EPISODE - Beberapa Masalah
[ Author POV ]
Mobil yang membawa Natsumi berhenti di depan bangunan Kiri Company. Disana sudah menunggu pemilik perusahaan--Aiba Kotoharo dan seseorang yang mengenakan mantel biru yang megah.
"Selamat datang, Natsumi Reiji.." sambut pria itu.
Natsumi keluar dari mobil, dirinya dibawa ke dalam bangunan dan di ajak berbincang - bincang. Natsumi agak terkejut jika pertarungan yang ia lakukan tadi 'hanya' sebuah tes. Maksudnya-- Ayolah, tadi Black rank tinggi lo..?
"Kenapa kalian melakukan ini? Tes Kelayakan??" tanya Natsumi emosi. Ia tidak terima jika tekadnya 'hanya' sebuah tes.
"Tenangkan dirimu, Natsumi. Kami ada alasan yang sangat kuat.." potong Aiba.
Natsumi menghela nafas, ia melipat kedua tangannya dibawah dada. "Lanjutkan.."
Pria bermantel tersenyum tipis. "Ini 'harus' dilakukan, Reiji-kun.."
"Kenapa?"
"Karena ini bukan ajang balas dendam dan lainnya.." Natsumi menatap pria yang mengatakan itu.
"Siapa kau?" tanya Natsumi tidak suka.
"Maaf..? Aku belum memperkenalkan diriku. Aku Andreas Black Keist, pemimpin Arthur Blade.."
"Arthur... Blade?"
"Seperti yang kau tahu Black semakin lama semakin aktif dan membuat pemerintah agak kesusahan. Disana--- pemerintah membentuk organisasi legal yang dapat mereda kekacauan yang dibuat Black.." jelas Aiba.
"Legal..??!"
"Arthur Blade bertugas atas nama pemerintah, semua serangan yang Black lancarkan akan kita redam. Cara kerjanya seperti polisi SWAT tapi secara diam-diam.." tambah Keist.
"Bukankah sama saja?!"
Natsumi terhenyak saat Arisu memperhatikannya. Natsumi membisikkan kata 'maaf' dalam hati dan mencoba menenangkan pikirannya.
"Jadi?"
"Kau telah lulus. Sekarang tinggal keputusanmu saja.."
"Keputusan?"
"Bergabung denganku dan membasmi Black atau bekerja sendiri dan menunggu pemerintah menangkapmu..?"
"Kalian mengancamku?"
"Dengarkan Natsumi, kami tidak bisa membiarkan seorang Spesialis bergerak bebas dan membunuh Black serta membuat kekacauan. Itu sama saja dengan ilegal.."
"Itu adalah kejahatan..!" tekan Keist.
"........" Natsumi mengetuk-ngetuk jarinya di seragam, matanya mengarah entah kemana dengan tatapan... Bingung?
"Aku..."
[ Natsumi POV ]
Kami tidak bisa membiarkan seorang Spesialis bergerak bebas dan membuat kekacauan saat melawan Black..
Itu sama saja dengan ilegal. Itu adalah kejahatan!
"Memangnya siapa ingin jadi penjahat?" kata-kata itu secara spontan keluar dari mulutku.
Tok.. Tok..!
"Natsumi-nee..!"
Gawat. Itu Akagi. Aku harus mengenakan pakaianku.
"T - Tunggu.." sahutku agak kencang.
Aku berlari ke lemari pakaianku dan mengambil jaket olahraga serta mengenakannya.
Ini hari minggu. Kenapa Akagi datang??
"Natsumi-nee.."
"Iya-iya, sabar dong.."
Ish. Akagi..!
"Natsumi-nee--"
"--Berisik!!"
Aku membuka pintu apartemenku dan langsung aku ayunkan pedang kendo-ku ke kepalanya.
Ptak..!
Asap putih dan pekikkan seseorang adalah hasil dari ayunan pedangku.
"Aduh..! Sakit tahu.." teriak Akagi ingin menangis.
"Salahmu sendiri mengetuk apartemen seorang gadis tidak sabaran.."
"Heh? Natsumi-nee masih perawan ya..?!"
PTAK!!!
Yang membuatku kesal adalah ekspresi syok yang Akagi tunjukkan.
"Sakit!"
"Sekali lagi bersuara kau mati.."
"...?!" Akagi mengunci mulutnya rapat-rapat saat melihat ancamanku.
Fufufu~~seperti biasa cara ini sangat ampuh untuk bocah lugu kayak Akagi.
