Rekomendasi Film Pelangi #1

-Ek Ladki Ko Dekha Toh Aisa Laga-

Sutradara:

Shelly Chopra Dhar

Penulis Naskah:

Ghazal Dhaliwal, Shelly Chopra Dhar

Pemeran:

Anil Kapoor, Juhi Chawla, Sonam Kapoor, Rajkummar Rao, Regina Cassandra

Negara: 

India

Bahasa:

Hindi

Tanggal Rilis:

1 Februari 2019

Durasi:

120 menit

Genre:

Drama

Distributor:

Fox Star Studios

Plot:

Film ini dimulai dari potret Sweety (Sonam Kapoor) memandangi buku sketsanya di sebuah acara pernikahan keluarganya. Layaknya sebuah pertemuan keluarga, Sweety tidak bisa menghindari perjodohan yang terus digaungkan untuknya. Ia kesal namun akhirnya ia bisa menikmati pesta pernikahan setelah ia diperkenalkan dengan kakak laki-laki Kuhu (Regina Cassandra).

Sweety Chaudary, putri pemilik garmen Balbir Chaudary (Anil Kapoor). Keluarga Sweety sangat sempurna dengan ayah yang sukses dan kakak laki-laki, Babloo (Abhishek Duhan) yang penyayang. Tadinya Sweety merasa hidupnya sempurna sampai Babloo mengetahui rahasia terbesarnya. Sweety merasa sangat tertekan karena sang kakak menjadi sangat protektif dan kasar kepadanya.

Sahil Mirza, seorang penulis drama teater di Delhi sedang mempersiapkan pertunjukan berikutnya. Sahil sendiri merupakan putra dari seorang produser film yang memilih bekerja keras menggapai impiannya tanpa bantuan keluarganya. Kemudian ketika sedang mengawasi jalannya latihan teater, Sahil bertemu Sweety yang melarikan diri dari kejaran seorang pria. Keduanya sempat mengobrol singkat tentang arti cinta sejati. Sahil jatuh cinta kepada Sweety sehingga membuatnya nekat pergi ke Moga, Punjab untuk bertemu Sweety.

Ketika Sahil bertemu Sweety kesalahpahaman terjadi. Sahil diduga pacar Sweety dan itu membuat konflik antara Sweety dan keluarganya membesar. Di lain sisi, Sahil benar-benar menikmati kesalahpahaman tersebut sampai akhirnya Sahil tahu rahasia besar Sweety. Tadinya ia ingin pergi begitu saja setelah cintanya terhadap Sweety pupus, namun akhirnya Sahil memutuskan untuk membantu Sweety untuk berani menjadi dirinya sendiri di depan keluarganya sendiri.

Resensi:

Selayaknya film bollywood pada umumnya, tapi khusus yang ini dibumbui micin yang banyak. Ehe. (red. bikin ketagihan).

Ek Ladki Ko Dekha Toh Aisa Laga bukan kisah cinta konvensional dimana sepasang sejoli menemukan hambatan untuk bersatu. Film ini menjadi salah satu kampanye untuk tidak menghakimi para penganut aliran pelangi sebagai pelaku kriminal. Karena ya, mereka hanya saling mencintai, bukan saling membunuh satu sama lain. Dan secara implisit film ini mengkampanyekan anti nepotisme sekaligus memberikan kita kesadaran bahwa setiap orang di industri film melalui jalan panjang untuk meraih sebuah kesuksesan.

Mungkin jika ada orang yang belum tahu bahwa film ini ada unsur pelangi di dalamnya, pasti akan terkecoh karena film ini memberikan plot twist. Si penulis naskah sekaligus sutradara sepertinya ingin menggiring opini penonton kalau film ini adalah kisah cinta konvensional, tapi ternyata hmm--nonton sendiri aja deh. Ehe.

Di scene awal-awal, saya sudah bisa menebak sih tokoh mana yang akan dipasangkan dengan tokoh utama--ini karena dari awal saya sudah tahu kalau film ini ada unsur pelanginya, jadi saya bisa menebak--dan tebakan saya benar. Kelihatan kok dari ekspresi yang ditunjukan oleh si tokoh utama waktu di kamarnya--di scene awal-awal.

Sumpah, buat yang nggak tahu kalau film ini ada unsur pelanginya, pasti bakal terkecoh karena penggiringan opini yang cukup pintar lewat dialog-dialog paralel para tokoh.

Saya suka film ini karena selain scoring musiknya yang bagus. Scoring musiknya tuh bener-bener dibuat untuk ngikutin mood alur cerita, jadi nggak bosen. Apalagi film ini tuh tipikal film bollywood yang suka dibintangi oleh Shah Rukh Khan. Isinya nari-nari gitu, tapi nggak ada adegan nari dibawah pohon sambil hujan-hujan ya.

Tapi ada yang buat saya gagal paham sih. Saya masih nggak paham, kenapa hanya karena pelukan aja bisa jadi masalah? Apa memang di India sana sesama perempuan nggak boleh berpelukan?

Ohya, menurut saya masih ada yang kurang dengan film ini, yaitu: interaksi si tokoh utama dengan pasangan.

Menurut saya, masih kurang greget sih, kayak masih ada yang kurang gitu loh kalau interaksi mereka cuma seperti itu. Interaksi seperti itu mah disebut sahabatan juga bisa, kan sahabatannya perempuan beda sama sahabatannya laki-laki.

Karakter si tokoh utama kurang memperlihatkan kalau dirinya memang "berbeda", jadi feel-nya dia sebagai seorang lesbian kurang nyata. Malah feel-nya lebih dapet di interaksi si Balbir sama Chatro. Lucu aja gitu mereka. Udah tua tapi ngegemesin. Tapi yaudah sih, mungkin karena si sutradara pengen fokusnya ke perjalanan melela si tokoh utama.

But, overall, film ini bagus. Film yang ringan dan sangat cocok untuk dijadikan hiburan dikala senggang atau lelah yang mendera. Lumayan buat hiburan. Bisa jadi pilihan kalau pengen melihat film bertema lesbian dengan ciri khas bollywood.

So, saya sangat merekomendasikan film ini kepada rekan-rekan sekalian.

Selamat menonton bagi yang belum--atau yang akan--menonton.

Bagi yang sudah menonton, menurut kalian film ini gimana?

Rating:

IMDB: 5.5/10

Versi saya: 8.5/10

Result: Sangat direkomendasikan.

.

.

.

.

.

.

P.S:
Oke saya jadi suka soundtracknya ELKDTAL! Apalagi yang House Party. Ehe.

Chakk! Chakk! Chakk! Sharaabaan!
Chakk! Chakk! Chakk! Sharaabaan!
Chakk! Chakk! Chakk! Sharaabaan!
Welcome to my house party!

.

.

.

P.S.S:
Ternyata tokoh Sweety (Sonam Kapoor) di dunia nyata memang anaknya si Balbir (Anil Kapoor)--bapaknya di film ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top