ใ ๐๐๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐๐๐๐ ใ
Aerin membawa semangkuk buah anggur dan muscat.
Mereka ada di ruang tengah mansion nya, sedang menonton tv yang menampilkan serial shinchan. Mereka menatap layar lebar itu tanpa berkedip sedikit pun. Ia letakkan semangkuk buah itu di meja.
Tidak sadar, salah seorang dari mereka menatap semangkuk buah itu penuh minat.
Para hybird pun sudah bersih dan wangi. Untung lah ia punya beberapa pakaian oversize yang cukup untuk mereka semua.
Acara bebersih tadi sebenarnya agak chaos. Beberapa dari mereka masih belum mau ia sentuh, padahal ia hanya ingin mengganti perban mereka.
Jadilah ia mendapatkan beberapa luka cakaran di tangan nya.
Kalian pikir ia memandikan mereka satu-persatu ?, Oh tentu tidakk. Ia hanya menunggu di depan pintu kolam renang indoor nya dengan setumpuk pakaian yg akan mereka gunakan.
Meskipun menunggu dari luar, ia dapat mendengar suara tawa mereka ketika mereka bermain air. Kebahagiaan mereka memang sesimpel itu.
Aerin duduk agak jauh dari mereka sambil membaca dokumen yang mereka ambil dari Laboratorium itu.
Dokumen itu berisi data-data mereka semua. Dari nama, tanggal lahir sampai golongan darah. Felix memberikan copy-an dokumen itu di markas sesaat sebelum dirinya kembali ke mansion.
Ia memutuskan untuk mengecek dokumen itu karena ia sedikit kesulitan untuk memanggil mereka.
"Objek no.8, ....yedamโ"
Seorang pemuda langsung menatap aerin begitu mendengar namanya di panggil. Telinga rubah besar nya bergerak-gerak mendengar nama nya di panggil.
"T-tuan memanggil ku ?" Ujar yedam.
"Nama mu yedam ?". Pemuda bertelinga rubah itu mengangguk takut. Aerin tersenyum. Ia kembali membaca dokumen nya. "J-juuโjunkyu !"
Kini pemuda bertelinga koala itu menatap nya dengan mata bulat lucu nya. Ternyataย yang sedari tadi menonton serial tv shinchan dengan antusias itu bernama junkyu. Ia sampai lupa untuk berkedip.
"Ya tuan ?"
"Kau suka film nya ?"
Junkyu mengangguk cepat disertai senyuman di wajah nya. Lucu sekali. Aerin tertawa pelan melihat tingkah hybird itu.
"Haruto"
Seorang pemuda dengan mulut penuh muscat itu menoleh cepat begitu aerin memanggil namanya. "Yha tfuwan ?" Ujar nya dengan mulut yang masih penuh.
Entah kenapa semenjak kedatangan para hybird ini aerin jadi lebih sering tersenyum.
"Kau itu hybirdโalpaca ?" Aerin menyerengit heran. Namun ia memaklumi itu ketika melihat tinggi haruto yang bahkan setara dengan kulkas 2 pintu miliknya.
Haruto menelan buah di mulut nya dan mengangguk. "Benar tuan. emmโtuan, boleh kah aku minta buah kecil hijau itu...?".
"Makan saja. Tapi satu-persatu, nanti kau tersedak jika memakannya sekaligus begitu"
Haruto menangguk senang. Pemuda itu pun mengambil buah hijau itu dan memangku nya. Ia kembali menonton shinchan sambil memakan buah muscat nya senang. Telinga nya bergerak, mengisyaratkan keadaan hati nya tengah senang.
"Doyoung..."
Aerin terkejut ketika pemuda yg duduk paling dekat dengan nya menoleh cepat ke arah nya. Telinga panjang yang tadi nya menggantung di kepala nya ikut terangkat mendengar nama nya di sebut. Nampak nya yang satu ini type yang pemalu, ia membalas senyuman aerin canggung.
Mata nya memang seindah kelinci. Apalagi wajah kecil nya, astaga ia tidak kuatt.
"Lalu... Mashiho..."
Pemuda dengan telinga kecil di kepala nya menoleh kearah nya. Aerin ingin mengulum senyum nya sekali lagi, tapi seorang pemuda di dekat nya langsung merangkul pundak mashiho sembari menatap nya tajam.
Nama nya jihoon.
Pemuda hybird panda itu adalah salah satu orang yang berdiri paling depan, mencoba melindungi semuanya saat mereka kepergok ingin kabur oleh nya tadi.
Yang satu nya bernama hyunsuk. Pemuda itu adalah hybird landak. Tapi.... Dimana duri nya ?
Setelah mereka mandi tadi, aerin tidak sengaja menyentuh punggung nya. Mulus, seperti punggung pada umum nya. Lalu setelah itu sebuah cakaran ia dapat kan dengan tidak santai nya.
"Ahh... Jadi namanya yoshi..." Ujar aerin pelan saat menemukan dokumen milik pemuda yang mencakar ny tadi.
"Kau memanggil ku ?"
Aerin terkejut. Ternyata suara nya tak se garang tampang nya. Suara nya lembut berbanding terbalik dengan tatapan tajam yang ia layangkan ke arah nya saat ini.
Selain jihoon dan hyunsuk, yoshi memiliki luka yang sama parah nya dengan mereka berdua.
Aerin lantas menggeleng dan kembali membaca dokumen di tangan nya. Mata nya melotot tak percaya kala menemukan bahwa pemuda yang berbicara pada nya barusan itu adalah hybird dari seekor harimau.
