Younger Times

Semua berawal dari suatu kisah, sebuah kisah yang menghubungkan banyak orang. Sebuah kisah yang mungkin memberi sedikit hiburan bagi para jiwa yang merana oleh wabah yang melanda negeri. Ini bukan sekedar cerita fiksi, melainkan secuil sejarah yang dipenuhi oleh kenangan manis.

Mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak kelas 4 SD, sudah begitu banyak buku yang dipenuhi oleh goresan tinta buah pikirannya. Kakinya mulai melangkah melewati pintu selanjutnya begitu memasuki bangku SMP, dimana ia pertama kali mengenal dunia yang tak pernah ia ketahui sebelumnya. Novel.

Tidak dapat dipungkiri sejak awal dirinya begitu menyukai buku, walaupun itu adalah kali pertamanya mengenal buku fiksi melalui teman sekelasnya. Bukan hanya itu saja, dirinya semakin terpacu begitu melihat karya fiksi buatan rekan seasramanya.

Bukan main rasa ketertarikannya pada dunia fiksi saat itu, bahkan dalam sehari ia dapat menamatkan tiga buah novel. Benar-benar bukan main. Menulis kisah fiksi di buku tulis seakan menjadi trend saat itu di kalangan beberapa orang, di masa itulah ia pertama kali berhasil menamatkan cerita yang ia buat dengan menggunakan bahasa Inggris. Atas dasar rasa itulah, akhirnya dirinya memutuskan untuk membuat akun Wattpad bertepatan dengan hari ulang tahunnya saat pelajaran TIK.

Kisah berlanjut ketika dirinya duduk di bangku kelas delapan, di mana ia tak sengaja melihat unggahan tentang Boboiboy The Movie 2 di beranda akun Facebook miliknya. Terkejut bukan main dirinya, bagaimana bisa ia tertinggal? Pada akhirnya ia mulai kembali mengikuti serial Boboiboy lagi, sama seperti empat tahun yang lalu.

Begitu liburan akhir semester tiba, ia akhirnya mencoba untuk mulai menulis menggunakan Wattpad, Morning Xiao. Kesalahan yang ia lakukan adalah, ia lupa bahwa dirinya tidak dapat mengurusnya dalam jangka waktu yang cukup lama.

Kelas sembilan, di mana semuanya benar-benar bergerak begitu cepat. Ia berhasil menamatkan cerita selanjutnya nya, dengan jumlah halaman yang lebih banyak dari sebelumnya. Namun ternyata semua itu mulai berubah saat pandemi menyerang, di mana seharusnya ia pergi berwisata di masa akhir sekolah menengah pertama. Semua sekolah diliburkan, termasuk sekolahnya. Serial pertamanya, Rintis Island, yang telah ia tamatkan sebelumnya saat masih di asrama, berhasil melesat. Sungguh, ia tidak pernah menyangka akan hal itu. Melalui kolom komentar, ia berhasil mendapatkan beberapa teman, salah satunya adalah Zakiya.

Zakiya jugalah yang termasuk di antara beberapa orang yang ikut berpartisipasi dalam cerita School for the Richest, dari sanalah mereka mulai saling bertukar nomor ponsel. Masa pandemi membuat dirinya memiliki banyak teman, baik dari Wattpad maupun dari RP.

Pada suatu hari, salah satu temannya mengajak untuk membuat grup WhatsApp yang berisikan para penulis Wattpad. Ia pun menyetujui hal tersebut, di mana ia akhirnya bertemu dengan lebih banyak penulis yang sama seperti dirinya. Di antaranya adalah Najwa dan Melan.

Apakah kisah itu berhenti sampai di sana? Tidak, semesta masih memiliki alur yang lebih indah untuk dirinya. Dirinya memang sering memperhatikan status WhatsApp milik teman-temannya, entah mengapa dirinya merasa tertarik dengan cerita yang dibagikan oleh Najwa melalui tautan.

Cerita itu memang sudah dibatalkan publikasinya, namun kenangan itu masih ada. Saat ia menuangkan komentarnya, sang penulis (yakni Najwa sendiri) malah terkejut atas kehadiran dirinya. Bahkan, ia tertawa sendiri saat mengenang masa itu.

Di sanalah ia mulai berkenalan dengan Ikla, yang mana kemudian menjadi anak angkat onlinenya, sama seperti Zakiya. Dirinya diberi penawaran untuk bergabung ke grup yang berisikan pendukung pasangan BoYa, yang mana langsung ia setujui.

Kebersamaan itu seiring waktu mulai berkurang, dirinya sudah harus kembali mengenyam pendidikan di pesantren. Kini dirinya telah duduk di bangku kelas sebelas, ia harus berpisah selama satu semester lamanya dengan teman-temannya. Tidak apa pikirnya, mereka masih bisa berkomunikasi melalui Instagram ataupun Wattpad.

Namun nyatanya, semua tidak semudah itu. Salah satu temannya sekaligus anak onlinenya, yang mana memiliki peranan cukup penting baginya, memutuskan untuk pamit. Jujur saja rasanya sulit baginya, walaupun dirinya masih dapat dikategorikan sebagai anggota baru di antara rekannya yang lain.

Dengan hilangnya pandemi, teman-teman onlinenya pun turut menghilang sedikit demi sedikit. Mulai dari rekan sesama penulis hingga sang pasangan RP, semua kembali pada kesibukan masing-masing. Sedih memang, namun tak ada yang dapat ia lakukan selain membiarkan mereka pergi. Namun setidaknya, masih ada beberapa yang tetap tinggal.

Namun siapa yang dapat menyangka, berawal dari pesan yang dikirimkan di grup utama, bisa menghasilkan sebuah kejadian yang tidak terduga. Berawal dari niat ingin meramaikan kembali grup utama dengan 'menculik' beberapa anggota inti yang merupakan para admin yang telah keluar dari grup utama (tenang saja, mereka masih berada di grup admin yang selalu ramai), hingga akhirnya seseorang yang selama ini dinantikan pun kembali. Ikla, ia kembali tepat beberapa hari sebelum hari itu tiba.

30.06.

Ia merupakan angka yang penuh makna, menceritakan lika-liku pertemanan mereka. Ia mampu menceritakan tentang kepergian, harapan, ketulusan, dan kenangan tak ternilai. Dua tahun tak terasa telah berlalu, mereka tumbuh bersama dalam ikatan pertemanan yang penuh makna.

Sungguh, ia berharap ikatan itu akan tetap bertahan abadi. Namun yang datang, tentu akan pergi. Ia hanya berharap jika memang harus pergi, jangan sampai kepergian itu disebabkan oleh akhir yang tidak baik. Segala yang telah pergi terkadang dapat datang kembali, baik berupa kenangan maupun wujudnya sendiri.

Sungguh manis pertemuan ini, semoga semesta dapat mempertemukan kita semua suatu hari nanti.

Happy 2 years Friendship Anniversary,
Ra.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top