudah pagi ternyata membuatnya langsung berdiri,mungkin hari ini ia akan mencari pekerjaan, ahh sudah lama ia menantikan pekerjaan.
Mungkin ini awal mulanya,ia ingin sekali bekerja disebuah cafe menurutnya cafe adalah tempat yang asik dan banyak remaja mengunjungi hanya karena wifinya.
Ia segera membersikan tubuhnya dan memakai pakaian yang pantas, ia memakai jins navy dan sweter putih bergambar line friend.
Ia suka sekali fashion casual, menurutnya itu tidak ribet dan itu sangat cocok dengan dirinya.
Ia mulai mencari cafe,tujuannya hanya cafe didepan bangunan jeon, bukannya ia ingin agar jungkook menemukannya tetapi cafe itu sangat menarik semoga saja tidak bertemu dengan si bajingan.
Ia segera masuk ke cafe yang dimaksud itu.
"permisi ada yang bisa saya bantu? " tanya pelayan cafe disitu dengan sopan.
"emm bisa saya bertemu dengan pemilik cafe ini? "
"anda ingin melamar pekerjaan? "
"iya" jawab lisa dengan senyuman.
"tapi tuan kim belum datang kesini"
Lisa menghala nafasnya,dilihatnya cafe itu sangatlah besar dan banyak pelanggannya.
"kalau begitu trimakasih"
Lisa melangkah kakinya pergi
Bruk!
"akk" rintihnya karena dia menabrak sangat keras membuatnya terpantul.
"maafkan saya"
Deg
Deg
"yakk lisa?? "
"jin hyung? "
"aisss berhenti memanggilku hyung, kau ini, panggil aku oppa,ngomong-ngomong ada apa kau kesini?, dimana jungkook? "
Lisa terdiam dan menunduk jika ditanya masalah jungkook.
"yakk lis kau kenapa?, ada masalah?, duduklah" seseorang yang dipanggilnya jin itu mendudukan lisa disalah satu tempat dekat mereka berdiri.
"yak ceritakan,kau tidak bisa seperti ini, kau bukan lisa yang ku kenal, dan kau bisa menggapku sebagai oppamu menggantikan eonimu"
"aku akan cerai dengannya oppa"
"APA!"
"kau? "
Jin melirihkan nadanya kembali dan lisa memandanginya tak percaya.
"aku sudah menahannya oppa tetapi aku tak kuat dengannya, dia...dia menghamili perempuan lain" lisa berbicara sangat lirih tetapi masih didengar oleh jin yang didepannya.
Jin tentu saja kaget dan tak menyangka namja seperti jungkook akan mempermainkan seorang lisa.
"kalau begitu cepat saja kalian cerai, kau sudah bilang orang tuamu? "
Lisa hanya menggeleng.
"bagaimana tinggalmu sekarang?? "
"aku tinggal diapartemen yang jennie belikan untukku oppa"
"jadi kenapa kau kesini? "
"aku harus punya biaya hidup sendiri, jadi aku ingin melamar pekerjaan disini" lisa melihati namja didepannya.
"bekerjalah lisa"
"pemiliknya tidak ada" lisa masih menunduk sedih.
"ini punyaku" demi mata jimin yang sipit, lisa keget mendengarnya.
"kau sungguh oppa?? "
"iya, dan jika kau perlu sesuatu hubungi aku saja tak usah sungkan, anggap aku oppamu oke"
"jisoo eonni akan bahagia disana, kau baik sekali" lisa tersenyum terharu hingga air matanya tak sadar ingin menetes.
"sudahlah lisa, kau harus melupakannya, dan jika ada jungkook kesini lebih baik kau segera pergi, biasanya dia akan mampir ketempat ini"
"baiklah dan siappp"
"kau bisa bekerja hari ini juga lisa, dan maaf aku sepertinya harus kembali ke kantor karena ada yang harus oppa selesaikan"
"oppa aku mencintaimu" lisa memberikan tanda love dengan tangannya.
"cepat bekerjalah" jin tersenyum, dia bahagia, sekarang waktunya ia menjaga adiknya dari kekasihnya itu karena sekarang ia tak bisa menjaga dengan dirinya dan hanya bisa menjaga dengan doa doa yang ia kirim setiap harinya.
Setidaknya ia bisa menjaga adik kecil itu agar jisoo bisa tenang dan senang melihat adiknya sekarang.
JUNGKOOK POV
kenapa aku gelisah? Seperti tak nyaman sekali, mungkin aku merindukan eunha dirumah.
Aku duduk dikursi kerjaku tak tenang sekali seperti mengganjal tetapi aku tak tahu, kenapa ini sangat menyiksa.
Aku berdiri emosi dan menatap luar cendela agar emosiku reda, entah kenapa rasanya ingin terbawa emosi.
Tokk tok
"masuklah" aku berbalik dan seseorang yang membuka pintu kantorku langsung menuju kepadaku cepat dan.
BUGGG!!
"ak" rintihku karena aku yakin sudut bibirku mengeluarkan darah sekarang, sakit sekali seperti rahangku ingin patah.
"jeon jungkook nama yang bagus bukan?bagaimana dengan sikapnya? "
"apa maksudmu hyung?"
Apa yang dikatakannya kenapa aku tak bisa mengerti sama sekali.
AUTHOR POV
"seburuk itukah kau jeon jungkook"
Namja itu menekan nama itu dengan emosi.
"jin hyung apa maksudmu aku tak mengerti"
"haruskah aku memukulmu lagi agar kau sadar? "
Ya namja yang menonjok jungkook adalah jin, ia sudah terbawa emosi sekarang, dan kebetulan sekali ia bekerja di perusahaan itu.
Jin sudah siap untuk menonjok jungkook tetapi jungkook mengalah.
"oke hyung jangan tonjok aku,tolong katakan, aku sama sekali tak tahu"
"APA AKU HARUS MENGATAKAN LISA AGAR KAU PAHAM!! "
jungkook sedikit kaget dan mulai mengerti apa yang dikatakan jin itu,jungkook menghela nafasnya sejenak.
"Kenapa jalang itu? "
Jin menatap emosi jungkook sekarang.
BUG!!
Pukulan satu lagi itu sukses membuat jungkook tersungkur kebawah dan memegang pipinya keras.
"JALANG?,BERANI SEKALI KAU MENGATAKANNYA SEPERTI ITU!! "
Jungkook diam karena ia sudah mengerti jin sudah sangat marah sekarang.
"bisa sekali kau menyakitinya" jin sudah menahan emosinya sekarang, mengingat hidup lisa sudah sangat banyak beban saat kehilangan kakaknya dan sekarang ia tersiksa seperti ini, apa ini akhir hidup dari gadis malang itu?, kenapa dunia sangat kejam terjadapnya.
"jeon jungkook kau sungguh bajingan, kau tak bisa menjadi suami terbaik untuknya, tak bisakah kau mengerti perasaan seorang wanita, wanita beda dengan kita, mereka sangat mudah tersakiti, kau tak bisa mengerti itu?, lihatlah umurmu sekarang dan sadarlah jeon jungkook, semenjak kehilangan eonni tersayangnya ia sudah depresi dan sekarang kau membuatnya semakin depresi,ingatlah itu jeon jungkook"
Jin langsung pergi dari ruangan itu segera.
Sedangkan jungkook masih saja memegang rahangnya yang sakit, hatinya juga sakit mendengar tuturan itu semua tetapi ia hanya ingin eunha sekarang.
TBC
Hai semuahhh
Kembali lageee
Dan
Bye!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top