☃️࿌ིྀ྇⋆Please Tell Me⋆࿌ིྀ྇☃️
╔═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╗
Santa Tell Me
Ariana Grande
Mori Ougai × Arisuin Arina
Bungou Stray Dogs © Kafka Asagiri
Original Character © -MrsIrm
Story © -MrsIrm
╚═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╝
∘ ─── ☃️༉─── ∘
┊ ┊
˚ ༘ ♡ ⋆。˚ ❀
╔═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╗
Tak tahu-menahu
Berkeinginan 'tuk saling menyatu
Tolong katakan padaku
Satu rasa yang tak 'ku tahu
╚═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╝
∘ ─── ☃️༉─── ∘
┊ ┊
˚ ༘ ♡ ⋆。˚ ❀
╔═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╗
Secangkir teh hangat dengan beberapa biskuit jahe yang tertata rapi di meja seolah menyelimuti hawa setiap sudut satu ruangan yang dihias cantik dengan berbagai ornamen Natal atas permintaan seorang gadis kecil tersayang yang setia menemani Mori Ougai dalam menikmati musim dingin di ruangan pribadinya tersebut selagi berpikir.
Kenikmatan diri yang menenangkan dan membuatnya fokus berpikir ini sedikit terusik, ketika Mori teralih pada sebuah suara wanita yang berkata tanpa permisi. "Suram sekali Natalmu, ya, Ougai-san."
Mori mengerjap sejenak, sebelum akhirnya menjawab, "Fufu, aku sudah punya Elise-chan yang selalu menemaniku. Bukankah kau tidak pernah bosan denganku, Elise-chan?" Pria itu langsung beralih pada gadis yang dia panggil Elise yang sedang asyik membuka setumpuk kado Natal di sampingnya.
"Tentu saja aku bosan denganmu, Rintarou," jawab Elise dengan enteng dan polosnya.
"Hee, hidoi yo, Elise-chan! A—"
"Elise-chan saja tahu jika kau butuh suasana baru," ucap sang wanita yang dengan cepat menyela rengekan sang bos Port Mafia, kemudian duduk dengan anggun di kursi kosong yang tersedia.
" ... Ah, kurasa tidak perlu. Banyak hal yang kutahu. Semuanya terlihat sama bagiku, Kouyou-kun," balas Mori seraya bersandar pada punggung kursi dengan wajah yang mendadak lesu tanpa ia tahu.
"Ada sesuatu yang istimewa untukmu." Ozaki Kouyou menjawab tanpa ragu.
Sementara Mori kembali mengeluarkan kekehan yang juga terkesan lesu. "Kalau begitu, tolong katakan padaku apa yang tidak aku tahu," katanya kemudian.
"Bukankah ada seseorang yang kau mau?" Nampaknya Kouyou tak kehabisan akal dalam hal membujuk.
Seketika ucapan tersebut mampu membuat Mori segera tutup mulut.
Beberapa saat setelahnya, suasana berubah dengan kehadiran sesosok wanita lagi yang berbeda tengah mengajukan laporan mengenai misi yang telah usai dilaksanakan pada bos Port Mafia di ruangannya yang sedang terlihat seorang diri di sana. Namun, sang wanita memilih untuk menunggu respon bosnya dalam diam saja.
Sementara hening yang tercipta tak menjadi alasan bagi Mori untuk tak mendengar semua laporan bawahannya, walau ia harus diselingi fokus dengan suatu pesan yang baru saja selesai dibaca. Membuatnya menatap sang wanita seraya bertanya, "Apa jadwalmu hanya sampai misi ini selesai, Arisuin-kun?"
Arisui Arina sempat mengangguk kaku. "Kurasa begitu ...." Sesungguhnya ia sedikit terkejut dengan pertanyaan tersebut.
Hening kembali menyelimuti. Mereka saling melempar tatapan dalam sunyi. Membuat Arina perlahan berkeringat dingin, sementara Mori menahan diri untuk tidak menyinggungkan senyum, walau sekadar tipis.
"Baiklah, tunggu kabar dariku," ucap Mori kemudian yang dijawab dengan anggukan oleh Arina.
"B-baik," jawab Arina setelahnya, kemudian melangkah pergi dari ruangan bos Port Mafia, bersamaan dengan sebuah notifikasi pesan eletronik di ponselnya mengenai kabar tentang pasangannya di kencan buta.
Arina menghela napas lelah. "Apa Santa sedang berbaik hati padaku yang tak bisa merayakan Natal bersama dengan Mori Ougai-san, hm?" gumamnya yang telah meninggalkan pintu ruangan sesosok pria yang telah menjadi pujaan hatinya sejak lama.
Canda tawa di hari Natal yang terasa begitu luar biasa mengalahkan dinginnya suhu rendah dan salju yang berjatuhan dengan bebas di mana-mana. Luapan bahagia yang dihias dengan pohon Natal yang bercahaya menambah suasana semakin meriah dan mewah. Sungguh hari yang istimewa, ketika melihat setiap orang memasang senyum paling bahagia mereka.
Dan itu semua berbeda dengan Arina yang terasa biasa saja. Wanita itu hanya berjalan di sepanjang tawa orang-orang yang berlalu menikmati Natal bersama-sama dengan orang yang mereka cinta, sementara ia hanya bisa menikmati Natal bersama dengan seseorang yang bahkan tak ia ketahui siapa, terlebih tak memiliki rasa yang sama. Arina hanya tak suka.
"Baiklah, tunggu kabar dariku."
"Bagaimana kalau pesan meja di luar saja?"
"Aku lebih suka di dalam."
