3 tahun kemudian...

Semilir angin sejuk menerpa wajah seorang pemuda tampan bermata emas yang tengah berjongkok diam di dua gundukkan tanah dengan nisan bertuliskan nama kedua orangtuanya.

Walau sebenarnya ia tau Ayahnya masih hidup di dimensi sana, namun sesuai kesepakatan bahwa ia akan menganggap sang ayah sudah tiada.
Kisah di luar nalar itu sudah hengkang dari kehidupannya sejak sang ayah dan adiknya kembali ke dimensi dimana seharusnya mereka berada, yaitu kerajaan Anzaran.

Kerajaan yang memiliki banyak sekali ilmu magis sehingga semua penghuninya memiliki sayap yang di kendalikan oleh akal pikiran mereka semua.

“Mah, kini hidup Affan sudah kembali tenang seperti kebanyakan manusia pada umumnya, namun Affan merasa janggal karena selama ini Affan hidup dalam kisah tak masuk akal.”

“...”

“Mamah jangan khawatir lagi yah, Affan sudah bisa mandiri di sini... hafalan Affan juga selalu diulang setiap harinya karena Affan tidak mau jubah kemuliaan yang sudah Affan dapatkan untuk Mamah harus hilang.”

Meski semua masyarakat di sekiarnya masih bersikap sama, namun Affan baik-baik saja karena walau ia ditakuti, setidaknya mereka tak pernah mengusir ataupun menolak bantuannya.

“Tidur yang nyenyak ya Mah, Affan sayang Mamah dan Ayah selamanya!”

Dengan pelan Affan mengecup nisan itu sebelum ia bangkit dan melangkah pergi dengan desiran angin yang menerbangkan semua kisah tak masuk akal di masalalu dan mengantarkan kisah indah untuk ia jalani ke depannya.

THE END

akhir di tulis pada

27 September 2019