Bagian: 4

Kiyomitsu memakai kimono berwarna merah dan mengikat bagian lengannya dengan tali berbentuk pita di belakang-Aruji yang mengajarkan. Ia sangat senang saat dipanggil manis oleh tuannya itu.
"Yosh! Aku harus semangat membersihkan Honmaru ini! " Ia mengambil kain pel lalu ember, ia berpikir sejenak. "Huumm, apa yang harus aku lakukan dengan alat ini ya? Coba kuingat-ingat dulu... Saat aku ada di rumah Okita-kun, ada bibi Mae yang selalu membersihkan ruangan Okita-kun... Caranya adalah... " Kiyomitsu pun mulai melakukan apa yang ada dipikirannya.

Beberapa menit kemudian...

"Kiyomitsu, apa semuanya sudah beres--UWAAAHH!! " [Name] hampir saja tergelincir saat melewati genangan air di lantai kayu. Ia dengan refleks berpegangan dengan dinding.

"Kiyomitsu! Apa yang terja-" Belum selesai keterkejutan [Name] ia kembali dikejutkan dengan sesosok gadis berkimono merah yang tengah serius (?) mengepel tatami... Ya, tatami :)

"Ah! Aruji-sama, selamat datang! " Katanya dengan senyum sumringah. Sampai sang Aruji tidak tahu harus berkata apalagi, menasehati saja tidak tega, apalagi memarahi...

"Anoo... Kiyomitsu saa... Sebenarnya bukan begitu caranya membersihkan tatami... " Katanya pelan-pelan, takut menyinggung pedang pertamanya yang polos ini.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Arujinya itu, Kiyomitsu mendadak murung. "Ma-Maafkan aku, jangan buang aku... Tolong... Aku akan melakukannya dengan benar mulai sekarang... " Katanya dengan berkaca-kaca. Sang Aruji kelabakan.

"Ti-Tidak, aku tidak akan membuangmu karena hal itu kok! Ini salahku karena tidak memberitahumu cara yang benar. Seharusnya aku mengajarimu terlebih dahulu. " Kata [Name] cepat. Ia menghapus air mata gadis yang lebih pendek dari dirinya dengan sapu tangannya.

"Hiks... Tapi aku membuat repot Aruji-sama... " Katanya masih terisak. Sang Aruji makin kelabakan. Kemudian, mereka dikejutkan dengan suara shoji digeser.

"Kalau soal itu, tolong serahkan kepada saya! " Kata suara itu. Kiyomitsu mencoba melihat siapa yang bersuara, tapi ia tak melihat apa-apa.

"Ah! Konnosuke! Akhirnya kau datang juga! Terimakasih sudah mau datang, aku akan menyerahkan sisanya padamu dan Kiyomitsu. Nah, Kiyomitsu, jangan menangis lagi ya! Kau akan diajari oleh Konnosuke! Kalau begitu, aku pergi dulu! " Kata [Name] seraya keluar dari ruangan itu, tak berapa lama terdengar suara orang jatuh serta suara teriakan [Name] sebelum kedua bawahannya itu khawatir, [Name] langsung mengatakan bahwa ia tidak apa.

Kiyomitsu menghapus air matanya dan melihat lebih jelas guru barunya ini. "Huh? Kamu lucu sekaliii!! " Katanya senang, ia lantas memeluk rubah kecil yang berada di depannya itu.

"Ugh... Sesak... "
"Ma-Maafkan aku! " Kiyomitsu melepaskan pelukannya. Ia kemudian menyadari bahwa suara tadi berasal dari rubah kecil di hadapannya ini.

"Namaku, Konnosuke. Saya akan mengajarkan segala hal tentang manusia kepada anda, Kashuu-san. Mohon bantuannya. " Katanya memperkenalkan diri. Kiyomitsu mengangguk paham.

"Jadi, apa yang harus kulakukan? Aruji-sama tampaknya tidak menyukai apa yang kulakukan saat ini... " Kata Kiyomitsu murung kembali.

"Akan kuberitahu! Seharusnya Kashuu-san menjemur tatami ini atau membersihkan debunya dengan penyedot debu di ruangan penyimpanan. Untuk sekarang, kita harus menjemur semua yang basah. " Kata Konnosuke menjelaskan.

Konnosuke mencopot satu-persatu tatami, lalu Kiyomitsu akan menjemurnya di luar. Kemudian, Kiyomitsu mengelap lorong dengan kain yang telah diperas. Mereka giat bersih-bersih sehingga tidak terasa beberapa ruangan telah selesai dibereskan.

"Kashuu-san, sepertinya cukup untuk mengepelnya! Benteng ini masih akan kosong dalam beberpa hari sampai Aruji kembali dan memanggil roh pedang lainnya. Untuk sekarang, saya akan mengajari anda mencuci baru kemudian memasak. " Kata Konnosuke lagi.

"Baiklah. " Kiyomitsu bagai anak ayam yang mengikuti induknya. Ia hanya menurut dan melakukan sesuai perintah Konnosuke.

Beberapa menit kemudian...

Matahari kini tepat berada di atas kepala. Kiyomitsu sedang menjemur pakaian dan kasur yang akan ia dan Arujinya pakai. Ia melihat sekelebat orang-orang yang melintas dari balik dinding Citadel. Walau daerah disana sangat sedikit rumah-rumah, setidaknya ada beberapa pejalan kaki dan toko kelontong di sekitar sini.

"Konnosuke, setelah ini apa lagi?" Tanya Kiyomitsu pada rubah kecil di sebelahnya.

"Kita akan berbelanja, Kashuu-san. Ini adalah uang untuk membayar barang yang akan kita beli. Uang sangat berharga, tolong digunakan dengan bijak. " Tuturnya pada Kiyomitsu.

