Nine : The Flashback
Finn berumur 11 tahun, menghasilkan beberapa prestasi dalam semua bidang dan itu membuat Courtney Winchester jengkel.
Suatu hari, ia tengah menulis rumus Matriks Perkalian yang biasa dipelajari di Sekolah Tinggi, padahal ia masih duduk di Sekolah Dasar.
"ahh... jadi ini cara penyelesaiannya?" ujar Finn datar seraya selesai mengerjakan tugas.
Finn sebenarnya sudah ditawari beberapa guru untuk masuk Sekolah Tinggi, namun ia menolaknya...
Alasannya adalah ia terlalu kecil untuk masuk ke Sekolah Tinggi.
"Finn Winchester!!!" panggil seorang gadis mendekati Finn dan duduk disampingnya. Ia memiliki surai rambut hitam sapir yang dikuncir satu ikat dan manik mata biru kristalnya yang membuat Finn gugup sesaat.
'tahan... ia itu adikku.' batin Finn.
"Ahh rupanya kau Courtney Winchester, perihal apa kau ingin menemuiku yang tengah sibuk ini?" tanya Finn menatap polos Courtney.
"Aku ingin menantangmu!" seru Courtney yang membuat Finn tersedak.
"Apa kau bercanda? Aku melawan siswi teladan dan pandai sepertimu?" tanya Finn menatap Courtney tak percaya.
"Justru kau yang memulai, tiba-tiba muncul dan menjadi panutan serta Ranking Satu melewatiku. Nilai Akademikmu juga melebihi diriku!" sungut Courtney yang membuat Finn menahan tawa.
"Apa yang lucu bodoh?!"
"Tidak ada... hanya saja, kau seperti ingin diajari olehku... Gadis Kecil." Perkataan Finn membuat perempatan imajiner muncul dikening pemilik manik biru kristal tersebut.
"G-Gadis Kecil?!"
"Kenapa... apakah ada yang salah?" setelah berkata seperti itu, Finn mendapatkan tamparan keras dipipinya dari Courtney.
"Sialan kau, beraninya kau meremehkanku... aku akan menantangmu nanti sore hari ini!!!" ujar Courtney seraya pergi.
Finn terdiam dan mengelus bekas tamparan Adik nya tersebut.
"ahh sakit..." Ia lalu menatap Jam Saku yang selalu menempel di lengannya, Jam 12 siang...
"Aku tak tahu jenis pertandingan apa yang ia ajukan, tapi aku harus bersiap-siap." kata Finn menutup bukunya dan kembali kedalam kelas.
Jam 1, Finn memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru... sesekali ia menoleh dan memperhatikan Courtney.
Terlihat gadis berambut hitam sapir tersebut merenung sesaat, seperti ada masalah yang menghampirinya.
"B-Bagaimana ini? Apa yang ingin aku tantang dari Pria sialan itu, apakah Akademik? Tapi ia unggul dalam hal itu." pikir Courtney.
"Atau... berkelahi saja? Aku lebih unggul dalam hal Bela Diri. Baiklah, aku akan menantangnya bertarung!" lanjut Courtney dalam diam seraya menyeringai, membuat Finn kembali memperhatikan guru dan merinding dalam diam, mengingat seringaian Courtney tersebut.
"Courtney pasti memikirkan rencana buruk, aku takut ia meminta apa apa dariku." batin Finn menatap takut Courtney sesaat.
Sore Hari, dimana Courtney berdiri ditengah lapangan kosong menunggu Finn.
"Dimana Finn, ia lama sekali." gerutu Courtney, tak lama kemudian datang Finn dan mendapatkan tatapan tak sedap dari Courtney.
"Kemana saja kau? lama sekali!!!" seru Courtney jengkel.
"Maaf, aku kira kau berada di Lab Kimia... ehh rupanya disini" Jawab Finn santai yang membuat Courtney geram, rasanya ingin sekali ia membakar pria itu.
"Aku menantangmu... untuk bertarung!!!' ujar Courtney yang membuat Finn terdiam.
