Chapter 36

Selamat datamg di chapter 36

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo

Thanks

Happy reading everyone

Hope you like it

❤❤❤

_______________________________________________

Usaha boleh, tapi tahu batasan Istilahnya pake feeling
Kalau ambisi, lo bisa aja usaha pake segala macem cara buat dapetin yang lo incar tanpa pake perasaan dan lebih cenderung maksa

~Zhardian Abimanyu~
_______________________________________________

Jakarta, 4 Oktober
09.00 p.m.

Debuman halus berasal dari pintu mobil yang tertutup menarik Galaxy dari kenyataan. Sudah dia duga sebelumnya bila Bintang memang tidak menganggap apa yang dia lakukan itu penting. Seperti saat ini contohnya, ketika dia menguji gadis itu untuk mengantarnya pulang di tengah acara makan malam, Bintang bahkan tidak bereaksi dan tidak mengatakan sepatah kata pun padanya selama perjalanan. Hanya ucapan terima kasih serta tidak akan mengulangi apa yang membuatnya muak.

Galaxy memukul stir dan menelungkupkan kepala di sana dengan posisi wajah melihat gadis itu masuk rumah.

Bohong bila dia tidak senang akan kehadiran gadis itu dalam konser tunggalnya. Apalagi dengan penampilan luar biasa manis seperti itu dan memberinya buket tanaman min yang cantik. Namun yang sangat Galaxy benci adalah reaksi Bintang yang tidak menunjukkan adanya tanda-tanda sakit hati atas perlakuannya. Itu berarti Bintang tidak menganggapnya penting. Kesimpulan tersebut seperti sebilah pedang yang menggores seluruh hatinya. Tidak berdarah, tapi sakitnya bukan main.

Jakarta, 4 Oktober
09.07 p.m.

Bintang :
Thanks banget buat bantuan kalian, tapi lain kali, jangan paksa gue ketemu dia lagi ya

Bintang mengirimkan pesan yang telah diketiknya tersebut pada semua orang yang ikut andil dalam mempertemukannya dengan Galaxy malam ini. Setelah itu memosisikan dirinya tengkurap sambil memejamkan mata.

Gadis itu merasa luka yang menganga dalam rongga dadanya bertambah parah. Mungkin sudah menjalar ke paru-paru dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Sampai-sampai bernapas pun terasa menyakitkan.

Beberapa detik usai pesan itu terkirim, Barja meneleponnya. Rasanya Bintang tidak sanggup untuk menjawab. Tidak hanya Barja, tapi juga Aira, dua sahabat dan pacar kakaknya juga ikut menelepon. Namun Bintang mengabaikan semua itu.

Tok tok tok ....

“Tang?” panggil Bulan sembari mengetuk pintu kamar adik tomboy-nya itu.

Tok tok tok ....

“Dek?” panggil Bulan sekali lagi. Kalau kakaknya sudah memanggilnya dengan sebutan itu, artinya Bulan sedang serius, tapi Bintang benar-benar tidak memiliki tenaga bahkan untuk sekadar menjawab.

Tok tok tok ....

“Dek, gue minta maaf ya Dek, buka pintunya bentar. Gue mau ngomong. Jaja udah nyeritain semuanya sama gue.”

Bintang masih tidak ingin peduli. Biarlah semuanya terungkap dan semua orang tahu. Toh tidak akan mengubah kenyataan. Bintang juga sudah lelah bertahan dalam keputus asaan. Tidak ada yang bisa mengubah hati manusia kecuali sang Pencipta.

“Jangan sedih ya Dek, lo masih punya gue, mama, Jaja, sama temen-temen lo semua yang peduli.”

_______________________________________________

Thanks for reading this cchapter

Thanks juga yang udah vote dan komen

See you next chapter teman ttemin

With Love
©®Chacha Elcipster
👻👻👻

2 November 2020

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top