Book 2: Chapter 2 - Store

"Kehilangannya bagaikan kehilangan setengah jiwaku."

---

Warning!!

-Ooc
-Typo bertebaran
-Alur sedikit berubah
-Bahasa kadang tercampur

Book 2: Chapter 2 - Store

---

Mereka akhirnya sampai di store :D

"Akhirnya sampe" Lega [Name].

"Ingat, begitu kita menemukan beberapa baterai. Kita akan langsung pergi dari sini." Ujar Zizzy.

"Baik, tetapi jika aku menemukan wortel, aku akan mengambilnya!" Balas Pony.

"Aku juga mau cari cemilan!" Tambah Rey dengan semangat.

"Baiklah" Jawab [Name] dan langsung pergi mencarinya, sedangkan Zizzy menunggu dan mengawasi seandainya ada bahaya.

...

"Ini batre kemana sih?! Didepan warung aja banyak loh" Kesal [Name]

Padahal warung deket rumah batre langsung ketemu 🗿

Rey? Lagi nyari makanan krna semuanya gratis.

Setelah berabad abad mencari..

"Baiklah, kita sudah menemukan baterainya, ayo pergi dari sini"

---

"Aha, lihat siapa yang kembali! Sudah kubilang mereka akan kembali sebelum siang, Giraffy" Ujar Mimi pada Giraffy.

"A deal's a deal. Hebat, sekarang aku harus memasak untuk minggu ini" Jawab Giraffy dengan pasrah.

"Bruh.."

"Kami punya baterainya! Apakah radionya sudah siap?" Tanya [Name].

"Pasti! Mari kita membuat radio ini kembali bekerja!" Jawab Mimi.

---

"Tidak terdengar apa apa... Halo? Adakah yang bisa mendengarku?" Ucap Mimi ketika radio itu sunyi bagaikan hidup.

"Apakah kamu yakin itu bekerja?" Tanya Giraffy dengan heran.

Sfx: kresek kresek

"Kami mendengarmu, Settlement Six disini. Siapa ini?" Tanya suara dari radio tersebut.

"Oh! Ini adalah Safe Place! Ada yang bisa kubantu?" Balas Mimi.

"Kami mencari orang orang yang masih selamat. Kurasa kita harus bertemu" Jawab suara itu.

"Ke mana kami harus pergi mencarimu?" Tanya Mimi.

"Temui kami di Old Oak" Jawab suara itu.

Sfx: kresek kresek-

"Sepertinya kita kehilangan sinyal mereka." Ujar Giraffy.

"Kita harus bertemu mereka. Kita telah disini selama berbulan-bulan tanpa melihat orang lain yang selamat." Ucap Mimi.

"Aku tidak berpikir ini adalah ide yang baik. Kita tidak tahu apa-apa tentang mereka..." Cegah Pony.

"Apakah ini salah satu leluconmu, Pony?" Tanya Giraffy yang agak kesal dengan jawaban Pony.

"Tidak, Giraffy, maksudku. Kita tidak tahu siapa mereka, dan aku tidak punya alasan untuk mempercayai mereka" Jawab Pony dengan sedikit ngegas.

"Eum.. Aku setuju dengan Pony, kita tidak kenal dengan mereka. Dan jangan langsung percaya pada mereka" -Rey

"Aku juga setuju. Aku tidak berpikir kita harus mempercayai mereka. Tapi, aku masih berpikir kita harus memeriksanya." Tambah Zizzy.

Pony, Rey dan [Name] terkejut dengan jawaban Zizzy.

"Setuju apa enggak sih dia?" Pikir Rey.

"Apa?! Kamu tidak bisa pergi, Zizzy. Kita tidak tahu siapa mereka." Potong Pony.

"Pony, kita tahu bagaimana menjaga diri kita sendiri di luar sana. Jika kita mendapat masalah, kita tahu bagaimana jalan keluarnya." Jawab Zizzy sambil menepuk pundak Pony.

"Zizzy ada benarnya. Bagaimanapun, kalian berdua melawan pasukan yang terinfeksi saat kita berada di plant" Tambah [Name].

"Aku dilupakan" Pikir Rey sambil mojok.g

"Kurasa begitu... Aku tidak merasa benar tentang ini, tapi kurasa kita akan mencobanya." Jawab Pony pasrah.

"Maka saatnya untuk melihat beberapa wajah baru! Siapa yang akan tetap tinggal?" Tanya Zizzy.

