Bagian: 5
Kiyomitsu tengah menyapu halaman. Citadel. Angin berhembus kencang membuatnya kesusahan untuk menumpuk daun-daun yang berterbangan sebelum membakarnya.
"Kiyomitsu, kesini sebentar. " Panggil Sang Aruji pada gadis itu. Kiyomitsu segera menghentikan kegiatan menyapunya dan langsung mendatangi Arujinya.
"Ada apa, Aruji-sama? " Tanya Kiyomitsu pada [Name]. Kiyomitsu sedikit merapikan poninya yang berantakan tertiup angin.
"Hari ini kau akan pergi untuk memberantas pasukan pengubah sejarah! Karena hanya kau seorang, aku akan ikut denganmu! " Kata Sang Aruji pada Kiyomitsu. Kiyomitsu mengangguk dan segera bersiap.
***
Kiyomitsu memakai terusan berwarna hitam dengan lapisan rok lagi berwarna merah-hitam berbentuk belah ketupat, sepatu high heels, dan tak ketinggalan syal merah kesayangannya.
"Kiyomitsu, Konnosuke, ayo kita pergi! " Kata [Name] tegas.
Setelah memutar jam untuk kembali ke masa lalu, mereka telah sampai di masa lalu—tempat yang mereka tuju.
"Aruji-sama, dimana pasukan pengubah sejarah itu?" Tanya Kiyomitsu pada Arujinya.
"Hm... Seharusnya mereka sudah sampai disini... Ah! Itu mereka! " Aruji menunjuk ke arah atap dimana tiga makhluk berwajah mengerikan tengah bersiap disana.
"Mereka sepertinya akan membunuh tuan disini untuk membuat kekacauan di sejarah yang akan terjadi. Kiyomitsu, Konnosuke, kita serang mereka! " Gadis berkimono merah-putih itu berlari menuju para makhluk mengerikan tadi diikuti oleh Kiyomitsu dan Konnosuke.
"Oraoraoraora! " Kiyomitsu menyerang musuh dengan pedangnya, suara pedang beradu memenuhi telinga Kiyomitsu. Sang Aruji berada di belakang gadis lain untuk merapalkan mantra dan menerbangkan jimat penyegel.
"GRAAAAAHHH!! " makhluk mengerikan itu berteriak kesakitan saat terkena serangan Kiyomitsu. Yang lain hanya bisa menggeram saat tubuhnya tidak bisa digerakan karena segel. Konnosuke mengalihkan perhatian beberapa prajurit musuh yang hendak menyerang dari belakang.
"Oraoraora!!! " Kiyomitsu berhasil melenyapkan satu musuh. Ia kemudian beralih ke musuh-musuh lainnya. Mereka bertiga berkerja keras, beberapa luka mereka dapatkan. Khususnya Kiyomitsu yang berhadapan langsung dengan makhluk buruk rupa itu.
"Argh! "
"Kiyomitsu! "
"Kashuu-san! "
Kiyomitsu terjerembab saat salah satu musuh mereka berhasil merusak segel sebelum Kiyomitsu lenyapkan. Monster itu langsung mengayunkan pedangnya kearah Kiyomitsu. Kiyomitsu dengan cepat menangkisnya dengan pedangnya. Nafasnya memburu, padahal tinggal sedikit lagi!
"Kiyomitsu! " [Name] merapalkan mantra untuk membantu Kiyomitsu. Namun ia malah terpental oleh tangan raksasa monster itu.
"Aruji-sama! " Kiyomitsu berteriak. Konnosuke menghampiri Sang Aruji untuk memeriksa lukanya.
"Aku tidak apa! " Teriaknya kepada Kiyomitsu. Kiyomitsu memandang khawatir, padahal seharusnya ia lebih mengkhawatirkan dirinya yang tengah berhadapan dengan musuh.
"Oraoraora! " Kiyomitsu membalik keadaan sebelum pada akhirnya berhasil melenyapkan monster itu.
Semua musuh telah lenyap, mereka mengatur nafas dengan tenang. Akhirnya mereka bisa istirahat. Kiyomitsu segera jatuh terduduk, lukanya lumayan parah.
"Kiyomitsu, kita bisa pulang
sekarang." Sang Aruji memapah gadis itu sebelum mereka menghilang oleh cahaya menyilaukan.
***
"Sakit ya? " Tanya sang Aruji saat melihat Kiyomitsu meringis kesakitan. Ia tahu bahwa Kiyomitsu masih belum terbiasa dengan rasa sakit saat tubuh manusia terluka. Tidak seperti saat masih menjadi pedang—kecuali jika sangat parah seperti patah.
Manusia sangat rapuh menurut Kiyomitsu. Selain luka gores, masih ada patah tulang atau penyakit lain seperti demam yang bisa menyerangnya. Oleh karena itu ia harus menjaga kesehatannya dengan baik.
"Sakit... Sekali... Uuh, kenapa aku selemah ini? Bagaimana bisa aku melindungi Aruji-sama? " Katanya pelan. [Name] menekan kuat-kuat kapas yang ia pegang di lengan Kiyomitsu. "Aw! "
"Jangan berkata seperti itu! Kau kan hanya sendirian tadi! Tentu saja kau tidak lemah! Malah, kau sangat kuat karena berhasil mengalahkan mereka semua! " Teriak Aruji pada Kiyomitsu. Manik ruby Kiyomitsu membulat lucu. "Nah, sudah selesai! Sekarang istirahatlah, besok baru aku bisa memanggilkan teman untukmu! "
"Teman? " Ulang Kiyomitsu sekali lagi.
