Kuroo Tetsurou • Kepala

Maaf atas keterlambatannya. Kemarin lagi belajar buat pts soalnya😭😭🙏

Nih lah, saya bawakan jamet nekoma^^

Selamat membaca.

Sesekali dirinya menatap jam dinding yang berada di tembok agak atas. Matanya bergerak-gerak gelisah seakan menunggu sesuatu. Sejalan dengan matanya, kakinyapun turut berjalan kesana kemari.

"Mereka kemana sih? Harusnya kan mereka sudah datang. Hadeh, jangan overthinking, jangan overthinking. Mereka pasti sedang bersenda gurau di tempat ganti baju. Tapi, kok tumben. Padahal ini sudah 10 menit berlalu."

Gadis berkepribadian introvert dengan tinggi yang hanya mencapai 160cm itu, sedang memandangi pintu gym indoor. Kacamatanya yang berbentuk kotak, bertengger manis di hidungnya. Rambut (h/c)nya diikat satu ke atas rapi, menyerupai ekor kuda.

Kesan imutnya bertambah ketika amarahnya tersulut. Maka dari itu, banyak kaum adam berlomba-lomba membuatnya marah. Namun ia tetap menjaga emosinya ketika bersama teman seangkatannya. Beda halnya jika ia sedang mengikuti kegiatan klubnya.

Segala macam perasaan, ia tuangkan kepada anggota dari klub tersebut. Dan kebanyakan memang menerima sifat-sifat itu dengan hati yang terbuka lebar. Ada kalanya ia bahagia, sedih, juga marah.

Kadang, mereka sampai tertegun ketika melihat gadis itu mengeluarkan sifatnya yang tak pernah ia tunjukkan ke orang lain.

Bukannya gimana-gimana, tapi ia tidak ingin dekat dengan terlalu banyak laki-laki. Nanti bisa di cap perempuan murah. Ia hanya ingin dekat dengan beberapa saja.

Di bajunya terdapat sebuah name tag yang bertuliskan (l/n)(y/n). Karena memang itulah namanya.

Teman perempuan untuk seangkatannya saja bisa di hitung dengan jari. Bagaimana dengan teman laki-lakinya? Mudah saja. Jawabannya kurang dari 5.

Tapi ia sendiri tidak terlalu mempermasalahkannya selama ia masih mempunyai teman baik.

"Hah... Aku tidur dulu aja kali ya. Ngantuk banget lagi. Coba saja, kalau hari ini tidak ada klub. Pasti aku sudah tidur di rumah. Hmph, merepotkan." Tangannya menarik sambungan kacamata yang berada di batang hidungnya.

Kemudian, ia kembali menarik ikatan rambutnya yang menurutnya akan mengganggunya.

Setelah ia meletakkan kedua benda tersebut di sebelahnya, iapun menggeletakkan dirinya di bagian sisi lapangan voli indoor.

Rasa lelah, kantuk juga kesal yang mendekap di tubuh serta pikirannya pun perlahan menghilang. Tergantikan oleh rasa nyaman akan udara sejuk di dalam lapangan indoor.

Meskipun lapangannya tergolong lapangan indoor, disana tetaplah ada beberapa jendela yang sengaja dibukanya agar sirkulasi udara tetap berjalan.

Klub yang ia ikuti kan voli. Secara, kalau tidak dibuka, anak-anak voli akan meninggal karena kehabisan oksigen.

Satu hal yang gadis itu tidak tahu. Sebenarnya hari itu, semua klub sedang libur karena satu minggu lagi akan di adakan ulangan tengah semester yang memaksa semua murid untuk fokus pada ujiannya saja.

Kemarin, ia mengerjakan 3 tugas dari 3 mata pelajaran yang berbeda. Akhirnya ya begitu. Ia tidak dapat mengecek ponselnya, dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur tercintanya.

Kala itu, jam digital di mejanya sudah menunjukkan pukul 01.26. Pantas saja ia mengutamakan waktu tidurnya yang sangat terkikis daripada membuka ponselnya.

Sungguh kasihan. Tapi mau bagaimana lagi? Itulah kehidupan sebagai seorang siswi yang rajin dan tidak pernah melakukan pelanggaran.

