[PROLOG]
Untuk apa aku disini?
Dia mengayunkan pedangnya di tengah-tengah kekacauan, di antara bunyi logam beradu, teriakan, auman, dan geraman. Seorang gadis ditemani keenam pemuda mati-matian melawan enam sosok monster yang terdiri dari tulang belulang dengan api roh berwarna hijau, memegang pedang berukuran panjang, sebuah Tachi. Dia berada di sana, berusaha mengalahkan musuh, tapi hatinya terus bertanya-tanya.
Untuk apa aku mengangkat pedang?
Dia menghindar dari tusukan yang mengarah ke jantung dan segera memberi serangan balasan. Tebasan pedangnya mengarah ke kepala musuh tapi tertahan oleh bilah penuh karat. Terjadi adu kekuatan sejenak sampai akhirnya dia memutuskan untuk melompat mundur.
"Gunakan formasi horisontal!" seru sang gadis berhakama hitam, menggunakan pedangnya untuk menahan serangan musuh. Kulit wajahnya yang putih dipenuhi kotoran dan sedikit cipratan darah.
"Baik, Taichou!" balas Yagen.
Dia melihat pemuda kecil berambut hitam pendek tersebut segera bergerak ke formasi perang yang sudah mereka latih ratusan kali, sejajar dengan sang Saniwa yang memegang sebilah pedang berukuran sedang, sebuah Uchigatana.
Keempat Toudan lain melakukan hal yang sama, tapi dia terdiam. Jiwanya yang melayang jauh baru kembali saat dipanggil. Sepersekian detik lewat begitu saja. Sebagai akibat, dia terlambat melihat sebilah pedang mengarah kepadanya. Pemuda yang memakai jubah berwarna biru muda tersebut hanya bisa terngaga ketika maut menjemput tepat depan mata.
Untuk apa aku bertarung?
"Hoi-hoi!" Suara berirama yang familiar menyapanya ketika sebuah sosok bergerak cepat di antara dirinya dengan musuh, menahan pedang Tachi dengan Uchigatana-nya. "Jangan melamun di medan perang!"
Pemuda bersyal putih tersebut memandang penyelamatnya dengan tatapan kosong.
"Kerja bagus, Kashuu-kun!"
Dia mendengar sang gadis berkata lega ketika Kashuu mendorong pedang musuh menjauh, membatalkan serangan yang nyaris membelah badan rekannya menjadi dua. Pemuda yang memakai syal merah tersenyum penuh percaya diri sambil memasang kuda-kuda menyerang.
"Miyu-chan akan semakin sayang denganku~" tambah Kashuu dengan riang sambil menghalau pedang Tachi yang mengarah kepadanya.
Tak ingin dibilang gagal, dia berusaha mengikuti gerakan Kashuu. Mereka berdua masuk ke dalam formasi yang diminta oleh Miyu. Rasanya aneh dia dapat bertarung di samping pemuda pesolek tersebut sekali lagi. Seperti masa lalu ... bersama dengan orang itu.
"Semuanya, serang serentak!!!" Gadis itu kembali memberi komando.
Keenam Toudan, termasuk dirinya, segera melesat ke arah musuh bersamaan dan menyerang, tidak memberikan kesempatan bagi para Perusak Sejarah untuk membalas.
"Ora-ora-ora!!!" teriaknya ketika dia membalas menebas musuh yang tadi menyerangnya. Terjadi adu pedang sebentar sebelum akhirnya dia memotong monster tersebut tepat di tengah. Dilihatnya monster yang berbentuk seperti samurai itu terbagi dua dan menguap di udara, menyisakan raungan memilukan.
Dadanya naik turun, berusaha memompa darah mengalirkan oksigen kepada seluruh tubuhnya yang kelelahan. Pedang masih melekat di tangannya. Matanya nanar mencari sisa musuh tapi rekan-rekannya sudah melenyapkan mereka.
