46 - Cemburu 'kan?
Adakah yang belum bobo???
-----
Tadinya Jaemin yang di gendong Y/n, tapi sekarang sudah ganti posisi jadi Y/n yang di gendong Jaemin (di punggung).
"Ngegendong gue gak berat 'kan?" Tanya Y/n.
"Enggaklah, kan di air."
"Berarti kalau gak di air berat gitu?"
"Ya iyalah, tolong nyadar bodi ya mbak."
Y/n mencubit gemas pipi Jaemin, membuat Jaemin meringis pura-pura kesakitan. Hal itu membuat yang lain iri, termasuk Jeno yang sedari tadi sudah memasang tampang sebal.
"Pingin gue di posisi Jaemin." Bisik Hyunjin.
"Sama cok, gue juga." Balas Renjun.
Sementara itu, Lisa dan Miyeon yang tengah berdiri di ujung kolam renang juga ikut bisik-bisik.
"Enak ya jadi Y/n, bisa di gendong Jaemin." Gumam Lisa yang terdengar oleh Miyeon.
Miyeon menoleh, lalu menyenggol lengan Lisa. Yang di senggol ikut menoleh.
"Napa lo? Naksir ya ama Jaemin?" Tebak Miyeon.
Lisa buru-buru menyikut perut Miyeon, "Pelan-pelan dong bangsat! Entar ketauan." Kesal Lisa dengan suara yang kecil.
Miyeon meringis kecil, "Sakit, dodol!"
"Ya abisnya mulut lo gak bisa di kontrol."
"Lo beneran naksir sama Jaemin?" Tanya Miyeon sambil berbisik.
"Iya, jangan bilang-bilang ya."
"Anjir. Siap-siap aja lu patah hati, Lis."
"Napa emangnya?"
"Jaemin sama Y/n itu gak bisa lepas. Meskipun udah putus, tapi sikap mereka kayak yang masih pacaran. Masa sama mantan gendong-gendongan gitu?"
"Iya sih. Tapi lo tau dari mana kalau mereka gak bisa lepas?"
"Cuma perkiraan aja sih. Lagian gak usah di cari tau juga udah keliatan."
Lisa mencebik lucu.
"Gue gak larang lo buat suka sama Jaemin. Tapi lo harus bisa jaga diri dan kontrol hati. Kalau makin suka, pasti makin panas liat mereka berduaan gitu. Dan menurut gue, mending lo jangan di terusin rasa suka lo itu. Maksudnya jangan sampe suka yang berubah jadi cinta. Ribet pasti urusannya." Kata Miyeon yang di respon anggukan saja oleh Lisa.
Di sisi lain, Rose dan Jaehyun tak mau kalah dari Jaemin dan Y/n. Mereka juga bertingkah romantis meski belum resmi jadi pacar.
Lalu, Jeongin gabung bersama Felix dan Han yang sedang belajar renang agar lebih lancar.
Sedangkan Mark dan Haechan lebih memilih untuk bermain bersama. Seperti melempar koin ke dalam air, dan rebutan ambil koin itu. Siapa cepat, ia yang akan mendapat giliran melempar koinnya.
Kemudian ada Jeno yang sedang gerah hati. Ia menenggelamkan dirinya di dalam air selama mungkin. Selain untuk menghilangkan gerah hati, juga sebagai cara untuk memperkuat napas yang tertahan.
Somi yang gabut, mendekati Jeno. Ia lebih baik mengobrol dengan Jeno dibanding yang lain.
Somi tak paham apa yang Jeno lakukan di bawah air. Makanya ia juga ikut menenggelamkan diri dengan mata yang terbuka. Menatap Jeno dengan tatapan Jeno.
Jeno yang paham, segera keluar dari air.
"Lo ngapain ikutan nyelam?" Tanya Jeno setelah mengambil napas yang cukup banyak.
"Gue gabut Jen. Lagian gue gatau kudu ngapain. Liat lo nyelem, yaudah ikutan nyelem." Jawab Somi.
"Dih,"
Somi nyengir, "Emang tadi lo lagi ngapain? Kok nyelem gitu?"
"Mau bunuh diri."
"Gue nanya serius, bangke."
"Ya kira-kira aja sama lo, Som."
"Hm.... Yaudah mau lawan gue enggak?"
"Maksudnya?"
"Nyelem di dalem air. Siapa yang paling lama, dialah pemenangnya."
"Kalau menang dapet apa?"
"Boleh minta apa aja, dan yang kalah harus nurut."
