Episode 24 Marry you

"Dan kamu ... apa masih suka sama Kiran?" tanya gadis berambut sebahu itu. Binar netranya meredup, menatap Dika dengan sendu. "Masihkah kamu mengharapkan Kiran untuk milih kamu?"

Aktivitas Dika terhenti. Raut wajahnya mendadak kelam. Sebelum ia membuka mulut untuk menjawab, Brie berharap agar lelaki itu mengatakan apa yang ingin ia dengar.

"Gue masih suka sama Kiran. Bohong kalau gue nggak ngarepin dia. Tetapi sampai kapanpun, dia nggak akan berpaling dari Janesh. Prioritasnya cuma J. Jadi gue hanya berharap waktu akan menyembuhkan luka." Dika menghela napas.

"Baiklah. Lakukan sesukamu saja," ujar Brie dengan nada lelah.

💔💔💔💔💔

Ruangan Ballroom sebuah hotel bintang lima ditata dengan rangkaian bunga beraneka warna yang cantik. Tim Wedding Organizer Lituhayu hilir mudik mengurus segala pernak-pernik pernikahan chef selebriti yang terkenal. Katrina, sang CEO, sudah menyiapkan press release untuk para wartawan yang meliput, agar tak mengganggu jalannya pernikahan hari ini.

Sementara itu, Dika dan Brie sibuk mengurusi makanan untuk para tamu, karena mereka disewa penuh untuk pernikahan ini. Heart Kitchen sudah beralih fungsi menjadi restoran yang menyajikan aneka ragam makanan fusi dimana Dika sebagai Headchefnya, sementara dessert dikepalai oleh Kiran. Mereka bertiga dibantu oleh Janesh kini mendirikan Love Kitchen. Karena itu beberapa logo restoran terpampang di sudut-sudut ruangan agar tampak oleh tamu tapi tidak terlalu mencolok.

"Rasanya aku berada di nikahan endorse-an," keluh Janesh sembari membenahi dasi kupu-kupu yang bertengger di kerah bajunya. "Untung Katrina ini orangnya pro."

Kiran memutar bola mata. "Siapa suruh datang ke butik waktu itu? Lagipula kamu setuju aja waktu ditawari sama pemilik butiknya," ujar gadis itu bersungut-sungut. Butik dimana Kiran fitting, bekerjasama dengan WO Lituhayu, mendaulat Janesh untuk memakai pakaian pengantin mereka secara gratis. Asalkan nama butik harus tampil di artikel eksklusif pernikahannya.

"Yah, siapa yang mau nolak gratisan? Tapi kenapa logo Love Kitchen gede-gede banget sih? Di tiap suvenir buat tamu lagi."

Mango Cheesecake

Para tamu undangan pernikahan Janesh dan Kiran, mendapat dessert Mango Cheesecake, suvenir berupa Pisang Bolen andalan Love Kitchen serta celemek bergambar foto sang pengantin yang bertanda tangan. Jangan dikira Janesh rela melakukannya. Menandatangani 300 celemek sungguh melelahkan, sehingga akhirnya Kiran menggantinya dengan tanda tangan yang disablon.

"Kenapa mesti tanda tanganku? Mereka belum tentu tahu acaraku!" tolak Janesh saat ditawari. "Lagipula ini kan kebanyakan keluarga dekat, nggak perlu lah pake tanda tangan!"

"Mereka bisa jual celemeknya dengan harga mahal ke fansmu," kilah Kiran dengan santai. "Lagian kamu udah sepakat, nggak akan komplain. Toh aku udah pilih gaun yang sesuai seleramu."

Janesh menghela napas. "Ya udahlah. Tapi disablon aja, aku nggak mau tanda tangan satu-satu."

Kini saat berada di atas pelaminan, rupanya semua perdebatan dan pertengkaran mereka terbayar sudah. Rona kegembiraan menghiasi wajah Kiran, semakin menambah kecantikannya. Sementara senyum tak lepas dari bibir Janesh. Para tamu yang hadir pun ikut bersuka cita dengan kebahagiaan mempelai, sekaligus tak menampik kesempatan berfoto bersama artis.


Dengan mahkota bunga yang tersemat di kepalanya, Kiran semakin cantik dan anggun. Baju pengantinnya pun nampak indah membalut tubuhnya, menjadikan semua pandangan menoleh ke arahnya. Semua tamu setuju bahwa gadis tersebut sangat layak mendampingi Janesh.

Terutama sejak Kiran menentukan dirinya menjadi spesialis pastry chef. Sekian lama ia terobsesi untuk bisa menjadi Janesh, membuatnya lupa tentang apa yang paling mahir dilakukannya. Beberapa kali ia bertukar pikiran dengan kekasih hatinya, meski pun keinginan untuk mempelajari masakan ada, tetapi tidak sekuat saat dirinya mempelajari pastry. Pastry merupakan sesuatu yang sangat mudah dikuasai olehnya, dan membuatnya semakin bersemangat untuk mengembangkan kreativitasnya.

Sang ayah yang melihat pencapaian diri Kiran yang makin pesat ketika kembali mempelajari pastry, kini mendukung dan bangga kepada putrinya. Bahkan lelaki paruh baya itu membantu Kiran saat mendirikan Love Kitchen.