"Um! Aku mengerti. " Katanya mengangguk paham. Mereka pun pergi berbelanja untuk makan malam.

(Di jalan menuju toko kelontong...)

"Hm~hm~" Kiyomitsu melihat-lihat sekitarnya. Ia bersenandung senang saat melihat banyak orang-orang di sekitarnya berlalu-lalang.

"Kashuu-san, tolong perhatikan jalanan, atau anda akan tersandung. " Kata Konnosuke memperingatkan.

"Uh? Aku mengerti~" Kata Kiyomitsu, ia masih senang memperhatikan sekitarnya walaupun ia sedikit lebih hati-hati dalam melangkah.

***

Mereka telah selesai membeli bahan-bahan untuk makan malam, Kiyomitsu pun melanjutkan perjalanan kembali ke Honmaru-rumahnya sekarang, ia tersenyum saat memikirkannya.

Tak lama, terdengar suara teriakan wanita. "Pencuriii!! " Teriaknya keras sekali. Kiyomitsu spontan menoleh.

Pencuri itu berlari ke arahnya. Wanita yang dicuri dompetnya itu berlari mengikuti dari belakang bersama beberapa orang.

"MINGGIR! MINGGIR! MINGGIR! " Teriak pencuri itu saat orang-orang menghadangnya. Banyak orang yang terluka saat mencoba menghentikan pencuri yang ukuran tubuhnya sangat besar dan kekar itu.

"Kashuu-san, menyingkir dari jalan!" Teriak Konnosuke memperingatkan Kiyomitsu. Kiyomitsu tidak mendengarkannya, ia malah menatap tajam pencuri itu-Ia mengambil ancang-ancang.

"Minggir kau! Dasar gadis bodoh! " Makinya pada Kiyomitsu. Kiyomitsu tetap diam tak bergeming sebelum ia melompat ke arah si pencuri.

BUAAK!!

Sendal Kiyomitsu langsung mendarat mulus di wajah si pencuri. " AHAAK! " Teriaknya kesakitan sekaligus terkejut. Ia tak menyangka bahwa gadis yang tampak lemah seperti Kiyomitsu akan menendangnya sekuat tenaga, bahkan tenaganya itu tak bisa diremehkan sama sekali! Kiyomitsu benar-benar tidak tanggung-tanggung!

Setelah aksi tendangan telak Kiyomitsu, si pencuri dengan mudah diringkus oleh sekumpulan warga yang telah marah. Si pencuri pun dibawa pergi untuk diadili.

"Terimakasih, nona. Aku sangat terbantu karena telah berhasil menangkap pencuri yang telah mengambil dompetku tadi. " Kata wanita yang dompetnya tadi dicuri pada Kiyomitsu.

"Tidak masalah. Uang itu berharga, harus disimpan dengan baik! " Kata Kiyomitsu.

"Sebagai ucapan terimakasih, bagaimana kalau kubelikan sesuatu? " Tawarnya pada Kiyomitsu. Kiyomitsu melirik Konnosuke.

"Niat baik harus diterima dengan baik pula, Kashuu-san. " Kata rubah itu. Kiyomitsu pun mengangguk.

"Wah! Kalau begitu, silahkan datang ke kedai ku terlebih dahulu! Aku punya kedai dango yang sangat enak dan terkenal di daerah ini! Kau pasti akan menyukainya, nona! " Katanya senang. Ia mengantar Kiyomitsu dan Konnosuke menuju kedai dangonya yang tak terlalu jauh dari sana.

"Silahkan makan yang banyak ya, nona manis. " Sepiring dango berisi 3 tusuk dihidangkan oleh wanita itu kepada Kiyomitsu. "Teh-nya juga silahkan! " Lanjutnya kemudian.

"Kashuu-san, boleh aku minta satu? " Minta Konnosuke. Wanita tadi tertawa, lalu membawakan sepiring lagi untuk Konnosuke.

"Bagaimana bisa aku melupakan si kecil ini? Nah, silahkan dimakan! " Kata wanita itu senang. Kiyomitsu mulai mengambil satu tusuk dango.

"..." Kiyomitsu diam sejenak. Kemudian, setetes cairan bening keluar dari manik ruby-nya. Wanita itu terkejut dengan reaksi Kiyomitsu.

"A-Ada apa?! Apa dangonya tidak enak!? Kenapa menangis? Aduuuh! Aduuh! " Katanya kelabakan. Konnosuke juga ikut panik.

Kiyomitsu mencoba menghapus air matanya. Ia entah kenapa teringat janjinya dengan Yasusada. Ia tidak dapat menepati janjinya waktu itu. Entah bagaimana perasaan Yasusada saat mendengar ia tidak bisa kembali hari itu... Lalu... Bagaimana dengan Okita-kun? Apa dia baik-baik saja? Kenapa waktu itu dia muntah darah? Dia berhasil pulang dengan selamat bukan?

"Kiyo-chan... Kau baik? " Tepukan pelan wanita tadi membuat Kiyomitsu terkejut.

"Aku... Baik. Dangonya enak sekali, air mataku sampai mengalir... Terimakasih. " Kata Kiyomitsu dengan masih mencoba menghapus air mata dan tersenyum.

"Namaku Kaede. Kau bisa mampir kesini lagi kapan-kapan. Aku akan mendengarkan ceritamu. " Kata Kaede hangat. Kiyomitsu mengangguk mengerti.

Kemudian, mereka berdua melanjutkan perjalanan untuk pulang. Konnosuke membantu Kiyomitsu untuk memasak makan malam untuk Aruji mereka. Kiyomitsu pun menikmati makan malamnya dengan keluarga barunya.

Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top