mereka




Udah sekitar 3 jam ngaret dari target tujuan waktu diandra buat review materi kuliah hari ini,

Abis kuliah pagi, diandra langsung ke apart buat nyalin matkul hari ini dari pertemuan pertama. Soalnya dua minggu lagi udah mau uas, jadi perempuan itu udah mulai siap siap.

tapi siapa sangka cezka yang baru dateng dengan segudang senyum cerah nya itu langsung teriak sambil senyum yang kayak nya senyumnya udah dari kemarin malem.

kemarin cezka di jemput ajun, katanya mau kencan. terus jam 10 belum balik yaudah diandra tinggal tidur, paling juga ke studio ajun bantuin ajun buat lagu atau ngelakuin hal mager bareng lainya.

tapi ternyata salah, cezka dateng bawa segudang cerita bahagianya. dari ajun beli mobil tua, ajak ke keliling jabotetabek, terus quality time yang golden banget soalnya seru malem malem sambil cerita cerita.

DIANDRA IKUT BAPER, IKUT SENYUM GEMES SAMBIL DENGERIN CEZKA CERITA.

Cezka cerita dikit, cuman diandra maksa SOALNYA DIA YAKIN ADA BANYAK EASTER EGG KECIL YANG TERNYATA PENTING ALIAS BAPERR BANGET DI CERITA ITU.

Diandra :

Bangsat bangsat bangsaatt!

cezka:

diandra sampe gigitin kain balinya saking gemesnya cerita cezka. udah kaya BODO AMAT DEH RANGKUMAN UASNYA INI LUCU BANGET SOALNYA.

Cerita selesai sore, padahal siang mulai ceritanya. Lama banget, tiga jam itu mereka sama sama nyengir sambil jerit jerit gak jelas.

cerita hari itu harus berhenti soalnya cezka harus pergi lagi, ada kerja kelompok buat presentasi kelasnya lusa.

nah diandra juga harus mulai fokus lagi ke materinya walau sebenernya pikiran dia udah gak bisa fokus.

ending ngerangkum hari itu dia cuman nulis dia paragraf, sisanya dia ambil canvas nya sama cat airnya terus dia ngelukis. PERASAAN BAHAGIA KAYA GINI TUH HARUS DI WUJUDIN, HARUS DI KUNCI.

Terus karena diandra BUTUH INSPIRASINLEBIHH. Dia pack packin semua alat lukis nya, terus dia pergi ke halte busway. Kayaknya sore ini dia bakal mau main ke studio lukisnya siyeon, di pinggir kota sih gak papa,

kali itu busway gak padet banget, diandra berdiri disana sambil dengerin lagu masdo yang "bercanda di malam indah" sambil merhatiin jalanan kota yang sinar mataharinya mulai turun.

dibalik maskernya, bibirnya masih tersenyum, membayangkan kisah kisah cezka dan ajun yang masih menempel jelas di otaknya.

POKOKNYA DIA HARUS INGET CERITA ITU!

HARUS!

Biar sampe studio nya siyeon dia bisa langsung lukis!

diandra turun di busway, abis itu mesen taxi buat ke toko studio kecil yang dari depan keliatan hangat, interior yang di susun sedemikian rupa.

di depan emang kaya cafe kecil yang pembelinya selalu ramai datang satu persatu, diandra kenal semua pelanggannya maupun pelayannya, mereka semua anggota club seni lukis yang diandra ikuti sejak 3 tahun silam.

studio siyeon ini ibarat markasnya, makanya pengunjungnya juga biasanya udah saling kenal.

entah kadang mereka saling review film, atau diskusi soal tatanan kota baru yang jadi hottopic, atau diskusiin apa aja deh!

Kalau cezka ikut ke club saudara dari club ini, jurnalistik. beda cuman masih satu lingkup.

"hallo nona"

Diandra balik menyapa dengan senyum energinya, "hallo mas brow" ucapnya sambil mengulurkan tanganya.

"Mau lukis?" Tanya petra, si barista penjaga cafe malam ini.

