Part 4
Happy Reading guys, Semoga suka 🥰
❤️❤️❤️❤️
Bulan baru saja pulang dengan naik taxsi, karena adiknya Langit sedang ada latihan basket. Dengan wajah ditekuk Bulan memasuki rumahnya.
"Mamih.. " Panggil Bulan yang langsung mencari Mamihnya saat sudah memasuki rumahnya.
"Mamih diruang Keluarga sayang,"sahut Aleta dengan suara sedikit kencang saat mendengar panggilan putrinya. Bulan pun langsung menghampiri Mamihnya ruang keluar, Lalu duduk disamping Aleta dengan wajah ditekuk dan menyilangkan kedua tangan didadanya. Aleta yang merasa ada yang aneh pada putrinya lalu langsung menoleh dan benar saja wajihnya ditekuk air matanya mengalir.
"Loh kenapa sayang kok nangis sih?" Tanya Aleta bingung yang melihat putrinya tiba-tiba menangis. Bulan menggelengkan kepalanya lalu mendekap Mamihnya, ntah kenapa tiba-tiba Bulan ining menangis. Aleta yang tidak mau putrinya semakin sedih, mungkin saat dia sudah merasa tenang, jadi Aleta memilih diam, dia pun mengelus rambut putrinya itu dengan penuh kasih sayang.
"Bulan bete banget Mih sama seseorang, dia selalu saja bikin hidup Bulan kacau. Mamih boleh gak kalau Bulan pindah sekolah?"
"Kalau Mamih sih boleh aja, tapi Papih kayaknya nggak bakalan ngebolehin deh, lagi pula kenapa harus Pindah kan kamu udah kelas 12 bentar lagi lulus dan pasti bakalan susah sayang kecuali kamu masih kelas 10,"jawab Aleta. tapi Benar juga yang Mamihnya
Bilang, ada benarnya juga kan, Bulan pun mengangguk dan setuju dengan apa yang Mamihnya katakan, hanya tinggal satu tahun lagi pasti dia bisa melewati semuanya selama satu tahun, dia tahun saja dia bisa menghadapi hanya lebih menyebalkan saat dia diangkat jadi wakil ketua OSIS.
"Ya sudah kalau nggak boleh, Bulan istirahat dulu Mih," Ucap Bulan lalu pergi kekamar tanpa mengatakan apapun pada Aleta.
Semetara itu disekolah SMP Garuda, seorang gadis tengah menunggu jemputannya.
"Abang mana sih kok lama banget jemputnya."
"Hey Cantik sendirian aja, nungguin gue yah," Ucap seorang laki-laki sambil cengengesan tidak jelas.
"Apaan sih Kak, orang aku lagi nungguin abang jemput, Udah awas ih nanti abang aku dateng diomelin loh," Ujar Gadis berparas cantik itu.
"Ayolah Pelangi sekali-sekali biar kakak antar yah."
"Nggak bisa Kak Langit, udah ah sono pulang tar kalau abang Langi jemput diomelin loh," Ucap Pelangi, ya gadis berparas cantik itu adalah Pelangi Sama seperti Bulan Pelangi adalah Bunga sekolah Garuda, tidak ada yang tidak menyukai Pelangi kecuali Fans berat Langit.
"Gue bilang Abang loe yah? gue pengen ngajak Loe jalan," Ujar Langit yang masih betah menunggu Pelangi.
"Langi nggak mau Kak, lagian Langi nggak boleh pergi sama cowok yang bukan sodara Langi, kata Ayah Langi nggak boleh dekat-deket cowok sebelum Langi kuliah terus kerja, Ayah bilang nggak baik," Ucap Pelangi dengan polosnya.
Tin
Tin
Tin
Suara klakson mobil menggema setelah beberapa kali dibunyikan oleh sang pemilik mobil.
"Dek, masuk," Panggil Bintang kakak dari Pelangi dengan tatapan tajam yang diarahkan pada Langit, dan Pelangi pun buru-buru menghampiri Mobil kakaknya setelah pamit pada Langit.
"Langi pulang dulu ya Kak, udah yuk bang masuk, Abang lama banget sih jemputnya," Ucap Pelangi yang melihat aura tidak mengenakan dari kakaknya.
"Abang ada tugas sebentar dek, udah ayo langsung pulang apa mau mampir cari makan dulu, tadi Bunda tlpn Abang katanya Bunda nggak masak, nggak sempet lagi ada acara disekolah Rafael," Sahut Bintang. "Tadi siapa? " Tanya Bintang yang penasaran dengan sosok cowok yang menemani Pelangi saat dia belum darang.
"Oh itu kakak kelas Langi bang, Namanya Kak Langit, kenapa emang?
"Nggak kenapa-kenapa, cuma abang ingatkan kamu dek, jangan terlalu dekat sama cowok, selain Abang, Ayah dan Rafa, ingat kan pesan ayah apa, Abang nggak mau kamu kenapa-napa abang tuh sayang banget sama kamu dek," Ucap Bintang saat dalam perjalanan pulang dari sekolahnya Pelangi.
"Iya bang Langi tau kok, dan Langi akan selalu inget sama pesan Ayah dan Abang," Jawab Pelangi dengan senyum manjanya.
"Kita makan di Restoran Deket rumah aja ya dek, sekalian bungkusin buat Bunda sama Rafa," Ucap Bintang, terserah Abang aja deh, Langi mah ikut aja hehe,"sahut Pelangi. Bintang pun tersenyum dan mengacak sedikit rambut adiknya itu dengan sayang.
