Kuroo Tetsurou ➵ Hair
(Name) selalu mengikat bun rambutnya sejak tahun pertama SMA. Tidak ada yang penasaran juga tak ada yang berani menyentuh rambut dark brown miliknya.
Teman satu angkatan (Name) masih ingat ketika ada cowok usil yang hendak menyentuh rambut (Name) saat pertengahan tahun pertama, cowok itu berakhir mengenaskan. Jangan main-main dengan ban hitam karate milik (Fullname)!
Hingga tahun ketiga, satu angkatan tak ada yang tahu bentuk asli rambut (Name) juga tak ada yang penasaran. Mereka masih sayang nyawa.
Seharusnya, Kuroo Tetsurou pun begitu. Selama ini ia tidak penasaran dan bodo amat dengan rambut (Name) yang merupakan teman sekelasnya sejak tahun kedua itu. Tapi, gara-gara sebuah mimpi, rasa penasaran pun mulai menggerogoti Kuroo Tetsurou akan bentuk rambut dari seorang (Fullname).
.
.
.
.
.
.
.
Haikyuu!! Fanfiction
Haikyuu!! © Haruichi Furudate
Hair © laughinapril_
Kuroo Tetsurou x (Fullname)
Yang kangen Kuroo, yang kangen Kuroo, merapat :v
.
.
.
.
.
.
Happy reading!
Semua berawal pada pagi itu. Ketika ia terbangun dari mimpi yang membuatnya harus cepat-cepat mandi. Mimpi yang hanya akan dialami kaum Adam.
Mimpi itu menumbuhkan rasa penasaran Kuroo. Dari ia mandi, sarapan, perjalanan ke sekolah, hingga ia duduk di kelas, saat ini, saat ia sedang menyalin materi Kimia dari papan tulis, rasa penasaran itu masih ada.
Kedua netra hazel itu terus menatap (Name) yang sedang bertanya sambil menunjuk tulisan di buku tulisnya kepada teman sebelah bangkunya.
Netra itu terus menatap wajah ayu (Name) yang serius menyimak lalu beralih ke gulungan rambut yang hanya ditusuk sebuah sumpit.
Kuroo sedikit tahu bahwa ada teknik bun rambut yang hanya menggunakan sumpit dan sekalinya sumpit itu dicabut, rambut akan terurai.
Kuroo penasaran, jika sumpit itu ia cabut, bentuk rambut (Name) seperti apa ya?
Rambutnya panjangkah? Atau malahan pendek? Lurus? Keriting? Atau panjang seperti karakter kartun Disney, Rapunzel?
Arrgh! Sial! Kuroo benar-benar penasaran setengah mati. Matanya sedari tadi menatap (Name) dan tanpa sadar guru di depan sudah menghapus papan tulisnya padahal Kuroo belum selesai mencatat.
Kuroo mendecak pelan lalu mengusap-usap wajahnya dengan kedua tangan.
"Sensei, izin ke kamar mandi."
"Ya, silakan Kuroo."
Kuroo pun berdiri lalu berjalan keluar kelas. Tanpa sadar ekor mata (Name) mengikuti pergerakan Kuroo hingga pemuda itu menghilang dibalik pintu.
************
"Hari ini yang piket (Surname) dan Kuroo. Jangan kabur!"
"Ha'i~"
Kelas berangsur sepi meninggalkan Kuroo dan (Name) yang sibuk membersihkan kelas. (Name) menyapu, sedangkan ia merapikan bangku-bangku dan memungut sampah yang ada di loker meja lalu membuangnya.
Begitulah, mereka saling membagi tugas. Selama piket, tak ada obrolan yang berarti. Hanya instruksi ini ataupun permintaan tolong untuk itu.
Setelah 30 menit, piket selesai. Kuroo mengambil tasnya.
"Oy, (Name), ini sudah tidak ada yang dibersihkan lagi kan? Tak ada yang terlewat kan?"
"Hm, sudah, kok. Tinggal menghapus papan tulis ini saja. Kau bisa pergi ke klubmu Kuroo." (Name) membelakangi Kuroo dan mulai menghapus papan tulis.
Kuroo masih berdiri di dekat bangkunya dengan tas di lengan. Ia menatap punggung (Name) lalu beralih ke ikatan rambutnya yang dibun. Gelungan rambut itu bergoyang-goyang mengikuti pergerakan (Name). Sepertinya ikatan rambutnya sudah longgar.
