Chapter 12-Missing

One month ago

Satu minggu setelah Selena mengusirnya dan bahkan tidak mau melihatnya sama sekali, Nicolas tahu dia sudah kalah. Ia kalah dalam pertarungan yang bahkan belum dimulainya sama sekali. Dulu, ia pantas mendapatkan semua ini.

Tapi tidak dengan sekarang.

Ia tidak akan kehilangan Selena lagi, tidak setelah apa yang dilakukan gadis itu kepadanya. Membuatnya membuka hati dan menyadari perasaannya sendiri. Sesuatu yang tidak ingin diakuinya dulu.

"Kalau kau tidak mau bertemu denganku hari ini, aku akan datang besok dan besoknya lagi! Dan kita tahu pada akhirnya kau akan membuka pintu ini, Sel!" teriak Nicolas di depan pintu apartemen Selena

Gadis itu tidak menjawab

Nicolas mengumpat dan mengetuk pintu itu kembali, "buka Sel, aku tahu kau sedang membutuhkanku. Kenapa kau begitu keras kepala?!"

"Pergi"

"Aku tidak akan pergi"

"Kau akan pergi dari pintu, Nic, aku bersumpah kau akan pergi dari tempat ini. Lebih baik kau pergi sekarang daripada aku memanggil penjaga karena keberadaanmu mengangguku" teriak Selena dari balik pintu

Nicolas tertawa, "panggil semua penjaga yang kau inginkan, tapi aku tidak akan pergi dari sini sampai kau membuka pintu sialan ini. Kau pikir bisa menakutiku dengan kata-kata itu?"

"Aku benar-benar akan memanggil mereka!"

"Try me. Dan mereka justru akan membantuku untuk mendobrak pintu sialanmu ini. Kau bisa melihat siapa yang memiliki kekuasaan lebih besar Sel. Aku dan bukannya kau"

"Apa yang kau inginkan sebenarnya sih?!" teriak Selena kesal dan membuka pintu dengan lebar.

Gadis itu berkacak pinggang dan mukanya memerah karena menahan amarah, "pergi dari sini sekarang juga dasar pria arogan tak tahu malu!"

Nicolas mengangkat kedua alisnya namun tidak mengatakan apapun

"Aku bilang pergi dari sini. Dasar kau sialan!" Selena meluapkan kekesalannya selama beberapa bulan ini dengan memukul dada bidang pria itu dengan kepalan tangannya. "Kau sialan... sialan..!"

Nicolas membiarkan gadis itu memukulnya selama beberapa saat, namun menarik tangan itu hingga tubuh gadis itu berada didekapannya. Kemudian Nicolas berbisik, "Biarkan aku yang mempertahankanmu, Sel, kau tidak perlu melakukan apapun. Biarkan aku disampingmu"

"..."

"Kali ini, Sel, aku bukan lagi pria brengsek yang dapat meninggalkanmu begitu saja"

Dan karena kata-kata itu, segalanya yang dipertahankan Selena seakan menguap. Cinta itu gila bukan? Bahkan sanggup mengubah pemikiran seseorang dan mampu menghancurkan tembok yang baru saja dibangunnya.

Segalanya musnah hanya satu kalimat itu.

Nicolas

Dokter yang mengenakan name tag "Matt Jonas" memperlihatkan sebuah gambar kepadaku. Aku hanya bisa terdiam, tentu saja aku tahu gambar apa yang baru saja di tunjukkan oleh dokter itu.

Dan justru itulah yang membuatku terdiam, sekujur tubuhku ngeri dengan apa yang akan dijelaskan oleh dokter itu.

"Melihat tatapan anda sepertinya anda sudah mengetahui apa ini" Dokter Matt kembali menjelaskan dengan tersenyum kecil, "bayi istri anda tidak berkembang, Sir..."

Aku menatap dokter itu dengan tatapan tidak percaya, "apa.."

