Review: Oh No!

Review novel oleh SugaRMJHP

Judul : Oh No!

Sudut Pandang: Orang ketiga

Genre : Paranormal

Status : On-Going

Author : SalmaNaru7

- Sinopsis:

Cerita ini berkisah tentang seorang gadis 14 tahun yang mengalami sebuah kesialan. Berawal dari cokelat yang ia makan dari seorang pria berjubah, hidup gadis itu -- Miki Harvey -- berubah 180 derajat. Miki harus terjebak dalam tubuh balita 4 tahun. Kesialan terus berlanjut saat dirinya harus menggantungkan nasibnya pada Fabio -- lelaki sebayanya yang sangat ia benci.

Akankah Fabio bisa membantu Miki agar mendapatkan tubuh normalnya kembali?

-Pembukaan:

Saya cukup terkesan dengan cara penulis membuka sebuah awal cerita. Saya pikir cerita ini berkisah tentang kisah supranatural yang terkesan kaku dan monoton. Mungkin karena saya belum pernah membaca cerita ber-genre paranormal. Tapi pada kenyataannya, saya salah menduga. Cerita ini mengalir dengan santai.

Namun saya agak tidak nyaman setiap kali membaca dialog dalam cerita ini yang selalu berubah-ubah dalam penggunaan gaya bahasa. Terkadang si tokoh dalam cerita ini bisa berdialog baku, bahkan ada juga yang semi baku dan tidak baku. Saya yang baca sampai bingung. Ini Miki aslinya gaya bicaranya baku atau enggak sih?

Atau...

Kok aku pusing sendiri baca dialognya?!

Mungkin lain kali, penulis harus lebih konsisten dalam memilih gaya bahasa yang sesuai dengan latar tempat dan waktu.

-EBI

Untuk penulisan preposisi; kata kerja dan kata tempat dalam cerita ini, saya tak menemukan adanya kesalahan. Saya rasa penulis sudah mengerti tentang materi ini. Namun tidak ada hal yang sempurna di dunia ini. Saya melihat ada kesalahan dalam penggunaan elipsis dalam dialog.

Saya mengambil dari salah satu dialog yang diucapkan Maverick:

"Waah ..., Mave tak menyangka gadis dingin seperti Alicia bisa berubah hanya karena sahabatnya sendiri. Ayo, fans Fabio sudah menunggu. Dan Fabi tak mau kita kehabisan makanan, 'kan?"

Menurut ilmu yang saya ketahui, seharusnya penulisan elipsis yang benar:

"Waah ... Mave tak menyangka gadis dingin seperti Alicia bisa berubah hanya karena sahabatnya sendiri. Ayo, fans Fabi sudah menunggu. Dan Fabi tak mau kita kehabisan makanan, 'kan?"

Atau penulis bisa mengganti elipsis dengan tanda baca seru (!) setelah seruan waah.

Saya juga menemukan penulisan elipsis yang salah dalam narasi; ...,

Saya mengambil contohnya dari salah satu chapter pada cerita ini:

Tak ada yang membuat wajah Alicia bisa secerah ini di pagi hari selain kejutan dari kekasihnya ..., dan kedatangan Miki yang kemarin sangat-sangat terlambat.

Pembetulannya:

Tak ada yang membuat wajah Alicia bisa secerah ini di pagi hari selain kejutan kecil dari kekasihnya dan kedatangan Miki yang kemarin sangat terlambat.

Saya berharap penulis bisa lebih memperdalam dalam mempelajari materi elipsis.

-Diksi

Diksi dalam cerita Oh No! cukup baik. Meskipun penggunaan diksi dalam cerita ini masih minim, tapi saya dapat memahami setiap kalimat yang saya baca.

-Latar

Penulis kurang memperhatikan penggunaan latar dalam cerita. Sepanjang saya mengikuti alur dalam cerita ini, penulis tidak menceritakan latar tempat secara detail. Saya pikir cerita ini memang berlatar di luar negeri, mengingat dialog yang digunakan para tokoh terkesan baku.

Untuk suasana, sudah lumayan. Ada suasana yang menegangkan. Terutama saat Kiki mencoba untuk masuk ke apartemen Fabio, padahal Fabio dan Maverick sudah hampir mendekat padanya. Sialnya lagi, balita itu selalu salah memasukkan kunci apartemen. Namun juga ada suasana menjadi mengharukan saat membaca kisah persahabatan Miki dan Alicia.

-Konflik

Saya merasa konfliknya sudah lumayan kuat. Aku udah ngerasa konflik persahabatan Fabio dan Maverick makin seru. Apalagi Maverick yang mulai merasa kecewa atas tindakan Fabio menyembunyikan Kiki darinya.

-Karakter

Miki Harvey -- tokoh utama dalam cerita ini mempunyai sifat ceroboh. Mempunyai IQ yang rendah, tapi setia kawan sama sahabatnya. Aku juga suka karakter Fabio sangat dingin, bahkan sama Maverick sekalipun. Tapi di balik sikap dinginnya itu, dia memiliki sifat lembut pada anak kecil seperti Kiki.

Plot Hole:

Untuk anak 14 tahun seperti Fabio yang sudah tinggal sendiri tanpa pengawasan dari orang tuanya itu menurutku terlalu janggal. Di usia seperti itu, seharusnya orang tua akan lebih ekstra mengawasi anaknya.

Pada awal cerita, Fabio diteriaki oleh seluruh siswa layaknya seorang aktor, padahal dia hanya anak SMP biasa. Setampan apa Fabio hingga membuat semua orang memandangnya dengan pandangan memuja? Saat saya masih sekolah, siswa setampan apa pun, dia tidak akan diteriakin layaknya seorang aktor, sih.

Dan untuk balita 4 tahun seperti Kiki, dia bicara sudah seperti orang dewasa. Saat Fabio bertanya, Miki dalam tubuh seorang balita bernama Kiki bisa menjawab dengan lancar. Setahu saya, balita itu akan sulit merespon ucapan orang dewasa -- walaupun dalam cerita ini Kiki memiliki umur asli 14 tahun.

Demikian review dari saya pada novel Oh No! Mohon maaf kalau ada kata ataupun kalimat yang menyinggung. Semoga ke depannya cerita ini makin diminati banyak orang. Selamat melanjutkan chapter selanjutnya! Hwaiting!


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top