Pangeran Cemburu

Bagian cerita ini agak bikin bingung terutama judulnya. Jadi terpaksa harus nyari dulu diwarung sebelah (ga mungkin ada). Akhirnya setelah milih-milih jadi deh judulnya.. hehehe...

Klo soal cerita... jangan khawatir... stocknya masih dikepala jadi ga akan abis, kayaknya.

Ya dah yuk baca!

----->>>>>>

Author P.O.V

Beberapa hari sudah berlalu Laze sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekitarnya. Laze akrab dengan semua orang disana mau manusia ataupun vampire, yang sering kali menggoda Laze. Laze juga baru menyadari tempat apa sebenarnya yang dia tempati sekarang.

Tempat yang Laze tempati adalah sebuah kastil megah yang berada di tengah hutan. Kastil ini juga dihuni 61 orang yang terdiri dari manusia dan vampire. Kedua bangsa berbeda ini hidup rukun dalam satu tempat. Vampire tidak memangsa manusia didalam kastil tanpa ijin dan manusia tidak memburu vampire yang ada dalam kastil. Semua yang ada di kastil adalah keluarga. Itulah yang menyatukan kedua bangsa berbeda ini.

+++

Luca P.O.V

Pagi hari ini aku mendapat tugas dari kakak kesayanganku Kein untuk menemani Laze berjalan-jalan diluar kastil. Awalnya Kak Kein enggan menyuruhku tetapi dikarenakan kedua Kakak ku yang lain sedang sibuk dengan pasangan masing-masing. Akhirnya Kak Kein terpaksa memberikan tugas itu padaku.

Wajar saja Kak Kein enggan memberi tugas ini padaku karena sebenarnya aku sangat tertarik pada Laze. Disamping Laze itu seorang lelaki, Laze itu memiliki banyak hal menarik didalam dirinya. Seandainya saja Laze bukan pasangan Kak Kein tapi, kalau seperti itu mungkin aku tidak akan bertemu dengan Laze.

"Lu... lihat... indah sekali..." ucap Laze sambil berlari kepadang rumput yang ada didepannya ketika keluar baru dari hutan. Terlihat Laze begitu girang berlari kesana kemari seperti burung yang baru saja keluar dari sangkar.

Aku tersenyum menatap Laze yang berlari-lari seperti anak kecil yang berlari kegirangan. Tubuh kecilnya yang sedang berlari seakan sedang menari, tawanya seperti nyanyian... Astaga apalagi yang lebih indah dari pada pemandangan ini.

Kulihat Laze mulai mendekatiku. "Lu... lihat... apa yang aku dapat?" Ucap Laze sambil menunjukkan seekor ular yang dipegang Laze lembut. Membuatku kaget, reflek aku langsung mengulurkan tanganku bermaksud untuk melempar ular itu jauh-jauh dari Laze. Tetapi di halangi oleh Laze yang memeluk Ular tersebut.

"Laz... lepaskan ular itu! Bahaya!" Perintahku.

"Tidak bahaya kok. Coba liat? Ular ini dari tadi diam saja sejak aku pegang." Ucap Laze sambil mengulurkan jari telunjuk Laze kedepan mulut ular tersebut. Lalu ular itu pun menggigit jari Laze. Membuatku sedikit ketakutan. Refleks langsung mengambil tangan Laze yang tergigit.

"Aku baik-baik saja Lu...Ularnya minta aku turunin kok." Ucap Laze sambil tersenyum padaku lalu menurunkan Ular itu dari salah satu tangannya dan ular itu pun pergi. Apa Laze mengerti apa yang ular itu katakan? Tapi yang lebih penting sekarang jari telunjuk Laze yang digigit ular tersebut.

Terlihat ujung jari Laze yang terluka dan sedikit berdarah. Aku pun langsung memasukan jari mungil Laze kedalam mulutku lalu menghisapnya untuk mengeluarkan racun dari ular. Tetapi ketika darah mulai keluar dari jari Laze aku merasakan tidak ada racun dalam darah tersebut. Hanya ada rasa manis dan gurih yang memvuatku terus memghisap darah dari ujung jari telunjuk Laze. Kurasakan Laze mulai gelisah. Akupun berhenti menghisap darahnya. Aku rasa ingin menggodanya sedikit saja.

"Lezat sekali rasanya... aku yakin Kakakku pasti sudah pernah mencicipi darahmu." Ucapku sambil tersenyum. Ku lihat wajahnya yang memerah sambil menutupi salah satu sisi lehernya.

"Hei... apa kamu sudah pernah berciuman dengan Kak Kein?" Ucapku lagi... kulihat wajahnya yang terlihat bingung. Aku pun mendekati wajah Laze yang terlihat kaget karena melihatku begitu dekat dengannya.

"Akan aku tunjukkan seperti apa." Ucapku tidak membuang kesempatan. Aku pun langsung menciumi bibir tipis dan lembut milik Laze. Aku pun mulai menghisap bibir Laze. Aku merasa badan Laze gemetar dan lemas. Aku pun melepaskan ciumanku dan melihat Laze. Wajahnya memerah, nafasnya terengah-engah, dan mata merahnya terlihat sayu. Ahhh... apa yang harus aku lakukan pada makhluk menawan ini? Aku pun mengeulurkan tanganku untuk membuka kancimg kemeja Laze.