"iya, siyeon ada kan pet?"

Petra menganguk, alih alih melepas jabatan tangan mereka, petra malah menarik tubuh perempuan itu mendekat.

"ada apa?" Tanya nya selidik

"keliatan seneng banget malem ini? Cerita dong!"

diandra tertawa lepas, "ada cerita bagus, tapi tokoh nya rahasia"

"kenapa?"

"soalnya tokoh figure"

"kamu kenal deket sama salah satu tokoh figure?" Tanya petra berbisik

Diandra tersenyum penuh arti, lalu menjauhkan badanya lalu berkaca pingang bangga. "Kalau itu! Rahasia!"

petra ikut tersenyum, "masuk aja, ada Si acep juga di dalem"

"Duluan petra"

"enjoy"

gini, cafe yang keliatan menghangatkan hati itu sebenernya gerbang kecil sebelum mereka masuk ke dunia fantasi yang keren banget!

Ibaratnya sebelum kamu nemu dunia fantasi, kamu harus lewat lubang kecil di sela sela tembok batu berdebu yang tidak menarik. Setelah melewatinya baru kamu terpana dengan semua hal indah dibalik tembok itu.

nah ini persis seperti itu, diandra harus naik tangga sekitar 5 lantai dulu baru bisa melihat semua hal indah disini.

Sebuah lantai yang temboknya mengunakan kaca, pemandangan luar yang langsung di depan mata seperti   rel kereta cepat yang dekat dengan sisi gedung, pemandangan kota yang warna warni, semua itu beralas rumput sintetis yang lembut di kaki. jangan lupa di langit langit nya di buat lampu lampu kuning hangat berjejer, juga di beri ornamen ornamen bintang dan planet dalam lampunya seakan langit hanya berjarak 7 jengkal dari atas kepala kita.

siyeon disana menyambutnya, dengan wajah penuh bercak cat air disana.

"my girrrllll" ujar siyeon hampir menjerit, lalu memeluk tamunya dengan erat.

"Udah lama gak kesini?! Kenapaa?"

"sibukkk! Kuliah beneran buat aku beneran sekarat" kata diandra

Perempuan itu, alias siyeon, mengambil sebuah apron hitam yang dilipat rapih di sebuah lemari dekat pintu masuk.

"go on, ada acep juga. Tadinya kalau kamu sorean dikit kesini, ramai" cerita siyeon

"makasih" diandra menaruh tas alat lukisnya sebelum memasang apron itu di badanya.

"kangen juga gak kesini"

"nah kan, kalau begitu sering mampir kesini" kata siyeon lalu menyodorkan sebuah wadah baskom berisi air.

"aku usahain deh besok besok"

"bawa pacar juga boleh"

diandra memekik,

pertama karena dia kaget, siyeon tahu dari mana hal itu? Karena diandra sama adji pacaran yang baru tau cuman dikit.

yang kedua,

dia lupa, tadi sore adji nelfon, diandra lupa bales💔

____


"hai"

"hai? Loh masih inget aku?"

ngambek. adji ngambek.

diandra cuman senyum kecil sambil buru buru pake sabuk pengaman, harus udah bunyi klek! Sebelum adji komen, kalau adji udah komen ribet urusannya.

iya jadi tadi diandra suruh aja adji jemput dia disini setelah dia selesain lukisanya 70%

"itu tadi—" diandra menunjuk toko kecil yang ramai pengunjung di sebrang mobil yang mereka naiki "cafe temen aku"

"temen siapa?"tanya adji

"temen aku"

"iya, namanya?"

"kamu gak kenal"

"iya aku cuman nanya"

"percuma adji aku kasih tau kamu gak bakal kenal"

"iya aku cuman mau tau namanya"

"Sila Yheny Poetri, di panggil siyeon, anak seni UI, ibunya tokoh seni di negara ini, udah nyiptain syair syair sampai ke belanda. Keren kan?"

