34.


Bahasa non-baku!

Bruk-

“Aduh.. sorry-sorry!” tak sengaja [Name] menabrak bahu seseorang saat gadis itu berjalan sambil menatap teliti kearah rak minuman.

“Nggak pa-pa,” [Name] mengedipkan matanya dua kali saat melihat orang yang ia tabrak.

‘Ih, rambutnya keren!’ batin [Name] sambil kembali melanjutkan langkahnya.

Ia kembali meneliti rak minuman, gadis itu mencari yogurt kesukaannya.

“Ya hamsyong, kok di atas banget sih!” kesal [Name] saat menemukan yogurt yang ia cari-cari sedari tadi berada di bagian paling atas rak.

[Name] berjinjit untuk meraih yogurt itu, dengan susah payah, namun tak tergapai.

“Dikiiiitt lagi..”

“Pfftt-”

[Name] menoleh kaget kebelakang, orang yang tadi ia tabrak berdiri tepat di belakangnya, nampak dengan jelas orang itu menahan tawa, tangan yang digunakan untuk menutup-nutupi mulut tak berguna sama sekali.

“Ngetawain apa lo?” sewot [Name] sambil kembali berjinjit hendak meraih yogurt yang ia wanti-wanti, gadis itu tak menyerah.

“Hoho.. pendek banget.”

“Eh?”

Sebuah tangan mengambil dengan mudah sebotol yogurt rasa stroberi yang [Name] incar.

“Nih, gue tolongin.”

Orang tak dikenal itu mengambilkan [Name] sebotol yogurt rasa stroberi yang berada di rak paling atas lalu memberikannya pada gadis itu.

“Makasih,” ucap [Name].

Kemudian gadis itu pergi begitu saja, meninggalkan sang penolong yang terpaku di tempat, rautnya nampak jelas tertarik pada [Name].

“Siapa ya namanya..?”

---

“Suna! I'm back!”

[Name] masuk kedalam apartemen sambil menenteng sebuah plastik berwarna putih hasil belanjaannya.

“Ih, masih ngorok tuh bocah,” gumam [Name] saat menemukan Suna tertidur di atas sofa panjang dengan posisi meringkuk.

[Name] menaruh sekantung belanjaannya keatas meja dapur lalu berjalan kearah di mana Suna tidur, gadis itu berjongkok di depan wajah Suna menghadap lalu mengelus surai Suna lembut, bibirnya mengulas senyum tipis.

“Kok imut..?” lirih [Name] sambil mengelus bibir Suna lalu mengecupnya tiga kali.

Saat hendak beranjak dari tempat tiba-tiba Suna terbangun dari tidurnya lalu menarik [Name] jatuh kedalam dekapannya, [Name] melototkan matanya kaget saat tubuhnya sudah berada di atas Suna.

“Abis ngapain hayo..?” ucap Suna dengan suara serak, pemuda itu melingkarkan kedua tangannya di pinggang [Name].

[Name] menopang tubuhnya dengan kedua tangannya untuk memberi jarak diantara dirinya dan Suna.

“Kok bangun?”

“Hm..” Suna tersenyum, “Cium lagi dong.”

“Nggak mau.”

“Ciuuum..” Suna menekan tengkuk [Name] untuk mendekat ke wajahnya.

“Nggak mauu!!”

“Cium ih!”

“No!”

Dan terjadilah sesi gulat hingga menjelang malam.

---

Hahaha pendek banget kayaknya chapter kali ini :'') maaf ya, lagi buntu banget soalnya..

Aduh.. mana dapet tugas video lagi! Ah! Stress stress!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top