20

Driana Natasha
New status
"Lihat? Kami memang tak menjalin sebuah hubungan spesial. Tapi kami memiliki keyakinan. Keyakinan akan kepastian, keyakinan akan sebuah jalan. Jalan yang kami tempuh bersama.."

Fabian
New status
"Bahkan sebuah hubungan spesial saja belum kami bangun, tapi keyakinan kami lebih besar dari keyakinan-keyakinan orang yang memiliki sebuah hubungan khusus. Aku–kita–memiliki keyakinan, keyakinan akan sebuah jalan. Jalan yang kami tempuh bersama.."

Driana Natasha : cie status nya ngejawab status gue wkwkw

Fabian : siapa yg ngejawab status lu? Orang gua jawab status calon pacar gua

Driana Natasha : beuhh sibapak udh punya calon nih.. Padahal kemaren omongannya manis banget pak..

Fabian : yaelah baper aja lu dri.. Kan calon pacar gua itu lu, jelas2 gua ngebales status lu sayang

Driana Natasha : ogitu ya.. Ihh sosuit deh kamu
Driana Natasha : ihh geli wkakaka

Fabian : sini cium dulu pacar ciapa cih?

Driana Natasha : aku mah masih polos kakak, ngga boleh pacar-pacaran

Fabian : kalo gua tembak mau juga kan?

Driana Natasha : ngga lah

Fabian : ah masa?
Fabian : yaudah gua balikan sama veline lagi aja kali ya

Driana Natasha : bodo

Fabian : dri, veline nge chat gue

Driana Natasha : chat apa?

Fabian : nanyain kabar

Driana Natasha : oh

Just read. Bian tidak membalas pesan terakhir Driana, entah mengapa. Driana takut Bian benar-benar kembali pada cinta lama nya, Eveline.

Driana Natasha : bi
Driana Natasha : lo lagi chat sama veline ya? Kok chat gue gadibales?
Driana Natasha : dilupain njirr haha =)
Driana Natasha : i'm fine loh bi
Driana Natasha : gua baik-baik aja
Driana Natasha : ihh lu mah beneran ngilang
Driana Natasha : oke deh =)
Driana Natasha : gue sayang lo
Driana Natasha : hoho =)
Driana Natasha : hoho =(

Pesan bertahap yang Driana kirimkan ke Bian, belum juga mendapat tanggapan dari Bian. Hanya terkirim tapi tidak dibaca. Pikiran negative Driana sudah memenuhi otaknya. Gadis itu, mengeluarkan setetes air matanya.

Fabian : keluar deh dri =)

Bian membalas pesan Driana yang panjang itu. Tapi tidak menjawab pertanyaan Driana. Ia malah menyuruh gadis dengan tubuh ramping itu keluar dari rumahnya. Driana mengusap air matanya, keluar rumahnya. Dan mendapati Bian dengan kaos hitam dan setangkai mawar, hanya itu.

"Hai Dri.." sapa Bian dengan cengiran mautnya. Bian menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Gue mau ngomong sama lo." Driana mengangguk. Entah mengapa, kini jantungnya berdebar lebih cepat seperti sebuah drum yang sedang dimainkan. Bian diam sejenak. "Gue mau nembak lo."

Duh!!
Bian ganteng-ganteng kok ya dongo. Mau nembak jangan ngomong-ngomong atuh. Sini cipok dulu *eh
Driana menyamarkan senyumnya yang sedari tadi ia tahan. Ia tak mau menghancurkan moment indah ini. Ia diam. Memerhatikan manik mata Bian yang sedari tadi tak menatap Driana sedikitpun.

"Nih buat lo." Bian memberikan mawar yang ia bawa tadi kepada Driana. Bian bingung, kenapa mau nembak cewek, dia jadi bloon gini. Dan inilah saatnya...

"Gue suka sama cewe," ada jeda sedikit "sampai akhirnya gue sayang sama dia," Bian berdeham. "Dan gue punya rasa ingin memilikinya." Bian melirik Driana.
Driana menundukan kepalanya. Menatap sepasang kaki yang sedang berhadapan. Sepasang miliknya, dan sepasang lagi milik Bian.

"Driana Natasha.. Would you be mine?" Kali ini, terlihat tulus, Bian menatap mata Driana lekat. Driana pun sebaliknya. Mereka saling tatap, kesunyian menerpa keduanya. Kebahagiaan meliputi Driana, namun tidak pada Bian, dia takut ditolak. Driana kelihatan berpikir. Bian yang biasanya pintar dan mencapai peringkat ketiga dikelas, malah berubah menjadi dongo saat ingin nembak cewek. Sebenarnya, Driana tidak sedang berpikir, ia sedang menahan tawanya melihat muka Bian yang berharap-harap cemas. Seperti menahan buang air besar, wajah Bian terlihat lebih serius dari biasanya. Padahal jawabannya sudah pasti...

"Yes, i will be yours. Fabian Grileus Jo."

—End—

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top