"Bayi anda tidak berkembang, Apakah anda ingin melakukan tindakan lebih lanjut atau anda memilih untuk mempertahankannya? Saya takut, semakin anda lama melakukan tindakan, istri anda yang akan terkena dampaknya. Tubuhnya akan semakin lemah dan pada akhirnya hal itu akan membuat istri anda meninggal"

Lagi-lagi penjelasan itu membuatku menelan ludah sekeras yang aku bisa. Demi Tuhan, apa yang baru saja dikatakan dokter itu? Bayi Selena tidak berkembang? Ya, dia baru saja mengatakan itu bukan? Aku mengusap wajahku dengan tanganku yang besar, menutup mata sejenak sebelum menghela nafas panjang, "...aku harus bertemu dengan istriku"

"Silakan anda pikirkan yang terbaik untuk anda, Sir..." Dokter Matt menatap Nic seakan ia mengetahui apa yang sedang menjadi pikiran pria itu dan membiarkan Nic keluar dari ruangan dan kembali ke ruang UGD

Lisa berada disana berdiri dan seakan menungguku, "bagaimana? Apa yang dokter katakan?"

"Tidak ada. Aku harus melihat Selena, dimana dia?"

"Di bangsal perawatan. Tidak terlalu parah, hanya saja ia pendarahan sehingga membuat tubuhnya melemah. Kata dokter ia butuh istirahat" jelas Lisa dan mengikutiku dari belakang, atau tepatnya akulah satu-satunya yang mengikutinya dari samping.

Aku harus bertemu dengan Selena. Tapi apa yang harus aku katakan setelah bertemu dengan Selena? Mengatakan bahwa ia harus menggugurkan bayinya? Dan membiarkan dia membenciku setengah mati apalagi setelah apa yang sudah kulakukan padanya? Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dengan frustrasi.

**

Lisa membuka pintu kamar hingga terbuka dan memperlihatkan Selena yang berbaring lemah dikamar. Tanpa menunggu Lisa masuk kedalam kamar, Nicolas masuk kedalam kamar dengan cepat dan duduk disamping tempat tidur. Jemarinya menelusuri wajah Selena yang masih terlihat pucat, gerakan halus itu membangunkan Selena dari tidurnya.

"Nic.."

"Shh.. you'll be alright, Sel.." Nicolas mengecup salah satu sisi wajah Selena dan membiarkan gadis itu merasa nyaman, "kau harus banyak istirahat. Jangan pikirkan apapun.."

"Apa bayiku baik-baik saja?"

Nicolas tidak menjawab untuk beberapa detik dan mengangumi berapa cepat dirinya pulih. Sehingga ia bisa mengatakan dengan wajah tersenyum, "kita akan membahasnya nanti, sayang. Kau akan baik-baik saja"

"Tidak, kau bohong!" Selena menarik tangan Nicolas dengan kencang, "tell me, Nic. Apa yang terjadi pada bayiku?"

"kau akan baik-baik saja, Sel.."

Selena menatap Nicolas yang kini bernafas dengan sulit. Air matanya sudah tertahan dipelupuknya, "leave me alone.."

"Sel.."

"Please. Leave me alone. Aku ingin istirahat, Nic" selena menahan tangisannya yang sudah hampir pecah, menunggu hingga Lisa dan Nicolas keluar dari ruangan.

Dengan gerakan lembut, Nicolas mendaratkan kecupan ringan pada puncak kepala Selena sebelum dengan enggan meninggalkan gadis itu untuk beristriahat seperti yang diinginkannya

Ini pertama kalinya dalam hidupnya, Nicolas mengutuk segala kebodohannya dan ketidak mampuannya untuk menjaga gadis yang sangat dicintainya itu. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya ia berharap ada seseorang yang memukulnya hingga sekarat.

Kalau memang semua kebohongan bisa membuat selena lebih baik, maka ia akan berpura-pura tidak mengetahui keadaan bayi itu sebenarnya.

**



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top