Setelah itu aku mengajaknya masuk karena Akagi membawa sarapan pagi kami. Dia sedikit bertanya kenapa aku mengenakan jaket olahraga dan aku menjawab dengan ayunan pedangku. Buktinya dia diam tuh.
"Akagi, jangan lihat macam-macam ya~~?"
"A - Aku tidak melihat celana dalam, Natsumi-nee kok--- Argh?!"
"A-k-a-g-i!"
"A - Ampun!"
PTAK!!
Sarapan pagi selesai dengan biasanya, walaupun ada sedikit kejadian diluar dugaanku. Tapi sudah kuatasi.
"Oh ya Natsumi-nee.."
"Hmm?"
"Kemarin malam Natsumi-nee kemana? Aku cariin gak ada..?!"
"What??! Dia balik apartemen?? Tengah malam lagi. Mencurigakan.."
Eh?
"Hei Akagi, kenapa kau datang lagi ke sini? Tengah malam lagi.." tanyaku sengaja mengeluarkan aura mengancam.
"Lalu aku mengikutimu sampai ke Housekiyami.."
"Dia bahkan mengabaikanku.." -_-
Eh?
"Disaat aku melihat Natsumi-nee--!!"
Slash... Bruak..!!
Sosok Akagi jatuh di lantai saat aku memukul kepalanya sangat kuat.
".........."
KENAPA AKU BARU SADAR SEKARANG, HAH????!
"Bagaimana ini?"
Aku menatap panik. Aku harus mengobati Akagi tapi aku tidak ingin ia mengingat kejadian malam tadi. Jika benar ia melihatku bertarung melawan Black, maka akan gawat. Ingatannya harus dihapus tapi... Aku tidak ingin ingatan Akagi hilang lagi. Bagaimana ini?
Tebasan Penghilang Ingatan. Teknik yang diajarkan oleh paman dan akurasinya adalah 50%. Beruntung atau tidak, tergantung ayunan orang itu.
"Akagi.."
[ SKIP POV ]
"Kau ini ceroboh sekali.."
"Urgh..?!"
"Setidaknya racunin saja.."
"Aku tidak bisa meracuni adikku sendiri, Arisu-san..!"
Haaah.. Aku memanggil Arisu-san ke sini dan berharap dia mau membantuku.
"Tapi kalian tidak terikat darah, bukan?" Arisu-san membalut kepala Akagi dengan oerban sembari bertanya. Kami kini berada di kamarku.
"Arisu-san.."
"Hmm?"
"Apa yang akan terjadi pada Akagi?"
"Jika dia memberitahu tentang Black, tidak ada pilihan lain selain menghabisinya.."
"M - Menghabisi... Akagi?"
"Cuma bercanda. Kita akan membungkamnya.."
"Aaaaah. Arisu-san bisa saja.." batinku lega.
Eh? Membungkam? Caranya??
"Natsumi-san.." panggil Arisu-san, ditangannya ada tablet besar berwarna putih.
"U - Untukku??"
"Ambillah. Misimu dan pesan lainnya akan masuk ke dalam tablet ini.."
"Benar-benar untukku.."
Ya, aku bergabung dengan Arthur Blade yang dipimpin oleh orang bernama Keist. Dia adalah orang yang bajingan menurutku.
Aku menerima tablet tersebut dan mendapat tatapan dari Arisu-san. Shit, aku lupa jika dia bisa baca pikiran orang.
"Maaf.." aku hanya menunduk penuh penyesalan.
"Haaaah... Jika ada apa-apa hubungi saja aku!" pamitnya.
Setelah Arisu-san pergi Akagi siuman. Akagi benar-benar lupa ingatan, ternyata teknik paman bukan mitos belaka. Fufufu~~nanti aku coba ke guru BK deh, mungkin saja berhasil
"Ouch..?! Natsumi-nee..?"
"Sudah siuman? Bagaimana rasanya tertimpa ember penuh celana dalam, Akagi??"
"Heh?"
Aku berakting seakan semuanya tidak terjadi apa-apa. Menjahili Akagi, menggodanya dan bercanda bersamanya. Hanya Akagi yang aku punya, dan aku akan melakukan apapun untuk melindunginya.
Termasuk melawan pemerintah.
Preview Next EPISODE
A : Halo~halo semuanya, bagaimana? Apa kalian mendapat clue dari chapter satu ini?
A : Jika ada komen aja :^
A : Minggu depan tokoh kita berganti ke peserta yg udah daftar. Siapa mereka yg beruntung?
A : Jawabannya tunggu saja minggu depan
Akagi : Bye^^
A : Heh? Elu? Mana Cry? '-'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top