10) Ada Apa dengan Gwen?

SPACE


Gwen beserta Keira kembali ke kelas setelah jam pelajaran olahraga telah selesai. Mereka langsung menuju ke toilet untuk mengganti baju olahraga mereka yang sudah basah karena keringat. Selama perjalanan ke toilet, Gwen asyik mendumel kesal pada Keira karena kejadian di lapangan beberapa menit yang lalu.

"Lebay banget si Sora. Gitu aja pakek pingsan segala. Dih!" cibir Gwen sangat kesal.

Keira sedari tadi hanya bisa bersabar menghadapi kawannya yang satu ini. Berusaha untuk mencoba meredakan rasa kesal Gwen terhadap Sora.

Karena Gwen berjalan sambil ngedumel, ia tidak sengaja menabrak tubuh mungil Aina yang baru saja selesai mengganti seragam olahraganya. Hampir saja Aina tersungkur ke belakang jika Keira tidak sigap menahan lengannya.

"Astaga! Gwen lo pelan-pelan, dong, kalo jalan. Untung gue nggak jatuh, kan," ucap Aina kepada Gwen.

Sementara Gwen, ia hanya diam saja. Tidak ada niatan untuk meminta maaf. Merasa bahwa dirinya tidak bersalah karena sudah menabrak tubuh mungil Aina.

"Sorry-sorry, Na. Gwen nggak sengaja, kok." Keira mencoba untuk mewakili permintaan maaf Gwen kepada Aina.

Sebenarnya ucapan Aina tadi hanya sekadar candaan saja. Namun, Keira menanggapinya dengan serius dan merasa tidak enak.

"Hahahaha! Santai, dong, lo berdua. Gue bercanda kali," jawab Aina dengan tak berdosanya.

Keira menghembuskan napasnya lega. Sementara Gwen, ia memutar bola matanya malas melihat tingkah Aina yang sama sekali tidak lucu baginya.

"Kenapa, sih, tuh muka lo di tekuk terus, Gwen? PMS lo, ya?" tanya Aina iseng.

Sementara yang ditanya, sudah menunjukkan wajah sadisnya bersiap-siap untuk menerkam Aina.

"Eh! Bercanda Gwen, ya elah. Serius banget, sih." Aina yang melihat keseriusan di wajah Gwen, membuat nyalinya menciut untuk menjahili Gwen.

"Udah, Na. Lo jangan cari gara-gara dulu ke Gwen. Nanti diterkam, mati lo!" pesan Keira kepada Aina yang tidak berdosanya malah tertawa mendengar omongannya.

"Lo berdua bisa diam, nggak?!" teriak Gwen kepada Aina dan Keira.

Keduanya langsung mengatupkan mulutnya, membisu. Dan tidak berani untuk menjahili seorang Gwen lagi.

"Oh ... gue tau, nih. Kenapa Gwen kayak gini," ucap Aina sambil tangannya diletakkan di bawah dagu seperti menebak sesuatu.

Sementara Gwen dan Keira mengangkat kedua alis mereka, menunggu jawaban yang keluar dari mulut Aina.

"Lo pasti masih kesal, kan, sama Sora tadi? Apalagi waktu si Zacky gendong Sora ke UKS. Iya, kan, Gwen?" tanya Aina heboh. Berharap apa yang ia tebak dijawab benar oleh Gwen. Aina juga mengetahui kejadian yang berada di lapangan, karena Gwen juga satu kelas dengan dirinya.

Gwen langsung memberikan tatapan horor kepada Aina. Rasa kesalnya sekarang sudah berada di puncak ubun-ubun. Ingin rasanya ia memakan Aina sekarang juga. Namun, Gwen masih waras untuk melakukan itu. Dan tidak mungkin juga manusia bisa memakan manusia lain.

"Kan, benar dugaan gue." Aina berteriak heboh karena merasa tebakannya benar. Ia melihat Gwen langsung terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan darinya.

"SALAH!" jawab Gwen sedikit berteriak menahan rasa kesalnya.

