31
ada yang nungguin lanjutan story ini?
aku lanjut ya
.
.
.
"auhh..."
"kamu sering merasakan sakit kayak begini puu?"
"akhir akhir ini iya sih dokter, tapi kalau aku buat istirahat sebentar juga udah gak terlalu sakit lagi. aku pikir mungkin karena aku kecapekan aja dok"
"aku ambil darah kamu ya, aku mau lihat apa ada sesuatu atau enggak. sekalipun sakit begini wajar buat ibu hamil di usia begini, tapi kalau sering aku juga jadi khawatir."
"iya.. tapi, anakku baik baik aja kan dok?"
"iya.. baik kok puu..."
.
.
--Skipp--
dokter Kim menatap ke arah hasil test yang ada di tangannya. dia terus mengerutkan keningnya sambil matanya tak lepas dari kertas itu. beberapa menit lagi, putri... pasien nya itu akan datang ke ruang praktek nya dan dia masih belum memutuskan apakah akan berterus terang pada putri dan chanyeol atau tidak.
hingga...
'tok tok tok'
cklek
"sore dokter"
"oh, sore puu... ayo masuk puu"
"ehm.. jadi, dokter. apa hasil test saya sudah keluar?"
"oh.. iya itu... ehm.. puu, apa kamu datang sendirian? dimana suami kamu?"
"dia sedang bekerja"
"ah.. begitu"
"dokter belum menjawab pertanyaan saya. bagaimana hasil test nya dok?"
dokter kim diam, dia bingung bagaimana menjelaskan tentang hal ini pada putri.
"puu... sebelum nya aku minta maaf, tapi... kondisi mu tidak memungkinkan untuk melahirkan putramu dengan selamat"
"apa maksudnya? aku rasa aku sehat selama ini"
"iya benar. tapi, puu... di kehamilan mu yang sebelumnya, kamu mengalami sebuah kecelakaan kan? tubuh kamu sempat terbentur sesuatu yang entah apa itu hingga tulang rusuk kamu ada beberapa yang patah. aku pikir semua nya akan baik baik saja untuk kamu memiliki putra lagi, tapi ternyata tidak. dari test darah kamu memang baik baik saja. tapi dari hasil rontgen yang kemarin di ambil memperlihatkan jika tulang rusuk kamu tidak kuat menahan beban kehamilan kamu"
"jika kamu bertahan sampai usia kehamilan 9 bulan, maka rusuk kamu akan rusak dan bisa saja menekan organ tubuh kamu yang lain. belum lagi, jika kamu memaksakan untuk melahirkan anak ini. jika lewat operasi, bisa terjadi pendarahan hebat nantinya karena kondisi kamu yang membuat kamu bisa kehilangan nyawa kamu di meja operasi. jika kamu memilih untuk melahirkan secara normal juga, tekanan yang diberikan saat kamu melahirkan akan membuat rusuk kamu patah dan akhirnya menusuk ke organ dalam kamu. yang juga bisa menyebabkan kamu meninggal"
"ini sangat beresiko. kamu harus mengeluarkan putramu sekarang juga, selagi masih berusia 6 bulan dan beban tubuh kamu masih ringan, walaupun kemungkinan putramu untuk hidup juga tipis karena lahir prematur"
"seandainya, aku bertahan sampai 9 bulan apa dia bisa selamat? apa anakku bisa selamat?"
"putri..."
"tolong jawab dokter, aku mungkin bisa mati. tapi, apa anakku akan selamat?"
"jika sampai usia paling tidak 8 bulan maka aku pastikan dia bisa selamat"
"kalau begitu selamatkan anakku. entah melalui operasi atau pun normal. dia harus selamat dan hidup di dunia"
"tapi nyawa kamu putri"
"apapun resikonya. akan aku lakukan. selagi putraku bisa hidup dokter, dan tolong... rahasiakan ini dari chanyeol sampai waktunya tiba. saat waktunya datang nanti, aku mohon untuk menyelamatkan bayiku apapun resiko nya."
dokter kim menghela nafas panjang, dia tahu ibu manapun pasti akan melakukan ini.
.
.
--Skiipp--
"sayangg... aku pulang..."
"kamu udah pulang? gimana hari ini?"
"baik kok... kamu masak?"
"iya.. tadi aku jalan jalan sekalian belanja. makanya aku bisa masak makanan kesukaan kamu"
chanyeol menunduk dan mengecup perut putri
"halo putra papah... sehat kan sayang? baik baik ya nak... papah sayang kamu"
putri tersenyum getir melihat dan mendengar ucapan suaminya, ingin rasanya air matanya keluar tapi dia tak boleh lemah. untuk anak nya dan juga chanyeol, dia bertekad sekuat tenaga untuk bertahan saat ini.
"papah bau, mandi dulu sana"
cupp
"bau juga kamu suka kan?"
"suka banget, tapi kan anak kita enggak"
putri mengulas senyum di wajahnya untuk chanyeol. seolah tak ada masalah apapun sekarang.
"ya udah aku mandi dulu ya"
grepp
putri memeluk chanyeol saat chanyeol akan naik ke kamarnya
"jangan lama lama ya, aku kangen sama kamu. kangen banget"
"hmhh,.. iya sayang, kayak gak ketemu berapa bulan aja. habis ini kamu bisa kangen kangenan sama aku sampai puas kok"
putri mengangguk kecil
cupp
"aku mandi dulu ya cantik"
putri kembali tersenyum kecil, dia memegangi dadanya yang terasa sesak
'cuma dua bulan chan.. waktu ku cuma dua bulan'
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top