Kuroo masih penasaran yang menghantui menatap lamat gelungan rambut itu. Rasa penasarannya memuncak ketika gelungan rambut itu terlihat hampir terlepas.
Kuroo pun melangkah maju, ia akan melepaskan sumpit di gelungan rambut (Name). Masa bodoh dengan ban hitam karate milik (Name). Jika gadis itu menyerangnya, Kuroo tinggal menghindar. Lagipula melepaskan ikatan rambut seorang perempuan itu bukan dosa besar kan?
Kuroo berhenti saat satu langkah di belakang gadis itu lalu dengan gerakan cepat ia mencabut sumpit yang ada di rambut (Name) dan langsung melangkah ke belakang hingga menabrak meja untuk menghindari serangan (Name) jika gadis itu menyerangnya tiba-tiba.
(Name) terkejut saat merasa ikatan rambutnya terlepas. Sontak ia berbalik diikuti rambutnya yang turun lalu memutar mengikuti pergerakan (Name), seperti di iklan-iklan shampo.
"Apa-apaan kau Kuroo?!"
(Name) dengan ekspresi galak dan rambut dark brown-nya terurai. Rambutnya belah tengah, panjang melebihi pantat, dan bergelombang. Ujung-ujung rambutnya terdapat aksen curly dan di dahinya terdapat dua helaian tipis yang membelah. Jangan lupa kalung coker yang menghiasi leher putih gadis itu, memberi kesan tersendiri.
Kuroo terpana. (Name) dengan rambut digerai yang disinari senja dan kalung coker yang dikelilingi helaian rambutnya yang bergelombang ditambah ekspresi kesal yang terlihat imut dan kilatan di netra kecoklatan milik gadis itu...
DAMAGENYA GAK NGOTAK!!!!
Kuroo sedikit berbalik, salah satu tangannya menumpu pada meja di belakangnya, tangan satunya lagi yang masih memegang sumpit menutupi sebelah wajahnya.
(Name) yang tadinya hendak marah-marah langsung bungkam saat melihat Kuroo yang melongo menatap wajahnya lalu berbalik menyembunyikan sebagian wajahnya. Seperti ... salah tingkah?
Seketika dada (Name) seperti tergelitik. Ini Kuroo Tetsurou lho! Salah satu the most wanted guy di SMA Nekoma ini (walaupun agak sengklek) salah tingkah di hadapan seorang (Fullname)!
Entah kenapa (Name) tiba-tiba gugup sendiri. Tak lama kemudian Kuroo melangkah menuju pintu kelas sontak (Name) berkedut.
"Eh, balikin dulu sumpitku, bodoh!"
Kuroo berhenti di ambang pintu lalu sedikit berbalik, ia melemparkan sumpit ke (Name) yang berhasil ditangkap oleh gadis itu.
"(Name) ..."
(Name) menatap Kuroo lalu tersentak saat melihat ekspresi pemuda itu.
"... tak kusangka kamu cantik sekali jika rambutmu digerai."
Kuroo tersenyum, bukan, bukan senyuman aneh atau senyuman palsu yang sering ia uarkan. Senyuman itu tulus sehingga terlihat menawan. Tak lupa rona tipis di pipi pemuda itu dan netra hazel yang menatap lekat netra kecoklatan (Name) membuat gadis itu membatu.
Kuroo pun pergi, tapi sebelum benar-benar pergi, (Name) mendengar pemuda itu bergumam,
"Astaga, aku seperti barusan melihat seorang putri kerajaan. Apa (Name) benar-benar seorang putri, ya? Membuatku jantungan saja ..."
Langkah Kuroo perlahan semakin menjauhi kelas, meninggalkan (Name) dengan debaran menggila dan rona yang menjalar hingga ke kuping sambil mendekap sumpit itu di dadanya.
"Baka Kuroo! Aku mendengarnya tahu ..."
Fin
Author's note:
Itu bener kan baka kuroo? apa kuroo baka? 🤔
saya lupa 😂
Jika kalian menyukai cerita ini, silakan vote and comment sebagai bentuk dukungan kalian. HANYA JIKA kalian menyukainya.
Thank you 😉
Have a nice day 😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top