Rasanya Keira ingin menahan rasa tawanya melihat raut wajah Gwen yang seperti itu. Sebenarnya, Keira juga sudah mengetahui bahwa Gwen kesal bukan karena soal Sora pinsan akibat terkena bola olehnya. Namun, karena seorang Zacky. Karena Zacky menggendong Sora sampai ke UKS. Terlebih Zacky membela Sora dan menyuruh Gwen untuk meminta maaf kepada Sora.

"Halah, Gwen, Gwen. Ngaku aja, deh. Lo cemburu, kan, liat Zacky kayak tadi ke cewek lain? Iya, kan? Iya, kan?" Aina tambah semangat untuk menjahili Gwen. Ia menaik turunkan alisnya untuk menggoda Gwen yang wajahnya sudah merah padam akibat menahan rasa kesal dan malu. Malu karena semua yang dikatakan oleh Aina sangat benar.

"Aina! Lo kok nyebelin, sih, ke gua. Lo orang paling jahil yang gue kenal seumur hidup gue setelah Keira!" teriak Gwen frustrasi. Kenapa ia harus dipertemukan dengan orang-orang yang selalu membuat dirinya merasa kesal?

"HAHAHA! TUH, KAN BENAR. KALO LO MARAH ARTINYA GUE BENAR, DONG. YA AMPUN GWEN CEMBURU SAMA SORA GARA-GARA ZACKY!" teriak Aina sangat heboh, sehingga tanpa mereka ketahui ada seseorang yang mendengar percakapan mereka sedari tadi di belakang tembok.

"Tau ah! Bodo amat. Gue kesal sama lo berdua. Titik nggak pakek koma ataupun tanda tanya!" ucap Gwen kepada Keira dan Aina.

Sementara Keira yang dari tadi hanya diam, tidak terima jika harus dibawa-bawa oleh Gwen.

"Eh ... eh ... kok gue? Gue kan dari tadi diam aja, Gwen. Enak aja lo!" jawab Keira tidak terima.

"Lo sama aja kayak Aina, buat gue kesal juga. Lo dari tadi nanya-nanya gue mulu. Tau ah! Bodo amat! Gue nggak peduli! Gue nggak kesal! Gue nggak peduli sama siapa pun. Titik!"

"Kok lo jadi ngegas, Gwen? Santai aja atuh, Neng. Jangan pakek gas gitu. Jangan lupa pakek remnya. Nanti nabrak. HAHAHA!" ucap Aina tambah semangat menjahili Gwen.

"AINA! LO GUE BILANGIN BAGAS BARU TAU RASA LO?!" ancam Gwen kepada Aina.

"Eh ... eh ... kok bawa-bawa Bagas? Dia nggak ada salah, woy!"

"Bodo amat! Tau ah!" Gwen langsung pergi meninggalkan keduanya. Ia langsung masuk ke toilet dan mencuci wajahnya untuk mendinginkan pikiran dan otaknya.

Setelah kepergian Gwen, Keira dan Aina langsung tertawa terbahak-bahak, merasa berhasil membuat Gwen kesal seperti tadi. Jarang-jarang mereka menjahili Gwen seperti ini.

"Parah! Parah lo, Na. Gwen sampe merah gitu mukanya nahan marah. Gilak, lo! HAHAHA!" Keira tidak bisa lagi menahan tawanya. Tawanya langsung meledak seketika karena Aina yang berhasil menjahili Gwen.

"HAHAHA. Lo juga gila kali, Kei. Sampek ketawa lo nular gini."

"Ya, habisnya. Lo, sih terlalu jujur kali sama Gwen. Gue aja yang dari tadi punya pikiran kayak gitu, gue tahan biar nggak ngomong gitu ke Gwen. Eh ... lo nya main nyosor gitu aja. Parah, sih lo!" Setelah mengatakan itu, katawa Keira langsung pecah.

"Jarang-jarang gue berhasil buat tuh anak satu jadi kesal kayak gitu, kan? Biasanya dia kesal karena selalu adu mulut terus sama Zacky."

"Iya, sih. Yaudah deh, gue mau nyusul Gwen dulu sekalian mau ganti baju," pamit Keira kepada Aina.

"Yaudah sana. Gue balik ke kelas duluan. Bye, Keira!" Aina pun langsung pergi untuk kembali ke kelasnya.