"Aku harus tinggal. Aku perlu memanen sebanyak yang ku bisa sebelum musim dingin tiba." Jawab Giraffy.

"Aku akan mencoba dan melihat apakah aku dapat mempelajari lebih lanjut tentang radio ini." Tambah Mimi.

"Kalau begitu, kita ber 4 yang akan pergi" Ujar Zizzy.

"Ayo kita temui orang orang yang selamat!" Ucap [Name]

Rey dan Pony sama sama menghela nafas.

"Jujur saja, sebenarnya firasat ku tidak enak" Pikir [Name].

---

"Apakah kamu yakin ini tempatnya? Kita belum melihat siapa pun." Tanya Pony.

"Yah, baiklah... Lihatlah wajah-wajah yang familiar ini!" Ucap seseorang.

"Dia.. Dia serigala yang ada di ingatan ku saat itu.." Gumam [Name].

"Oh tidak.." -Pony

Willow menghampiri Pony.

"Pony, mantan anggota. Sayang sekali kau meninggalkan kami. Kamu adalah teman yang sangat baik. Sayang sekali kamu bukan apa-apa bagiku sekarang" Ujar Willow.

Pony: /sakit hati.g

Sekarang Willow menghampiri [Name] dan Rey yang ada dibelakangnya.

"[Name], petugas yang membawaku pergi dari keluargaku. Pasti kamu merasa senang membawaku pergi dari orang-orang yang aku sayangi, bukan?" Tanya Willow

Pandangannya beralih ke Rey yang ada di belakang [Name].

Willow hanya terdiam melihatnya. Dia menggeleng dan pergi kearah Zizzy.

Lalu Willow menghampiri Zizzy

"Dan siapa kau? Kamu tentu saja seseorang yang belum pernah ku lihat sebelumnya." Tanya Willow pada Zizzy.

"Kamu mungkin tidak mengenalku, tetapi aku tahu segalanya tentangmu dan kru mu." Jawab Zizzy sedikit kesal.

"Apakah begitu? Aku pikir Pony bercerita banyak tentang kami. Bukan begitu, sweetheart?" Ujar Willow.

"Itu adalah salah satu dari banyak kekurangannya, heh. Dia tidak pernah bisa menutup mulutnya." Lanjut Willow.

Willow membuat pose seolah berpikir, sambil bergumam. "Hmm, what to do, what to do...?"

"Oh, aku tahu! Bawa zebra dan rubah kecil itu bersama kita. Dan tinggalkan keduanya."

Perkataan Willow membuat Pony dan [Name] terkejut bukan main.

"Tunggu.. apa?!" -[Name].

"Tidak! Tinggalkan mereka!" Potong Pony dan berlari menuju Willow.

Sebelum sempat melakukannya, Willow mengangkat pistolnya keatas. Pertanda jangan mendekat.

"Woah, woah, woah! Hold your horses! Aku tidak ingin menyakiti siapa pun." Tahan Willow sambil tetap memegang pistolnya keatas.

"Aku hanya membawa mereka untuk beberapa pertanyaan, itu saja." Lanjut Willow.

"Tidak apa, Pony, [Name]. Aku dan Rey akan tetap aman dan kembali, aku janji." Jawab Zizzy.

"A-aku juga, kuharap.."

"Lihat? Mereka mengerti! Sekarang, ayo pergi dari sini." Ujar Willow sambil tersenyum sinis.

Willow yang menggandeng Rey berbisik sesuatu pada salah satu kru nya yang merupakan harimau. Harimau itu mengangguk.

Mereka pun pergi dengan Zizzy dan Rey bersama mereka.

Keduanya terdiam.

"Mereka adalah Silver Paw. Ketika infeksi terjadi, aku perlu mencari mereka." Ujar Pony pada [Name] yang diam menunduk disebelahnya.

"Sayangnya, aku terjebak dengan mereka. Mereka melakukan hal-hal buruk, tapi aku terlalu takut untuk pergi." Lanjutnya.

"Apa yang membuatmu meninggalkan mereka?" Tanya [Name].

"Itu cerita untuk lain waktu. Kita harus pergi menyelamatkan Zizzy dan Rey sebelum terlambat." Jawab Pony setelah diam sesaat.

"Bukankah kita harus memberitahu yang lain terlebih dahulu?" Tanya [Name].

"Tidak ada waktu, [Name]. Aku membutuhkanmu sekarang. Aku tidak bisa melakukan ini sendirian." Ujar Pony.

"Baiklah, mari kita ikuti mereka" Jawab [Name].

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top