Tapi... Kalau boleh jujur...., Suara nya kelewat halus untuk seekor harimau. Tapi cakaran nya kembali menyakinkan aerin bahwa pemuda itu benar-benar hybird dari seekor binatang buas.
Tangan nya masih terasa perih karena cakaran itu.
Ia membolak-balik kan dokumen itu, mencari adakah hewan buas lainnya yang dokter itu gunakan untuk penelitian gila nya.
Aerin pun menemukan seekor singa, nama nya jaehyuk, dan seekor serigala, yang bernama jeongwoo.
Benarkah mereka berdua adalah hybird dari hewan-hewan buas itu ?. Pasal nya, kini kening nya berkerut bingung karena melihat kedua nya tengah bertengkar di atas sofa berebut anggur.
Singa dan serigala.... Sedang memakan anggur.... .
Tapi bagaimana pun mereka manusia kan ? Dan manusia itu pemakan segalanya.
Lalu ada pemuda bongsor yang dengan santai mengunyah buah muscat sambil mata nya tidak lepas dari layar tv. "Junghwan" pemuda itu tersenyum lebar dengan mulut penuh muscat saat aerin melemparkan senyum padanya.
Jika junghwan membalas senyuman nya, maka berbeda dengan asahi. Seekor hybird kucing. Mungkin diantara lainnya dia adalah hybird yang paling normal, itu first impression nya.
Tapi ternyata pemuda itu malah menatap nya dengan wajah datar ketika aerin menyebut namanya. Ia menatap aerin cukup lama sambil mengedip-ngedipkan mata nya lucu.
FYI, Aerin itu pecinta kucing.
Ia mengigit pipi bagian dalam nya, menahan gemas untuk tidak menerjang pemuda itu dengan pelukan. Ia memijat kening nya. Bukan, bukan karena lelah atau semacam nya.
Ia menghela napas, setidak nya ia tau nama mereka saat ini. Beberapa masih ada yang membenci nya karena trauma mereka. Tapi tak apa, ia yakin seiring berjalan nya waktu mereka akan semakin dekat.
Tapi... Seperti nya tidak akan semudah yang ia pikirkan.
Dering ponsel nya membuat beberapa dari mereka berjengit kaget, termasuk aerin sendiri. "Maaf, maaf" ujar nya. Ia pun bangkit dari duduk nya untuk menjawab panggilan tersebut.
Kening nya berkerut ketika melihat hyunjin yang menelpon nya. "Halo ?"
"Halo rin, gimana ? Bocah-bocah itu gak bikin lu repot kan ?"
"Mereka ada yang berumur 20-an jin, mereka bukan bocah"
"Iya tapi kelakuan nya masih kaya bocah umur 10 tahun"
"Wajar lah, mereka terkurung di tempat sialan itu hampir 15 tahun.... . Lagi pula kenapa kau menelpon ku malam-malam begini ?"
"Oh iya, gw mau ngasih tau lo sesuatu yang memang harus lo tau"
Raut wajah aerin mengeras. Perasaan nya seketika tidak enak mengenai berita yang hyunjin hendak sampaikan. "Apa ?"
Pemuda itu mendesah panjang di ujungย sana. Terdengar seperti nya pemuda itu mengusap wajah nya kasar sebelum mengucapkan kata-kata penting yang gadis itu harus tau.
"Dr. Kang masih belum ketemu. Kita gk ngira kalau dia bakal se-pinter ini buat nyembunyiin diri. Kita udah cari ke seluruh negara. Dari cctv, bandara, stasiun dan lain-lain, tapi tetep gk nemu dokter sialan itu.
Negara bahkan gk punya data keluarga nya. Kek...., Ni orang muncul entah dari mana, trus bikin penelitian gila ini.
Gw cuma mau bilang, lo harus jaga mereka bener-bener. Musuh kita kali ini lebih gesit dari pada seorang ninja. Kita gk tau apa yang bakal dia lakuin setelah ini. Bisa aja yang di katakan kapten itu beneran.
Klo dia bakal rebut kembali objek penelitian berharga nya...."
Aerin mematikan sambungan telepon itu setelah mengucapkan terimakasih pada rekan nya itu.
Jadi..., Dokter itu benar-benar menghilang. Ia tak terdeteksi di mana pun. Bisa saja saat ini ia sedang mengintai mereka semua di sini.ย Ia jadi tak bisa meninggalkan mereka sendiri bakal sedetik pun. Musuhnya kali ini hampir seperti bayangan, tidak terlihat dan bergerak tanpa suara.
Ia harus mengawasi mereka 24/7 mulai sekarang.
"T-tuan daniel menghilang...."
Aerin menengok ke asal suara. Mereka semua menatap nya takut. Mereka mendengar semua nya semenjak telepon nya berdering nyaring.
Junghwan terlihat gemetar, mashiho yang menunduk sembari mencengkram kemeja yang ia kenakan. Mereka semua ketakutan. Junkyu menutup kedua telinga nya sambil menggeleng kan kepala nya ribut.
Gadis itu mengepal kan tangan nya kuat. Ia melihat doyoung yang ada di dekat nya tengah memeluk lutut nya sambil menahan air mata yang hendak meluncur keluar.
Tubuh gemetar itu seketika membeku ketika merasakan sebuah pelukan hangat yang merengkuh lembut tubuh nya.
"Jangan takut..., Ada aku disini..., Kalian bisa percaya padaku. Dokter itu pasti tertangkap. Akan ku siksa dia seperti ia menyiksa kalian. Akan ku pastikan ia akan meminta kematian nya sendiri"
1372 kata
Jangan lupa votment yaa~~~
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: AzTruyen.Top