(9) Fan Art - Tsukishima Kei
Request dari HanaGrapeRed23
Fandom: Haikyuu
Tsukishima x Reader
Happy Reading!
- Tsukishima's pov -
Di toko biasa, jam 04.00 sore, sepulang sekolah. Disinilah aku, di toko yang menjual berbagai macam barang yang berhubungan dengan anime dan manga.
Biasanya aku sedang memilih barang yang akan kubeli untuk saat-saat seperti ini.
--Tapi sekarang aku sedang menatap sosok yang berdiri tak jauh dariku.
(Name) (Surname).
Aku tidak tau kenapa.
--Tapi aku selalu merasa doki-doki jika berada di dekat (Name).
Kami bertemu 3 bulan lalu, saat aku dan dia tidak sengaja mengambil barang yang sama--sebuah VCD anime terbaru.
--Kenalan?
--Teman?
--Kurasa bukan.
--Jadi, apa?
"Ah, Tsukishima-san." lamunanku buyar saat suara khas (Name) memanggilku.
(Deg!)
"Oh, (Surname)-san." sapaku mengangguk padanya.
"Apakah hari ini VCD yang kau cari sudah keluar?" tanya (Name) padaku.
"Tidak, hanya ingin memeriksa VCD baru." jawabku singkat.
--Bohong.
--Aku datang karena aku tau (Name) akan ada disini hari ini.
--Walaupun begitu...
Kenapa aku merasa sangat ingin bertemu dengan (Name)?
"Tsukishima...san?"
(Deg!)
Aku mengerutkan alis.
--Aku benci perasaan ini.
--Tapi aku juga menyukainya.
Aneh.
"Apa yang kau beli, (Surname)-san...?" tanyaku melihat (Name) memegang beberapa poster.
"Ah ini?" ucap (Name) melihat barangnya sendiri, "Aku sedang mencari OA dari anime Haikyuu, tapi aku hanya menemukan fan art." sambungnya lalu memasang ekspresi sebal, "Tapi tak apalah. Lagipula semuanya keren dan aku juga menemukan beberapa karya yang menyerupai OA-nya."
'Seingatku... aku punya semua OA dari anime itu.' pikirku.
"(Name), apa kau ada waktu luang besok?" tanyaku mencoba terdengar biasa saja.
--Walaupun sekarang jantungku berdetak sangat cepat sampai ingin keluar dari tempatnya.
'Aku tidak suka perasaan ini.'
"Eh? Besok? Bukannya besok toko ini tidak buka ya?"
Sweatdrop...
Palmface...
"Aku tau itu. Maksudku, ayo bertemu di suatu tempat. Aneh rasanya kita selalu bertemu disini." jelasku pada (Name).
"Eh, tidak masalah bagiku. Ayo. Aku luang besok." sahut (Name) mengangguk.
"Besok jam 11.00 siang di cafe seberang toko ini, bagaimana?" ucapku.
"Okie-dokie." sahutnya lalu berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaannya itu.
Satu kata untuk ini.
--Yes!!
Tunggu.
--Kenapa aku merasa senang?
***
Jam 10.55 dan aku sudah berada di cafe ini. Disebelahku sudah ada semua OA Haikyuu yang kupunya.
"Tsukishima-san, apa kau sudah lama datang?" aku menoleh dan melihat (Name).
Dia memakai pakaian casual.
--Biasanya aku melihatnya dengan seragam sekolahnya.
--Dia terlihat imut.
(Deg!) (Blush...)
"Aku baru saja datang." jawabku lalu mempersilahkan (Name) duduk di seberangku.
"Baru kali ini kau mengajakku seperti ini, Tsukishima-san." komentar (Name) memesan minuman pada pelayan, "Apa ada alasan khusus?"
"Tidak ada." gumamku, "...baiklah, sebenarnya aku ingin memberimu sesuatu." gumamku lalu memberikan tas karton berisi semua OA Haikyuu pada (Name).