•    •    •

Mata bulat nan kecilnya terbuka perlahan. Menetralkan cahaya matahari yang menyorot sangat kencang ke sekitarnya. Nafasnya terasa begitu berat, entah kenapa. Padahal sebelum tidur, ia merasa baik-baik saja.

Gadis itu hendak mendudukkan tubuhnya. Akan tetapi, ia merasakan sesuatu yang cukup berat di perutnya. "Hah? Apa ini?" Ia tak bisa duduk, jadi ia tidak bisa melihat sesuatu yang membuat perutnya terasa empat kali lipat lebih berat dari biasanya.

Jari-jarinya bersentuhan dengan surai lembut yang berwarna hitam.

Mentalnya terguncang. lah... Apaan tadi?

Kedua tangannya mulai bermain di surai itu. Menelusuri setiap incinya sembari menerka-nerka sesuatu yang berada di perutnya saat ini.

ini apa? Kenapa lembut sekali? Apa anjing? Mana ada anjing kecil yang berkeliaran? Apa ada?

Dirinya terus memainkannya sampai ia tak sengaja menyentuh kulit dari sang pemilik surai hitam itu. "Hngh," ia melengguh di dalam tidurnya.

eh? Laki-laki? Lah siapa?!

Jantung gadis itu berdegup cepat. Ia bingung dengan maksud dan identitas laki-laki yang menidurkan kepalanya di perutnya. Tidak tahan dengan kebimbangan ini, ia segera mendorong keras kepala itu.

Namun usahanya sama sekali tidak membuahkan hasil apapun. Lidahnya berdecak kesal. "Ck, siapa sih ini?!"

Tangannya berusaha mencari pipi orang tersebut. Setelah ia menemukannya, ia segera memukul-mukul kencang pipi tersebut. "Bangun ih! Siapa sih ini?"

Tak lama, pemilik kepala itu segera bangun. Di angkatnya kepala miliknya. Laki-laki itu menatapnya sayu. "Konbawa, (y/n)-chan."

Ia membeku melihat laki-laki yang ia kenal. "Kenapa tidur disini? Cepet bangun sana!" Sekuat tenaga gadis itu mendorongnya. Tapi hasilnya masih sama.

"Ehhh, aduh. Bentar doang ya. Ngantuk banget ini mah." Ia kembali menidurkan tubuhnya di atas lantai kayu. Jantungnya berdebar-debar saat ini.

K-kuroo kok bisa ada disini?! Tidur di atas perutku lagi. Duh, malu. Bukannya dia biasa pulang bareng Kenma ya? NGAPAIN DISINI SIH?!!

"Sana!! Menyingkirlah! Yang lainnya kemana sih?" Bukannya laki-laki itu menyingkir, ia malah tertawa kencang. Lantas, gadis itu menghentikan dorongannya pada kedua bahu sang pria.

Jantungnya berdegup cepat ketika mendengar Kuroo tertawa. Tanpa sadar, bibirnya tertarik menjadi senyuman manis.

"Lagian kamu ini ada-ada saja. Kan kemarin sudah dikasih tau kalau hari ini tidak ada kegiatan klub sama sekali. Gimana sih."

Ctakk!

Sentilan lumayan kencang mendarat sempurna di kening (y/n). Ia meringis kesakitan. Bahkan bekasnya tampak memerah.

"Ittai... Dasar tidak punya perasaan! Sakit tahu!!" Belum sempat dirinya memahami perkataan Kuroo, si laki-laki berambut jamet itu sudah menyentilnya. Alhasil, ia hanya memikirkan otaknya yang terguncang akibat sentilan mematikan tadi.

"Ya aku maunya tempe."

Hening melanda diantara keduanya untuk beberapa saat. Wajah (y/n) memerah kesal.

Buk! Buk! Buk!

"DASAR ANEH!!!" (y/n) memukuli kepala Kuroo agar dirinya tersadar dan segera melepaskan pelukannya.

