16: I Go Back
Hari demi hari terasa berlalu begitu cepat. Reina meratapi hal itu seraya berjalan melewati koridor sekolah dengan membawa tumpukan buku-buku di tangannya, seperti biasa.
Ia tahu, semua orang memperhatikannya. Namun dengan kedinginan hatinya saat ini, ia berusaha keras untuk mengabaikan mereka.
Reina mempercepat langkahnya. Kakinya begitu mudah digerakkan, seperti layaknya kedua kakinya tahu apa yang harus dilakukan. Ia berbelok ke kanan, menuju kelas pertamanya.
"Rei!" seru Carine saat mendapati Reina memasuki kelas. Mengisyaratkan gadis itu agar duduk bersamanya.
Reina tersenyum, tanda ia menyetujuinya. Ia pun melangkahkan kakinya menuju tempat duduk di sebelah Carine. Mereka duduk di tengah-tengah kelas, tidak terlalu depan, dan tidak terlalu belakang.
Ms. Atina memasuki kelas membuat para murid langsung kembali duduk di tempat mereka masing-masing dengan rapi. Matematika, merupakan pelajaran pertamanya hari ini.
Carine yang membenci pelajaran Matematika pun terlihat tak acuh. Ia sering kali berbisik pada Reina, berharap gadis di sampingnya itu mau diajak mengobrol, atau setidaknya mendengarkan ia cerita.
Namun, Reina tetaplah Reina. Sering kali, ia tidak mendengar apa yang Carine katakan karena ia terlalu memperhatikan pelajarannya, seperti apa yang biasa ia lakukan di semua pelajaran, dan membuat Carine harus beberapa kali mengulang apa yang ia katakan.
Bel pergantian pelajaran pun berbunyi. Reina berjalan keluar kelas menuju koridor, bersama Carine tentunya.
Reina memasukkan kunci lokernya ke lubang kunci untuk menaruh buku Matematikanya dan mengambil buku untuk pelajaran selanjutnya. Carine bersandar di loker sebelahnya ketika menunggu Reina meletakkan dan mengambil buku-bukunya.
"Woi!"
Seketika Carine dan Reina berhenti dari apapun yang mereka lakukan untuk menoleh ke asal suara. Mereka mendapati George berdiri di sebrang mereka seraya melambaikan tangannya dan tersenyum.
Dari sudut matanya, Reina bisa melihat pipi Carine yang memerah. George dan Carine benar-benar lucu.
"What's up, George?" tanya Carine.
"Gue, Blake, sama Reece ngadain party dalam rangka syukuran ep kita gitu deh ceritanya," ujar George terkekeh. "Malem ini jam 8 di rumah Blake. Lo berdua kira-kira bisa dateng gak?"
"Wih, udah gaya ya sekarang," goda Carine seraya tertawa.
Reina merasakan jantungnya berhenti berdegup saat mendengar nama Blake. Apa yang terjadi diantaranya dengan Blake beberapa waktu lalu, benar-benar tidak bisa ia lupakan. Ia melirik ke arah Carine, dan dibalas dengan senyuman.
"Pasti, kita bakal dateng. Ya kan, Rei?" lanjut Carine seraya menyenggol lengan Reina.
"Uhm, kayanya gue skip deh," balas Reina gelagapan.
"Gaada ya, Rei. Gaada acara skip-skip an," kata Carine seraya merangkul paksa Reina. "Tenang aja, Reina bakalan dateng,"
"Nggak ih!" protes Reina. Ia melepas paksa rangkulan Carine.
George menatap salah satu gadis di hadapannya itu bingung. "Emang kenapa sih anjir kok lo gamau dateng?"
"Pokoknya gue gamau dateng, oke," jawab Reina dingin.
Carine mengernyitkan dahinya, "Kenapa sih? Lo tau kan, kalo mereka yang ngundang kemungkinan satu sekolahan dateng,"
Reina menghela nafasnya, ia tahu Carine terlihat sedikit kesal. "Gue ngga pernah dateng ke pesta-pesta gitu. Jadi gue ngga tau itu kaya gimana,"
"Ya, terus?" tanya Carine merasa jawaban Reina yang tak masuk akal. "Kalo gitu ini kan bisa jadi kesempatan lo biar tau kaya gimana,"
Reina menggeleng. "Nggak. Gue tetep gamau,"
"Lo takut, deg-degan, apa gimana sih?" tanya George gregetan. "Sans aja gila, kan ada gue sama Reina,"
"Nggak," ulang Reina. "Gue cuma gamau dateng aja. Jadi, stop nanya alesannya, oke?"
George berdecak kesal. "Ahelah, jing. Kok lo jadi ngeselin. Kecewa berat gua jawaban lo kaya gitu,"
Reina memanyunkan bibirnya dan menatap laki-laki di hadapannya dengan perasaan bersalah. "Iya elah, maafin banget yaaaa,"
"Bodo amat. Gue gak peduli jawaban lo ya, Rei," kata Carine tersenyum, memamerkan giginya yang sangat putih bersinar dan rapi. Ia meraih lengan Reina. "We're going shopping after school. I don't accept any rejection."
*****
halo! /ditimpukin massa/
iya iya ampun ndoro, gue tau ini udah 4 bulan sejak update-an terakhir cerita ini AHAHAHAHAH
fyi, chapter ini udah gue cicil penulisannya dari jaman nhc pas ke Indo dan mau update dalam rangka menyambut kedatangan mereka disini tapi apa daya,
gue juga ada fan account yang terbengkalai dan akhirnya memilih untuk aktif lagi di instagram dan melupakan wattpad:(
akhirnya chapter ini selesai setelah nhc ngeluarin ep kedua mereka kan, dan berencana update dalam rangka WTTCP2 released. tp gue lupa ngepublish dan baru kepikiran tadi pas gue lg di gojek:(((
mungkin kalian bertanya, nyicil nulis dari oktober, pas update cuma seuprit?????
akh, intinya lo harus tau plan gue tentang kelanjutan wattpad ini tidak berjalan dengan baik, jd ya gmn w jg pusink
pokoknya gue minta maaf buat yang nunggu kelanjutan cerita ini (gue baca di grup the club yg ngomongin cerita ini ga lanjut, dan mungkin pada gatau kl gue penulisnya dan ada di grup itu WKWKWK), seneng juga ternyata ada yang suka dengan cerita gue ini yang gatau dimana ujungnya:(
i lov yu so mac ol x
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top