10. cerita
Hei, ingin tau sesuatu?
Tentang seorang gadis bersurai hitam panjang yang ditemukan meringkuk dibawah sebuah kursi taman saat badai salju?
Ya, ini kisah tentangnya.
Tentang seorang gadis yang meratapi malangnya diri saat masih berumur 4 tahun itu.
Gadis cantik itu ditemukan oleh seorang anak. Pemuda kecil dengan mata indah berwarna hijau cerah. Sedang berlalu bersama sang ibunda sehabis membeli perlengkapan musim salju ini.
Miya. Miya kecil sedang berjalan berdampingan dengan ibunya. Sambil membawa segelas teh hangat yang masih ada di tangannya dengan sesekali menghirupnya. Menyalurkan kehangatan ke seluruh tubuh dengan satu hirupan teh.
Anak yang sedang tenang meminum teh sambil mengamati sekitar. Tiba tiba terhenti melihat sebuah benda-- tidak. Itu bukan sebuah benda. Melainkan seorang anak yang meringkuk. Menghangatkan dirinya sendiri.
"Miya?"
"Bunda, miya ngeliat ada orang disana.."
Miya kecil yang juga berumur 4 tahun yang sedang lancar lancarnya berbicara dan sedang pada masa aktifnya, berlari mendekat ke bangku taman yang dia rasa mengganjal.
Mendekat lalu menepuk pundak sang gadis yang mengigau kedinginan.
". ...i-ibu... [Name] kedinginan disini.."
Bunda Miya sontak berlari setelah memerhatikan anaknya dari kejauhan. Mendekat lalu ikut melihat di bawah kursi taman. Menyentuh badan seorang gadis yang sudah benar benar sedingin es.
Miya menggerakkan badan sang gadis, "hei bangun. Mau berbagi teh denganku? "
Tak ada balasan. Hanya suara gemetar yang memenuhi telinga kedua ibu dan anak itu. Bunda Miya langsung melepas jaket tebalnya. Melilitkan ke tubuh sang gadis setelah menaikkannya ke pangkuan.
"Kita bawa pulang ya, bunda?"
Ucap miya kecil yang kebingungan. Sambil mengusap tangan dingin gadis kecil itu hingga melupakan tehnya. Sang bunda hanya mengangguk. Lalu berjalan pulang secepat mungkin dengan Miya yang ikut dibelakangnya.
°°°
Bunda Miya dengan telaten mengurus gadis yang masih tertidur. Miya kecil berlari menuju kamarnya lalu membawakan sepasang baju longgar miliknya.
"Bunda, ganti baju- dia..bajunya- pokoknya pake punya Miya aja!"
Perempuan dewasa itu terkekeh. Lalu tersenyum dan mengambil baju dan mengusap rambut Miya. "Iyaa, makasih ya sayang."
Miya tersenyum. Lalu mengambil selimutnya dan ikut tiduran di sofa. Awalnya hanya duduk. Akhirnya dia melebarkan selimutnya kearah gadis itu dan ikut terlelap bersama sang gadis di posisi yang berbeda.
"Halo, bisa tolong selidiki siapa orang tua dari gadis kecil dirumahku ini?"
Hari sudah berganti. Miya yang aktif membantu membawakan sebuah bubur ke meja tv dimana terdapat [Name] yang sedang duduk menikmati televisi yang sudah lama tak dia lihat. Terhitung gadis itu tertidur 2 hari setelah diselamatkan oleh Miya dan bundanya.
"Namamu? Ah, namaku Miya chinen! Kamu boleh pakai margaku kalau mau!"
[Name] menoleh kearah Miya lalu mulai membuka mulutnya. "...[Name]"
"Ahh, responmu lambat. Apa masih kedinginan??" Tanya Miya antusias. Dijawab gelengan oleh [Name]. Sedangkan sang bunda terkekeh melihat Miya yang sedang mencoba berinteraksi dengan gadis didepannya ini sambil mengikat rambut [Name].
"[Name]. Panggil Aku bunda... Mulai sekarang aku ibumu, sayang~"
Miya terdiam mencerna, "HEEE! MIYA HARUS BERBAGI BUNDA?:'("
lagi lagi wanita itu terkekeh. " Pasti, marga yang sama berarti punya hak yang sama kek Miya." Miya mengangguk paham lalu mulai memakan buburnya.
Menghiraukan sepasang mata yang memperhatikannya nya dari sofa.
~'~
"Sudah ditemukan orang tuanya?"
Terdengar helaan nafas dari ujung telepon," ini agak susah bilangnya. Tapi harus diobrolkan sebentar."
"Ya?"
"Orang tua gadis itu meninggal di sebuah kecelakaan. Perempatan jalan ys26. Diduga gadis itu kebingungan dengan orang tuanya yang penuh darah, hingga berjalan menjauh dari kejadian dan ditemukan oleh kalian. Diduga kecelakaan yang terjadi sudah 4 hari yang lalu. Karena musim ini salju. Jarang sekali orang berlalu lalang di jalan sepi itu. Sehingga kecelakaan mereka tidak diketahui detailnya." Ucap seseorang dari telpon sambil membaca laporan yang dia dapatkan.
Bunda Miya mengangguk paham. Lalu dia berterima kasih dan kembali ke kamar Miya dan gadis itu. Satu kamar? Tentu saja. Hanya ada 2 kamar disana. Tentunya di kamar Miya sudah disiapkan kasur yang dibeli kemarin oleh mereka.
