9. kembali
[Name] mengutuk dirinya sendiri. Dia sangat tidak ingin menemui Reki. Namun, Miya memaksanya untuk pergi. Sekilas hanya terlihat senyum tipis yang ada di wajah mempesona milik Miya.
Hanya sedikit. Pemuda dengan senyum manis entah kenapa terlihat sedih itu sedang mendandani [Name]. Menyisir rambut gadis itu lalu memasangkan sebuah jepit kupu kupu yang dia belikan.
"Sip lu dh cantik."
"... Miya, gua g mau pergi bangke"
Miya tak menjawab. Dia mengambil parfumnya lalu menyemprotkan ke seluruh tubuh [Name].
"Miya gua ga mau pergi babi."
Masih dengan keheningan dan tangan Miya yang terus terusan mengatur rambut [Name]. Lalu dengan cepat mengusap pucuk rambutย [Name] dan membisikkan sesuatu.
"Gua ga larang elu buat pacaran. Itu hak lu... Seenggaknya buat balas karena gua udah pernah pacaran pas smp kmrn sama Yebi."
[Name] terdiam. Tak ada alasan bagi gadis itu untuk membalas. Dia akan memberikan kebebasan untuk Miya yang langsung rangkap sahabatnya satu satunya itu.
"Sekarang gua anter. Nanti gua tunggu di bangku agak jauhan. Telpon Reki. Bilang udah siap gitu."
"Miya, lu jangan goblok deh."
Miya mengambil ponsel [Name] lalu mengirim pesan chat yang langsung di read oleh Reki. Sedikit terluka, namun Miya menahannya. Pasalnya dia tak se fast itu membalas pesan [Name].
"Udah nih. Ayok berangkat."
[Name] hanya diam dan mengangguk.
ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ~โข~
Lagi lagi. Gadis itu membungkuk sembilan puluh derajat. Menolak Reki untuk kesekian kalinya.
"Reki, maaf.. gua gabisa nerima elu. Gua udh suka sama orang dan gua gabisa ninggalin dia."
"Miya.. kan??"
[Name] mengangguk. Miya tak mendengar apapun yang dibicarakan. Pasalnya dia duduk agak jauh di tempat parkir dengan posisi membelakangi [Name] dan Reki.
"Souka, gua masih kalah ya?"
Reki menyodorkan bunga yang dia bawa. Dengan sekotak coklat berbentuk love dengan hiasan kupu kupu. Pria itu sudah menelusuri tentang [Name] beberapa bulan ini. Dan mengetahui apa yang [Name] suka.
Pemuda itu tersenyum sendu. Mengusap kepala sang gadis lalu menggigit bibir bawahnya. " Maaf.."
"Untuk?"
"Maksain perasaan gua ke elu. Maaf."
Gadis yang diajak bicara hanya terdiam. Menunduk. Menatap lantai taman berhiaskan rumput rumput rapi.
"Gua yg minta maaf bego! Gua yang gabisa bales perasaan lu! Bukan elu yang salah!"
"Maaf jika perlakuan gua ke lu, ngebikin baper atau apa... Gua ga niat gitu. Gua pengennya kita temenan.. Gua udah punya pasangan hidup. Lu udah tau. Gua yakin udah ..." Dia melanjutkan ucapannya.
Reki mengangguk lalu tersenyum canggung. Ingin rasanya meminta maaf atas perasaan kepo terhadap kehidupan [Name] yang menggebu-gebu. Mulai dari cerita kematian orang tua [Name], hingga status [Name] sekarang. Pemuda itu, anak bersurai merah itu.. tau segalanya.
"[Name]?"
"...ya?"
"Boleh gua meluk lu? Seenggaknya untuk pertama dan terakhir kalinya gua meluk lu pas pengungkapan perasaan terakhir gua."
[Name] mengangguk antusias. Diselingi binar lembut dimatanya. Manis, sangat manis. Gadis itu langsung memeluk tubuh Reki. Membuat pemuda yang dipeluk merasa tak seimbang lalu terduduk di bangku taman dengan posisi [Name] memeluknya.
"hahahahha! Sabar [Name]. Gua gakan ninggalin lu kok. Kita sahabat walau kita ga pacaran. Miya nyakitin lu, laporin ke gua. Gua ajak adu skate anak bangke satu itu."
Yang memeluk terkekeh. Dia lebih ingin seperti ini daripada dihantui sebuah perasaan yang tak bisa dia balas.
Tak lama Reki melepas pelukannya lalu menjauh pergi setelah mengusap pucuk rambut [Name] yang lebih pendek darinya. Menyusul Langa yang menunggu di sudut taman yang lain sambil membeli cilok dan nongkrong disana.
"Beneran di lepasin?"
Reki mengangguk mantap pada Langa. "Kebahagiaan terindah itu saat kita bisa liat orang yang kita suka itu bahagia. Lagian sesuka apapun gua.. posisi Miya udah ada di nomor satu bahkan sebelum mereka masuk sd."
Langa mengerenyit bingung. Menatap polos ke Reki.
"Mereka memang pasangan. Bego!" -Reki
"Pasangan?"
Reki tersenyum pahit, "lain kali gua ceritain soal [Name]." Ucap Reki sambil berjalan meninggalkan taman bersama Langa yang mengikutinya dari belakang.
Melihat Reki yang keluar taman, akhirnya Miya memutuskan menyusul [Name] kedalam. Dia masih bisa melihat, bahwa sang gadis masih terduduk di kursi yang sama dengan sebuah bunga serta coklat disampingnya.
