Bab 7
***
Tugas mengulas novel HEART FOR YOU bak tugas utama yang harus dikerjakan tanpa lari-larian. Vita terkenal suka mengabaikan tugas yang diberikan dosen untuknya. Tapi untuk Fikri, harus tanggap mengerjakannya dan beruntung selesai sekejap mata.
"Kalau disuruh mengulas novel mah, aku bisa. Tinggal kirim di Instagram, tag penulisnya, selesai!" Jari Vita bergerak cepat, mengetik tagar sebanyak-banyaknya kemudian memencet 'Post' untuk ulasan novel hari pertama.
"Pasti Pak Fikri bangga dengan tugasku."
Tak lupa, Vita repost postingan baru ke Instagram Story dan menandai akun userman1009 sambil mengetik kata-kata penyemangat di bawah postingan.
"Kalau aku tag penulisnya pun bangga, melihat hasil ulasanku. Semua kukasih bintang lima. Eh, memangnya ojek daring apa dikasih bintang lima?"
Vita pikirannya ke mana-mana. Tidak butuh waktu lama, dia langsung post story-nya dan beberapa menit kemudian akun userman1009 memposting ulang story miliknya.
"Widih, gercep banget. Pokoknya, dia pasti bangga."
Tiba-tiba saat ingin menutup ponselnya, dia mendapatkan DM. Terbukti dia mendengar bunyi 'ting' satu kali dari ponsel pintar miliknya.
"Sebentar, sebentar. Siapa yang DM malam-malam?" Vita penasaran dan membuka kembali ponselnya. Userman1009 mengirim pesan berisi ucapan terima kasih karena mengulas novel HEART FOR YOU dengan jujur.
Niat ingin membalas, Vita tak membaca pesan terakhir yang ditulis pemilik akun tersebut.
"Saya ingin transfer kamu 100 ribu sebagai hadiah dari pembaca. Berapa nomor rekeningmu?" Vita membaca baik-baik pesan itu kemudian berteriak kegirangan sambil menyoraki dirinya, tak menyangka mendapat rejeki dari hasil ulasannya.
Dia pun membalas DM tersebut. "Sebelumnya terima kasih, Pak 'userman1009'. Jadi nomor rekeningku ..." Jarinya fokus mengetik sampai beberapa kali mengulang ketikannya karena typo. Mungkin Vita sangat bersemangat mendapat hadiah uang dari sang penulis.
"Belum pernah aku dikasih uang dari penulis. Apa pembaca lainnya juga begitu?" gumam Vita heran.
Tapi sekali rejeki tetaplah rejeki. Toh Vita memanfaatkannya karena penulis itu yang tawarkan kepadanya.
Setelah mengirim nomor rekening, Vita tinggal menunggu bukti transfer dari 'userman1009' yang katanya akan cepat ditransfer.
Benar dugaannya. DM masuk dengan foto berisikan bukti transfer 150 ribu. Sekaligus tambahan pesan dari penulis bahwa dia menambah 50 ribu sebagai DP kalau Vita ulas novel sampai hari ketiga.
Baik banget sumpah! Userman1009, Anda telah mengacaukan hatiku karena memisahkan Angeline dan Niko, tapi Anda memberiku uang karena mengulas novel? Sungguh, semoga Pak Userman1009 dapat pahala berlimpah karena memberikan hadiah ke pembacanya.
"Terima kasih banyak loh, Pak Userman1009. Aku akan ganti uang yang Anda transfer kepadaku. Jadi tidak enak hati nih," begitu balasan Vita pada penulis HEART FOR YOU tersebut.
Tak lama kemudian, dia membalas. "Tidak perlu diganti. Anggap ini hadiah karena kamu sudah menyukai novelku."
Vita kembali membalas dengan emot hati merah pekat. Lalu jarinya mencari aplikasi mobile banking, memastikan uangnya masuk di rekeningnya atau belum.
Ketika dicek, benar-benar masuk. 150 ribu pas di rekeningnya.
"Kira-kira, aku harus belanja apa ya?" Vita kembali mengira-ngira.
Di sisi lain, Fikri yang bersantai di restoran cepat saji tampak menyeringai begitu menggulir pesan yang dia kirim ke Vita. Sebenarnya dia melakukan itu karena kasihan. Dia bisa lihat dari perjuangannya menemui dirinya soal absensi, juga bagaimana perubahan Vita di kelas. Meski baru bertemu Vita, tapi dia dapat membaca potensi yang dimiliki gadis itu. Sebagai dosen, dia harus turut membantu, alih-alih memarahinya.
Surya yang memakai hoodie putih pun menyapa Fikri dari belakang. "Hei! Akhirnya ketemu juga."
Dengan bersemangat, editor itu berlari menghampiri Fikri dan terkejut melihat nampan di meja.
"Kamu tahu saja kalau aku datang," goda Surya, duduk di hadapan Fikri.
"Aku yang minta, jadi aku pesankan ini untukmu," jawab Fikri menegaskan. "Nih, ada burger keju. Aku burger ayam. Aku kasih spesial karena kamu susah payah mengedit naskahku."
"Jangan berikan yang spesial juga, kali. Aku pun menikmati gaji dari penerbit. Aku belanjain juga, kan?" kata Surya enteng kemudian membuka bungkusan burger lalu melahapnya segigit.
