Chap 1 - House

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran.
-Alur sedikit berubah

Chapter 1 - House

---

[Name] Pov On

Jadi, apa kalian percaya? Aku bangun di sebuah game yang sudah jelas not real! Tidak nyata..! kek husbu..

Saat aku terbangun, aku merasakan sakit yang luar biasa dikepala ku. Rasanya berputar putar. Yah, tidak usah memedulikan rasa sakit ku. Rey yang entah jatoh dari mana pun kepalanya pasti juga sakit.

"Positive thinking aja, palingan mimpi. Ayo kak tabok aku!" Ujar Rey membuat ekspresi seperti 🗿

"Mulai dah kebodohanmu, ini bukan mimpi woi-!" Jawabku prestasi

Eh, prustasi

Sfx: plakk

"Oh ok bukan mimpi" Ucap Rey setelah menampar diri sendiri.

"Bagus lah kamu tau ini bukan mimpi, kita intinya harus keluar dari sini dan pergi ke stasiun." Sahutku sambil melihat sekeliling

"Gas keluar-" -Rey

"Sabar bruh, pelan pelan." Tahanku memegang lengan kanan Rey.

"Baiklah-baiklah" pasrah Rey

Aku melangkah keluar dari kamar bertempat tidur tingkat itu. Rasanya, dingin. Sunyi, lifeless.. Seperti tidak ada kehidupan dirumah itu. Aku merinding.. Tapi, aku bukan penakut. Aku melangkah keluar bersama Rey setelah itu

[Name] Pov Off

...

"Jadi rencananya gini. Kamu nyelinap ke ruangan bawah tangga, disana kemungkinan ada tang(?). Tunggu disana sampai aku datang, aku akan ke halaman belakang karena kemungkinan dibalik sumur disana ada kunci oranye yang gemboknya ada di lantai bawah, ok?" Jelas [Name] panjang × lebar × tinggi

"Baiklah.. Kalo kakak ga balik kek mana?" Tanya Rey mendadak polos.

"Ga mungkin aku mati. Tenang saja." Jawab [Name] meyakinkan.

Masa masih chapter 1 dah mati, ga lucu.

"Baiklah, aku tunggu."

...

[Name] berjalan pelan ke dapur, dan melompat keluar lewat jendela.

Sesuai perkiraannya. Ada kunci oranye di balik sumur tersebut.

"Bagus, sekarang aku harus kembali." Gumam [Name] dan ingin memanjat jendela kembali, tapi..

Er... Kyknya bakal bikin suara deh kalo misalnya aku manjat manjat.

Setelah berpikir sesaat, ia memutuskan untuk lewat pintu.

Untuk jaga jaga, dia melihat kesana sini.

"Waduh, tu piggy ada didepan pintu situ pula." Bisik [Name] entah ke siapa.

[Name] berpikir beberapa saat, ternyata di saku bajunya ada pisau lipat, pensil, bahkan makanan kecil.

Dan..

Sfx: *suara pensil jatuh

Yap, [Name] memutuskan untuk melempar pensilnya kearah pintu seberang, dan membuat piggy tersebut pergi ke pintu seberang karena suaranya.

Dia dengan setenang mungkin pergi ke lantai bawah.

"Rey? Bagaimana?" Tanya [Name].

Rey memeluknya sesaat.

"Yang kutemukan ini kunci kuning, dan itu untuk brankas(?) ini, dan pas kubuka isinya kartu sandi begini" Jelas Rey sambil melepas pelukannya.

"Baguslah"

"Entah kenapa letak barang barangnya agak berantakan." Lanjut Rey.

"Maksudnya?" Tanya [Name]

"Masa tadi ada gear disitu, bukannya diruangan lain?"

Jawaban tersebut membuat [Name] terdiam.

"Gausah dipikirkan, kita harus escape dari rumah ini dan pergi ke stasiun" Ujar [Name] sambil mengingat alur PB1

...