"Aduh! Aduh!! Kita sudah kelas 3 SMA lho! Kalau kinerja otakku menurun, bagaimana? Aku tidak bisa masuk kampus yang ku inginkan. Aduh—berhenti dong (y/n)-chan! Aku tadi cuma bercanda doang!" Kuroo memegangi kepalanya sembari meringis kesakitan.

"Salah sendiri!! Cepat pergi!" Mau tak mau, Kuroo akhirnya melepaskan pelukannya.

(y/n) berdiri dengan mukanya yang masih tertekuk. "Kalau mukamu masih seperti itu terus, nanti bisa aku cium lho~"

m-menjijikan! Bisa-bisanya dia berkata suatu hal yang mengerikan seperti itu!

Plak!

"Dasar mesum! Kemana yang lain, kapten?" Kuroo memegang pipinya yang menghangat akibat tamparan dari gadis yang ia kerjai sebelumnya.

"Ck, kan sudah kubilang. Hari ini tidak ada kegiatan klub sama sekali. Kamu itu liat hp tidak sih?" Gadis itu mematung mendengarnya.

h... Hah?!

"Beneran?"

"Benerlah. Makanya, kalau ada hp itu ya sering di cek lah. Jadi ga kaya gini. Info penting malah ga tau. Gimana sih." Di pukulnya lengan laki-laki itu berulang kali.

"Ya maap! Kemarin aku habis mengerjakan tugas sampai jam 1!!"

"Hmph, yasudahlah aku mau pulang dulu ya. Dah (y/n)-chan~~"

"Lalu maksudmu meletakkan kepala beratmu di perutku itu apaa hah?!?!" Geram si gadis dengan mencengkeram pergelangan laki-laki yang hendak melarikan dirinya.

"Temanmu itu khawatir denganmu yang tidak membalas chat ataupun telepon mereka tentang dibatalkannya kegiatan klub tahu. Jadi mereka memintaku memberitahumu tentang kegiatan klub yang dibatalkan. Tapi karena kamu tertidur sangat lelap, meskipun sudahku bangunkan berkali-kali, kamu tetap tertidur.

Jadinya aku memutuskan untuk ikut tidur saja deh hehe." Jelas kronologinya panjang.

"Tapikan hari ini aku bertemu dengan mereka. Kenapa tidak dibicarakan saja?"

"Ohh itu... Katanya, mereka lupa. Sampai rumah, mereka baru ingat lagi."

...dasar teman pelupa. Ada-ada saja.

"Yasudah, terima kasih sudah dibangunkan." kata gadis itu dengan kepala tertunduk menahan rasa malunya.

"Sama-sama~~ Jaa, aku pergi dulu ya (y/n)-chan."


— Omake —

"Oh iya, ngomong-ngomong di bangunkan... Tadi aku sempat menciummu. Tapi kamu tidak bangun juga—

"APAAA?!" Si Gadis hendak menarik tangan laki-laki tadi. Namun, laki-laki itu sudah berlari lebih dulu daripadanya.

"DASAR MESUM!!!"

"MESUM GINI KAMU SUKA KAN?!"

"JANGAN HARAP!!!"

Setelah mereka berdua puas saling teriak meneriakki, si gadis manis itu memegangi bibirnya. 'masa sih?'

Senyuman tipis terulas di wajahnya. a-ah, tidak mungkin!! Dia sangat aneh...

Tapi, ya... Aku menyukainya.




— 1303 words.
28-09-2021.

Maafkan ke-cringe-an saya. Ga tau kenapa seneng aja bikin ginian😭

Kalian udah ada yang pts belum??

Kalau ada yang lagi pts atau sebentar lagi, semangat yaa😊😊

Kalian pasti bisa kok!! Ganbatte ne💕💕




Kasian Kenma😭😭

Oh iya, minggu depan kan udah oktober ya. Itu saya publishnya malem aja ya. Soalnya kan ada cerita khusus oktober gitu ya...

Iya, gitu aja.😂

Ok, sampai ketemu senin depan. Saya usahakan bisa tepat waktu buat minggu depan ya.

Minggu depan saya masih pts. Jadi takut telat publish lagi.😣

Sekali lagi saya mau minta maaf atas keterlambatannya🙏🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top