Miya menghampiri dengan wajah cemasnya. Namun satu hal, dia ingin tau apakah [Name] menerima Reki atau tidak.
"[Name]?"
Hening. Gadis itu terdiam dengan kepalan tangan yang sudah dia tahan sejak Miya datang kearahnya.
Tiba tiba gadis itu bangkit. Menghadap kearah Miya dan menampar pemuda di depannya. Gadis itu terisak. Itu yang pertama kali Miya sadari.
"[Name], kenap--"
"DIAM! SEKARANG GILIRAN GUA"
Miya diam mengiyakan. Lalu mulai menurunkan tangannya yang sedari tadi di pipinya. Mulai menatap sendu gadis di depannya ini.
"Kenapa lu maksa gua nemuin Reki?"
"Demi kebahagiaan lu sendiri, [Name]."
"Kebahagian apanya?! Miya chinen!" Miya tersentak. Sejak kapan [Name] yang dia kenal menyebut nama lengkapnya? Dengan nada dan sebuah nada serak yang menyita perhatian beberapa orang. Sedikit, beruntung pengunjung taman hanya sedikit.
"[Name]--"
"Gua ga bahagia! Ga bahagia! Miya, lu tau? Lu kira enak pisah sama lu selama hampir dua bulan ini? Blokir gua, unfoll semua sosmed gua. Berhenti dengerin nyanyian lu buat nenangin gua kalo keinget kematian ayah sama ibu. Lu tau! gua ngerasa sendiri! Lu mentingin ego lu buat maksa gua jadian sama Reki!"
"Apa Miya? Hah? Lu kira kenapa gua bebasin elu pacaran sama Yebi? Gua suka sama lu bangsat! Gua bakal kasih apapun yang lu suka! Orang yang gua cintai suka."
" Dan lu apa? Nyiksa gua dengan blokir semua kontak gua. Kasih gua kado dan surat aneh yang sama aja dengan nyayat hati gua sendiri."
"..gua suka elu.. kenapa? Salah? Bahkan hubungan ini udah ada sebelum kita ngerti rasa suka.."
"Dan lu mau mutusin semua itu? Diluar sana banyak yang suka ke gua. Kenapa gua milih lu.. karena cuma lu yang berhasil bikin gua tidur tiap malemnya. Asal lu tau sebulan ini gua ga tid--"
Miya menarik tangan gadis itu dan mendekapnya. Miya tak menyadari bahwa gadis itu sama tersiksanya karena mereka yang saling mementingkan ego dan menjauh.
Mengusap pucuk rambut gadis itu dan menciumnya. " Maafin gua.."
"lu bukan Miya chinen yang gua kenal.. Miya gua gakan nyiksa gua gini Miya!" [Name] memukul dada Miya. Menghentakkan kakinya lalu mulai membuka semua emosinya.
"Maaf.. gua gatau lu juga suka gua.. lu keliatan selalu bahagia sama Reki.. sedangkan, gua bahkan gabisa kasih lu status apapun karena takut masalah buat karrir gua.. maaf.. gua terlalu pengecut buat lu.." Miya mengusap matanya. Anak itu tak ingin terlihat lemah hanya karena mengatakan perasaannya.
"Gua juga gakuat, suara lu.. teriakan lu.. wajah manis lu pas tidur.. gua kangen.. gakuat tanpa semua itu.."
Miya mulai menggendong [Name]. Kemudian duduk disebuah bangku kecil ditempat yang jarang orang lihat. Miya meraih pipi gadis didepannya. Wajah yang merah karena menangis.ย Miya merasa bersalah karena telah membuat gadis nya menangis.
"Gua juga suka elu, [Name]."
Mengusap wajah [Name] lalu mendekatkan wajahnya. Mata [Name] terpejam. Hingga sesuatu benda menyatu dengan bibirnya. Ciuman lembut dari seorang Miya chinen. Dia sedikit menggigit dan memainkan bibir [Name]. Gadis itu terkejut awalnya. Namun berusaha mengimbangi. Tak lama, hanya sebentar. Tapi cukup untuk membuat gadis itu memerah.
"M-MIYA BANGKE! SEENGGAKNYA BIARIN GUA SIAP SIAP ANJENG!"
Miya terkekeh. Lalu mengusap kembali pipi dan tangan [Name]. "Nah yang ngegas gini baru [Name] gua"
Anak bersurai hitam itu mencium punggung tangan [Name]. Lalu kembali mendekapnya.
"Maaf.. atas keegoisan gua.."
"Dan.. Mulai sekarang. Lu gua akuin sebagai pacar Miya chinen yang tampan ini."
[Name] menatap jijik lalu mencubit lengan Miya yang masih bebas mendekapnya. Wajah manis seperti kepiting rebus ini membuat Miya sangat ingin menciumnya lagi.
Toh, mereka sudah sah.
Ckrek!
Sebuah jepretan asal anak SMA mereka. Menjadi sebuah rumor baru bahwa [Name] adalah pacar seorang Miya chinen.
Masalah baru? Tentu saja.
ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ~โข~
A/n : HUEEE FEELNYA GA DAPET KEKNYAAA HIKDDDDD>:'(
Eh feel nya menurut kalian dapet gasi??
Pliss aku gabisa mikirin kata kata yang pas.. susah bngt buat diriku yang gapernah pacaran.
Ciee dicium Miya, uhuk-
/Digetok Miya
Next chapter masalah baru. Mau tau Yebi? Dan cerita soal kehidupan [Name] yang sesungguhnya?
Ayok.ย
See you next chapter babe<3
Bแบกn ฤang ฤแปc truyแปn trรชn: AzTruyen.Top