33 Perlawanan

Keempat orang tengah bersembunyi di dalam sebuah rumah yang terpakai lagi. Deburan debu menjadi pemandangan di sana.

"Apa kau sudah menghubungi ya?" tanya Yúki pelan.

"Sudah. Dia sedang menuju ke sini." jawab Gaku menyimpan kembali ponselnya. Untungnya saat ia tertangkap, ia masih menyimpan ponsel miliknya di tempat paling pribadi.

Kedua orang lainnya hanya diam mengamati lingkungan sekitar. Saat ini mereka tengah di kejar oleh anggota organisasi yang dinamakan The Killers.

"Sudah aman." ucap Azriel.

"Syukurlah." sahut Mayumi lega. Namun, ia masih bergaya ala wanita cantik dengan mengibaskan rambut cokelat ya ke belakang.

Azriel menatap jengah Mayumi. Dari awal saya bertemu dengan gadis itu, ia sangat tak menyukai sikapnya dan mengingatkan kepada seseorang di masa lalu.

"Hei Azriel!" panggil Yúki khawatir. Ia sampai mengibaskan sebelah tangan ya tepat di wajah pemuda itu.

Pletak!

Hanya satu kali jitakan keras di kepalanya, Azriel kembali tersadar dari lamunan. Ia juga meringis kesakitan di bagian kepala.

"Apa yang kau barusan lakukan sialan?!" tanya Azriel menatap tajam Mayumi yang berwajah santai.

"Menyadarkanmu." jawab Mayumi cuek.

"Kubunuh kau!" geram Azriel.

Gaku yang daritadi hanya diam menonton mulai naik pitam. Ia sudah siapkan kedua tangan untuk memukul mereka.

"Apa yang mau kau lakukan?!" seru Mayumi dan Azriel dengan hawa membunuh. Seketika nyali Gaku menciut. Ia pun mengurungkan niat sebelumnya.

"Tidak!" sanggah Gaku cepat. Ia menghembuskan napas perlahan.

"Sebaiknya kita segera keluar dari tempat ini." lanjutnya.

"Ayo! Sebelum mereka muncul kembali!" sahut Yúki. Ia berjalan terlebih dahulu menuju ke arah pintu. Di susul oleh ketiga orang lainnya.

Tanpa mereka sadari. Seseorang tengah mengamati di balik bayangan kegelapan malam. Ia menyeringai lebar.

"Empat serangga telah keluar." gumamnya.
.
.
.
.

Seorang pemuda memakai jaket berwarna ungu dan sebuah masker tengah menyelinap masuk ke sebuah gedung berukuran besar. Ia terlihat sangat lihai dalam melakukan hal tersebut.

Jleb!!

Dalam satu kali gerakan, petugas keamanan terjatuh dengan luka tusuk di bagian dada kiri. Cairan kental berwarna merah merembas membasahi seragam serta lantai.

"Lemah!" cibirnya.

Ia terus melangkah sampai memasuki lantai pertama. Di sebelahnya terdapat tanggal darurat menuju ke lantai selanjutnya.

"Berhenti penyusup!" seru salah satu petugas. Ia dan beberapa petugas lainnya berlari cepat menuju ke arah sang Pemuda.

"Ah! Aku ketahuan." ucapnya santai tanpa ada rasa takut sekalipun.

Petugas keamanan sudah mengepung Pemuda itu. Di antara mereka ada yang membawa pistol serta pentungan besi.

Salah satu petugas menyerang terlebih dahulu. Ia ayunkan kuat pentungan besi tersebut.

Brukk!

Petugas itu ambruk menabrak temannya. Dengan sekali gerakan, sang Pemuda sudah memegang senjata miliknya petugas tadi.

"Terimalah kematianmu."

Bugh! Bugh!

Tetesan darah jatuh dari pentungan besi. Sang Pemuda membalikan badan menatap petugas yang tersisa. Dalam waktu lima menit saja ia sudah mengalahkan semua petugas keamanan.

