6. kencan?

*Please jangan silent reader:(

~β€’~

Ddrrtt drrtt!

[Name] mengangkat telepon dari nomor tak dikenal itu. Lalu mengerenyit bingung saat dia mencoba mengenali suara dari sumber telepon.

"Yo"

"Saha anying. Rusuh gua blok."

"Anjng ga nyangka ganas."

"Yaa elu sapa bngst. Lagi nyuci piring punya Miya neh. Saha?? "

Gadis itu mendengus. Sambil mencuci piring sisa dia dan Miya makan tadi. Tak ingin merepotkan bunda Miya, akhirnya [Name] turun tangan.

"Reki"

"Oh reki. HAH REKI?! DAPET NOMOR GUA DARIMANA?!"

"Ada deh. Em.. btw sibuk kgk? Gua mau ajakin lu makan eskrim ditaman. Denger denger ada tukang eskrim baru."

Miya yang mendengar langsung merebut telpon. "Kagak. Dia g sibuk. Tapi berangkatnya sama gua."

"WOI MIYANJING GANGGU AJE." [Name] langsung merebut kembali ponsel yang di ambil Miya. Lalu meminta agar Reki mengirimkan sharelok ke apk chattingnya dan menutup telpon.

"Apasi anj ganggu aja."

Miya hanya diam. Lalu beranjak pergi meninggalkan [Name] yang masih sibuk dengan cucian piring. Begitu [Name] selesai dengan cucian piringnya, gadis itu langsung keluar dan meninggalkan apartemen Miya.


Reki sudah menunggu [Name] di taman yang mereka janjikan. Duduk di salah satu bangku taman inti dan melihat pajangan skateboard yang dijual disana. Mencoba menghubungi [Name] beberapakali hingga akhirnya dia memilih menunggu.

"Oi, Reki! " [Name] berteriak. Gadis cantik dengan pakaian serba biru muda dengan kuncir dibelakang juga poni panjang yang menutupi sisi wajahnya. Dilengkapi dengan jepit rambut kupu-kupu kesukaannya.

Cantik. Hanya itu yang ada di pikiran Reki saat ini. Daripada itu dia lebih memilih untuk mengajak [Name] duduk disampingnya lalu memesan eskrim.

"Lu cantik bener, [Name]."

"Anjai gua dipuji."

"Aslinya ga minat. Tapi keknya ga afdol ga muji elu."

[Name] melempar Reki dengan sendal yang dia pakai. "Kalo muji yang niat bngst. Gabaik setengah setengah. Mau lu dapet pahala setengah setengah?"

"Ya kagak sih." Reki menguap siku yang menjadi sasaran empuk lemparan sendal [Name].

"Eskrim?"

"Gas dong anjeng."

"Cakep doang. Ngomong ngegas."

"Ganteng doang. Mulutnya lemes."

"Aduh nyelekit." Reki memegang dadanya. Berpura pura merasa sakit hati atas ucapan [Name]. Sebenarnya tidak, dia suka gadis yang seperti ini.

Disisi lain. Sudut taman yang lain. Ada seseorang yang memperhatikan [Name] dengan menahan panas melihat mereka berdua. Lalu pergi meninggalkan taman dan melaju ke jalanan entah kemana.

A/n : helo bebi, aku kembali.

Maap lama update, soalnya jaringan lagi buruk juga disini, ga mendukung bngt>:'(

BαΊ‘n Δ‘ang đọc truyện trΓͺn: AzTruyen.Top