🍀🍀🍀


Sora sudah sadar dari pingsannya. Zacky langsung menghampiri Gwen dan menyuruh Gwen untuk ke UKS agar meminta maaf kepada Sora atas perbuatannya yang tidak disengaja.

"Gwen, Sora udah sadar tuh. Ayo gue anterin ke UKS," ajak Zacky kepada Gwen.

"Harus banget gue minta maaf ke dia gitu?" tanya Gwen kepada Zacky. Sebenarnya, bukannya Gwen tidak mau meminta maaf kepada Sora, tetapi dirinya kesal karena sikap Zacky yang berlebihan kepada Sora.

"Iyalah! Kan lo yang salah. Nggak mungkin gue suruh satpam sekolah yang minta maaf ke Sora, kan?" tanya Zacky balik.

"Ribet banget, sih lo, Zack."

"Udah, ayo, gue anterin." Zacky langsung menarik tangan Gwen untuk membawa gadis itu ke UKS. Dari belakang, Keira dan Aina mengikuti Gwen tanpa disuruh.

Zacky membuka pintu UKS. Di atas bangsal Sora masih terduduk diam. Pusing di kepalanya masih terasa sedikit akibat benturan keras.

Gwen melihat Sora langsung memutar bola matanya malas. Kenapa harus dia yang meminta maaf kepada cewek ini?

"Ra, gimana masih pusing?" tanya Zacky perhatian kepada Sora.

Gwen yang mendengar pertanyaan Zacky yang ditujukan oleh Sora, rasanya ingin muntah saja.

"Udah lumayan kok, Zack," jawab Sora seadannya.

Zacky mengubah arah pandangnya dari Sora menuju ke Gwen. Ia menaikkan alisnya sebagai kode agar Gwen segera meminta maaf kepada Sora.

Gwen yang mengerti arti tatapan Zacky langsung pasrah. Ia akhirnya mengalah dan mengulurkan tangannya untuk meminta maaf kepada Sora.

"Gue minta maaf karena nggak sengaja buat lo pingsan akibat bola gue yang kepeleset tadi," ucap Gwen kepada Sora.

Sora tidak langsung membalas jabatan tangan dari Gwen. Ia tersenyum kepada Gwen. Namun, detik berikutnya ia menurunkan tangan Gwen.

"Gapapa kali, Gwen. Santai aja. Gue juga salah nggak liat kanan kiri. Jadinya bolanya kena gue, deh," ucap Sora tulus.

"Nah, lo dengar kan Zacky. Sora-nya aja santai, kenapa lo yang ribet banget sih dari tadi!" ucap Gwen kepada Zacky.

Keira dan Aina yang berada di tengah-tengah mereka hanya bisa diam menyaksikan drama ini. Di mana seorang Zacky yang membela seorang Sora, dan Gwen yang masih menahan rasa cemburu.

"Ya, walaupun Sora bilang kayak gitu, lo tetap aja harus minta maaf ke dia," jawab Zakcy masih kekeh dengan pilihannya.

"Iyah udah. Sekarang gue udah minta maaf ke Sora. Puas lo?" teriak Gwen di depan wajah Zacky.

Zacky yang melihat kobaran rasa amarah di mata Gwen, langsung menciut. Ia merasa bersalah kepada Gwen, karena terlalu berlebihan kepada gadis ini. Zacky tahu, Gwen pasti sangat kesal padanya.

Terlebih ia sudah mendengar percakapan antara Aina, Keira, dan Gwen di dekat toilet sekolah saat dirinya mau mengganti baju olahraganya.

Gwen langsung keluar dari UKS. Ia butuh waktu untuk meredahkan emosinya kepada Zacky.

Dengan cepat, Keira dan Aina juga langsung keluar. Tinggallah Zacky dan Sora yang berdua di dalam UKS.

🍀🍀🍀


Hola! Akhirnya SPACE update!

Gimana-gimana? Ada yang kesel juga nggak?

Kalo kalian ada di posisi Gwen, apa yang bakal kalian lakuin? Menyendiri, mundur, atau malah pengin berjuang buat dapatin hatinya si doi?

Jangan lupa vote dan komennya, ya.

Tunggu kelanjutannya!

Tertanda,
All authors.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top