- 7 - || Sick!? || - 7 -

Menangis sendirian...

Terluka sendirian...

Semua ia lakukan sendiri...

Dan tidak ada yang peduli, kan?

_______________


Seperti biasa tampak hujan kecil kembali menyapa kota di pagi hari. Tampak (Name) mencoba untuk bangkit dari kasurnya. Setelah melihat pertandingan antara Nekoma melawan Fukurodani, yang dimenangkan oleh Fukurodani, (Name) langsung pulang dan beristirahat karena ia sangat lelah. Sekarang (Name) mencoba untuk duduk tapi tiba-tiba rasa pusing yang hebat menyerang kepala (Name) yang membuatnya langsung membatalkan rencananya untuk bangkit.

'Yang benar saja,' pikir (Name), 'Sakit setelah dari Tokyo? Kurasa aku harus memberitahu Wakatoshi-kun kalau aku tidak masuk sekolah.'

Lalu (Name) mengambil handphone miliknya dan mulai menelpon Ushijima.

"Halo?"

"Ah, Wakatoshi-kun apakah aku menganggu?"

"Tidak, aku baru saja selesai mandi."

"Ohh, kalau begitu tolong beritahu sensei aku tidak masuk ya. Aku sakit."

"Baiklah."

"Arigatou ne, Wakatoshi-kun."

"Osu."

Panggilan berakhir, (Name) langsung mematikan handphone-nya dan tertidur.

'Kuharap dengan tidur akan membuatku merasa baikan.'

Kembali ke Ushijima, sekarang dia sedang memandang grup chat yang berisi 5 orang kapten.

Ya, grup chat yang berisi dirinya, Sawamura, Oikawa, Kuroo dan Bokuto.

Dari chat yang ada dapat dilihat yang paling mendominasi adalah Oikawa, Kuroo dan Bokuto. Mereka bertiga 'curhat' tentang (Name) yang tidak membalas pesan selamat pagi mereka. Ushijima yang tidak mau handphone-nya terus-terusan bergetar karena pesan yang masuk akhirnya memberitahukan mereka bahwa (Name) sedang sakit dan seketika grup chat menjadi sepi.

_______________

Perlahan (Name) membuka matanya karena suara ketukan disusul oleh suara aneh lainnya. (Name) bangkit dari kasurnya dengan kepala yang masih sangat pusing. Ia melirik ke jam dindingnya dan melihat jam menunjukkan pukul 09.00 pagi.

'Siapa yang datang jam segini? Bukannyaini jam sekolah?' pikir (Name) turun dari kasurnya lalu mendekati pintu keluar.

Saat (Name) membukanya, dia melihat 5 orang yang sudah tidak asing baginya.

"Wakatoshi-kun, Tetsurou, Koutarou, Oikawa-san, Sawamura-san." panggil (Name) pada mereka, "Apa yang kalian lakukan disini? Dan kenapa kalian memakai seragam kalian?"

"Whaa, curang!" komentar Oikawa pada Kuroo dan Bokuto lalu menoleh pada (Name), "Panggil nama depanku juga! Panggil aku Tooru!"

(Name) yang tidak tahan dengan rasa sakit di kepalanya hanya mengangguk, "Bagaimana kalau kupanggil kalian dengan nama depan kalian? Apa kau keberatan, Daichi?"

"Ah, tidak. Aku justru senang kau mau memanggil nama depanku mengingat aku sudah memanggilmu dengan nama depanmu, (Name)."

"Mhm," sahut (Name), "Sekarang ada apa kalian kemari?"

(Name) tidak dapat mendengar jawaban mereka karena dia sudah tak tahan dengan rasa sakit di kepalanya yang membuatnya jatuh pingsan.

Sawamura yang melihat tubuh (Name) yang jatuh langsung menangkapnya.

Keempat kapten yang lain hanya menatap dengan tatapan terkejut.

"Badannya panas!" ucap Sawamura.

"Sawamura-kun." panggil Ushijima.

Sawamura menoleh pada Ushijima, "Ada apa?"

Ushijima mengacungkan jempolnya, "Nice receive."

"Hoi, bukan saatnya untuk memuji kapten Karasuno, Ushiwaka-chan!" kesal Oikawa langsung mengangkat (Name) dan masuk ke kamarnya dan meletakkannya di atas kasur.

Bokuto tersentak kaget, "(Name) tidak bernapas!!" ucapnya membuat yang lain jadi panik.

Kuroo memperhatikan (Name) lalu menoleh ke arah Bokuto dengan tatapan WTF.

"(Name) bernapas, dasar kau burung hantu."

"Kita harus mengompres (Name), suhu tubuhnya sangat panas." ucap Sawamura.

"Tapi dimana kain dan air dingin!?" ucap Oikawa panik lalu menoleh pada Ushijima, "Harusnya kau tau, Ushiwaka-chan!"

"Baru kali ini aku masuk ke kamarnya walaupun kami sudah sekelas selama 3 tahun."

"Lalu bagaimana ini??" tanya Bokuto.

"Whaa!!" kaget Oikawa menunjuk Kuroo, "Apa yang kau lakukan di lemari pakaian (Name), Kuroo!?"

Kuroo tersenyum khasnya, "Aku ingin melihat jenis pansu yang (Name)—"

"Berhentilah jadi mesum dan bantu kami, Kuroo." ucap Sawamura menarik kerah belakang seragam Kuroo.

"Jadi, ada apa?" tanya Kuroo setelah berada di dekat kasur (Name).