"Eh? Apa ini??" tanya (Name) lalu memeriksanya.
--Binar-binar khas anime mengelilingi (Name).
"A-Arigatou, Tsukishima-saaaan...!" ungkap (Name), "Dimana kau mendapatkannya?"
"Yah, aku selalu membeli VCD-nya secara teratur. Jadi aku mendapatkan itu." jelasku, "Kau terlihat sangat menginginkannya jadi aku memberinya padamu." sambungku.
"Eh? Apa tidak apa-apa aku memilikinya?"
"Tidak apa-apa." jawabku singkat
"Sekali lagi, arigatou Tsukishima-san." ungkap (Name) tersenyum lebar.
"Kau bisa memanggilku dengan nama depanku, kok." gumamku meminum minumanku.
Irisku membesar saat aku mencerna ucapanku sendiri.
'A-apa... YANG KUKATAKAN BARUSAN!?'
"Eh? Kalau begitu, arigatou Kei-kun."
Pipiku terasa panas saat (Name) memanggilku dengan nama depanku.
"Doita, (Name)." balasku mengangguk, "Kalau begitu aku pulang dulu (Name)." aku berdiri dan langsung pulang tanpa menunggu jawaban dari (Name).
--Aku selalu merasa seperti ini saat bertemu dengan (Name).
--Atau saat berbicara dengannya.
--Mungkin aku harus menjauhinya.
- (Name)'s pov -
Mou, dasar manusia es! Kenapa tidak duduk lebih lama lalu berbicara sebentar...
Minumanku bahkan belum datang!
'Tsukishima-san memberikan ini semua padaku!?' pikirku kagum dengan banyaknya OA yang ia miliki, 'Oke, aku akan pulang setelah minumanku habis.'
- Tsukishima's pov -
"Kei, ada apa memanggilku?" heran laki-laki yang berada di depanku ini.
"Kak," panggilku menoleh padanya, "'Aku ingin bertanya sesuatu."
"Oh, apa itu?" tanya kakak.
"Kau menganggap orang itu apa jika kau sudah mengenalnya cukup lama, baru berbicara dengannya beberapa kali, merasa nyaman dengannya tapi aku tidak mau menemuinya?" tanyaku
--Aku sudah mengenal (Name) selama 3 bulan.
--Namun hanya berbicara beberapa kali dengannya.
--Walaupun begitu, aku merasa nyaman berada bersamanya.
--Tapi perasaan doki-doki ini membuatku tidak ingin menemui (Name).
"...eh?" ucap kakak heran, "Jelaskan perihalnya padaku dulu."
Lalu aku menjelaskan semuanya pada kakak, dari awal pertemuanku sampai sekarang.
"Jadi?" tanyaku pada kakak yang sedang mencerna penjelasanku.
Jeda 10 detik.
Dan dikejutkan dengan kakak yang langsung memegang kedua pundakku.
"KAU JATUH CINTA PADA PEREMPUAN!?"
"Apa kau mengira aku gay, kak?" kesalku.
"Aku akan membantu adikku tercinta!" ucap kakak penuh keyakinan, "Kau hanya perlu melakukan ini semua, wahai adikku."
***
- (Name)'s pov -
'Dimana dia...'
Bagian poster tidak ada.
Bagian VCD tidak ada.
Jadi dimana?
"Apa Tsuki--Kei-kun tidak datang hari ini?" bisikku berdiri di tempat Tsukishima berdiri.
Aku melihat bungkusan yang berada di dalam tasku.
'Aku ingin berterima kasih padanya atas semua poster kemarin.' pikirku lalu keluar dari toko, dan pandanganku tertuju pada cafe seberang.
--Tsukishima duduk di tempat yang sama seperti kemarin.
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menyebrangi jalan dan memasuki cafe tersebut.
"Kei-kun...!"
- Tsukishima's pov -
Aku menoleh dan melihat (Name) sedang berlari menuju ke arahku.
