-05⚡-
Setelah selesai mengganti pakaian dengan piyama, Kaira naik ke atas kasur. Rutinitasnya sebelum tidur tidak lain dan tidak bukan adalah bermain ponsel.
Pesan dari Julia yang baru saja masuk membuat Kaira mengurungkan niat untuk menonton channel favoritnya yang baru saja meng-upload video baru.
Julia
|Woiii
|Bebbb
|Raaa
|Gimana?
Apanya yang gimana?
|Kencannya
Hah?
|Ck, gimana acara kencan lo sama Jiro
Kencan apaan
Gila kali lo
Lagian yang dateng malah Azka
|Lah, kok gitu?
Tau
Emang si Jiro tai banget bisa temuin gue sama Azka
Kesel bet gue
|Azka yang tetangga lo ya kan?
|Yaah, penonton kecewa :(
-,-
Besok nggak ada tugas kan ya?
|Ho'oh
|Btw, tadi gue ketemu kak yoandri
|Bukan ketemu juga sih, gua aja yang nggak sengaja liat di pas jalan sama kakak gue
Di mana?
|Di bioskop
|Sama temen-temennya
|Soalnya gue liat kak esa sama jake juga
Berarti sama jiro juga dong?
|Nggak tahu, gak liat batang hidungnya tadi
|Paling juga lagi sama gebetannya -,-
|Udah ah gue mo ngedrakor dulu
Okeh
|Sip
Kaira keluar dari ruang obrolannya dengan Julia. Ia kemudian membuka aplikasi berwarna merah yang sering sekali digunakannya. Saat akan mulai menonton video, muncul notifikasi spam chat dari Jairo. Mau tidak mau gadis itu pun membukanya, sebab ia tahu Jairo akan menjadi sangat menganggu jika pesannya tidak diacuhkan Kaira.
J🦊
|Kairaaaa
|Ra
|Ra
|
Raaa woi
|Kairaaaaaaaaaa
|P
|P
|P
|P
Apa sih
Bacot banget
|Sensi amattt
|Masih marah yaa?
|Maaf Raaaa
|Gue nggak akan kek gitu lagi
-,-
Iya-iyaa udah ah
|Besok gue gak jemput dan nganter lo pulang dulu ya
|Gue ada janjian sama Clara
Hem iya
Gue juga besok ada janjian sama Ka Esa mau ke toko buku😇
|Demi apa?
|Bahkan lo sama dia udah sedekat itu untuk janjian ke toko buku bareng dan gue samsek gak tau?!!!!😤
|Parah lo Ra sumpah
|Ngambek gue ah.
Bodo
Makanya jangan fokus ke tts-an lo mulu 🥴
Beruntung pesan Kaira hanya dibaca Jairo, sehingga gadis itu bisa kembali
menonton video yang tadi sempat ditundanya. Masa bodoh dengan Jairo, toh cowok itu tidak bisa berlama-lama jika tidak berbicara dengan Kaira.
Terbukti, Jairo kembali mengirim pesan yang sebenarnya tidak diduga Kaira. Membaca beberapa kalimat yang muncul di notifikasi ponsel, membuat Kaira entah mengapa terdiam selama lebih dari satu menit.
J🦊
|Tapi Ra, lo manis deh kalo dandan feminim kek gitu. Sering2 ya, biar sahabat gue gak jomblo lagi🤣
🌍
Jairo bersandar di samping motor sport-nya. Topi hitam dan jaket kulit hitam membuatnya terlihat lebih misterius di mata para gadis yang sedari tadi terus mencuri pandang ke arahnya.
Lelaki itu melihat jam yang melingkar di pergelengan tangannya. Lalu kembali menatap ke pintu masuk sekolah. Menanti seseorang yang sudah ia rindukan wajahnya walaupun mereka baru saja bertemu kemarin.
Tak berapa lama, seorang gadis dengan rambut terurai panjang berlari kecil keluar dari pagar sekolah. Jairo sama sekali tidak bisa mengalihkan tatapannya dari gadis itu. Clara berhenti tepat di depan Jairo dengan napas yang sedikit memburu.
"Kenapa pake lari-larian segala?" tanya Jairo lembut dan terus menatap Clara.