"Oke deal."
Akhirnya, Jeno dan Somi menenggelamkan diri ke dalam air. Menahan napas paling lama biar menang. Tapi... nyatanya yang jadi pemenang adalah Jeno.
"Yeay gue menang!!" Teriak Jeno dengan girang, membuat Y/n yang sedang sibuk sama Jaemin jadi teralihkan atensinya ke Jeno.
Somi mencebik lucu, "Lo licik ya?"
"Apaan. Fitnah aja. Inget 'kan perjanjiannya?"
"Ish! Jangan minta yang aneh-aneh loh."
"Gakan."
"Yaudah, lo minta apa?"
Jeno terlihat seperti sedang berpikir. Lalu matanya tak sengaja melihat Y/n yang tengah memperhatikan dirinya. Tapi Y/n langsung buang muka, buat Jeno tersenyum miring dan melihat lagi ke Somi.
"Gue mau.... Lo cium pipi gue dua-duanya." Kata Jeno sambil menaik turunkan alisnya.
Y/n kembali menoleh ke Jeno dan Somi. Kepo juga apa yang mereka berdua lakukan.
"Apaansi anjir. Ngaco." Somi menampar kecil pipi Jeno.
"Hei, kan perjanjian awalnya yang menang boleh minta apa aja dan yang kalah harus nurut. Masa lupa?"
"Ya tapi gak minta cium juga, Jen."
"Gue gamau tau, lo harus cium gue. Daripada gue minta lo cium bibir, mending cium pipi 'kan?"
"Bangsat lo. Mesum amat."
Jeno tak mendengar. Ia malah mendekatkan pipi kanannya ke Somi. Lalu mengetuk-ngetuk pipinya itu menggunakan telunjuk.
"Seriusan Jen?"
Jeno mengangguk.
"Disini?"
Jeno mengangguk lagi.
"Nanti ajalah, jangan disini."
"Gue maunya disini. Ayo."
Somi mendecak. Agak ragu untuk menuruti apa yang Jeno pinta. Tau begitu tadi tak usah buat perjanjian konyol seperti tadi. Pikir Somi.
Perlahan Somi mendekat.
Cup.
Y/n membulatkan matanya kaget. Ia tak tau kalau ternyata Somi akan mencium Jeno.
"Satu lagi." Kata Jeno yang segera mendekatkan pipi satunya ke Somi.
Cup.
"Tuh udah. Bajingan." Cibir Somi.
Jeno nyengir, "Nah gitu dong."
Setelahnya, Jeno tersenyum puas ketika agak mengintip Y/n.
Jaemin yang menyadari perubahan raut wajah Y/n, segera menyenggol lengan Y/n. Btw mereka sudah tidak gendongan lagi.
"Kenapa? Cemburu ya?" Goda Jaemin.
Y/n menoleh, "Apa? Cemburu? Dih gaguna banget anjir."
"Halah~ Ngaku aja kali. Gakpapa kok."
"Sapa yang cemburu sih Jaem. Ngaco ae."
"Yakin gak cemburu?"
"Iya."
"Tapi kok mukanya kayak yang kesel gitu?"
"Apasi ah. Mending lo deketan sama gue."
"Mau ngapain?"
"Mao gigit leher lo!"
"Hah?"
Y/n langsung naik ke punggung Jaemin, terus benaran menggigit leher Jaemin yang buat Jaemin jadi memekik.
"Akh Y/n!!"
Pekikan itu tentunya mengundang banyak perhatian. Termasuk Jeno dan Somi.
"Eh Y/n, lo ngapain gigit-gigit leher Jaemin?" Tanya Hyunjin bingung.
"Wah~ Ternyata lo itu vampir." Celetuk Renjun.
"Iya gue vampir! Napa?! Mau gue gigit juga?! Sini lo!" Kata Y/n sambil turun dari punggung Jaemin, dan mengejar Hyunjin sama Renjun.
"Huwaaaa!! Gamaooo!!! Tolooonggg!!!!" Teriak Hyunjin yang berlari menjauh.
"Aaahhhh tolooonggg!! Ada vampiiirrr!!!" Renjun juga ikutan lari.
Y/n mengejar meski kesusahan lari di dalam air. Berat broh!
"Dih, leher gue beneran di gigit cok. Untung itu anak gada taringnya." Gumam Jaemin dengan tangan yang mengusap lehernya.
Apaansi anjir. Kok jadi dia yang manas-manasin gue? - Jeno
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top