"Kei-kun...! Tumben tidak ke toko? Ada apa?" tanya (Name) langsung duduk di seberangku, wajahnya tampak sangat khawatir.
[Cobalah untuk tidak datang ke toko itu sehari. Aku tau kau selalu datang tiap hari, jadi cobalah untuk menyimpang untuk tau apakah (Name) peduli padamu seperti kau peduli padanya]
"Aku saaangat khawatir lho!" ungkap (Name) mengeleng dengan dramatis, "Aku mencarimu disana selama 1 jam penuh."
"Kau... khawatir padaku?"
"Tentu saja! Kupikir kau kenapa-napa." gumam (Name) tapi tiba-tiba dia berdiri dan mendekatiku.
"(Name)--"
"Kau baik-baik saja, kan?" tanya (Name) meletakkan punggung tangannya di keningku.
"Aku baik-baik saja." ucapku sedikit menjauh dari (Name).
--Karena jantungku berdetak amat cepat sekarang.
"Oh, iya." ucap (Name) lalu mengambil sesuatu dari tasnya, "Sebagai ungkapan terima kasih karena telah memberiku OA, aku membuatkanmu sesuatu." ucapnya menunjukkan sebuah bungkusan yang cantik padaku.
Aku berkedip beberapa kali sambil menerima bungkusan itu lalu mencoba untuk membukanya, "Arigatou... tapi ini apa--"
"JANGAN dibuka disini!!" pinta (Name) memegang kedua tanganku, "Bukalah saat Kei-kun sampai di rumah, ne...?"
Pipiku terasa panas sekarang.
"Baiklah." sahutku mengangguk, "Oh iya. Aku juga ada sesuatu untukmu." sambungku menyimpan bungkusan itu di atas meja.
"Eh?" heran (Name) kembali duduk di seberangku, "Apa itu?"
Aku hanya memberikannya sebuah kertas berukuran poster yang digulung lalu diikat dengan pita (f/c).
[Cobalah untuk melakukan hal yang tidak dia duga, karena kau jarang tersenyum cobalah untuk tersenyum atau sesuatu yang jarang kau lakukan di depan umum]
'Kalimat terakhir itu ambigu sekali...' pikirku.
"Seperti hadiah darimu, bukalah saat kau sudah sampai di rumah ok?" ucapku mengambil bungkusan dari (Name) lalu berdiri.
"Nah, mau langsung pergi lagi nih. Memangnya apa sih tujuanmu ke cafe?" tanya (Name) gemas.
Aku yang sudah berdiri disebelah (Name) hanya mengelus kepalanya lalu tersenyum padanya.
"Naishou da yo." ucapku lalu berjalan keluar cafe, pulang ke rumah.
[Aku tau kau bisa mengambar dan hasilnya itu selalu bagus. Jadi, kenapa tidak manfaatkan bakatmu itu? Jangan tanya apa maksud kakak, kau pintar dan kau bisa memikirkannya sendiri.]
- (Name)'s pov -
(Deg! Deg! Deg!)
Jantungku jadi seperti ini sejak Tsukishima menunjukkan senyumnya itu padaku dan mengelus kepalaku. Ada apa denganku ini?
'Ah, sebaiknya aku pulang lalu memeriksa apa yang Kei-kun beri.' pikirku langsung berdiri dan berlari pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku membuka pita yang mengikat kertas itu dan melihat sesuatu yang benar-benar membuat detak jantungku kembali berdetak dengan cepat.
Sebuah lukisan fan art (yang kuyakin adalah buatan Tsukisima) dari salah satu karakter Haikyuu favoritku: Tsukishima Kei--yang kebetulan sangat mirip dengan pemberi gambar ini. Dan di dekatnya ada kalimat hasil tulis tangan--penyebab utama masalah jantungku.
{Aku menyukaimu, jadilah pacarku - Tsukishima Kei}
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top