Arina baru menyadari jika pesan dan ucapan tersebut hampir ada di saat bersamaan. " ... Ck, hanya kebetulan. Mana mungkin Mori-san mengetahui perasaanku padanya, 'kan? Duh, dasar pesan pemberi harapan ... !" gerutunya di sepanjang perjalanannya menuju sebuah cafe untuk kencan butanya yang terasa begitu menyedihkan saking ia terpaksa.
Nampaknya hanya akan menjadi rasa bahagia semata. Arina tak akan pernah sampai pada tingkatan cinta daripada Arina mengharap Mori ada bersamanya.
Bahkan wanita itu enggan berjalan di bawah mistletoe yang digantung di mana-mana, termasuk tempat kencan butanya. Jangan sampai Arina berada di bawah mistletoe bersama dengan pria yang tak dia cinta.
Hih.
" ... Ah, Santa, katakan padaku jika bukan itu yang dia maksud." Arina menahan kecewa kalau bersama Mori pun tak bisa.
Namun, kejutan Santa tak hanya sebatas pesan dan ucapan ambigu saja. Betapa Arina terkejut dengan sosok yang tiba-tiba tertangkap netra, ketika ia sampai di tempat kencan buta. "Sungguh itu Mori-san?" batin Arina tak percaya sampai jantungnya berdetak kencang seketika. Membuatnya memasuki cafe dengan segera.
"T-tidak mungkin dia ke sini untuk kencan buta, 'kan? Pasti ada Elise-chan ... !" Batin Arina yang terlihat begitu gelagapan.
"Ah, permisi."
"Y-ya? Oh, aah, kau pasangan kencan butaku, 'kan?" tanya Arina tiba-tiba.
"B-benar, karena memang meja ini untukku, tapi kau bukan pasanganku," jawab sang pemuda yang baru saja menyapa Arina dengan senyum canggung di wajah.
"E-eh, b-bukan Ou-san?"
"Ou-san? Oh, mungkin pria yang ada di luar sana, karena dia satu-satunya yang masih belum bersama pasangannya di mejanya," jawab sang pemuda seraya menunjuk ke arah Mori Ougai yang duduk dengan santai memandangi mistletoe yang tergantung tepat di atasnya.
"D-dia ... ?" Arina menganga tak percaya, meski yang dikatakan pemuda yang disalahpahaminya benar adanya, ketika melihat semua meja di cafe tersebut telah diisi masing-masing pasangan kencan buta yang ada, dan hanya satu yang tak terisi tepat di tempat Mori Ougai.
Pun mau tidak mau, Arina harus menyingkir dan menghampiri bosnya tersebut dengan gerutuan tertahan mengingat pria tersebut masih merupakan atasan, walau berpakaian casual yang terlihat classy tentunya.
Hey, bukan saatnya Arina mengakui jika Mori tampan dengan pakaiannya.
Arina berdehem, tetapi malah Mori yang berkata, "Padahal mistletoe bisa menjadi pemandangan yang indah."
"J-jadi, B-bos ... ? Ugh—" Arina menahan diri untuk tak mengeluarkan seluruh gerutu dalam dada, ketika tahu jika Mori benar memberi kode hanya untuk memintanya datang dalam kencan buta bersamanya. "Apa yang Boss mau?" Berakhir dengan dia yang bertanya.
"Hee, kenapa formal begitu? Bukankah aku pasanganmu?" Mori menjawab dengan senyum.
Arisuin Arina masih tetap berusaha untuk tak menggerutu. "Apa yang Mori-san mau?" tanyanya masih sama.
"Hmm, terlalu kaku," kritik Mori yang sesaat membuat Arina kelu.
"Apa-apaan?" Entah bagaimana bisa seketika Mori berubah menjadi sosok pria yang menyebalkan di manik ungu anggun Arina yang membuatnya bertanya dengan kesal. "Apa yang kau mau?" Habis sudah sopan santunnya.
Namun, siapa sangka sang bos Port Mafia menyunggingkan senyum tulus nan bahagia seraya berkata, "Tolong katakan padaku jika Santa memberikan sesuatu yang tidak kutahu."
" ... Walau aku menghindari semua mistletoe, tapi aku tetap ingin bertemu denganmu ... ," jawab Arina sambil tersenyum malu.
Mori terdiam sejenak, sebelum akhirnya balas dengan senyuman juga. "Kupikir kau akan menolakku," ucapnya yang kemudian berdiri seraya menyambut Arina dengan salah satu tangannya yang terulur dan diterima langsung yang membuat Mori menariknya ke dalam manisnya kecupan lembut di bawah mistletoe yang sangat mereka tunggu-tunggu setelah bertemu, walau jalur ragu.
Karena sesungguhnya mereka tahu, tetapi akan lebih baik untuk tidak tahu daripada harus menanggung sakit hati saat mencari tahu.
Bahkan tanpa disadari, Mori dan Arina mendorong pasangan-pasangan lain yang berada di bawah mistletoe untuk ikut, ketika kecupan lembut tersebut malah mereka biarkan berlanjut.
Nampaknya Santa memberitahu kepada Mori dan Arina untuk tak hanya bertemu, tetapi berbahagia selalu.
╚═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╝
∘ ─── ☃️༉─── ∘
┊ ┊
˚ ༘ ♡ ⋆。˚ ❀
╔═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╗
Merry Christmas
Santa keep us closer
╚═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╝
∘ ─── ☃️༉─── ∘
┊ ┊
˚ ༘ ♡ ⋆。˚ ❀
╔═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╗
Story By Aurora Phelia
╚═══*。❅*⋆⍋✧ ✦ ✧⍋⋆*❅。*═══╝
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top