"Kerja bagus, semuanya." Gadis berambut pirang sepunggung berkata sambil tersenyum senang, menyarungkan pedangnya kembali. Hakama yang dipakainya terlihat robek di beberapa tempat dan kimono putihnya kotor oleh tanah tapi dia tidak terluka. "Ini adalah musuh terakhir yang berusaha mengubah sejarah di era ini. Bagaimana keadaan kalian?"
"Tidak ada yang terluka, Taichou!" Yagen melapor tersenyum lebar. "Hanya Aizen yang kehilangan seluruh troops-nya." tambahnya seraya memandang anak kecil berambut merah.
"Kenapa memandangiku seperti itu?" balas anak itu sambil merengut. "Miyu-neesan, aku sudah melakukan yang terbaik!"
Gadis bermata hijau terang itu tertawa kecil sambil menepuk-nepuk kepala Aizen. "Iya, aku tahu. Aizen-kun sudah bertarung dengan luar biasa! Ada lagi?"
"Miyu-chaaan~ Aku berhasil mengalahkan musuh~" Kashuu bergelayut manja di lengan Miyu. "Tapi kukuku rusak, padahal baru tadi pagi aku warnai."
Miyu kembali tertawa, lebih lepas, lebih lega. "Nanti aku akan membelikanmu cat kuku yang baru."
"Terima kasih!" seru pemuda berambut coklat tua itu tersenyum lebar.
Pemuda berambut hitam kebiruan yang diikat ekor kuda tersebut memandangi Kashuu dan Miyu dengan dingin. Dia menyimpan ketidakpuasan yang dia pendam dalam hati.
"Bagaimana denganmu, Yamato-san?" Tiba-tiba tatapan Miyu mengarah kepadanya, membuatnya terlonjak.
Yamato berusaha tersenyum, menyembunyikan gejolak dalam benaknya. "Aku baik-baik saja ...."
Sesuatu dalam senyum Saniwa-nya membuat Yamato tidak nyaman. Gadis itu tersenyum seakan sudah tahu segala rahasia yang dia pendam. Yamato membalas tatapan Miyu, berharap terlihat lebih berani sekaligus menutupi isi hatinya. Miyu memperlebar senyum dan memandang ke arah Toudan-nya yang lain. Yamato merasakan dirinya menarik napas lega.
"Ayo kita pulang. Hari ini aku akan meminta Hori-kun memasak Yakiniku!" Miyu berkata dan disambut oleh sorak sorai.
Miyu mengucapkan mantra dan perlahan kabut turun menyelimuti mereka. Samar-samar terlihat torii berwarna merah muncul di tengah kabut. Yamato mengikuti mereka dari belakang ketika Miyu berjalan mendekati gerbang tersebut. Dia menjaga jarak dari keceriaan dan kegembiraan sehabis misi. Ada rasa enggan dalam hatinya, membuatnya merasa bahwa dia bukanlah bagian dari mereka.
"Hoi!" sapa Kashuu mensejajari langkahnya. "Jangan pasang wajah suram terus dong."
Yamato tertawa canggung membalas Kashuu. Bahkan terhadap Kashuu pun, dia merasa jauh padahal dulu mereka tak terpisahkan, saling percaya dan bergantian mendukung orang itu. Dia merasa asing, tempatnya bukan berada di sini.
Tempatku adalah bersama dengan 'dia'....
*Saniwa = Orang yang memiliki kekuatan untuk menghidupkan benda mati dan memberikan mereka tubuh manusia
*Toudan = Para ksatria yang dibangkitkan dari pedang kuno
*-kun = Panggilan kesayangan bagi laki-laki
*-chan = Panggilan kesayangan bagi perempuan
*-san = Panggilan hormat bagi rekan seumuran/sejawat
*-neesan = Panggilan kepada kakak perempuan
*Yakiniku = Masakan Jepang yang berupa panggangan daging
=========================
Aku ambil kebebasan untuk menjelaskan cara mereka berpindah waktu :D ada beberapa hal yang memang tidak sesuai dengan movie/anime yang sudah ada karena cerita ini kubuat sebelum movie dan animenya keluar hahahaha
Semoga tidak mengganggu kalian ya :D selamat menikmati!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top