"Ngomong-ngomong, kamu bilang ingin menulis lagi. Kapan rencananya?" tanya Fikri membuka obrolan.
"Emm ... sekitar bulan depan, sih. Ini aku mau nabung bab dulu biar terbitnya lancar."
"Wah, kamu mau nulis apa? Genfict atau Fantasi, atau ..."
"Romance-Fantasy. Tapi aku pilih yang low, sih."
"Terus, kerjaanmu jadi editor, terhambat dong?"
"Emm ... bisa dibilang begitu. Karena tahu sendiri, sekarang sudah merambah ke web novel. Awalnya aku mau fokus ke editor, tapi aku juga butuh tambahan penghasilan jadi usahakan untuk terbitkan satu novel di internet."
Fikri sependapat dengan Surya. Dia pun melakukannya untuk menambah penghasilan dari pekerjaan utamanya sebagai dosen. Lagipula dia menyukainya karena melatih kecepatan tangan untuk mengetik. Tergantung seberapa banyak ide di kepala untuk disalurkan.
"Aku juga ingin ngomong sesuatu." Fikri balik bersuara.
"Ngomong apa?"
"Tentang mahasiswiku."
"Kenapa?"
Fikri lantas menggigit bibir bawahnya, seolah kehilangan kata-kata untuk diucap.
"Vita. Dia mengulas novel HEART FOR YOU yang juga aku tugaskan sebagai hukuman."
Surya mengernyitkan dahinya bingung. "Apa maksudnya?"
"Gini loh. Aku mendapat pengalaman tak menyenangkan dari Vita. Kemarin, dia terlambat masuk kelasku, dan saat kuperkenalkan HEART FOR YOU, dia ngeles dan tak percaya kalau aku yang nulis novel itu. Katanya ... orang lain yang nulis, banyak judul HEART FOR YOU di mana-mana. Tapi dia tidak tahu kalau aku yang nulis."
"Terus?" Surya masih belum mendapat inti permasalahannya.
"Vita datang ke rumah untuk memperbaiki absensi, sebagai gantinya kusuruh dia mengulas novel kesukaannya dan ... tiba-tiba aja aku kasih dia 150 ribu karena mengira nama pena 'userman1009' itu orang lain."
"Ooh, aku paham sekarang." Surya menjentikkan jarinya. "Jadi, kamu mengenalkan novelmu terus Vita tidak percaya kalau novel HEART FOR YOU kesukaannya adalah milikmu dan dia datang ke rumahmu lalu mengungkap dia suka novel tersebut. Dan saat itu juga kamu kasih hukuman mengulas novelmu di Instagram kemudian kamu memberikan 150 ribu sebagai rasa baik hati?"
Surya bicara panjang lebar, menyimpulkan apa yang dia dengar.
"Te-tentu saja, benar. Juga, aku harus cepat-cepat ungkapkan identitas 'Userman1009' itu. Biar pikirannya tidak ke mana-mana dan tidak menggangguku terus bilang 'Anda 'kan yang nulis HEART FOR YOU?' 'Anda 'kan yang memisahkan Angeline dan Niko?' Cih, dia peminat setia pasangan Angeline dan Niko."
Memikirkannya itu membuat Fikri mual sendiri. Lebih baik bocorkan daripada dipendam. Prinsipnya kini.
"Boleh juga tuh usulannya. Biar sekalian dia tahu kalau transferan uang yang kamu kasih itu juga kamu."
Fikri merasa bahwa semua harus diungkapkan, ketimbang main rahasia atau menutup fakta dari Vita.
"Kamu tak ada kerjaan lain, selain nongkrong di sini?" tanya Surya heran. "Biasanya paling asik ngetik di laptop, ini kenapa memanggil editor kesayanganmu ke sini?"
Bukan apa-apa, Fikri ingin menggunakan waktu emasnya untuk bersantai. Dia menorehkan prestasi lagi yaitu bisa mengerjakan tiga ribu kata dalam waktu kurang dari dua jam. Bayangkan betapa terlatihnya jari-jari Fikri untuk mengetik.
"Aku lagi ingin bersantai aja, dari tulis-menulis," jawab Fikri biasa. "Aku rindu masa-masa kuliah dulu. Waktu uang tabungan sebulan, dibelanjakan hanya sehari. Itu ... kenangan yang belum hilang dari kepalaku."
"Bagaimanapun, kenangan tetaplah kenangan, bro. Hanya bisa diingat dari kepala, dilihat dari imajinasi kepala kita, dan kadang terlintas di kepala kalau melihat sesuatu. Kamu paham maksudku, kan?"
Ucapan omong kosong Surya dibalas anggukan paham oleh Fikri. Bagaimanapun, satu-satunya orang yang bisa dia panggil untuk dihibur cuma Surya. Bukan yang lain.
"Kalau kamu mau pesan lagi, silakan pesan. Aku lagi banyak duit," kata Fikri menyombongkan diri.
"Ooh. Mau pamer nih?" canda Surya dibalas tawaan pelan dari Fikri.
***
Sedikit demi sedikit Vita akan tahu. Bagaimana nih kelanjutannya? Tunggu saja.
*
23 Januari 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top