"Kamu nunggu lama?"
Jairo menggeleng. "Nggak, baru lima menit yang lalu 'kok," katanya berbohong.
"Bagus, deh." Clara tampak berpikir sebentar sebelum berbicara lagi. "Ji, kayaknya aku nggak bisa pulang bareng kamu, deh. Aku mau kerja kelompok, dan tugasnya baru aja dikasih tadi."
Raut wajah Jairo berubah tetapi ia dengan cepat menyembunyikan itu dengan kembali tersenyum simpul. "Oke, nggak papa."
"Makasih, ya, Ji. Kalo gitu aku ke dalam dulu. Yang lain udah pada nunggu."
Jairo mengangguk. Kemudian Clara kembali masuk ke dalam sekolahnya. Jairo mengedikkan bahu dan hendak pergi dari sana. Tetapi matanya tidak sengaja menangkap perempuan yang baru berlalu di hadapannya itu dengan seorang lelaki yang sangat tidak asing, sedang berbicara dan tertawa di area parkir sekolah yang masih dapat dilihatnya dari luar.
Interaksi mereka terasa mengalir dan tanpa rasa canggung sedikit pun. Clara bahkan bisa tertawa lepas dan sampai memukul bahu cowok itu, Andre namanya. Entah mengapa melihat itu selalu membuat Jairo tidak suka.
Tentu saja Jairo mengenal Andre. Satu-satunya cowok yang bisa menarik perhatian Clara selain dirinya. Fakta lain yang juga ia benci adalah bahwa lelaki itu bisa dengan sesuka hatinya berada di sekitar Clara.
Jairo membuang napas kasar. Rasanya terlalu emosi melihat pemandangan itu. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana, dari pada harus termakan amarahnya sendiri lantas melakukan hal yang akan disesali, dan berakhir dengan citranya yang akan buruk di mata Clara.
🌍
Kaira berjalan di antara rak-rak coklat muda dengan buku yang tersusun rapi di dalamnya. Alunan musik ballad dari pengeras suara dan jarinya yang bergerak menyentuh buku seiring langkahnya, membuat Kaira terlihat seperti sedang berada dalam sebuah klip musik video.
Cowok berkulit putih yang berseragam sama dengannya, tiba-tiba muncul di depan Kaira. Gadis itu terlonjak dan bahkan hampir menjatuhkan salah satu buku.
"Astaga, Kak Esa bikin kaget aja," katanya dengan tangan kanan di dada, merasakan detak jantungnya yang memburu karena terkejut.
"Kamu udah selesai milihnya?" tanya Esa.
"Aku nggak lagi milih 'kok. Cuman liat-liat aja. Kak Esa udah dapet bukunya?"
Esa mengangguk lalu menunjukkan dua buku tebal di tangannya, yang Kaira yakin akan sangat sakit jika kepalanya ditimpuk salah satu benda persegi panjang itu.
Esa lantas mengisyaratkan Kaira untuk mengikutinya. Kedua remaja itu menuju ke kasir di dekat tangga. Kaira yang berjalan di belakang Esa, menatap punggung kakak kelasnya itu dengan penuh kekaguman. Badannya tinggi dan lebar walaupun tubuhnya tidak terlalu berisi.
Saking asiknya memandang, Kaira tidak menyadari kalau mereka sudah sampai di kasir sehingga Esa berhenti melangkah. Sontak, kepala Kaira menubruk punggung cowok itu.
"Kenapa?" Esa yang langsung berbalik, menatap Kaira datar. Sementara gadis itu hanya menunjukkan cengirannya.
Kaira lantas beralih pada ponselnya yang tiba-tiba bergetar, menandakan adanya pesan baru.
J🦊
|Kalo udah selesai ke toko buku sama Ka Esa, jan ke mana-mana lagi.
|Langsung pulang.
|Gue di rumah lo.
Kaira membaca pesan itu lantas mengedikkan bahu. Kemudian ia memasukkan kembali ponsel pada saku seragamnya dan mengintip buku -buku Esa yang sedang dimasukkan ke dalam kantong plastik putih oleh Mbak penjaga kasir.
🌍
Kak Esa yang tetiba noleh karna punggungnya ditabrak Kaira😳
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top