************
Langit baru saja sampai dirumahnya kali ini dia langsung pulang, karena tidak mood nongkrong bersama teman-temannya. Saat melihat sang kakak tengah asik menonton televisi sambil menikmati kue kering buatan sang mamih, Langit pun menghampiri Bulan dan langsung menjatuhkan tubuhnya di Sopa.
"Wih ada angin apa loe tumben jam segini udah nyampe rumah, apa nyasar loe lupa Jalan ke tempat nongkrong loe dek? " Tanya Bulan setengah mengejek adiknya yang biasa pulang saat adzan Isya baru pulang.
"Berisik loe Kak, gue lagi nggak mood nongkrong nih,"Jawab Langit dengan wajah sedihnya. Membuat Bulan mengernyit, dia penasaran dengan apa yang terjadi pada adiknya sampai dia segalau ini.
"Loe kenapa dek, loe ada masalah disekolah?" Tanya Bulan yang semakin penasaran dengan jawaban adiknya. Langit pun menatap Bulan sekejap lalu kembali menatap kearah televisi.
"Gue ditolak lagi Kak, sama cewek yang gue suka dengan alasan kelasik nggak boleh pacaran sampai dia lulus kuliah," Jawab Langit dengan nada sedihnya.
Pletakk
"Aww.. Sakit gila loe Kak,"teriak Langit sambil memegangi kepalanya yang dipukul remot TV yang Bulan pegang.
"Lagian loe dek, masih kecil udah pengen pacaran, belajar dulu yang bener, sekolah, kuliah, kerja baru nyari pacar atau langsung calon istri juga boleh, kalau sekarang loe itu masih SMP dek masih kecil, kasian loe Papih naro harepan sama loe buat nerusin bisnis dia, loe tau sendiri kan kalau gue mah cewek nggak bisa diharepin, meski gue sekolah tinggi tapi tetep bakalan dibawa suami gue nanti dan pasti bakalan masuk dapur dan ngurus anak mentok kesitu udah," Ucap Bulan menasehati adiknya.
"Emang ada yang mau sama cewek, jutek dan galak kayak elo Kak, nggak yakin gue" Ejek Langit.
"Eh jangan salah loe, gini-gini banyak yang naksir tau, cuma ya itu gue nggak mau pacaran dulu sebelum lulus sekolah, kuliah dan sebelum ngerasain dunia kerja," Jawab Bulan.
"Jadi gue ingetin yah, loe masih SMP jangan macem-macem, gue aja udah SMA nggak berani pacaran," Sambung Bulan sambil menikmati kue kering kesukaannya itu.
"Ah paling loe lagi nungguin bang Tatan yang nggak balik-balik, udah Kak lupain aja, paling bang Tatan udah lupa sama janjinya atau lebih parahnya lagi, dia udah punya pengganti kakak disurabaya, terbukti kan nggak pernah ada komunikasi sama sekali sama kakak semenjak kalian lulus SD, terakhir bang Tatan tlpn kakak waktu mau masuk SMP," Ujar Langit, membuat hati Bulan sedikit terluka, karena kembali teringat dengan ucapan Tatannya beberapa tahun silam sebelum kepergiannya ke Surabaya.
"Kalau gitu Lalan ikut Tatan Pelgi hiks.. "
"Nda boleh Lalan ntar adek Lalang siapa yang jagain kalau mamih lagi masak dan Papih lagi kelja, kita pisah dulu ya. nanti kalau kita udah besal, kita sama-sama yah, telus halus janji Lalan halus tungguin Tatan nda boleh suka sama cowok lain, Lalan halus tungguin Tatan disini, Ayah udah janji kalau udah gede Tatan, adek, Bunda dan Ayah bakalan pulang lagi kesini."
"Nggak dek, gue benci sama dia, dia udah bohongin gue Tatan udah bohongi gue, terserah dia kalau pun dia sudah punya perempuan lain, yang pasti gue udah janji Sama Mamih sama Papih kalau gue belum kerja gue nggak mau punya pacar."
"Jangan gitu Kak, gue percaya loe udah move on sama bang Tatan, tapi loe harus buka hati loe juga untuk laki-laki lain itu cuma saran gue Kak, jangan sampai loe dibilang perawan tua nanti, udah ah gue kekamar dulu mau istirahat cape gue butuh penyegaran, kalau mamih tanya bilang gue udah pulang," Ucap Langit, lalu pergi kekamarnya.
Mendengar ucapan Adiknya membuat Bulan berpikir Kalau mingkin apa yang dibilang Adiknya benar, kalau dia belum sepenuhnya move dari Tatannya, yang entah bagaimana kabarnya sekarang.
"Gue benci sama loe Tatan, gue benci banget sama loe arrrggghhh.. " Teriak Bulan, untung saja sang mamih yaitu Aleta sedang pergi kerumah temannya jadi Bulan bisa berteriak sesuka hatinya tanpa harus menjawab pertanyaan dari sang ibu kenapa dia berteriak seperti itu.
Tbc
Bagi yang penasaran sama Lanjutannya Monggo silahkan mampir ke E-booknya di Playstore dan Playbook, Linknya juga ada kok di Bioku 😊 bagi yang minat tapi males nyari di Playstore, tinggal cari Linknya di Bioku dengan judul Link 'Bulan dan Bintang' 😊
Dibawah ini 👇 adalah penampakan covernya ya guys 😁😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top