"Luca... apa yang kamu lakukan pada Laz?" Ucap seseorang yang ada dibelakangku. Aku kenal suara itu... itu pasti... Kak Kein.

###

Laze P.O.V

Kurasa wajahku begitu panas... apa itu yang namanya ciuman... rasanya aneh... aku rasa ini bukan hal baik... tuan... Kein akan marah.

"Luca... Apa yang kamu lakukan pada Laz?" Ucap Kein yang tiba-tiba saja ada dibelakang kami berdua. Kulihat wajahnya yang terlihat dingin dan sangat menakutkan.

"Tentu saja... aku sedang memanfaatkan kesempatan Kak!" Ucap Luca sambil menatap Kein lalu menyentuh bibirnya.

"Kak... rasanya sangat lembut..." Ucap Luca membertegas isyarat yang dia berikan sebelumnya sambil tersenyum.

"Kamu memang adik paling kurang ajar yang pernah aku kenal. Seperti apapun usahamu mendapatkan Laz... dia tidak akan menjadi milikmu. Laz adalah pasanganku dan kamu tau itu. Sebaiknya kamu hati-hati dengan apa yang kamu lakukan Luca. Berikutnya kamu memyentuh milikku tidak akan kubiarkan kau hidup lebih lama lagi didunia." Ucap Kein penuh amarah lalu menarikku kencang dan menyeretku menjauh dari Luca.

"Baiklah... aku menyerah." Ucap Luca dari kejauhan.

Kein membawaku kembali ke kastil selama perjalanan itu kami berdua tidak berbicara sepetah katapun. Aku tau... Kein sekarang benar-benar marah padaku.

"Kein... kamu marah padaku?" Ucapku sambil terus mengikuti Kein yang menyeretku di lorong kastil.

"..." Kein sama sekali tidak menjawab.

Kein terus menyeretku, genggamannya bertambah erat ditanganku. Aku tidak tau apa yang dipikirkan Kein. Aku tidak mau Kein marah.

Kami berduapun sampai didepan pintu kamarku. Kein pun membuka pintu kamar dan membawaku masuk kedalam kamar. Kein pun mengunci pintu kamar. Secara tiba-tiba menyeretku dan membantingku ke kasur. Aku menatap Kein... aku tidak percaya... Kein berbuat kasar padaku. Selama beberapa hari bersamanya Kein selalu lembut padaku. Ini kedua kalinya aku melihat Kein seperti ini. Kejadian ini sama persis seperti saat hari pertama aku disini.

Aku menatap Kein kulihat amarah di matanya. Kein mulai mendekatiku yang terbaring dikasur.

"Kein maafkan aku...." ucapku ketika Kein semakin mendekat. Aku takut .

"Panggil aku tuan Laz..." ucap Kein dingin.

"Maafkan aku tu-tuan..." Ucapku terbata-bata.

"Aku sangat marah Laz... kamu membiarkan orang lain menyentuhmu... menyentuh tubuh nakalmu itu..." Ucap Kein sambil menaiki kasur.

"Maaf tuan..." ucapku.

"Teruslah meminta maaf Laz... sampai aku memaafkanmu... kamu yang sudah membuatku seperti ini." Ucap Kein sambil memposisikan tubuhnya diatasku.

"Tuan..." Ucapku sambil kulihat matanya masih terlihat menakutkan.

"Aku akan menghukum tubuh nakalmu ini... akan ku buat tubuh ini mengingat siapa pemiliknya... " ucap Kein sambil mengambil kedua tanganku dan mengikatnya diatas kepala pada tiang kasur.

"Tuan... jangan..." ucapku.

"Diam!" Bentak Kein membuatku merasa sakit didalam hatiku.

Setelah selesai mengikat tanganku. Kein pun mengambil kain yang berada di saku celananya. Lalu menutup mataku dengan kain itu.

"Tuan lepas..." ucapku gelisah.

"Diamlah..." Ucap Kein.

"Tuan..." ucapku tetapi tidak ada jawaban disana. Aku mulai merasakan tangan membuka kancing bajuku sehingga membuat dada dan perutku terasa dingin. Lalu membuka celanaku dan melepaskannya membuaku bagian bawahku tidak tertutup lagi. Aku tidak bisa melihatnya. Aku tidak bisa melihat Kein

"Tuan..." panggilku... tetapi tidak ada sahutan. Aku mulai meronta... aku tidak mau seperti ini lagi... aku tidak bisa melihat...

"Tuan..." panggilku lagi. Rasa takut mulai mencuat ketika tangan itu mulai meraba dadaku.

"Tuan..." panggilku lagi tetapi tidak ada yang menyahut. Aku merasakan airmataku mulai membasahi kain penutup mata.

Aku tidak mau seperti ini lagi...

------>>>>>

Akhirnya selesai juga...
Rasanya bikin cerita yang kali ini agak lama... seperti lewat tanjakan ma pengkolan perlu banyak ngerem dulu (ngomong apa sih,,,)

Maaf klo agak lama updatenya... hehehe...

Jangan bosen ya... tunggu adegan selanjutnya ya...

Makasih dah baca...

Jangan lupa Vomentnya ya...

ZenoYuichi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top