5
Sinar rembulan mulai tergantikan oleh mentari, Kegelapan yang menyelimuti berganti dengan cepat oleh kehangatan serta semilir udara pagi yang menyejukkan
Melirik jam dinding yang masih menunjukkan dini hari membuatnya menghela nafas lega
Membuka selimut, ia menemukan sebuah lengan kekar yang melingar di pinggangnya. Melepasnya dengan perlahan tak berniat membangunkan
Gojo tanpa sadar tersenyum manis. Dan setelahnya membersihkan sisa kekacauan yang mereka buat
“Satoru?” Suara baritone itu membut Gojo yang sedari berkutik pada lemari baju segera menoleh
Dan mendapati pemandangan yang sangat ia sukai
“Segeralah mandi, aku akan kedapur untuk memasak”
Geto mengubah posisinya menjadi bersandar, dengan sehelai selimut putih yang menutupi sebagaian tubuhnya “kau memasak?”
Gojo mengernyit mendengar pertanyaan dari Geto, ia mersa disindir secara tidak langsung
“Kau kira selama kau tinggal pergi, dan aku hidup dengan (Name) sendiri itu bagaimana?”
“tidak, maksudku bukan begitu. Aku ingat dulu kau hanya bisa menhancurkan dapur asrama kan? Dan sekarang kau bisa memasak. Itu sebuah kejaiban!”
Geto tertawa puas hingga sebuah handuk melayang tepat mengenai wajahnya dengan kasar, dan sang palaku hanya bisa memasang wajah kesal dan berusaha untuk tidak menghajar pria di ranjang kesayangannya itu
“Walau tak seahli dirimu, setidaknya aku bisa memasak walau itu hanya masaka umum!”
“iya iya aku percaya, Satoru sekarang sudah berubah banyak, dari aktor biang masalah berubah menjadi seorang papa yang baik”
“segera mandi atau aku akan menghajarmu disini!”
“maaf maaf—aduh Satoru jangan cekik aku!”
(Name) menatap pria bersurai hitam itu dengan penuh rasa ingin tahu, dan Geto yang melihat itu hanya bisa menahan senyum gemas. Oh~ lihatlah betapa menggemaskannya anak dari sahabatnya itu
“(Name), tidak sopan melihat seseorang seperti itu” tegur Gojo dengan halus sambil menaruh beberapa makanan di atas meja makan
(Name) segera menunduk, pipinya menggembung kecil dan Gojo kemudian mengelus surai halus milik putrinya itu “jika kau penasaran, kau bisa bertanya pada paman itu bukan?”
Geto tak bisa menahan diri, ia pun tertawa melihat interaksi antara kedunya, ia ingat jelas. Bagaiamana dulu Gojo begitu membenci anak kecil, dan sekarang ia bertingkah layaknya ayah yang baik
Pemandangan yang langka, sekaligus menggemaskan
“(Name)” panggil Geto dengan halus
(Name) segera mengangkat kepalanya dan tersenyum senang kala mendengar ucapan selanjutnya dari pria tampan di depannya “Mulai sekarang (Name) akan meanggil paman dengan sebutan Ayah!”
“Nama Paman, Geto Suguru. Sahabat dari papamu, mulai sekarang aku akan tinggal bersama kalian. Jadi (Name) boleh memanggilku dengan sebutan apa saja”
Lihatlah betapa polosnya malaikat kecil di depan mereka, Mutiara indah milik Geto Suguru dan Gojo Satoru. Serta kunci dari takdir keduanya
Vote dan comment di persilahkan!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top