[Name] bersama Rey sekarang sedang mencari kunci merah. Entah bagaimana ceritanya kunci merah tersebut tidak ada diruangan kecil yang bergembok hijau.

Dan untungnya, disini mereka bisa memegang 2 item sekaligus. Kalau di game kan cmn 1 item bisanya.

Kecuali traitor 🗿

...

Sejauh ini mereka tinggal mencari kunci putih..

Yang biasanya untuk mendapatkannya kita harus mencari 2 gear, warna merah dan hijau. Oh iya, gear merah udah didapetin, kok.

Dan mereka melupakan 1 hal.

Mereka belum mencari plank, sepertinya ada ruangan yng mereka lewatkan.

"Ah iya! Tadi karena dikejar kita hanya membuka gembok merah tanpa melihat ruangannya." Ujar [Name]

"Pencar aja kak, kakak yang naik keatas, aku alihin perhatian tu piggy." Usul Rey

Tidak mau berdebat, [Name] pasrah dan berlari keatas.

Sementara Rey tetap berlari, si piggy juga tetap mengejar Rey.

Agak bodoh. Itulah yang ada dipikiran [Name] sekarang. Entah kenapa dia merasa bahwa piggy itu agak, mengeluarkan aura aneh baginya.

Dan benar saja, ada plank disitu.
[Name] menaruhnya dengan hati hati.

Kalo jatuh terus bad ending kan ga lucu.

"Ayok cepet Rey!"

"Diruangan kanan itu, pake tangmu." Lanjut [Name].

Dengan cepat Rey pergi ke ruangan yang dimaksud.

Dan dia buru buru, karena itu ruangan buntu.

Sayangnya, si piggy sudah berdiri di depan pintu tanpa rasa bersalah.

Rasanya ngeri. Itu yang ada di pikiran Rey sekarang.

Gimana ga ngeri? Ada piggy didepan pintu, ruangannya kecil+buntu. Mana dia bawa tongkat baseball pula.

Kalo di game pasti paniknya selangit.

Rey memiliki ide, dia lempar kardus yang ada disitu. Membuat piggy tersebut jatuh ke belakang.

Kesempatan bagus! Dia pergi ke ruangan sebelah, dan bertemu [Name] disana.

"Kenapa lama?" Tanya [Name] agak khawatir.

"Haha.. tu piggy sialan sempet datang ke tu kamar" Jawab Rey.

"Oh.. wait what?!"

Di ruangan itu ada gear hijau yang mereka cari cari.

Mereka langsung melompat kebawah lewat.. ventilasi??

Emergency meeting 🗿

"Ayo cepat!"

Mereka berlari ke dapur, dan melompat keluar lewat jendela yng ada disitu.

"Pasang nya disini kan?" Tanya Rey.

"Ya, pasang cepat." Jawab [Name].

Mereka memasangnya.

"Suara apa itu?" Tanya Rey lagi.

"Itu, di sumur. Ada kunci putihnya." Jawab [Name] dan mengambil kunci tersebut.

"Nice, sekarang kita harus cepat ke pintu depan."

Sesegera mungkin mereka berlari, dan membuka gembok putih di pintu tersebut.

Mendadak piggy sialan ini datang.

Entah dari mana
Mungkin dia teleport

Sfx: kreek (suara pintu terbuka)

"Ayo cepat!" [Name] dengan cepat menarik Rey keluar dari rumah tersebut

Entah logic apa nggak, si piggy itu ga bisa keluar dari rumahnya sendiri.

Dua anak itu menoleh kebelakang.

"Kenapa.. Kenapa kita bisa masuk ke game ini sih!?" Tanya Rey prestasi.

Prustasi

"Jangan masalahin itu dulu, kita harus pergi ke stasiun sekarang! Ayo-!" Jawab [Name] dan menarik tangan Rey..

Lagi..

"Emang kakak tau arahnya kemana..?"

"Eh iya-"

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top