𝐌𝐀𝐆𝐍𝐈𝐅𝐈𝐄𝐍𝐂𝐄 | Arashi


Warning

OOC, Typo, penculikan,  yandere-themed, manipulasi, hubungan antara fans dan idol, hubungan tidak sehat.

Magnificence; Noun.
maɡˈnifəsəns

Kualitas yang melebihi menjadi keindahan.

╼━━━━━━━╾

Orang-orang cantik itu apa? Berwajah bersih? Bersifat bagus? Semua itu adalah khayalan idaman berideal bagi seluruh orang, kenaifan itu membabi buta perasaan dan mata setiap manusia, bagaikan virus yang menempel. Mereka seperti parasit, dari iklan-iklan menyatakan orang cantik itu adalah orang yang paling baik, dan orang jelek adalah orang yang sangatlah jahat. Semua itu telah diceritakan sedari kecil.

Penjahat jelek akan selalu mati, mereka akan selalu jatuh kedalam kegelapan. Bisa dikata sebutan merekalah adalah "The Reject" sebuah regu khusus para orang-orang yang telah jelek sedari lahir. Mau itu dari sebuah kecacatan, atau luka permanen. Idealisme disini akan menganggap bahwa mereka sama sekali orang membawa beban negara. Karena kejelekan mereka membuat orang lain sangatlah terganggu.

Dan Arashi sangatlah bersyukur bahwa ia adalah orang yang sangat amatlah cantik, kecantikan dia nomor satu di Jepang. Ketampanan, idelisme, semua ia telah raih sesuai apa yang di inginkan oleh media, penggemarnya bergila-gila demi dirinya.

"Cintai dirimu" itu untuk orang yang telah cantik, tetapi jika dirimu jelek dari awal maka berusahalah karena dirimu akan tetap jelek. Kebohongan dari ucapan mulut didepan media begitulah mudah. Ia muda, dan ia bangga.

Persetanan jika orang mengejek-nya, karena Arashi tau ia memanglah cantik sedari awal, ia ingin memperlihatkan kecantikan-nya bahwa ia memanglah sangat sempurna. Baju apapun ia terlihat sangatlah cantik, ia memang cantik. Begitu cantik seakan ungkupan itu adalah tajam pisau yang menusuk.

Tapi kecantikan dimana seperti cerita itu adalah kebohongan belaka, ia adalah penjahat orang yang sangatlah jelek. Benar-benar jelek dan begitu kotor ia sebagai penonton merasa ingin sekali muntah, ucapan-nya memikat hati para penggemar, tetapi tidak untuk dirinya. Sifat buruk itu begitu amis seperti aroma busuk tidak nyaman.

Ia seperti conman, tetapi entah kenapa itu membuat dirinya sendiri selalu menempel dengan dirinya, bagi [name] ia adalah orang terjelek. Kenapa tidak? Hari yang penuh horror sebagai gadis remaja masih menginjak di bangku sekolah menjadi target, ia selalu berkata bahwa diri [name] adalah orang yang sangat amatlah terjelek, tetapi kecantikan dirinya di suatu hal membuat ia terlihat seperti gadis elegan.

Dan [name] sangat amatlah membencinya, hari-hari pemaksaan dari surai blonde itu adalah sebuah pisau. Ucapan kebohongan tiap ia sebut adalah omong kosong, kata-kata orang memanglah benar; Janganlah berharap besar dengan idola mu.

~♡~

"Aku pulang~" Nada tersebut menggema di lorong gelap apartment-nya, tiada sinar yang akan menyambut menciumi kulit secara manis-nya selain sebuah tirai tebal menutupi, samar bising sebuah elektronik menyatakan jelas bahwa anak tersebut. Ruangan ini benar-benar sesak, samgat amatlah sesak sampai-sampai ia ingin sekali merobek keseluruhan-nya.

Tetapi jika ia melakukan hal itu, semua ini akan sia-sia. Kenapa? Karena anak hilang yang sedang panas di cari jejak-nya ada bersama dengan-nya. Jika ada tanda bergeming oleh sebuah figur didalam rumah-nya tentu penggemar gila milik-nya akan mengetahui, apalagi yang membenci diri-nya.

Bukankah itu akan menjadi berita yang sangat amatlah mengejutkan, menyatakan seorang idol tercantik menculik seorang anak berumur 17 tahun di dalam rumah-nya. Akan lebih mudah jika mereka akan disebut sebagai pasangan suami-istri tetapi media akan lebih menekan kehidupan mereka.

"[Name]-chan~!" Beirama suara-nya memanggil nama anak tersebut, tersentak anak yang namanya dipanggil mencoba menyembunyikan diri di balik selimut tipis, ia bergumam, tubuh-nya merinding seperti ketakutan oleh sebuah figur lelaki tersebut.

Derapan langkah mendekati, suara nafas yang keluar seperti pasrah melihati diri-nya yang terpuruk dengan sebuah selimut menutupi sekujur badan-nya, "Hey... kenapa aku tidak disambut pulang?" Suara milik-nya mendingin, tanpa memiliki nada hangat seperti saat awal ia memanggil nama-nya, manik Abu-violet nya tersebut menajam dengan sebuah senyuman manis yang menekan.

"S-selamat... p-pulang kembali..." Ia terbata-bata, seketika ekspresi senang pun menarik semua emosi yang Arashi punya, "Ah~ begitu imut-nya dirimu... tak ku sangka orang yang tertolak seperti mu bisa seimut ini~" Ucap-nya, kalimat tersebut seperti sebuah pisau tajam yang menusuk secara lembut bagaikan ujung jarum yang tajam. Ekspresi milik anak tersebut memiliki semburat merah menghiasi, ia senang.