"Kita harus mengompresnya!" ucap Oikawa.

Kuroo memasang tampang berpikir, "Bagaimana kalau kita mengompresnya dengan pansu (Name)—"

"Ya ampun, percuma meminta saranmu." gumam Sawamura.

"Ini," ucap Ushijima memberikan handuk kecil pada Sawamura.

"Oh, dimana kau menemukannya?" tanya Sawamura saat menerima handuk kecil dari Ushijima, "Dan juga ini sudah dibasahi dengan air." sambungnya lalu meletakkan handuk tersebut di kening (Name).

"Aku menemukannya di kamar mandi (Name)."

"Hei," ucap Bokuto menarik perhatian yang lain.

"Ada apa, Bokuto?" tanya Kuroo.

"(Name)... napasnya menjadi berat."

Langsung saja kapten yang lain menjadi panik.

"Whaa! Bagaimana ini!!"

"Napas buatan! Ayo beri ia napas buatan!! Biar aku saja yang melakukannya!!"

"(Name) tidak tenggelam, Kuroo. Dia masih bernapas."

"Jadi bagaimana?"

"Ushiwaka-chan, setidaknya ucapkan dengan nada panik!"

Da~n begitulah keadaan (Name) dirawat oleh "Team Dad"

_______________

"Jadi... kalian juga dipanggil oleh kapten kalian?" tanya Yaku pada orang-orang yang ada di depannya.

Sugawara, Akaashi, Semi dan Iwaizumi. Sekarang mereka berlima berada di depan kamar (Name), setelah meminta izin untuk masuk, pastinya.

Ya, "Team Mom"

"Kusokawa bolos sekolah dan barusan dia menelponku untuk kemari." gumam Iwaizumi.

"Aku penasaran ada apa." ucap Sugawara hendak membuka pintu kamar (Name).

Tapi pintu sudah dibuka duluan dan keluarlah para kapten, atau para "Dad".

"O-oh, Suga." ucap Sawamura keluar pertama, "T-tolong rawat (Name), ya."

"Eh? Baiklah..."

"Yaku!" ucap Kuroo keluar kedua, "Apa kau membawa apa yang kuminta?"

"Bubur dan obat? Ya, aku bawa." ucap Yaku menunjukkan kantong yang dia bawa.

"Akaashi!" panggil Bokuto keluar ketiga, "Kau penyelamat!!"

"Aku tidak tau apa maksudmu berbicara seperti itu, Bokuto-san."

"Iwa-chan!!"

"Apa yang kau perbuat kali ini, Kusokawa?"

"Jangan memanggilku dengan nama itu!" ucap Oikawa.

Iwaizumi hanya memutar bola matanya, "Sepulang ini kau traktir aku ramen."

"Eeh??"

Dan yang terakhir keluar adalah Ushijima.

Ushijima menatap Semi lalu mengangguk singkat.

'Apa yang dia perbuat di kamar (Name)?' pikir Semi membalas anggukan kepala Ushijima.

"K-kami semua ada di gym untuk bermain bersama jika kalian ingin mencari kami." ucap Sawamura disusul anggukan kepala yang lain.

"Baik...lah?" sahut Sugawara melihat mereka bergegas ke gym.

"Apa mereka sangat ingin bermain sampai menyuruh kita merawat (Surname)-senpai?" tanya Akaashi.

Yaku langsung membuka pintu kamar (Name), "Mungkin—What the..."

"Ya ampun," sahut Sugawara melihat kamar (Name).

Berantakan, dengan (Name) yang sakit diatas kasurnya.

"Apa yang terjadi pada kamar (Name)?" tanya Iwaizumi melihat beberapa buku bertaburan serta kertas dan alat tulis lainnya.

"Bahkan kamar mandi (Surname)-senpai pun..." sahut Akaashi melihat kamar mandi (Name) yang sama berantakannya dengan ruangan (Name).

'Jadi ini sebabnya mereka memanggil kami...' pikir Semi menggelengkan kepalanya.

"Tunggu," ucap Sugawara, "Kenapa lemari pakaian lemarinya terbuka?"

"Apa mungkin Bokuto-san?" gumam Akaashi.

Disaat yang sama, Bokuto yang berada di gym langsung bersin. Beruntung saat itu dia tidak sedang melakukan spike atau service.

"Entah kenapa aku justru merasa ini adalah ulah Kuroo." gumam Yaku.

Dan bersinlah Kuroo saat hendak melakukan spike yang membuat dia meleset, bola menghantam wajahnya dan dia terjatuh. Tentu saja itu mengundang tawa dari kapten lain dan beberapa ejekan lain dari Bokuto.

"Sudahlah, ayo bersihkan kegilaan mereka." gumam Iwaizumi menutup lemari pakaian (Name), "Aku akan membersihkan ruangan."

"Aku akan membantu." sahut Semi dan Akaashi.

"Oh, aku akan menganti handuk (Name)." ucap Sugawara mengambil handuk kecil dari kening (Name).

"Dan aku akan menyiapkan bubur untuk (Name)." sahut Yaku.

Dan begitulah kondisi (Name) dirawat oleh "Team Mom". Tentu saja (Name) akan sembuh keesokan harinya.

_______________

Preview:

"Apa maksudmu barusan, Ushijima-san?"

"Apa hubungan (Name) dengan kepala sekolah?"

"Kepala sekolah tampak membenci (Name), bukan begitu?"

"Apa masa lalu (Name)?"

_______________

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top