Prolog

Jakarta, Indonesia

Pagi hari yang cerah. Terik matahari yang mulai bersinar menerangi ibukota Jakarta. Jakarta walau masih pagi buta jalan raya sudah padat merayap oleh para penduduk hanya untuk mencari nafkah.

Salah satunya pemuda yang mengoes sepedanya penuh semangat. Ia tersenyum di kala semua orang menyapa dirinya.

"Yosh! Sampai juga di sini..." ucapnya riang. Ia memandang kota Jakarta dari atas bukit. Kenapa di Jakarta bisa ada bukit? Tepatnya bukit buatan yang di buat oleh salah seorang pengusaha terkaya di Indonesia. Ia ingin menciptakan suasana berbeda di ibukota yang terkenal akan padat penduduk dan kendaraan yang lalu lintas setiap harinya menjadi tempat yang nyaman.

Helaian rambut berwarna merah yang di cat tertiup angin. Ia sangat menikmati pemandangan yang di sunguhkan. Kedua tangan di rentangkan seakan burung yang terbang bebas di langit.

Tiba-tiba sebuah tangan menepuk pundak kanan pemuda itu pelan. Pemuda  itu menolehkan kepala ke samping. Ia tersenyum kecil melihat seorang gadis yang menatapnya hangat.

"Jadi... Kita akan jarang bertemu," ucap gadis itu lirih. Kemudian ia menatap langit yang memancarkan kesedihan di bola mata.

Pemuda itu menghela napas berat. Ia tak ingin membuat gadis di sebelahnya bersedih. Namun, impiannya yang di impikan sejak lama telah terwujud. Baru saja kemarin ia mendapatkan surat dari pihak sekolah secara langsung. Sekolah yang baru didirikan di negera Indonesia yaitu Super Akja Academy atau biasa di singkat SAA.

"Maaf," gumam pemuda itu menundukkan kepala. Ia tak ingin memperlihatkan wajah sedihnya di depan sang Gadis yang menemaninya dari kecil hingga sekarang.

"Kau tak perlu mengucapkan kata maaf." ujar sang Gadis menatap pemuda itu. Ia tersenyum manis. "Walau aku bersedih harus berpisah denganmu, tapi aku juga senang karena kau terpilih menjadi salah satu murid berbakat di sana." lanjutnya.

Pemuda itu mengangkat kepala ya tegak. Ia ikut tersenyum. Dan kedua sejoli saling berpelukan erat sebagai salam perpisahan sesaat. Mungkin?

"Selamat atas terpilihnya dirimu... Riki." ucap sang Gadis tulus.

"Terima kasih, Luna." balas Pemuda itu lembut.

Keduanya saling menatap langit biru yang cerah. Dimana pemandangan ini sebagai bukti persahabatan mereka yang telah di jalani sejak kecil.

"Tunggu aku... SAA!"
.
.
.
.
.

Jeng! Jeng!

I'm come back di cerita baru bergenre misteri hehe :v

Versi terbaru dari SAA yang akan mengambil setting dari negara kita tercinta Indonesia. Tapi... akan muncul beberapa tokoh yang berasal dari negera lain. Jadi tenang saja hehe :v

Aku akan men-summon...

AhmadRizani ZahraSyaharani allynscarleta MAlfharizy aliffia_mutia dipa_pirana SemaTei pandumelo erix_arthur sirius_dhani1102 Taiki_Huda LisyaINise18 AnpanZaki IA_Feuer M_Nawawi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top