"Apa kau... bergurau?" tanya Finn, namun ia mendapatkan pukulan dari Courtney dan masih sempat ditangkis.
"cih, beraninya kau menangkis seranganku!!!" geram Courtney seraya kembali menyerang Finn... namun hasilnya nihil.
"Courtney, aku tak ingin bertarung wanita..." kata Finn datar, yang membuat Courtney semakin menjadi.
"Bohong!!!" pada akhirnya, Finn terkena pukulan Courtney dan terjatuh.
Melihat hal itu, Courtney segera menindih dan mengunci pergerakannya serta bersiap untuk kembali menyerangnya.
"Kenapa kau merebut semua yang aku miliki?!" tanya Courtney penuh emosi.
"Merebut apa? Aku tak mengerti apa yang kau bicarakan."
"Jangan bohong!!! Kau tiba tiba saja datang dan langsung menjadi terkenal. Aku pun menjadi diabaikan dan kau menjadi pusat perhatian!!!" seru Courtney sedih yang membuat Finn terdiam sesaat.
"Jadi... maksudnya kau iri denganku?" perkataan Finn berhasil membuat Courtney terdiam sesaat... lalu menatap malu Finn.
"B-Bagaimana ia... bisa mengetahui alasanku?" pikir Courtney
Memang benar, selama satu tahun sejak keberadaan Finn... Courtney iri kepadanya dan memilih menjadi rivalnya walaupun tak diakui oleh Finn.
"i-iya.. "
"dasar bodoh, justru aku yang iri kepadamu..." kata Finn
"Apa maksudmu?"
"Kau itu cantik, bijak, pintar dan memikirkan suatu rencana sebelum melaksanakannya... beda denganku yang selalu gegabah." ucapan Finn yang tampak seperti pujian berhasil membuat Gadis bermanik biru kristal tersebut bersemu malu.
"T-Terimakasih atas pujiannya..." cicit Courtney dengan wajah merona.
Tangan Finn bergerak... meraih dan mengelus gemas puncak rambut Courtney.
Dan itu jelas membuat Courtney menutup matanya... ia terlihat gugup dan hampir pingsan.
"F-Finn... a-apa yang kau lakukan?" lirih Courtney dengan wajah seperti kepiting rebus.
"Entahlah, kau menggemaskan untuk seukuran Gadis Imut..." riang Finn frontal... membuat Courtney hanya bisa terdiam pasrah.
Setelah mereka selesai dengan 'urusan' mereka. Mereka berdua pulang bersama karena kebetulan mereka satu jalur.
"Hei Finn, besok apakah kau ingin bergabung dengan klub yang diketuai olehku?" tawar Courtney sedikit gugup mengingat kejadian yang memalukan barusan.
"Aku ikut saja, kebetulan aku tak mempunyai tujuan." Finn lalu menatap Courtney, yang membuat ditatapi gugup.
"u-umm ada apa Finn?"
"Tak ada apa apa..." Finn bergegas pulang, membuat Courtney cemberut.
"Dasar bodoh... ia menggodaku rupanya." gerutu Courtney.
Terdengar suara nyaring sekali, membuat Finn terbangun dari ingatan masa lalunya... dirinya terikat disebuah gudang dan disampingnya ada Aya serta Momiji yang juga terikat.
"K-Kenapa aku diikat? sialan!!!" umpat Finn seraya berusaha melepaskan diri.
"Lama tak berjumpa, Finn..." tiba-tiba keluar seseorang dari kegelapan dan ia membawa sebuah peti yang hampir mirip seperti kotak segel Flandre.
"K-Kau..." Finn menatap sosok itu tak percaya...
"Didalam kotak ini, terdapat seorang vampire bernama Remilia Scarlet beserta beberapa orang terkuat yang berhasil aku segel... termasuk Hakurei Reimu Gadis Kuil itu dan Peri Es Bodoh itu..." sosok menyeringai, membuat Finn menatapnya tajam.
"Apa yang kau lakukan disini Albert sialan?!"
To Be Continued...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top