Gadis yang pergi meninggalkan kecelakaan. Lalu terdiam duduk dengan tubuh yang kelaparan serta kedinginan itu sedang tidur dengan nyenyak karena penghangat ruangan itu menyala. Dengan Miya yang juga tertidur.
°°°
" [Name] keliatan cantik pake gaun yang itu!!" Teriak Miya kegirangan. Pasalnya dia yang memilihkan gaun yang terlihat cocok di badan [Name] kecil.
Sebuah gaun anak yang biasa digunakan dalam mengunjungi acara pernikahan itu sedang dipakai oleh [Name]. Berwarna biru muda dengan sebuah pita besar di belakangnya. Terlihat seperti putri dongeng di mata Miya.
"[Name], kupu kupu.. suka- aaaaahhh.." Miya menghela nafas kasar karena tak berhasil menemukan kalimat yang diinginkannya. Sedangkan [Name] mengangguk.
"Kau paham, [Name]?" Tanya bunda Miya. Anggukan kembali di dapati dari gadis itu.
"Hoaaa! [Name] suka kupu kupu yaaa?! Kalo gitu pake ini!" Miya kecil yang semangat memasangkan sebuah jepit kupu-kupu biru yang menjepit rambut bagian belakangnya.
"[Name].. keliatan cantik... Bunda,[Name] cantik!! [Name] suka bajunya!" Gadis itu tersenyum girang sambil melompat lompat dengan baju barunya.
"[Name] udah siap! Ayo berangkat bunda!" Entah kenapa Miya sangat antusias dengan acara pernikahan tantenya ini. Tidak- bukan kandung.. hanya kenalan bunda Miya namun sudah seperti adiknya sendiri.
Menarik [Name] ke mobil lalu duduk berdampingan bersamanya di belakang. Itu membuat Miya makin bersemangat. Menurut sang bunda, Miya terlihat lebih ceria setelah kehadiran gadis ini.
Setelah sampai tak lupa Miya menggandeng tangan [Name]. Sedangkan [Name] hanya mengikuti apa yang diinginkan Miya.
"Jangan jauh jauh, nanti hilang. Miya jadi temen- gapunya lagi. Heee! Miya bukan mau bilang gitu!!"
[Name] tersenyum mentertawakan Miya yang sering terbalik saat berbicara. "Miya kan bodoh."
"Apa apaan gadis aneh!"
"Memang Miya bodoh, wle." Gadis itu menjulurkan lidahnya mengejek. Lalu mengeratkan gandengannya. "Ayok jalan jalan. [Name] pengen beli mainan."
Mereka berdua berkeliling. Menjelajahi stan makanan dan jualan mainan. Hingga mereka berhenti di depan para tamu yang sedang bersiap melempar bunga. Dengan terpesona [Name] menatap rangkaian bunga putih yang dipegang sang pengantin.
Miya yang mengerti langsung melepas gandengan tangan dan mundur kearah para tamu dan sedikit melambaikan tangannya. Begitu bunga dilempar..
Hap!
Tangan kecil Miya menangkap bunga dengan kedua tangan kecilnya. Usia yang masih sekitar 6 tahun itu bersaing mendapatkan bunga untuk [Name]. Semua bersorak ria saat melihat Miya memberikan bunga tersebut ke gadis yang berdiri di depannya. Gadis itu tersenyum berbinar saat mengambil satu tangkai bunga harum tersebut.
"Kau suka?"
"Suka" senyum manis ditampilkan gadis itu. Hingga sebuah tawaran membuat Miya termenung.
"Miya, Apakah Miya mau menikah dengan [Name]?" Anak itu terdiam berpikir. Dengan tangan yang masih memegang bunga tersebut bersama [Name].
"Menikah? "
"Iya, mirip sama tante dan om Miya yang ada diatas. Bikin pesta juga banyak tamu dengan baju pernikahan dan sumpah pernikahan. Banyak eskrim pastinya." Ucap seseorang yang diiringi kekehan dari bunda Miya.
"Eskrim??" Gadis berbaju biru itu berbinar, dia kalah jika soal eskrim "Ayo Miya! [Name] mau!!"
Ucap gadis kecil itu sambil duduk jongkok dan memeluk kaki Miya. Bukan karena memohon. Gadis itu lelah berdiri dengan gaun berat di badannya itu. Miya mengangguk.
"Boleh, Miya mau menikah dengan [Name]!" Ucap Miya lantang.
"Kurang kuat bilangnya.. biar semua tamu, tau kalo [Name] bakal nikah sama Miya." Lagi lagi Miya mengangguk. Menarik nafas panjang lalu berteriak lantang.
"Miya mau nikah sama [Name]!"
Semua tamu bersorak. Lalu tertawa dan mencubit pipi kedua pasangan itu. Meminta izin menikah kepada bunda mereka yang diiyakan serta diiringi tawa menggelagar akibat keberanian Miya.
Sesi pernikahan benar benar terjadi. Mereka serius, menikahkan kedua gadis kecil dan sang pangeran di pernikahan tantenya. Lalu merayakannya bersama.
A/n : PLSSSS NGAKAK SAMA INI.
BISA BISANYA AUTHOR BIKIN SEBUAH CERITA TUMLUL GINI ASTAGA:'
vote yaa, ini cerita [Name] dan miya.. biar pada g bingung.
Dah, see you sayangku mwah<3
BαΊ‘n Δang Δα»c truyα»n trΓͺn: AzTruyen.Top