Kein Pangeran Kegelapan

Bikin cerita bagian ini lumayan susah loh... cos idenya pada bentrok sih.... hehehe. Dah gitu moodnya lagi ga banget... jadi klo misal textnya agak campur aduk ma agak geje ceritanya. Harap dimaklum ya....

Yuk kita mulai!

Met baca...

------------>>>>>>>>>

Kein P.O.V

"Namaku Kein... salam kenal." Ucapku begitu sampai di samping anak lelaki remaja yang masih belum bisa dipanggil pria ini.

Kulihat seluruh badannya untuk meyakin diriku kalo calon pengantinku adalah seorang anak lelaki. Badannya begitu kurus dan begitu banyak bekas luka yang sudah lama sembuh dibadannya. Kulihat wajahnya yang tirus, rambut hitam lurusnya yang dipotong pendek dan bola matanya yang merah terang. Anak lelaki ini terlihat yang cantik. Tapi apa tidak ada yang merawatnya dan memperlakukannya dengan baik sampai seperti ini? Dan lagi... aku pun menatap tajam kearah pria tua yang sedang ketakutan disudut kamar itu.

"Sepertinya... mereka sudah banyak berbuat banyak hal padamu. Terlebih lagi mereka sudah mendahuluiku!" Ucapku datar sambil terus melirik ke arah pria tua.

"Aku akan membebaskanmu." Lanjutku sambil membuka ikatan tali di tangan anak yang menjadi calon pengantinku. Dan akhirnya ikatan itu terlepas, membuat tangan anak itu terbebas. Anak itu pun menatapku... dengan cara yang aneh dengan air mata yang mulai mengalir kembali dari matanya.

Brukkk!!! Anak itu tiba-tiba saja menabrakku dan memelukku dengan erat. Kulihat anak itu menyembunyikan wajahnya didadaku membuatku hanya bisa melihat punggungnya yang bergerak tidak teratur. Aku tahu dia menangis. Jujur saja aku tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.

"Kamu... datang untukku kan? Aku tidak peduli... kamu pangeran kegelapan... setan... iblis... bahkan malaikat maut... aku tidak peduli... aku mohon... bawa aku pergi dari tempat ini..." ucap anak lelaki tersebut sambil terus memelukku dan membuatku terdiam terpaku mendengar suaranya yang lembut dan juga setiap kalimat anak lelaki tersebut.

Aku pun memeluknya dengan cangung berharap bisa menenangkan dirinya. Ahh... Aku memang tidak ahli untuk hal seperti ini. Aku pun menggendongnya... lalu melirik kearah pria tua yang ada disudut ruang tersebut sambil menghela napas. Ah... Ga ada yang bisa kulakukan padanya... sekarang yang terpenting adalah membawa anak ini pergi sejauh mungkin dari sini. Aku pun membawa anak lelaki itu keluar dari ruangan itu dan meninggalkan pria tua yang ada disudut ruangan itu sendiri dalam ketakutannya sendiri.

+++

Laze P.O.V

Aku merasakan Kein sang pangetan kegelapan mulai menggendongku dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut. Meskipun begitu aku tidak bisa berhenti menangis didadanya.

Akhirnya aku bisa keluar dari sana... aku tidak perlu mengalami banyak hal yang mengerikan itu lagi. Akhirnya aku bebas... aku pun mempererat pelukanku.

Ini pertama kalinya aku memeluk seseorang seperti ini. Rasa lega menghampiri ketika aku memeluk badan tegap dan dingin milik Kein. Meskipun tadi dia membalas pelukanku dengan... mmm.. aneh...

"Nama kamu siapa?" Ucap Kein memecah keheningan.

"Laze tuan..." Ucapku. Aku pun memberanikan diri melihat wajahnya yang dingin, yang ternyata sedang menatapku dengan tatapannya yang kosong. Tetapi entah kenapa tatapan itu terasa menghangatkan tubuhku. Hal itu membuatku tersenyum padanya dan kulihat dimatanya yang kosong tersebut. Terlihat seakan tersenyum juga padaku. Syukurlah... dia orang yang menolongku...

Perasaan nyaman yang tiada henti membanjiri tubuhku dalam pelukannya. Tanpa sadar rasa kantuk mulai menghampiri...

+++

Kein P.O.V

Kutatap wajah anak lelaki bernama Laze tersebut. Dia tertidur sangat nyenyak dalam pelukkanku. Ah... senyumannya tadi terlihat sangat manis... membuat perasaan yang sudah lama hilang... timbul kembali karenanya.

Aku pun mengelus pipi Laze... apa saja yang mereka lakukan padamu? Dan apa kamu selalu memanggil mereka semua 'tuan'? Ah... mereka semua sepertinya memperlakukan kamu dengan kasar dan membuatmu tunduk pada mereka sampai memanggil mereka semua tuan. Seandainya saja aku datang lebih cepat. Mungkin kamu tidak akan mengalami hal seperti ini.

Maafkan aku karena telat menjemputmu pengantinku...

Akupun terus berjalan meninggalkan daerah yang sudah luluh lantah karena perbuatanku dan beberapa orang dikaumku.

Ya... ini saatnya kita pulang kerumah... rumah kita... Laz...

--------->>>>>>>>

Akhirnya udah selesai juga... kayaknya ceritanya agak berantakan tapi moga banyak yang suka... hehehe

Sedang melanjutkan cerita yang selanjutnya... tunggu ya lanjutannya.

Jangan lupa vomentnya ya...

ZenoYuichi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top