Saat putrinya berseri-seri di atas pelaminan, tangis lelaki itu pun pecah karena haru dan sedih. Ayah tak menyangka bahwa secepat ini Kiran menggapai kebahagiaannya dan akan meninggalkan dirinya. Tetapi jauh di dasar hatinya beliau percaya bahwa Janesh akan mampu menjaga dan membimbing Kiran. Lelaki yang berprofesi sebagai selebriti chef itu telah membuktikan ketulusannya.

Sementara Honey, telah mengabarkan bahwa ia tak bisa menghadiri pernikahan Janesh dan Kiran karena sedang ada pekerjaan di Cina. Tetapi gadis blasteran itu mengucapkan selamat dan mengirimkan hadiah. Sikapnya masih menyebalkan, tetapi Kiran bersyukur bahwa dia takkan sering-sering menemuinya. Biarlah Janesh yang menghadapi mantan resenya itu sampai kontrak Cooking with Love berakhir. Janesh juga sudah mengatakan tidak mau memperpanjang kontraknya untuk acara tersebut.

Saat antrian tamu sudah habis untuk berfoto, Janesh menghela napas lega. Berjam-jam berdiri menerima ucapan selamat sungguh melelahkan. Tetapi tetap saja, ia mau melakukannya demi gadis yang juga tampak lelah di sebelahnya.

"Capek?" tanya Janesh seraya membenahi rangkaian bunga di kepala Kiran.

"He em. Tapi setelah ini kan selesai." Kiran tersipu malu saat tatapan Janesh yang tajam mengarah padanya.

"Hmm ... tapi kayaknya kita nggak bisa langsung istirahat deh." Janesh memasang wajah datar.

"Lho kenapa? Kata Katrina setelah ini kan cuma konferensi pers sama wartawan terus udah." Kiran mengerutkan dahi.

Lelaki di sebelahnya tersenyum tertahan. "Sayangnya nggak. Kita harus bergegas."

"Kemana?" Kiran tampak kaget. Bukankah mereka akan pindah ke kediaman Janesh seminggu lagi? Memangnya ada apa?

"Aku udah pesen tiket. Malam ini juga kita berangkat." Janesh mengukir senyum di bibirnya.

"Hah? Kok mendadak bilangnya?" Raut wajah Kiran tampak heran.

"Karena ini kejutan," kata Janesh sembari memberi kode kepada Katrina bahwa dia dan Kiran siap untuk menemui wartawan. "Hadiah dari aku."

"Memangnya kita mau kemana?" Jantung Kiran berdebar sangat keras, karena gugup menghadapi kejutan serta pikiran liarnya mengenai bulan madu mereka.

"Raja Ampat."

💔End💔

Extra part

"Nih hapemu. Bawa balik!" Brie menyorongkan kotak yang dibawa oleh Dika saat ponsel Kiran rusak.

Dika terbengong-bengong melihat kotak tersebut. "Kok tahu ..."

Brie melengos. "Ya tahulah. Cuma aku kelupaan terus mau bawa, padahal tiap hari kamu jemput."

Lelaki itu tertegun. Semua perjuangannya untuk Kiran harus usai. Tetapi Dika tak lagi merasakan sakit hati, atau kecewa. Ia turut berbahagia untuk sahabat-sahabatnya. "Buang aja lah. Gue nggak butuh. Atau kalo lo mau, ambil aja."

Gadis blasteran itu mengibaskan rambutnya. "Ih, ogah! Ngapain aku ambil bekas orang. Jual lagi sana, lumayan uangnya!" tolaknya sengit.

"Hmmm." Dika tertunduk. "Memangnya segitunya ya, lo nggak mau nerima hadiah dari gue?"

"Itu kan buat Kiran. Aku nggak mau lah!" Brie menggeleng keras kepala.

"Ya tapi kan gue udah selesai sama Kiran. Terima aja. Anggap aja hadiah. Jarang kan anak buah ngasih bosnya hadiah." Dika membujuk lagi.

Brie terdiam sejenak. "Jual aja! Aku nggak suka modelnya! Kalo mau ngasih aku, minimal kasih iPhone yang warnanya gold!" Kaki Brie menghentak kesal, lalu melangkah menjauh dari Dika.

Awalnya Dika merasa bingung, kemudian perlahan-lahan senyumnya merekah. "Oke, gue ntar tuker ini sama iPhone gold. Tapi pasti lo terima, kan?"

"Terserah!"

💔 Fin💔

Hai Keliners 😘😘😘

Gimana? Udah pada seneng kan Dateng di nikahannya Janesh-Kiran? Anggap aja ini nggak lagi pandemi ya, jadi mereka bisa ngadain nikahan.

Ngomong-ngomong masalah nikahan, kalo butuh jasa WO bisa kontak Lituhayu ya, punyanya Katrina 😅😅😅😅
Kayaknya beberapa kali deh Katrina nongol di sini, semoga nggak jomblo lagi ya dia. Yang mau baca kisahnya bisa ke kwikku.com cari judul Kapan Nikah?

Dari kemarin sori ya aku banyak promo ceritaku. Ya maklum, penulis ecek-ecek macam diriku ini kan emang kudu banyak promosi 🤣🤣🤣 toh kalian Keliners kan keluargaku, jadi nggak papa lah ya. Promosi di keluarga sendiri ✌️

Setelah ini ada epilog. Jadi pantengin terus ya 😁😁😁

Love,
DhiAZ 💕

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top