"Ini terlalu mudah bagiku. Tak adakah yang bisa menghiburku." ucap Pemuda itu tak puas.

Saat ia akan menaiki anak tangga. Sebuah pisau besi berukuran kecil melesat cepat melukai wajahnya.

"Alardo Fieth L. Salah satu dari anggota The Killers yang cukup berbahaya di dunia hitam." kata seorang Pemuda berambut perak. Ia melesatkan kembali pisau-pisau medis ke arah lawan.

"Sang dokter muda rupanya." ujar Alardo santai.

Alardo menghindari semua serangan dengan mudah. Ia abaikan rasa nyeri di pipinya. Seringai lebar terpapar jelas di balik masker.

"Aku menemukan lawan yang cukup kuat."
.
.
.
.

Aline dalam perjalanan menuju ke tempat dimana Gaku dan lainnya berada. Ia memiliki mobil sport berwarna merah muda.

Jalanan tak terlalu ramai di akibatkan insiden ledakan bom di dekat apartemen Aline berada. Ia mengendarai dengan kecepatan maksimal.

"Aku harus cepat kesana. Perasaan buruk ini terus terniang di otak." ucap Aline.

Ia sengaja tak mengajak anggota lain. Ia tak lagi mempercayai mereka setelah insiden pembobolan data di markas.

"Aoki... Kau takkan selamat dariku kali ini."

Mobil sport merah muda milik Aline sudah sampai di tempat tujuan. Langsung saja ia keluar dari mobil. Ia mengamati lingkungan sekitar. Dan perkiraannya benar.

"Seperti dugaanku..." gumam Aline tersenyum tipis.
.
.
.
.

Tokyo, Jepang...

Dua wanita berdiri di atas gedung yang menjulang tinggi. Mereka tengah memandangi lautan keramaian atau kekacauan yang terjadi di ibukota Jepang saat ini.

"Rencana ini sudah berjalan 50%." ucap wanita berambut hitam panjang. Hembusan angin seakan membelai rambut indahnya itu.

"Iya, Yang Mulia." jawab wanita berambut lavender. Di tangannya tengah memegang sebuah alat yang memiliki beberapa tombol berwarna-warni.

Eviuren. Itulah nama dari wanita yang di panggil Yang Mulia. Ia memiliki jabatan penting di organisasi yang telah dibuatnya.

"Ini adalah peringatan untuk sekolah busuk itu. Aku takkan membiarkan orang-orang yang ku sayangi menjadi korban." kata Eviuren penuh kebencian dan kesedihan.

Ingatan beberapa tahun silam datang menghantuinya. Banyak korban berjatuhan dan bercak darah yang berada di setiap sudut sekolah SAA.

Seyna mengerti akan yang dirasakan wanita di sebelahnya. Ia hampir saja mengalami keterpurukan bila Eviuren tak muncul di hadapannya saat itu.

"Yang Mulia, mari kita menuju ke tempat selanjutnya." ajak Seyna sopan.

Eviuren menolehkan kepada memandangi wajah Seyna penuh keyakinan yang kuat. Seulas senyum tipis tercipta di bibirnya.

"Aku berjanji takkan membuatmu bersedih dan kehilangan orang tersayang." kata Seyna menunduk hormat. Ia sudah menganggap Eviuren serta anggota Stray Hunter sebagai keluarga.

"Baiklah. Aku pegang janjimu itu." balas Eviuren tersenyum manis.

Keduanya segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Sebuah helikopter sudah terbang di atas mereka. Helikopter itu membawa Eviuren serta Seyna pergi menjauh.
.
.
.
.
.

Malam minna...

Hari ini spesial buat kalian, aku meng-update chapter berikutnya. Semoga kalian suka dan senang.

Pokoknya jangan lupa tinggalkan jejak vomment kalian guys!!!

Thanks to AhmadRizani allynscarleta ZahraSyaharani yuuri_ndin02 M_Nawawi IA_Feuer Yume_Night

(21/02/2019)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top