"Hum! Ksatria pedang lainnya! "
Kiyomitsu awalnya ragu, namun pada akhirnya mengangguk. "Akan kutunggu, selamat malam Aruji-sama!"
***
"Salam kenal, namaku Heshikiri Hasebe. Mohon bantuannya... Um. "
Kiyomitsu mengamati seorang pria tinggi yang menyebut dirinya dengan nama Heshikiri Hasebe itu.
"Aku Kashuu Kiyomitsu! Salam kenal! Aruji-sama menyuruhku untuk membawamu berkeliling benteng. Mari kita mulai, Hasebe-kun. " Kiyomitsu membawa Hasebe berkeliling citadel. Beberapa pertanyaan Hasebe ajukan dan langsung dijawab oleh Kiyomitsu dengan antusias.
"Nah, sekarang kita akan menuju ruangan Aruji-sama! " Mereka berdua menuju kamar [Name] bersama-sama.
"Aruji-sama~ Hasebe-kun sudah datamg lho~ " Kiyomitsu menggeser shoji. Terlihat ada seorang gadis yang sedang membaca dokumen-dokumen menumpuk yang entah apa isinya. Mata sang Aruji bertubrukan dengan mata Hasebe.
"Apakah kau... Heshikiri Hasebe-kun? Salam kenal, aku Aruji di benteng ini! Maaf ya, kamarku berantakan sekali!" [Name] buru-buru membersihkan kamarnya. Hasebe dan Kiyomitsu ikut membantu.
"Aruji-sama, jika ada yang anda perlukan, seharusnya katakan saja padaku! Aku akan membantu anda! " Kata Kiyomitsu.
"Aku hanya ingin kau istirahat, Kiyomitsu. Kemarin aku membuatmu terluka parah. "
"Bagaimana kalau saya saja yang membantu anda, Aruji? Saya siap melaksanakan apa saja yang anda perintahkan. Saya, Heshikiri Hasebe, tidak akan melupakan jasa anda, maka saya akan menjadi pelayan anda seumur hidup saya. " Kata Hasebe tiba-tiba.
Kiyomitsu dan Arujinya hanya diam menatap satu-satunya pria disana. Lalu tertawa kecil.
"Hehehe, tentu saja kau boleh. Rasanya akan lebih aman jika kau bisa membantuku dan Kiyomitsu di benteng ini. Kalian berdua tolong yang akrab ya! " Kata sang Aruji pada kedua ksatria pedangnya.
"Sesuai perintah anda. "
***
Kashuu-san, apa yang perlu kupelajari untuk menjadi pelayan Aruji? " Tanya Hasebe pada Kiyomitsu.
"Aku bisa memasak untuk kita semua. Kau bersih-bersih saja untuk saat ini." Kata Kiyomitsu. "Akan kuajari cara membersihkan ruangan, terutama ruangan super berantakan milik Aruji tadi. " Mereka mulai serius menjelaskan dan mendengarkan.
"Uh? Apa ini, Aruji-sama? " Tanya Kiyomitsu pada Aruji. Terdapat kutek berwarna merah yang ada di meja rias Arujinya.
"Itu kutek, bisa digunakan untuk menghias kuku. Aku tidak suka mengenakan kutek, itu pemberian temanku. Boleh kau buang kok! " Kata Arujinya cuek.
"Tapi... Kan membuang-buang namanya... Sayang sekali dong... " Kata Kiyomitsu sedih. Aruji melirik ksatria pedang wanitanya itu.
"Kau mau, Kiyomitsu? Akan ku hias kukumu ya! " Katanya semangat. Hasebe masih serius membersihkan ruangan sedangkan kedua gadis itu asyik berkutek ria.
"Manis sekali! Kiyomitsu, kau cocok menggunakan kutek ini! Kuberikan untukmu saja ya! " Sang Aruji menyerahkan sebotol kutek berwarna merah itu kepada Kiyomitsu.
"Benarkah, Aruji? Kiyo manis?! "
"Iya! Manis sekali! "
"Kyaa! Kalau begitu, aku akan menerimannya. "
Mereka berdua terus bercakap-cakap pembicaraan wanita. Hasebe merasa menjadi nyamuk di ruangan itu. Ia pun segera menyelesaikannya dan pergi membersihkan ruangan lain.
"Saya permisi... " Katanya tanpa mendapat balasan dari kedua gadis itu.
***
Kiyomitsu tengah berada di kamarnya untuk bersiap tidur. Ia asyik memandangi kukunya yang telah dipoles dengan kutek berwarna merah. Itu sangat cocok apabila digabungkan dengan maniknya yang merah ruby.
"Apa dengan ini Aruji akan terus menyayangiku dan tidak akan membuangku ya? Hum, semoga saja begitu... Hari ini aku lelah sekali... Selamat tidur... Yasusada, Okita-kun. "
Kiyomitsu pun tertidur lelap.
Bersambung...
Voment plisss ╰(*´︶'*)╯
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top