Begitu mudah-nya redup ke lengan-nya, sangatlah menyenangkan ia begitu lemas membutuhkan pertolongan diri-nya, manik-nya yang memohon pinta untuk di rangkul kedalam sebuah pelukan yang hangat.

[Name] begitu jelek, ia sangatlah banyak yang kurang didalam dirinya, tetapi disitu adalah bunga yang sama sekali belum bermekaran.

"Ah... matamu begitu menyedihkan... apa ini salah ku?" Tanya Arashi, melihat figur diri gadis tersebut yang bergetar dibawah selimut. Mata mereka seketika bertemu tetesan air mata keluar disaat manik [e/c] tersebut bertemu dengan indah warna Abu-Violet milik sang empu.

"Jangan... tinggalin... lagi," Secara pelan bibir-nya bergetar seperti ingin menangis, luluh hati Arashi melembut mendapati ekspresi seperti itu dari sang gadis, ia dengan cepat mendekati figur yang malang tersebut. Merangkul dirinya kedalam sebuah pelukan membuat anak tersebut menangis secara kencangnya.

"Aw... gadis cengeng-ku... aku tidak bisa berjanji karena pekerjaan... semoga dirimh mengerti hal itu~" Hening ruang hanya terisi oleh statis Televisi dan isakan dari seorang gadis. Memeluk erat figur kekar sang pria ia menyembunyikan wajah-nya di bahu milik sang empu.

Bodoh [name], ia berkata akan membenci orang yang telah menculik-nya, mengunci-nya disini. Tetapi ia malah menempel begitu erat-nya kepada sang sangka, keseharian aksi apa yang dilakukan oleh Arashi sendiri didalam rumah ini membuat [name] begitu terikuti oleh dansa yang terbawakan.

Ia sudah menjadi milik-nya. Ia sudah bertanda bahwa Arashi lah yang memiliki diri [name].

Terduduk di meja makan sebuah selimut masih menyelimuti diri gadis tersebut bagaikan kepompong manik hampa-nya menatap kebawah meja. Semut-semut kecil yang bepergian sekelompok mencuri berapa serpihan makanan itu malah lebih menarik ketimbang melihati aksi sang pria didepan.

Aroma sedap masuk kedalam hidung-nya membuat perut anak tersebut berbunyi oleh kehampaan yang belum terpenuhi semenjak awal pagi. Terpercaya dari ucapan kosong bagaikan bisikan malaikat itu mencari secara pelan-nya dengan angin yang menemani arah suara tersebut bertujuan.

Tersesak dari perasaan kosong, ia sendiri. Tatapan milik-nya seketika berfokus ke figur pria tersebut, sibuk bersenandu mengikuti irama dari suara milik-nya. Merasakan tatapan dari sang empu, pria tersebut terkekeh sebelum memutar balik tubuh-nya menghadapi figur bagaikan kepompong tersebut.

"Ada apa?" Tanya-nya, menopang dagu di tangan-nya ia kedua mata mereka menatap satu sama lain. Orang lain mungkin akan mengatakan bahwa figur didepan [name] adalah sebuah karya seperti sebuah malaikat, tetapi di depan ia menatap diri Arashi seperti ia adalah seorang iblis.

Dendam apapun yang tercampur aduk di dalam hati-nya seperti sebuah susu dan kopi, dimalam yang tak ada bantuan, ruangan besar tetapi serasa sempit ia terjebak berdua dengan orang ini. Dulu ia memanglah sebuah idola-nya, tetapi tidak sesaat aksi ini telah dilakukan dibalik layar. Curhatan milik-nya begitu menyakitkan, terutama ucapan diri-nya terhadap diri [name] sendiri.

Terkurung didalam ia tak ada jalan keluar, semua terkunci. Tak ada yang akan mau mencari diri-nya walau sebuah poster, dan berita tersiar begitu saja, tentu orang-orang akan melupakan dirinya dalam berapa waktu. Dan disaat semua itu mereda, [name] yakin, ia sudah tidak akan seperti dirinya yang dulu.

Terlapisi gula, ia dibentuk menjadi figur sesuka hati Arashi sendiri. Ambisi untuk keluar pun tiada, kulit-nya yang dulu bewarna telah memucat karena tiada-nya sinar matahari mengenai.

"Tidak ada apa-apa... hanya semut-semut yang sepertinya lebih menarik,"

Tersambuti oleh senyuman, kekehan geli pun keluar dari sang empu, mendekati sebuah kecupan dibibir mendarat. Nafas manis bagaikan permen karet terasa di ujung lidah, aroma tubuh-nya yang segar membuat gadis tersebut melemas kedalam genggaman-nya.

Manik Arashi melembut, sesaat menarik dari ciuman mereka ia terus menatap figur gadis tersebut. Dia begitu hampa, bahkan hal seperti ini sudah tidak mendapatkan ekspresi apapun. Dan itu tidak apa-apa, akan lebih baik seperti ini, reaksi yang sangatlah pendek tetapi begitu membutuhkan diri-nya.

Ia tidak perlu pergi bersama [name] untuk mengaca, ayat yang ia ucapkan dan diulangi oleh gadis tersebut sudah cukup, Arashi memanglah orang yang paling cantik, tetapi sinar dari [name] itu sudah hampir akan melebihi diri-nya walau ia begitu kekurangan.

"[Name] apakah kau ingin bermain keluar nantinya?"

"... tidak mau... diam saja disini bersamaku,"

Gadis itu telah rusak, kecantikan yang telah meredup. Begitu lucu bahwa janji kosong yang gadis tersebut ucapkan kediri sendiri hanyalah kebohongan belaka.

Dan bukankah dia imut seperti ini?

~♡~

(Unedited)

Akhirnya update sekian lama ehe-

Selasa, 21 Juni. 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top