"ohh"

diandra menurunkan topi di atas langit mobil adji, mengunaakaan kaca kecil disana untuk kembali mengoleskan lipstick nude orange disana.

"Jalan jalan yu" kata dianda

"besok aku ada ujian praktek"

"yaudah abis ujian?"

"Harus hafalin lembar terakhir undang undang, biasanya aku sensian kalau soal ngahafalin undang undang"

"yaudah, bulan depan?"

"Bulan depan aku magang di kantor jaksa"

diandra : 😶😶😶

adji: ☹️🙁🙁

"yaudah gak papa"bales diandra lagi sambil ketawa, "Mahasiswa sibuk"

"Seharusnya emang sibuk, kamu yang mengangurkan diri" bales adji bercanda,

mobil mulai melaju setelah percakapan kecil itu, selanjutnya keduanya sama sama tenggelam dalam pikiran masing-masing. tidak ada percakapan,

"Kalau aku mati, makam aku warna pink kramiknya"

"hah?"

"iya, kalau kamu warna apa?"

"hah?"

"Ck. Itu loh kramik di makam? Tau gaa?"

"kenapa ngomongin mati sih?"

"dari pada diem? terus ngomongin apa?"

"Mending dengerin radio, beradu tuh mulut kamu sama mulut radio, sama sama ngoceh" celetuk adji, terus tanganya mulai nurunin volume radio.

dari pada baper sakit hati sama ocehan adji barusan, diandra milih scroll ponselnya, liat instagram, foto foto vidio semua temennya yang berkesan nunjukin kalau hidup mereka sempurna.

dulu, dulu diandra salah satu jejeran orang kaya gitu. yang pergi kesini, aplot instagram. ada hal ini, aplot. cuman setelah kuliah, dia kena trauble soal insecurity, udah sampai di titik berani buka instagram aja udah sujud syukur.

lagi scroll instagram, tiba tiba notifkasi dari petra masuk, suara notif nya bunyi.

Pepet Club : hiii???!!
Pepet club: Dimanaa?
Pepet club: masih di atas? Kalau iya jalan yu? Lo masih ada utang cerita hal bahagia loh ke gue!

diandra buru buru ngapus notif itu dari layar, soalnya tau dari tadi dia scroll instagram adji juga bolak balik ngelirik layar hapenya.

"siapa tuh"

"aku gak mau berantem ah, lagi gak mood. Hari ini seneng banget soalnya"kata diandra,

"Abis ketemu petra?"

Diandra nyenderin badanya ke jok sambil ngehela nafasnya, "sebelumnya petra itu kembaranya Siyeon, dia pegawai di cafe tadi? Dia yang ngurus. Dia ketua club seni yang aku aktif disana dari jaman awal kuliah. Orang nya baik makanya deket sama aku"

Diandra melanjutkan kalimatnya, "tadi mau jalan sama siyeon sama petra, cuman aku baru bilang ke siyeon kalau gak jadi, makanya petra ngechat lagi soalnya aku belum kasih tau dia"

"suka sama kamu?"

"Siapa?"

"petra?"

ashdjdkdll.

Adji selalu nangkep point tersembunyi dibalik kalimat diandra. 😩

"ji, kalaupun iya bukan urusan kamu. aku jarang kesana, baru kesana lagi setelah tiga bulan"

"Kalau aku gak dateng, jalan tuh kalian bertiga?"

"Iya? Bertiga"

"bertiga yakin? Yang satu gak tiba tiba ada keperluan tuh?"

pernah denger larangan orang tua yang gini "jangan ketawa lebar lebar, nanti abis itu nangis"

mood diandra ada di level paling bahagia barusan sebelum akhirnya di kuras habis sama si anoraga satu ini yang gak tau kenapa abis ketempelan setan dari mana

"berhenti atau aku yang lompat dari mobil ini?"

"tangung, bentar lagi apartment aku. berhenti disana"

h-5 jam sebelum tahun baru,

kayaknya bakal ada pertempuran besar diantara adji dan diandra.

_____

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top